Lawar adalah masakan berupa campuran sayur-sayuran dan daging cincang yang dibumbui secara merata yang berasal dari Bali . Lawar merupakan makanan yang selalu dihadirkan dalam hampir setiap upacara keagamaan di Bali. Salah satu contohnya adalah pada satu hari menjelang hari Raya Galungan atau yang disebut penampahan Galungan. Lawar dibuat dari daging yang dicincang, sayuran, sejumlah bumbu - bumbu dan kelapa . Kadang-kadang di beberapa jenis lawar diberikan unsur yang dapat menambah rasa dari lawar itu yaitu darah dari daging itu sendiri. Darah tersebut dicampurkan dengan bumbu-bumbu tertentu sehingga menambah lezat lawar tersebut. Lawar sendiri tidak dapat bertahan lama makanan ini jika didiamkan di udara terbuka hanya bertahan setengah hari. Prosesi pembuatan lawar dimulai dari pembuatan bumbu halus lawar (pencok), mencincang daging (atau yang disebut dengan mebat) dan memarut kelapa. Ketiga prosesi itu serin...
Timbungan Bali Timbungan merupakan masakan tradisional khas Bali yang pada umumnya dihidangkan saat hari raya Galungan. Di beberapa daerah di Bali memandang bahwa timbungan bukanlah suatu makanan, melainkan merupakan metode yang digunakan untuk mengawetkan makanan seperti lawar agar tidak basi. Hal ini dikarenakan pada hari-hari raya besar umat Hindu di Bali, makanan olahan daging biasanya dimasak dalam porsi yang cukup besar sehingga metode pengawetan ini dapat menjadi solusi untuk memperpanjang umur makanan. Sedangkan beberapa lainnya seperti di Tabanan, Timbungan memang sengaja dibuat sebagai salah satu makanan. Timbungan ini dibuat dengan cara memasukan tetelan daging, daun ubi serta berbagai bumbu rempah kedalam satu ruas bambu yang kemudian ditaruh didepan tungku api untuk memperoleh panas yang pas. Bahan yang digunakan: Tetelan dari daging, dapat berupa daging babi atau sapi Daun singkong (opsional) Irisan Kulit daging (opsi...
Kata timbungan sebenarnya adalah nama untuk proses pengawetan makanan dengan cara menimbun makanan ke dalam bambu. Namun kini makanan yang dimasukkan ke dalam bambu tersebut juga disebut sebagai kuliner timbungan. Dalam pembuatannya, bambu berukuran relatif besar akan dilubangi untuk diisi dengan berbagai daging dan sayur. Daging-daging seperti ikan, babi, dan ayam adalah yang paling sering dipakai bersama dengan sayur seperti daun sela. Namun sebelum masuk ke dalam wadah bambu tersebut, daging akan dibumbui agar memiliki rasa yang enak dan nikmat dikonsumsi. Bumbu-bumbu untuk membumbui daging bisa dengan menggunakan bumbu normal ataupun memakai base genep dengan tambahan minyak kelapa seperti kuliner Bali lainnya. Setelah dirasa lengkap, bambu akan dipanggang atau didekatkan pada perapian sampai dirasa matang. Setelah matang, di restoran-restoran maupun rumah makan Bali akan menyajikannya bersama bambunya yang ditambah dengan nasi. Rasanya akan sangat nikmat dan gurih, se...
Timbungan - Bali Kata timbungan sebenarnya adalah nama untuk proses pengawetan makanan dengan cara menimbun makanan ke dalam bambu. Namun kini makanan yang dimasukkan ke dalam bambu tersebut juga disebut sebagai kuliner timbungan. Dalam pembuatannya, bambu berukuran relatif besar akan dilubangi untuk diisi dengan berbagai daging dan sayur. Daging-daging seperti ikan, babi, dan ayam adalah yang paling sering dipakai bersama dengan sayur seperti daun sela. Namun sebelum masuk ke dalam wadah bambu tersebut, daging akan dibumbui agar memiliki rasa yang enak dan nikmat dikonsumsi. Bumbu-bumbu untuk membumbui daging bisa dengan menggunakan bumbu normal ataupun mamakai base genep dengan tambahan minyak kelapa seperti kuliner Bali lainnya. Setelah dirasa lengkap, bambu akan dipanggang atau didekatkan pada perapian sampai dirasa matang. Setelah matang, di restoran-restoran maupun rumah makan Bali akan menyajikannya bersama bambunya yang ditambah dengan nasi. Rasanya akan sangat nikma...
