Senjata dan Alat Perang
Senjata dan Alat Perang
Senjata Aceh Aceh
4_Rencong
- 19 Mei 2018 - direvisi ke 2 oleh Muhammad Ikhwan Rizwanda pada 14 April 2025

<p style="box-sizing: inherit; margin-bottom: 1.5em; color: rgb(0, 0, 0); font-family: Georgia, "Times New Roman", serif; font-size: 18px; text-align: justify;"> Nama Rencong sebenarnya berasal dari “Runcing”, kemudian berubah menjadi Rincung, yang kemudian berubah lagi menjadi “Rencong” (Bahasa Aceh: Rintjong). Adapun bentuk salinan dari ujungnya yang tajam itu adalah dari huruf Mim sebagai bentuk rencong, huruf Mim ini mempunyai suatu sejarah pada awal penciptaannya, bahwa dijadikan huruf Mim itu disertai dengan suatu cahaya yang menerangi alam jagat raya. Itulah cahaya Nur-Muhammad, demikian menurut sebuah riwayat yang ada.

<p style="box-sizing: inherit; margin-bottom: 1.5em; color: rgb(0, 0, 0); font-family: Georgia, "Times New Roman", serif; font-size: 18px; text-align: justify;"> Sejarah

<p style="box-sizing: inherit; margin-bottom: 1.5em; color: rgb(0, 0, 0); font-family: Georgia, "Times New Roman", serif; font-size: 18px; text-align: justify;"> Menurut T. Syamsuddin, et. al., (1981: 4-6) membagi kemunculan rencong ke dalam dua periode. Pertama, kemunculan berbagai jenis perkakas yang digunakan sehari-hari. Peralatan tersebut juga merupakan peralatan senjata tajam yang meliputi alat perang, kapak, pisau, dan lain-lain. Pembuat peralatan ini disebut pandee beusou. Orang ini umumnya juga membuat senjata tajam berbentuk pendek sejenis pisau yang berfungsi sebagai alat potong.

<p style="box-sizing: inherit; margin-bottom: 1.5em; color: rgb(0, 0, 0); font-family: Georgia, "Times New Roman", serif; font-size: 18px; text-align: justify;"> Kedua, rencong sebagai senjata dalam peperangan. Senjata ini merupakan perkembangan dari pisau yang semula digunakan sebagai alat potong. Pisau dianggap tidak berfungsi efektif dalam peperangan, maka bentuknya diubah sedikit dan berubah menjadi senjata tikam. Keunggulan rencong dibanding peralatan perang lain, semisal pedang, adalah bentuknya yang kecil. Bentuk seperti ini membuat rencong dapat diselipkan di pinggang sehingga tidak diketahui musuh. Rencong digunakan dalam pertarungan jarak dekat.

<p style="box-sizing: inherit; margin-bottom: 1.5em; color: rgb(0, 0, 0); font-family: Georgia, "Times New Roman", serif; font-size: 18px; text-align: justify;"> Sama dengan peralatan dari besi lainnya, rencong pada awal kemunculannya dibuat oleh pandee beusou. Hanya saja orang yang membuat senjata ini adalah pendee beusou yang sudah terampil. Ia harus mampu menciptakan senjata yang ampuh sebagai alat perang serta bentuk yang indah sebagai benda pusaka.

<p style="box-sizing: inherit; margin-bottom: 1.5em; color: rgb(0, 0, 0); font-family: Georgia, "Times New Roman", serif; font-size: 18px; text-align: justify;"> Rencong pertama kali digunakan sebagai senjata perang ketika perang melawan Portugis, yaitu pada masa pemerintahan Sultan Ali Muqhayat Syah pada kurun 1514-1528. Bentuk rencong pada masa itulah yang kemudian menjadi bentuk rencong seperti yang dikenal sekarang ini.

<p style="box-sizing: inherit; margin-bottom: 1.5em; color: rgb(0, 0, 0); font-family: Georgia, "Times New Roman", serif; font-size: 18px; text-align: justify;"> Adapun tangkai tempat memegangnya serta sarungnya itu diambil dari bentuk gajah. Gajah inipun mempunyai kisah tersendiri dalam masyarakat Aceh. Di dalam Al-Qur’an pun dijumpai peristiwa gajah pada salah satu suratnya yang bernama Gajah (Al-Fiil). Kalimah Bismillahir Rahmanir Rahiem sebagai salinan utama daripada bentuk rencong tersebut merupakan intisari Al-Qu’an Al-‘Adhiem.

