Salah satu budaya yang tidak diketahui oleh sebagian besar masyarakat Indonesia mengenai budaya di propinsi NTT adalah ritual bersih desa khususnya yang dilakukan di desa Biau kabupaten Malaka. Ritual bersih desa bukanlah sebuah kegiatan gotong royong membersihkan desa seperti pada umumnya. Ritual ini merupakan salah satu ritual untuk menolak dan mengobati masyarakat desa yang terkena wabah penyakit seperti kolera. Ritual ini diadakan oleh seluruh masyarakat desa di salah satu rumah adat yang dibangun khusus sebagai pusat dari suku-suku yang ada dalam desa. Rumah adat ini disebut "Uim Naneof" yang artinya rumah tempat berteduh suku-suku yang ada. Seluruh masyarakat akan berkumpul untuk melakukan ritual ini pada hari yang telah ditetapkan oleh tetua adat dengan membawa serta seluruh barang-barang bekas dalam rumah yang tidak digunakan. Ritual dimulai ketika tetua adat mengucapkan beberapa kalimat menggunakan bahasa adat sebagai bentuk doa mohon kesembuhan bagi penderita wabah dan pen...
                    
            Indonesia merupakan negara yang sangat luas dan kaya dengan budaya dari Sabang sampai Merauke. Nusa Tenggara Timur merupakan salah satu provinsi yang terletak di Kepulauan Nusa Tenggara. Banyak budaya yang datang dari Nusa Tenggara Timur mulai dari arsitektur, pakaian, seni, adat, hingga makanan. Salah satu makanan khas dari provinsi yang merupakan ujung selatan Indonesia adalah Jagung Bose. Jagung Bose merupakan makanan khas Nusa Tenggara Timur yang cukup terkenal. Jagung Bose terbuat dari jagung putih yang dicampur santan sehingga berbentuk seperti bubur. Daerah Kupang, Nusa Tenggara Timur, memang terkenal dengan salah satu daerah yang banyak memproduksi jagung di Indonesia. Oleh sebab itu, masyarakat sekitar menggunakan jagung sebagai bahan makanan pokok untuk memenuhi kebutuhan karbohidrat yang dibutuhkan oleh tubuh. Tak hanya kaya karbohidrat, jagung juga sumber serat, dan sejumlah zat gizi lainnya seperti vitamin B, dan C, karoten, kalium, zat besi,...
                    
            Indonesia merupakan negara yang sangat luas dan kaya dengan budaya dari Sabang sampai Merauke. Nusa Tenggara Timur merupakan salah satu provinsi yang terletak di Kepulauan Nusa Tenggara. Banyak budaya yang datang dari Nusa Tenggara Timur mulai dari arsitektur, pakaian, seni, adat, hingga makanan. Salah satu makanan khas dari provinsi yang merupakan ujung selatan Indonesia adalah Jagung Bose. Jagung Bose merupakan makanan khas Nusa Tenggara Timur yang cukup terkenal. Jagung Bose terbuat dari jagung putih yang dicampur santan sehingga berbentuk seperti bubur. Daerah Kupang, Nusa Tenggara Timur, memang terkenal dengan salah satu daerah yang banyak memproduksi jagung di Indonesia. Oleh sebab itu, masyarakat sekitar menggunakan jagung sebagai bahan makanan pokok untuk memenuhi kebutuhan karbohidrat yang dibutuhkan oleh tubuh. Tak hanya kaya karbohidrat, jagung juga sumber serat, dan sejumlah zat gizi lainnya seperti vitamin B, dan C, karoten, kalium, zat besi,...
                    
            Uut sagu yang sangat jarang kita dengar merupakan camilan khas dari Kota Kupang, ibukota Provinsi Nusa Tenggara Timur. Meskipun nama makanan ini mengandung kata sagu namun sama sekali tak terdapat bahan makanan sagu dalam camilan ini. Di Kota Kupang kita tidak akan menemukan tanaman sagu karena sagu hanya terdapat di daerah Papua dan Maluku, namun Kupang memiliki banyak tanaman jagung dan bahkan digunakan sebagai makanan utama selain nasi. Camilan unik ini merupakan perpaduan antara jagung dan kelapa. Camilan ini bisa dengan mudah dibuat di rumah kapanpun seperti yang kita inginkan. Bahan untuk dapat membuat makanan ini antara lain adalah jagung yang sudah tua atau kering bisa jagung berwarna kuning maupun putih, namun umumnya digunakan yang berwarna putih; kelapa parut yang semakin banyak akan menambah gurihnya camilan ini; serta gula pasir jika ingin menambah rasa manis. Cara membuat makanan ini pertama-tama bersihkan jagung dan ambil bijinya, dan rendam di air selama 24 j...
                    
