Anak
251 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Ma'bugi
Ritual Ritual
Sulawesi Selatan

Ma'bugi adalah ritual tolak bala. Tradisi ma'bugi merupakan pengaruh dari Bugis. Istilah ini muncul ketika orang-orang Bugis menguasai Tana Toraja. Penguasaan Kerajaan Bugis menimbulkan perlawanan dari pemuda Toraja hingga berhasil menghalau tentara Kerajaan Bone sampai tapal batas Tana Toraja. Usai perang, Tana Toraja mendapatkan wabah penyakit, kelaparan, dan kemarau panjang. Masyarakat meyakini bahwa musibah ini adalah murka penguasa alam karena masyarakat Toraja telah tercemar dengan budaya luar seperti gemar berjudi. Oleh karena itu, seluruh masyarakat keluar rumah menyanyikan lagu ritual, memasang umbul-umbul dari daun ijuk muda, tanaman berhias merah dan kuning dipasang di sepanjang jalan sebagi simbol permohonan kepada deata. Ritual inilah kemudian disebut dengan ma'bugi. Ritual ma'bugi dilaksanakan ketika berlangsung kekacauan sosial dalam masyarakat termasuk penyakit yang menyerang hewan ternak dan tumbuhan. Ma'bugi dipusatkan di tongkonan pemimpin adat. Seluruh biaya...

avatar
Widra
Gambar Entri
LA PADOMA DAN I MANGKAWANI
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sulawesi Selatan

Kisah Puteri Cantik Bernasib Malang Tersebutlah cerita pada zaman dahulu kala, tentang La Padoma seorang pemuda, putera tunggal Arung Mangkau’ Bone. Selain berparas tampan, ia gagah perkasa hingga tak heran jika menjadi pujaan gadis-gadis muda belia. Namun para gadis pemuja itu tak pelak harus bertepuk sebelah tangan, terpaksa menanggung kecewa karena La Padoma telah dijodohkan oleh keluarganya dengan I Mangkawani, seorang gadis yang sangat elok parasnya, rupawan tiada taranya di bawah kolong langit pada saat itu. Pada waktu mapettu ada – prosesi pelamaran untuk meneguhkan perjodohan La Padoma terhadap I Mangkawani, dibawalah perangkat antar-antaran kerajaan lengkap dengan sirih pinang dan barang-barang lainnya. Antaran diserahkan sebagaimana yang sudah disepakati bersama di hadapan para pembesar dan disaksikan oleh Dewata Séuwa é. Setelah tujuh hari penetapan perjodohan mereka berlalu, tibalah undangan dari Datu Pattuku, sepupu La Padoma, untuk pergi menyabung ayam jago d...

avatar
Sri sumarni
Gambar Entri
Aqraga
Permainan Tradisional Permainan Tradisional
Sulawesi Selatan

Permainan aqraga merupakan sebuah permainan yang dimainkan oleh anak-anak para bangsawan terlebih lagi ketika mereka sedang bersaing untuk merebut hati seorang gadis desa yang mereka sukai. Namun kemudian permainan bola raga ini menjadi permainan rakyat yang diwargai dengan ketangkasan mempermainkan bola yang terbuat dari anyaman kulit rotan. Bola Raga adalah bola yang terbuat dari anyaman rotan berbentuk bulat dengan besar diameter 20 cm. Karena anyamanya yang kuat dan rapi sehingga bola yang tidak seperti lazimnya bola yang berisi angin tersebut dapat pula melenting dengan baik jika disepak atau jatuh di tempat yang keras. Pemain bola raga tidak terikat pada jumlahnya, bisa 2 orang, 3 orang atau 6 orang, bahkan bisa lebih. Dalam pertunjukannya para pemain raga akan mengenakan kostum adat yakni baju an celana barocci (celana yang agak longgar) dan mengenakan lipaq saqbe (sarung sutra) serta patonroq (destar) di kepalanya. Dalam bermain raga masing-masing pemain akan menunjukkan...

avatar
Widra
Gambar Entri
La Bongo
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sulawesi Selatan

Pada zaman dahulu kala ada seorang anak muda bernama La Bongo yang sangat pandir dan dungu. Namun La Bongo memiliki sifat yang sangat jujur. La Bongo juga memiliki kelebihan berupa tenaga yang sangat kuat.Ia bisa mengangkat barang-barang yang sangat berat. Semenjak La Bongo kecil, kedua orangtuanya telah meninggal dunia. Kini La Bongo tinggal berdua dengan neneknya. Akibat kepandiran dan kedunguannya itulah lalu banyak orang yang memanfaatkan La Bongo untuk tujuan tertentu. Suatu hari La Bongo bertemu dengan tiga orang pencuri. Ketiga pencuri itu menghampiri La Bongo. “La Bongo, ikutlah dengan kami,” kata salah seorang pencuri yang merupakan pimpinan di antara mereka. “Kita mau kemana?” La Bongo bertanya dengan polos. “Begini, kami mengajak kamu sebentar malam untuk mengambil barang-barang mahal dan  bagus-bagus di rumah orang kaya di dekat tikungan jalan itu,” “Baiklah kalau begitu. Aku ikut saja dengan kalian,” Malam pun tiba. Sesuai kesepakatan, ketiga pencuri itu...

avatar
Sri sumarni
Gambar Entri
Randeng (Cerita Rakyat Wajo, Sulawesi-selatan)
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sulawesi Selatan