<p style="box-sizing: inherit; margin-bottom: 1.5em; color: rgb(0, 0, 0); font-family: Georgia, "Times New Roman", serif; font-size: 18px; text-align: justify;"> Bentuk rencong menunjukkan hubungan erat senjata ini dengan nuansa Islam. Rangkaian huruf Arab Ba, Sin, dan Lam kemudian menyerupai bentuk kalimat bismillah. Namun, bentuk ini seperti kalimat itu hanya abstrak saja, tidak benar-benar membentuk kalimat itu. Bentuk yang diserupakan dengan kalimat suci itu lalu menjadi dasar bahwa rencong tidak boleh digunakan sembarangan. Senjata ini hanya boleh digunakan untuk kebaikan, atau membela diri, dan berperang di jalan Tuhan.

<p style="box-sizing: inherit; margin-bottom: 1.5em; color: rgb(0, 0, 0); font-family: Georgia, "Times New Roman", serif; font-size: 18px; text-align: justify;"> Di zaman dulu rencong menjadi simbol Islam di mana senjata ini berhubungan dengan jihad sebagai perang suci. Oleh karenanya, ketika berperang dengan senjata ini, pengguna akan mendapat kekuatan dari Allah. Selain itu, rencong dikatakan juga mempunyai “ilmu”, yang dapat diartikan sebagai kekuatan yang ada pada rencong tersebut.

<p style="box-sizing: inherit; margin-bottom: 1.5em; color: rgb(0, 0, 0); font-family: Georgia, "Times New Roman", serif; font-size: 18px; text-align: justify;"> Senjata rencong suatu hasil kerja nyata oleh orang-orang Aceh di masa lalu, dari penggabungan unsur bumi atau tanah, agama dan hewan, yang dituangkan dalam bentuk sebuah senjata logam. Maka sudah sewajarnya bagi generasi penerusnya berkewajiban untuk melestarikan, memelihara dan menjaga, akan pusaka daerah ini. Disamping itu kita telah turut berpartisipasi penuh memuliakan serta mengangungkan kalimah Allah di bumi ini.

<p style="box-sizing: inherit; margin-bottom: 1.5em; color: rgb(0, 0, 0); font-family: Georgia, "Times New Roman", serif; font-size: 18px; text-align: justify;"> Jenis Rencong

<p style="box-sizing: inherit; margin-bottom: 1.5em; color: rgb(0, 0, 0); font-family: Georgia, "Times New Roman", serif; font-size: 18px; text-align: justify;"> Bahan pembuat rencong berbeda tingkatan tergantung siapa pemilik senjata itu. Sarung rencong milik raja atau sultan terbuat dari gading, dan mata pisaunya terbuat dari emas. Pada badan rencong terukir ayat suci Alquran. Sedangkan untuk sarung rencong kebanyakan terbuat dari tanduk kerbau atau kayu, sedangkan badan rencong terbuat dari kuningan atau besi putih.

<p style="box-sizing: inherit; margin-bottom: 1.5em; color: rgb(0, 0, 0); font-family: Georgia, "Times New Roman", serif; font-size: 18px; text-align: justify;"> Bentuk rencong dipengaruhi oleh senjata-senjata di Turki dan anak benua India. Hal ini mengingat hubungan internasional Aceh dengan daerah-daerah di luar negeri sudah lama berlangsung dengan baik. Bentuk rencong mempunyai kemiripan dengan sejenis pedang dari Turki, kilij. Bentuk rencong juga mirip dengan pedang dari Kesultanan Mughal walaupun jauh lebih pendek.