            Tradisi bersirih merupakan hal yang tidak asing bagi masyarakat di Sumba. Hal tersebut sudah menjadi kebiasaan masyarakat Sumba sejak usia belia. Tradisi bersirih di daerah Sumba terdiri atas buah sirih, pinang, dan kapur yang dimakan dengan cara digigit lalu dikunyah secara bersamaan dengan takaran sesuai selera masing-masing orang. Sirih, pinang, dan kapur yang telah dikunyah bersamaan akan menghasilkan warna merah di mulut ketika digigit. Lalu ampas dari buah sirih, pinang, dan kapur dibuang ke tanah seperti 'meludah' di depan rumah. Tidak hanya masyarakat Sumba, namun, setiap tamu yang datang ke desa adat atau rumah rakyat Sumba, buah sirih, pinang, dan kapur menjadi jamuan pertama yang disuguhkan. Hal tersebut menandakan penyambutan atau penerimaan kepada tamu yang berkunjung. Setiap acara yang digelar, sirih pinang menjadi suguhan pertama bagi para tamu, seperti acara kematian, pesta, pembuatan rumah, dan lain-lain. Memakan sirih pinang tentu bukanlah hal yang bias...
                    
            Indonesia adalah negara yang banyak pulaunya. Sebagian telah banyak dikenal orang dan tidak sedikit yang tidak dikenal. Salah satunya adalah Pulau Sawu, yaitu pulau yang diduduki suku Sawu atau Sabu. Sedikit yang menarik dari masyarakat Suku Sawu adalah mengenai kematian atau upacara kematian. Tidak dapat disangkal bahwa terdapat bermacam cara untuk upacara kematian yang terdapat di Indonesia. Menurut Suku Sawu, terdapat dua jenis kematian, yakni made nata (=mati manis/mati wajar) dan made haro (=mati asin/mati tidak wajar). Klasifikasi kematian itu didasarkan pada cara terjadinya. Kematian wajar dan melewati proses berangsur-angsur seperti menderita penyakit, misalnya, tergolong mati manis atau mati wajar. Sebaliknya, yang tiba-tiba dan dianggap belum saaatnya, tergolong mati tidak wajar, misalnya saja disambar pertir, jatuh dari pohon, tenggelam, terkena benda tajam, dan bunuh diri serta lain sebagai nya. Kedua jenis kematian itu menyebabkan adanya perbedaan upacara. T...
                    
            Setiap daerah memiliki tradisi budaya yang beraneka ragam. Salah satunya yang kali ini saya bahas adalah adat dari Kabupaten Rote Ndao yaitu Tu'u. Selama beratus tahun, di Pulau Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur prosesi kematian dan pernikahan dilakukan dengan tu’u belis atau sumbangan bersyarat, yakni memberikan uang sejumlah 20 juta rupiah atau bahkan ratusan juta sebagai biaya kawin. Tentu saja hal ini adalah pesta pora dan bukan pesta biasa. Dalam ritual ini masyarakat minum dan makan daging selama berhari-hari. Puluhan hingga ratusan domba, babi, sapi, atau kuda juga disumbangkan untuk dikorbankan. Kemeriahan pesta adalah mutlak, tak peduli si kaya atau miskin karena kemeriahan tak mengenal status ekonomi bagi masyarakat Rote. Masalahnya adalah sumbangan bersyarat tersebut dicatat sebagai hutang. Nama penyumbang dan sumbangan disimpan rapi untuk pengembalian. Biasanya dicatat di buku oleh sang empunya hajatan dan juga dicatat masing-masing oleh set...
                    
            Taman Nasional pun Memiliki Sejarah ! Taman Nasional Kelimutu adalah taman nasional yang berada di pulau Flores, kabupaten Ende, kecamatan Kelimutu, Moni. Di sebut Taman Nasional Kelimutu karena, didalamnya terdapat berbagai macam keanekaragaman hayati, dan yang lebih khususnya lagi terdapat danau tiga warna yang biasa di sebut KELIMUTU. Di lihat dari segi sosial-budaya dipercaya bahwa terjadinya danau kelimutu akibat pertengkaran yang terjadi antara ata bupu dan ata polo. Dulunya ata bupu dan nua muri saling bersatu karena ata polo marah sehingga nua muri dan ata bupu terpisah, itu karena ata bupu ingin melindungi nua muri dari ata polo. Dalama pembagiannya, Danau Kelimutu di bagi menjadi tiga bagian, yaitu Tiwu Ata Bupu (Danau Orang Tua), merupakan danau yang diyakini bahwa jika ada orang tua yang meninggal akan pergi dan bersemayam di danau ini. Kondisinya ialah luas 4,5 hektar dengan kedalaman 67 meter, selain itu danau ini berwarna biru langit. Selanjutnya, ada Tiwu Nuwa M...
                    
            Di tengah masyarakat Alor-Pantar, Provinsi Nusa Tenggara Timur yang multi etnik, multi suku, klan, bahasa, dan agama, terdapat satu pertunjukan dalam tradisi lisan mereka yang disebut dengan Lego - Lego . Pertunjukan Lego - Lego merupakan sebuah tarian melingkar yang dimainkan oleh laki-laki dan perempuan. Pemain umumnya berjumlah puluhan hingga hingga ratusan orang. Pertunjukan ini dipandu oleh satu atau dua orang juru pukong ‘juru pantun’ biasanya laki-laki yang dituakan dan dianggap paling banyak menguasai lagu-lagu dalam pertunjukan Lego - Lego . Pertunjukan Lego - Lego di wilayah masyarakat pesisir Alor ( Nuh Atinang ) biasanya diringi dengan alat musik seperti gong dan gendang. Sebaliknya pertunjukan Lego - Lego dari masyarakat pegunungan ( Nuh Mate ) hanya menggunakan musik dari hentakan kaki dari penari laki-laki dan gelang kaki yang dipakai oleh penari perempuan.  ...