kemerdekaan
435 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
6_Akkaddo Bulo
Ritual Ritual
Sulawesi Selatan

Merdeka.com -  Ragam rupa cara warga memeriahkan peringatan hari jadi kemerdekaan RI. Mulai dari upacara ceremoni bernuansa perjuangan, kemerdekaan hingga permainan-permainan rakyat yang menghibur. Di Kabupaten Gowa, di dua dusun hasil pemekaran yakni Dusun Tama'la'lang Timur dan Tama'la'lang Barat di Desa Tamanyeleng, Kecamatan Barombong atau sekitar 10 kilometer dari Kota  Makassar  lain lagi. Di sana warganya serentak membuat menu khas di rumah masing-masing dan menyuguhkan ke kerabat yang datang ke rumah.  Sukacita saat menyantap bersama menjadi kegembiraan tersendiri saat kerabat kembali ke rumah masing-masing dengan membawa pulang oleh-oleh penganan khas dari pesta rakyat ini. Menu khas yang dimaksud adalah 'kaddo bulo' atau makanan dalam bambu. Proses membuat dan menikmati penganan ini disebut 'akkaddo bulo'. Kaddo bulo berbahan dasar dari nasi ketan baik ketan hitam maupun putih. Dimasukkan dalam seb...

avatar
adhaagary
Gambar Entri
1_Prasasti Kebantenan
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Jawa Barat

Prasasti Kebantenan berupa 5 lempeng perunggu, yang ditemukan di Desa Kebantenan, Kabupaten Bekasi, Proinsi Jawa Barat. Prasasti ini ditemukan oleh penduduk Desa Kebantenan kemudian dibeli oleh Raden Saleh dan kini menjadi koleksi Museum Nasional dengan nomor inventaris E.1, E2, E.3, E.4, dan E.5). Prasasti ini menerangkan Bahwa Raja Sunda yang memerintah di Pakuan Pajajaran menetapkan desa sima perdikan karena dijadikan sebagai tempat suci milik raja. Tertulis: Raja Rahyang Niskala Wastu mengirimkan perintah melalui Hyang Ningrat Kancana kepada Susuhunan Pakuan Pajajaran untuk mengurus daerah larangan, yaitu Jayagiri dan Sunda Semabawa. Raja tinggal di Pakuan, dari sebuah tanah sakral (tanah devasasana); perbatasan yang sudah mapan, dan tanah itu tidak boleh dibagikan karena pelabuhan devasana menyediakan tempat pemujaan, yang merupakan milik raja.   Sri Baduga Maharaja, yang memerintah di Pakuan, memberi aturan sanksi di sebuah tempat suci (tanah devasana) di Gunu...

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
3 - Wayang Babad
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Tengah

Wayang Babad adalah suatu bentuk kesenian rakyat berupa wayang kulit yang ceritanya diambil dari cerita Babad atau Ketoprak. Wayang Babad ini bisa dipentaskan siang hari maupun malam hari dengan diiringi Gamelan lengkap Slendro dan Pelog. Kesenian ini dimainkan oleh seorang Dalang. Dengan tema cerita yang mirip dengan tema cerita Ketoprak. Bentuk wayang seperti bentuk Ketoprak. Lama pementasan Wayang Babad bervariasi menurut kebutuhannya. Wayang Babad tumbuh pada masa setelah kemerdekaan dalam rangka memberikan penerangan kepada masyarakat. Sampai sekarang kesenian ini masih terpelihara dengan baik di Desa Ceporan Kecamatan Gantiwarno.     Sumber: http://lugtyastyono.blogspot.co.id/2010/10/wisata-seni-pertunjukan-tradisional.html

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
4_Rencong
Senjata dan Alat Perang Senjata dan Alat Perang
Aceh

<p style="box-sizing: inherit; margin-bottom: 1.5em; color: rgb(0, 0, 0); font-family: Georgia, "Times New Roman", serif; font-size: 18px; text-align: justify;"> Nama  Rencong  sebenarnya berasal dari “Runcing”, kemudian berubah menjadi Rincung, yang kemudian berubah lagi menjadi “Rencong” (Bahasa Aceh: Rintjong). Adapun bentuk salinan dari ujungnya yang tajam itu adalah dari huruf Mim sebagai bentuk rencong, huruf Mim ini mempunyai suatu sejarah pada awal penciptaannya, bahwa dijadikan huruf Mim itu disertai dengan suatu cahaya yang menerangi alam jagat raya. Itulah cahaya Nur-Muhammad, demikian menurut sebuah riwayat yang ada. <p style="box-sizing: inherit; margin-bottom: 1.5em; color: rgb(0, 0, 0); font-family: Georgia, "Times New Roman", serif; font-size: 18px; text-align: justify;"> Sejarah <p style="box-sizing: inherit; margin-bottom: 1.5em; color: rgb(0, 0, 0); font-family: Georgia...

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
4_Hibualamo
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Maluku Utara

Hibualamo dalam bahasa daerah Tobelo, Hibua Lamo berasal dari kata Hibua = Rumah dan Lamo = Besar, berarti ‘Rumah Besar’. Kearifan lokal ini berakar dari pemahaman bahwa seluruh penduduk daerah Halmahera Utara adalah berasal dari satu keturunan dan menempati satu Rumah Besar sebagai tempat mereka hidup secara rukun, memecahkan masalah bersama, toleran dan satu tanpa terpisah-pisah oleh agama. Hibualamo sendiri mulai ada sejak tahun 600 Masehi dimana, disetiap desa yang ada di 10 Hona terdapat Hibua Lamo. Masuk pada 1606, oleh VOC membombardir seluruh Hibualamo dan pusat kerajaan Moro yang kala itu berpusat di Desa Mede (Keratonnya berarsitektur Hibualamo). Serangan itu, lalu pada 1926 lewat musyawarah pemangku adat dari Tobelo Galela dan Kao kembali membangun rumah adat mereka di desa Gamsungi untuk mempertahankan ekstistensi hibualamo. Namun, masuknya penjajah Jepang, kembali membuat Hibualamo yang sudah dibuat itu dihancurkan lagi. Lokasi rumah adat Hibualamo y...