<p style="box-sizing: inherit; margin-bottom: 1.5em; color: rgb(0, 0, 0); font-family: Georgia, "Times New Roman", serif; font-size: 18px; text-align: justify;"> Bagian-bagian Rencong

<p style="box-sizing: inherit; margin-bottom: 1.5em; color: rgb(0, 0, 0); font-family: Georgia, "Times New Roman", serif; font-size: 18px; text-align: justify;"> a. Hulu Rencong

<p style="box-sizing: inherit; margin-bottom: 1.5em; color: rgb(0, 0, 0); font-family: Georgia, "Times New Roman", serif; font-size: 18px; text-align: justify;"> Hulu rencong disebut juga gagang rencong, yaitu tempat untuk menggenggam senjata tersebut. Dalam bahasa Aceh, hulu rencong disebut goo. Bagian ini sangat diperhatikan oleh pengguna, terutama pada keindahan dan kekuatannya, sehingga bahan yang kuat pun diperlukan untuk membuat hulu rencong, misalnya tanduk atau gading. Hulu rencong terbuat dari gading dan tanduk kerbau atau sapi yang sudah cukup tua.

<p style="box-sizing: inherit; margin-bottom: 1.5em; color: rgb(0, 0, 0); font-family: Georgia, "Times New Roman", serif; font-size: 18px; text-align: justify;"> Meskipun kuat, kayu tidak pernah dipakai untuk membuat hulu rencong karena justru akan menurunkan kredibilitas pemiliknya. Kalau rencong menggunakan hulu dari kayu, maka senjata ini tidak berbeda dengan senjata tajam biasa.

<p style="box-sizing: inherit; margin-bottom: 1.5em; color: rgb(0, 0, 0); font-family: Georgia, "Times New Roman", serif; font-size: 18px; text-align: justify;"> Tingkatan masyarakat atas (kaum bangsawan) umumnya memakai rencong meupucok, yakni rencong yang dibungkus dengan perhiasan emas pada gagangnya. Pada zaman dahulu, kaum bangsawan Aceh sering menggunakan rencong meucugeek. Rencong ini gagangnya terbuat dari gading gajah dan kadang-kadang dihiasi dengan perhiasan pada sumbunya. Sedangkan masyarakat umum menggunakan rencong yang gagangnya dibuat dari tanduk yang sudah diulas licin, sehingga mutunya tidak kalah dengan rencong yang sumbunya terbuat dari gading atau bergagang pucok.

<p style="box-sizing: inherit; margin-bottom: 1.5em; color: rgb(0, 0, 0); font-family: Georgia, "Times New Roman", serif; font-size: 18px; text-align: justify;"> b. Ukiran Rencong

<p style="box-sizing: inherit; margin-bottom: 1.5em; color: rgb(0, 0, 0); font-family: Georgia, "Times New Roman", serif; font-size: 18px; text-align: justify;"> Hulu dan batang rencong umumnya diukir dengan bentuk-bentuk hiasan tertentu, namun tidak ada syarat tertentu pada macam jenis ukiran. Pemilik rencong bebas memilih bentuk ukiran yang mereka sukai karena ukiran-ukiran ini tidak mempunyai makna tertentu. Beberapa bentuk ukiran pada rencong di antaranya adalah kalimat syahadat, bentuk daun, bunga, bintang, bulan, atau matahari. Bentuk-bentuk ini hanya menonjolkan estetika semata dan tidak mengandung unsur magis.

<p style="box-sizing: inherit; margin-bottom: 1.5em; color: rgb(0, 0, 0); font-family: Georgia, "Times New Roman", serif; font-size: 18px; text-align: justify;"> c. Perut Rencong

<p style="box-sizing: inherit; margin-bottom: 1.5em; color: rgb(0, 0, 0); font-family: Georgia, "Times New Roman", serif; font-size: 18px; text-align: justify;"> Perut rencong adalah bagian rencong yang terdapat di bagian tengah mata rencong. Perut rencong merupakan bagian mata rencong yang lebih lebar dibanding ujung dan pangkal rencong. Fungsi perut rencong adalah untuk membelah. Lengkung rencong ini memberi batas tertentu yang berfungsi sebagai pengendali gagang atau sebagai alat untuk menekan.

<p style="box-sizing: inherit; margin-bottom: 1.5em; color: rgb(0, 0, 0); font-family: Georgia, "Times New Roman", serif; font-size: 18px; text-align: justify;"> Bagian perut rencong yang digunakan dalam perang akan digosok dengan racun. Selain bagian perut, bagian lain yang digosok dengan racun adalah bagian mata atau ujung rencong.