I Randeng ialah putri Arung Anakbanua dalam abad kedelapan belas. Ia salah seorang putri Arung Anakbanua yang turun temurun dari Pettang Ubeng.  Pattang Ubeng melahirkan tiga orang anak. Yang sulung dinamai La Sampewali, yang tengah dinamai I Soji, dan yang bungsu dinamat I Sinrang. I Soji inilah yang melahirkan I Randeng yang diberi gelar oleh penduduk Petta Macoae karena dialah yang tertua kedudukannya dalam pemerintahan Anakbanua. Dalam susunan urutan Arung Anak banua kira-kira ia termasuk yang ketujuh. I Randeng dalam kedudukannya sebagai putri Arung Anakbanua selalu mengusahakan kemaslahatandan ketinggian martabat rakyatnya. Ia mempunyai seorang puteri yang bernama I Makkatenni dengan gelar Petta Maloloe, artinya masih muda usianya. Dialah nanti yang berhak menggantikan ibunya, jika ibunya kelak berpulang ke rahmatullah. I Makkatenni adalah anak tunggal I Randeng. Ia sudah bersuami sejak kecil tetapi tidak rukun dengan suaminya. Setelah I Makkatenni berumur kira-kira lebih sepulu...

avatar
Sri sumarni
Gambar Entri
I Kukang (Cerita Rakyat Makassar, Sulawesi-selatan)
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sulawesi Selatan

Narampei patannaya carita angkanaya, niak sekre kampong na kamponga anjo taena tonngare na nikajappui bajiki pammantanganna. I lalanna anjo kamponga sumpaleng niak sekre tukkalabini taenamo kamma ballasakna, kasiasina. Na niak todong sekre tukalumannyang taklangga-langga i lalanna anjo kamponga. Tau kalumannyanga anjo sumpaleng talekbakkami napisakringi ballasaka, kapakrisanga. Katallassang linona mammadaimi nataenamo nakakurangang. Na anjo tukalumannyanga tunggalak alloi aklampa mange akjappajappa, battuang kana akrannu-rannu sipamanakang ri sekrea pammantangang apapaia punna allo lompoi. Na anjo lapong tukalumannyang niak anakna sitau burakne nikana I Makkuraga. Na lapong tukasiasi anjo sumpaleng niak todong anakna sitau burakne niareng I Kukang. Naia jama-jamanna anne manggena I Kukang iami natungga allo-allo antamaya ri romanga anngalle kayu pappallu, na nampami naerang mange ri tukalumannyanga nabalukang. Na anjo kayunna battuang kana kayu pappalluna lapong tukasiasi simata nib...

avatar
Sri sumarni
Gambar Entri
Duyung yang Hilang di Dusun Batu Ruyung Bantaeng
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sulawesi Selatan

Bantaeng - Nama Dusun Batu Ruyung, Desa Karatuang, Kecamatan Bantaeng, Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan, konon berangkat dari cerita ruyung atau duyung. Legenda turun temurun yang dipercayai masyarakat hingga diabadikan menjadi nama sebuah dusun. Dusun Batu Ruyung tak jauh dari pusat Kecamatan, paling sekitar 4 sampai 5 kilometer dan bisa ditempuh selama 8 menit perjalanan. Akses menuju dusun juga mudah. Jalannya mulus, arus lalu lintas lancar yang dilengkapi petunjuk arah Legenda yang dipercayai masyarakat bukan sekadar cerita. Batu Ruyung memang berwujud bebatuan asli berukuran cukup esar yang terdapat di halaman rumah salah satu warga. Konon, tumpukan bebatuan itu jelmaan duyung yang akhirnya diabadikan menjadi nama daerah tersebut. Dulu, ada seekor duyung berada di sana lalu makelong-kelong atau bersyair sepanjang hari. Buah syairnya melahirkan kalimat syarat makna. Kelong-kelong ruyung kala itu mengisahkan kehidupannya yang malang. Sayang cerita rakyat ini tidak terlalu banya...

avatar
Sri sumarni
Gambar Entri
Kondo Buleng
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Sulawesi Selatan

Kondo Buleng atau Kondobuleng adalah teater tradisional masyarakat penutur bahasa Makassar di Sulawesi Selatan. Secara etimologis, kata Kondobuléng dalam bahasa Bugis dan bahasa Makassar, terbentuk dari dua kata. Kondo berarti bangau, sejenis burung yang berkaki, berleher, dan berparuh panjang. Burung ini pemangsa ikan, hidup di rawa-rawa atau di tempat berair, seperti tepi pantai atau sawah. Kata buléng ada yang mengartikannya “putih”, tapi dalam percakapan sehari-hari, kata “putih” berarti kébo’ dalam bahasa Makassar. Dalam Kamus Indonesia-Makassar (Arif, dkk: 1992), kata “putih” diterjemahkan kébo’. Teater rakyat Kondobuleng merupakan bentuk teater bernafaskan komedi satir. Teater ini dimainkan oleh lima orang memerankan tokoh nelayan, satu tokoh memerankan Kondobuleng (bangau putih), satu tokoh memerankan Pemburu, dan satu tokoh memerankan Pak Lurah. Dalam pertunjukannya, pemain menggunakan dialog, kostum dan properti sesuai perannya dengan diiringi oleh kelompok musik antara 5...

avatar
hallowulandari