Penjor adalah simbol dari naga Basukih, dimana Basukih berarti kesejahteraan dan kemakmuran. Selain itu penjor juga merupakan simbul Gunung yang memberikan keselamatan dan kesejahteraan. Umat hindu khususnya di Bali biasanya ketika menyambut Hari Raya Galungan memasang penjor pada Hari Selasa Anggara warawuku Dungulan (Penampahan Galungan). Penjor berasal dari kata Penjor, yang berarti Pengajum, atau Pengastawa, kalau dihilangkan huruf “ny” , menjadi kata benda yaitu Penyor yang berarti sebagai sarana untuk melaksanakan Pengastawa. Bahan dari penjor sebatang bambu yang ujungnya melengkung, dihiasi dengan janur/daun enau yang muda serta daun-daunan lainnya (plawa). Perlengkapan penjor Pala bungkah (umbi-umbian seperti ketela rambat), Pala Gantung (misalnya kelapa, mentimun, pisang, nanas dll), Pala Wija (seperti jagung, padi dll), jajan, serta sanggah Ardha Candra lengkap dengan sesajennya. Pada ujung penjor digantungkan sampiyan penjor lengkap dengan poro...
Hari raya galungan dibali khas nya adalah ngelawar. Lawar Putih Bali bisa juga disebut lawar kelapa isi ayam)  Bahan-bahan 1/4 kg ayam dada atau paha 1/2 buah kelapa yang masih muda tapi bisa di parut 75 ml Santan Kental Air untuk merebus ayam 1 potong tebu atau bisa di skip 1/2 jeruk limau Bumbu halus (bumbu genep) 2 siung bawang putih 4 siung bawang merah 1/2 cm kunyit 2 bh Kencur 1 bh kemiri 1 cm jahe 1 cm lengkuas 1 sdm ketumbar bubuk secukupnya Garam  Langkah 1. Cuci ayam hingga bersih kemudian rebus dan tambah tebu supaya ayam cepat empuk 2. Haluskan bumbu halus kemudian tumis 3. Apabila bumbu sudah harusm, tambahkan santan dan sedikit kaldu rebusan ayam 4. Sebagian kelapa bisa sedikit dibakar supaya lebih gurih 5. Setelah ayam matang, dinginkan kemudian di suir 6. Siapkan wadah kemudian paru...
Roti kukus ini biasa untuk banten dibawa ke pura. Kalau hari raya galungan kue ini banyak disajikan. Bahan-bahan 18 cup mini 200 gr gula pasir (bisa ditambah jika suka manis) 250 gr tepung terigu (me segitiga biru) 2 butir telur 175 ml minuman bersoda (sy pakai big lemon) sesuai selera Pewarna makanan 1 sdt Essens vanila (boleh tidak) 1 sdt SP Langkah Masukkan telur dan gula dalam satu wadah dan tambahkan SP kocok hingga putih pucat kurleb 15-20 menit Masukkan tepung sambil diaduk dgn sendok spatula diselingi dengan menuangkan minuman bersoda. Selang selingi sampai tepung dan minuman habis. Masukkan essens vanila, aduk lagi. Siapkan cetakan bolu kukus yang telah diisi kertas cup. isi adonan hingga penuh di bibir cetakan biar hasilnya bagus. Bisa divariasikan dengan menambah pewarna bila ingin berwarna warni. Panaskan kukusan hingga uapnya banyak, lalu masukkan adonan yg telah dimas...
Jaja Kaliadrem merupakan jajanan tradisional Bali berbentuk segitiga yang terbuat dari tepung beras dan memiliki rasa yang manis. Kue yang satu ini memiliki banyak sebutan, ada yang menyebutnya Kue Bolong atau Ucur. J ajanan Bali ini pelengkap sesaji Galungan. Kue yang menyerupai donat ini dibuat melalui proses pembuatan yang terbilang masih sangat tradisional karena menggunakan beras yang perlu ditumbuk agar menjadi tepung. Setelah tepung, gula merah, kelapa parut, air, dan garam dicampur menjadi satu kemudian adonan diuleni hingga kalis. Kemudian adonan harus didiamkan selama sekitar 5-8 jam untuk mendapatkan adonan yang mengembang sempurna. Lalu adonan kembali diuleni dan barulah dibentuk segitiga dengan lubang di tengahnya. Bentuk segitiga yang tercipta berasal dari cetakan yang terbuat daun pisang dan tentunya berbentuk segitiga. Cetakan ini disebut ‘Kojong’ bagi masyarakat Bali. Adonan Kaliadrem yang telah dibentuk dan dilubangi kemudian diberi taburan b...
Bahan-bahan: ketan hitam atau ketan putih 1 kg pelepah pisang kering atau daun pisang kering 2 ikt kelapa tua 1 bh gula merah 3/4 kg Cara Membuatnya: 1. Ketan disangan, ditumbuk halus. 2. Kela pa diparut, disangan, dibuat santan kental. 3. Gula merah di-iris2 4. Tepung ketan, santan kental, gula merah dibuat adonan kental. 5. Pelepah pinang dibuangi bagian luarnya, hanya bagian halus yang diambil, dilumuri minyak kelapa, diberi adonan ± 5 sendok makan, digulung, ujung-ujungnya diikat. 6. Dikukus. Keterangan : Untuk disimpan lama, santannya dikurangi. Kue ini tahan 1 bulan, dibuat untuk pesta Galungan dan macam-macam perajaan lain. Sumber : Buku Mustika Rasa Sukarno, Hal 952-953