<p style="box-sizing: inherit; margin-bottom: 1.5em; color: rgb(0, 0, 0); font-family: Georgia, "Times New Roman", serif; font-size: 18px; text-align: justify;"> d. Ujung Rencong

<p style="box-sizing: inherit; margin-bottom: 1.5em; color: rgb(0, 0, 0); font-family: Georgia, "Times New Roman", serif; font-size: 18px; text-align: justify;"> Ujung rencong merupakan bagian rencong yang tajam. Bagian ini menentukan keampuhan sebuah rencong: rencong akan semakin ampuh kalau ujungnya semakin tajam. Bagian ujung rencong bukan hanya bagian ujung rencong saja, namun termasuk juga bagian pangkal perut rencong. e. Batang Rencong

<p style="box-sizing: inherit; margin-bottom: 1.5em; color: rgb(0, 0, 0); font-family: Georgia, "Times New Roman", serif; font-size: 18px; text-align: justify;"> Batang rencong (bak rincong) adalah mata rencong yang pertama setelah tenggorokan atau leher rencong. Batang rencong merupakan tumpuan kekuatan sebuah rencong. Bagian ini lebih tebal dan kuat dibandingkan dengan perut dan ujung rencong karena rencong adalah senjata tikam. Jika dibandingkan rencong dengan jenis senjata tikam lain, misalnya keris Jawa, maka akan terdapat beberapa perbedaan. Misalnya, bentuk keris Jawa berkelok-kelok dan membentuk lekukan-lekukan dengan jumlah tertentu, sedangkan rencong mempunyai bentuk tertentu yang kombinasi bentuk tersebut dapat dibayangkan membentuk kalimat basmalah. Hal tersebut tampaknya sesuai dengan budaya masyarakat Aceh yang kental dengan nuansa Islam.

<p style="box-sizing: inherit; margin-bottom: 1.5em; color: rgb(0, 0, 0); font-family: Georgia, "Times New Roman", serif; font-size: 18px; text-align: justify;"> Fungsi Rencong

<p style="box-sizing: inherit; margin-bottom: 1.5em; color: rgb(0, 0, 0); font-family: Georgia, "Times New Roman", serif; font-size: 18px; text-align: justify;"> Rencong mempunyai beberapa fungsi dalam masyarakat Aceh seiring dengan perkembangan waktu. Pada awalnya, rencong hanya digunakan sebagai senjata untuk membela diri, namun kemudian, rencong mempunyai fungsi yang luas.

<p style="box-sizing: inherit; margin-bottom: 1.5em; color: rgb(0, 0, 0); font-family: Georgia, "Times New Roman", serif; font-size: 18px; text-align: justify;"> a. Sebagai Senjata

<p style="box-sizing: inherit; margin-bottom: 1.5em; color: rgb(0, 0, 0); font-family: Georgia, "Times New Roman", serif; font-size: 18px; text-align: justify;"> Fungsi utama rencong adalah sebagai senjata yang digunakan dalam berbagai peperangan dalam menghadapi musuh. Rencong menjadi senjata andalan ketika Belanda menyerang Aceh. Namun, sebenarnya masyarakat Aceh telah mengenal rencong sejak masa Kerajaan Samudra Pasai yang merupakan kerajaan Islam pertama di Nusantara.

<p style="box-sizing: inherit; margin-bottom: 1.5em; color: rgb(0, 0, 0); font-family: Georgia, "Times New Roman", serif; font-size: 18px; text-align: justify;"> b. Sebagai Aksesoris

<p style="box-sizing: inherit; margin-bottom: 1.5em; color: rgb(0, 0, 0); font-family: Georgia, "Times New Roman", serif; font-size: 18px; text-align: justify;"> Seiring dengan perkembangan menuju zaman modern, rencong pun mulai meluas fungsinya. Senjata ini juga menjadi alat perhiasan sehari-hari kaum pria Aceh. Rencong disisipkan di pinggang sebagai pelengkap pakaian adat Aceh untuk kaum laki-laki. Dalam kehidupan sehari-hari, kaum laki-laki di Aceh membawa rencong ketika bepergian. Selain itu, rencong dipakai sebagai peralatan tambahan dalam kesenian, terutama Tari Seudati dan Tari Ratoh. Para penari menyelipkan rencong di pinggang mereka, yang kemudian diikat dengan selendang berwarna merah atau hijau.