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
5_Sejarah Kerajaan Nagur Pulo Pandan
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sumatera Utara

Umum Setelah mempelajari dan membaca beberapa buku-buku sejarah dunia dapatlah diketahui bahwa di daerah Nusantara atau lebih dikenal orang zaman sekarang dengan sebutan Asia Tenggara, telah berdiri tiga kerajaan abad ke-5 Masehi yaitu : Kerajaan Taruma Negara di Jawa Barat. Kerajaan Kutai Kertanegara di Kalimantan Timur. Kerajaan Nagur di Sumatera Timur. Yang akan diterangkan dalam tulisan ini ialah mengenai keberadaan satu kerajaan di pedalaman Sumatera Timur abad ke-5 Masehi yaitu Kerajaan Nagur (selanjutnya lihat peta). Memang dalam buku-buku sejarah nasional Indonesia bahwa keberadaan Kerajaan Nagur itu tidak ada tercantum, tetapi dari hasil penyelidikan para ahli-ahli sejarah di kemudian hari sepeti H. Maratua Siregar guru sejarah di  Vervolg School  di zaman Belanda di Pamatang Siantar bahwa ada satu kerajaan di pedalaman Sumatera Timur di tepi sungai Bah Bolon lebih kurang 3 kilometer dari kota Pardagangan sekara...

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
3 - Pogeraha Adara
Ritual Ritual
Sulawesi Tenggara

Aduan Kuda merupakan salah satu olahraga tradisional yang terkenal di Sulawesi Tenggara, tepatnya di Kabupaten Muna dan telah menjadi tontonan yang menarik bagi masyarakat luas. Di kalangan masyarakat Muna, atraksi ini populer dengan sebutan pogeraha adara, yang berarti adu kekuatan kuda. Atraksi aduan kuda memiliki nilai filosofi yang berkaitan dengan keutamaan hak dan harga diri dalam melaksanakan tanggung jawab. Masyarakat suku Muna akan berupaya sekuat tenaga dalam menjaga hak dan harga dirinya, walaupun nyawa taruhannya. Sampai sekarang, filosofi tersebut tetap menjadi pegangan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat suku Muna.   Atraksi adu kuda ini merupakan warisan dari kerajaan Muna di era kejayaannya. Pada awalnya, aduan kuda ditampilkan pada saat raja-raja di Kerajaan Muna kedatangan tamu penting dari luar daerah, seperti dari pulau Jawa atau dari daerah lain. Untuk menghibur para tamu tersebut, maka diadakanlah atraksi aduan kuda yang kemudian menjadi tradisi...

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
Benteng Kastela
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Maluku Utara

Hampir di seluruh tempat bersejarah di Ternate, Provinsi Maluku Utara, mempunyai kaitan erat dengan para penjajah, kesultanan ternate, dan juga masyarakat lokal. Seperti halnya dengan benteng bernama Kastela ini. Sesuai dengan namanya, Benteng ini terletak di kelurahan Kastela, Kecamatan Pulau Ternate. Lokasi dari benteng ini berada tepat ditengah-tengah pemukiman dan bentuknya pun sudah tidak utuh lagi. Di masa lalu, Benteng Kastela ini sebenarnya mempunyai kisah yang sangat luar biasa. Meskipun Benteng ini hanya mempunyai lahan seluas 2.724 meter persegi dan saat ini hanya tersisa tidak lebih dari setengahnya, tetapi di lokasi ini pernah terjadi peristiwa yang menjadi salah satu tonggak bersejarah dalam perjuangan kemerdekaan masyarakat Ternate. Kebanggaan tersebut terekam di dalam sejumlah dokumen serta bukti nyata dalam keberadaan Benteng Kastela. Benteng yang dibangun dengan beberapa tahap dan dalam kurun waktu 20 (dua puluh) tahun ini pada awalnya bernama "Nostra Senho...

avatar
Fennec_fox
Gambar Entri
Bajra Sandhi
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Bali

Monumen Bajra Sandhi, Monumen Perjuangan Rakyat Bali Di tengah-tengah ruas Jalan Raya Niti Mandala, Renon, berdiri sebuah monumen megah yang bernama Monumen Perjuangan Rakyat Bali atau yang disebut juga dengan Monumen Bajra Sandhi. Monumen Bajra Sandhi menyimpan serangkaian diorama yang menggambarkan heroisme masyarakat Bali didalam menegakkan kedaulatan dan juga ikut memperjuangkan berdirinya Republik Indonesia. Dibalik kemegahannya, monumen ini menyimpan sejumlah kisah menarik dan juga fakta unik yang tidak banyak diketahui oleh masyarakat. Pendirian dari monumen ini berawal terpilihnya rancangan arsitektur karya dari Ir. Ida Bagus Gede Yadnya ditahun 1981. Pada sebuah kompetisi yang diadakan oleh pihak pemerintah Bali tersebut, Gede Yadnya pun kemudian mengajukan sebuah rancangan monumen guna mengenang sebuah perjuangan rakyat Bali. Melalui sebuah proses yang sangat panjang, akhirnya rancangan ini mulai direalisasikan ditahun 1987 atas prakarsa mantan Gubernur Bali, yaitu...

avatar
Fennec_fox