<p style="box-sizing: inherit; margin-bottom: 1.5em; color: rgb(0, 0, 0); font-family: Georgia, "Times New Roman", serif; font-size: 18px; text-align: justify;"> c. Sebagai Peralatan Sehari-hari

<p style="box-sizing: inherit; margin-bottom: 1.5em; color: rgb(0, 0, 0); font-family: Georgia, "Times New Roman", serif; font-size: 18px; text-align: justify;"> Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Aceh kadang menggunakan rencong sebagai perkakas pengganti alat-alat pembuat lubang. Fungsi ini terutama pada zaman dahulu masyarakat Aceh menggunakan pelepah rumbia sebagai dinding rumah. Untuk menyatukan pelepah-pelepah rumbia, orang Aceh menggunakan rencong sebagai alat membuat lubang. Ini berlangsung sampai pada awal-awal masa kemerdekaan terutama di daerah pedesaan.

<p style="box-sizing: inherit; margin-bottom: 1.5em; color: rgb(0, 0, 0); font-family: Georgia, "Times New Roman", serif; font-size: 18px; text-align: justify;"> Makna yang terkandung

<p style="box-sizing: inherit; margin-bottom: 1.5em; color: rgb(0, 0, 0); font-family: Georgia, "Times New Roman", serif; font-size: 18px; text-align: justify;"> Sebagai senjata tradisional rencong mengandung beberapa makna yang dapat dikembangkan, baik masyarakat Aceh maupun bagi masyarakat yang lain.

<p style="box-sizing: inherit; margin-bottom: 1.5em; color: rgb(0, 0, 0); font-family: Georgia, "Times New Roman", serif; font-size: 18px; text-align: justify;"> a. Tradisi

<p style="box-sizing: inherit; margin-bottom: 1.5em; color: rgb(0, 0, 0); font-family: Georgia, "Times New Roman", serif; font-size: 18px; text-align: justify;"> Rencong merupakan senjata tradisional yang menjadi kebanggaan masyarakat Aceh. Senjata ini bukan hanya peralatan dalam peperangan, namun juga aksesoris dalam pakaian adat. Senjata ini bahkan menjadi “harta” keluarga yang diwariskan secara turun-temurun. Semakin tua umur senjata ini, semakin tinggi pula nilainya di mata masyarakat Aceh.

<p style="box-sizing: inherit; margin-bottom: 1.5em; color: rgb(0, 0, 0); font-family: Georgia, "Times New Roman", serif; font-size: 18px; text-align: justify;"> b. Seni

<p style="box-sizing: inherit; margin-bottom: 1.5em; color: rgb(0, 0, 0); font-family: Georgia, "Times New Roman", serif; font-size: 18px; text-align: justify;"> Rencong merupakan salah satu karya seni masyarakat Aceh. Melalui senjata ini para ahli pembuat senjata menuangkan ide kreatifnya dalam berbagai bentuk ukiran, hiasan, dan tempaan. Rencong juga mempunyai berbagai bentuk yang bermacam-macam sehingga para pembuat rencong dapat memaksimalkan kemampuan mereka untuk membuat senjata ini.

<p style="box-sizing: inherit; margin-bottom: 1.5em; color: rgb(0, 0, 0); font-family: Georgia, "Times New Roman", serif; font-size: 18px; text-align: justify;"> c. Sejarah

<p style="box-sizing: inherit; margin-bottom: 1.5em; color: rgb(0, 0, 0); font-family: Georgia, "Times New Roman", serif; font-size: 18px; text-align: justify;"> Orang Aceh telah menggunakan rencong sebagai senjata sejak masa kerajaan. Senjata ini digunakan untuk menghadapi serangan-serangan dari luar Aceh. Kemudian senjata ini digunakan untuk menghadapi penjajah. Dari fakta ini terlihat bahwa rencong erat kaitannya dengan perkembangan masyarakat dan sejarah perjuangan masyarakat Aceh.

<p style="box-sizing: inherit; margin-bottom: 1.5em; color: rgb(0, 0, 0); font-family: Georgia, "Times New Roman", serif; font-size: 18px; text-align: justify;"> Rencong merupakan warisan pusaka tradisional yang menjadi kekayaan tradisi Aceh. Bagi masyarakat Aceh, rencong merupakan kekayaan yang tak ternilai harganya. Sebagai cara untuk melestarikan senjata ini, masyarakat Aceh saat ini menggunakan rencong sebagai souvenir. Sebagian masyarakat Aceh lainnya mewariskan rencong sebagai pusaka keluarga.

<p style="box-sizing: inherit; margin-bottom: 1.5em; color: rgb(0, 0, 0); font-family: Georgia, "Times New Roman", serif; font-size: 18px; text-align: justify;">  

<p style="box-sizing: inherit; margin-bottom: 1.5em; color: rgb(0, 0, 0); font-family: Georgia, "Times New Roman", serif; font-size: 18px; text-align: justify;"> Sumber: https://gpswisataindonesia.info/2014/06/senjata-tradisional-nanggroe-aceh-darussalam-nad/

Pulsa303 Pulsa303 Login Pulsa303 Daftar Slot Pulsa303 Pulsa303 Slot Slot Pulsa https://parkgroup.postech.ac.kr/ https://pirl.postech.ac.kr/ https://mskimlab.postech.ac.kr/ https://dev.postech.ac.kr/ https://sdiassalaftahfidzulquran.cerdig.com/ Slot Dana

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Ikan Tongkol Sambal Dabu Dabu Terasi
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sulawesi Utara

Bahan: 1 buah tomat, potong dadu 2 ekor ikan tongkol ukuran sedang (1/2kg) 1/2 bks bumbu marinasi bubuk 1 sdt bawang putih Secukupnya garam Secukupnya gula 7 siung bawang merah, iris 5 buah cabe rawit, iris 2 batang sereh, ambil bagian putihnya, iris 3 lembar daun jeruk, iris tipis-tipis 1 bks terasi ABC Minyak untuk menumis Secukupnya air Cara memasak: Cuci bersih ikan tongkol. Taburi bumbu marinasi desaku, garam secukupnya, air 2 sdm ke ikan tongkol. Siapkan bahan-bahan. Iris tipis bawang merah, daun jeruk, seret, cabe rawit. Kukus ikan tongkol selama 10 menit. Lapisi dengan daun pisang atau daun kunyit. Boleh jg tidak d lapisi. Setelah ikan di kukus, goreng ikan. Tumis bawang merah dan bahan lainnya. Masukkan terasi yg telah dihancurkan. Setelah matang, masukkan ikan yang telah digoreng. Aduk hingga rata. Sajikan dengan nasi hangat. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/24995999?ref=search&search_term=dabu+dabu

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Peda bakar sambal dabu-dabu
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sulawesi Selatan

Bahan-bahan Porsi 2 orang Bumbu Ikan bakar : 2 ekor ikan peda 1 sdm kecap 1/2 sdm Gula merah 1/2 sdt garam Minyak goreng Bahan sambal dabu-dabu : 7 buah cabe rawit merah, iris kecil 1 buah tomat merah, iris dadu 3 siung bawang merah,iris halus 2 lembar daun jeruk, buang tulang tengah daun, iris tipis 2 sdm minyak goreng panas Cara Membuat: Marinasi ikan dengan air perasan jeruk nipis dan garam secukupnya, diamkan 20 menit, kemudian panggang diatas teflon(aku di happycall yang dialasi daun pisang) sesekali olesi minyak plus bumbu ke ikannya(aku pakai bumbu kecap dan gula merah) panggang sampai matang. Cara bikin Sambal dabu-dabu : Campurkan semua bahan sambal dabu-dabu ke dalam mangkok kecuali minyak kelapa, panaskan minyak kelapa, kemudian siram diatas sambal tadi, sajikan ikan peda bakar dengan sambal dabu-dabu. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/15232544?ref=search&search_term=peda+bakar

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
tes
Alat Musik Alat Musik
Bali

tes

avatar
Reog Dev
Gambar Entri
Tradisi MAKA
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Nusa Tenggara Barat

MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...

avatar
Aji_permana
Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline