×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Kategori

Tradisi

Provinsi

Sulawesi Tenggara

Tradisi Adu Kuda

Tanggal 09 Jul 2018 oleh adhaagary .

MUNA BARAT, iNews.id - Adu kuda atau perkelahian kuda merupakan salah satu atraksi budaya warisan para raja-raja muna yang sudah turun-temurun dilakukan oleh masyarakat di Kabupaten Muna Barat, Sulawesi Tenggara (Sultra). Tradisi adu kuda ini hanya satu-satunya di Indonesia, yang dalam bahasa lokal setempat disebut “kapogiraha adhara”.

Dahulu kala, ajang adu kuda hanya diselenggarakan dalam rangka menyambut dan menghormati tamu-tamu Kerajaan Muna. Namun saat ini, budaya itu juga ditampilkan saat menjelang perayaan HUT Kemerdekaan RI, Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha, serta hajatan besar lainnya.

iNews berkesempatan melihat langsung tradisi yang masih dijaga warga setempat. Jika ingin melihat langsung perkelahian kuda, bisa langsung berkunjung ke daerah Tanah Lapang Wakantei, Desa Latugho, Kecamatan Lawa, di Kabupaten Muna Barat, Sultra.

Di Kecamatan Lawa ini, tradisi adu kuda rutin dilakukan hampir setiap bulan sebagai bagian dari hiburan rakyat, sekaligus menarik wisatawan lokal dan asing. Untuk menuju lokasi ini, jarak tempuh dari Kota Raha (ibu kota Kabupaten Muna) berkisar 20 kilometer melalui perjalanan darat, baik dengan kendaraan roda dua maupun roda empat.

Kuda yang diadu adalah dua ekor kuda jantan dewasa yang memiliki ukuran besar yang sama. Selain itu, kuda aduan juga harus memenuhi beberapa persyaratan tertentu sebelum diikutkan dalam pentas. Satu di antaranya kuda harus dilatih oleh sang pemilik atau pawang,agar kuda tersebut memiliki kemampuan tarung yang cakap.

Adu kuda biasanya dipimpin oleh seorang pawang yang mengendalikan jalannya pertarungan. Pawang bertugas memberi komando kepada para pemegang tali kekang untuk memisahkan kuda yang saling menggigit dengan cara menarik tali kekangnya. Hal ini dimaksud untuk meminimalisir luka pada kuda aduan. Demikian halnya jika kuda sudah tidak lagi berkelahi, maka pawang akan memerintahkan untuk menarik tali kekang masing-masing kuda.

Pertunjukan adu kuda dimulai dengan menampilkan kuda-kuda betina yang dipimpin seekor kuda jantan yang besar dan gagah. Kemudian kuda jantan asing akan berusaha mendekatkan dirinya ke kuda-kuda betina. Hal inilah yang memicu naluri kuda jantan untuk melindungi kelompok betina, sehingga terjadi pertarungan antara dua jantan tersebut.

Aturan yang diberlakukan sangat sederhana. Dalam pertarungan tersebut, kuda aduan hanya boleh saling beradu tendangan di udara. Nah, Adu tendangan inilah yang menjadi salah satu khas ciri dalam atraksi adu kuda.

"Adu kuda ini dimulai dengan perebutan betina. Zaman dulu, acara ini merupakan hiburan bagi para Raja di Muna. Saat ini, tradisi ini masih kami jalankan dan menjadi satu-satunya yang ada di Indonesia," ujar seorang pawang kuda, La Ode Abjina kepada iNews, Jumat 6 Maret 2018.

Bagi kuda aduan yang mengalami luka-luka akibat pertarungan akan diobati dengan cara yang unik. Luka tersebut akan diobati dengan menggunakan karbon dari baterai bekas yang dicampurkan dengan minyak tanah. Campuran karbon baterai dan minyak tanah tersebut dioleskan pada bagian luka sehingga mencegah luka mengeluarkan darah. Dalam ajang adu kuda ini, tak jarang penonton yang antusias juga kerap terkena sambaran dari amukan kuda dalam pertarungan tersebut.

Sumber : https://www.inews.id/daerah/regional/88063/mengenal-tradisi-adu-kuda-di-muna-sultra-satu-satunya-di-indonesia

DISKUSI


TERBARU


Tradisi Sekaten...

Oleh Journalaksa | 29 Oct 2024.
Tradisi Sekaten Surakarta

Masyarakat merupakan kesatuan hidup dari makhluk-makhluk manusia saling terikat oleh suatu sistem adat istiadat (Koentjaraningrat, 1996: 100). Masyar...

Seni Tari di Ci...

Oleh Aniasalsabila | 22 Oct 2024.
Seni Tari Banyumasan

Seni tari merupakan salah satu bentuk warisan budaya yang memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat Cilacap. Tari-tarian tradisional yang ber...

Wayang Banyumas...

Oleh Aniasalsabila | 22 Oct 2024.
Wayang Banyumasan

Wayang merupakan salah satu warisan budaya tak benda Indonesia yang memiliki akar dalam sejarah dan tradisi Jawa. Sebagai seni pertunjukan, wayang te...

Ekspresi Muda K...

Oleh Journalaksa | 19 Oct 2024.
Ekspresi Muda Kota

Perkembangan teknologi yang semakin pesat tidak hanya ditemui pada bidang informasi, komunikasi, transportasi, konstruksi, pendidikan, atau kesehatan...

Refleksi Realit...

Oleh Journalaksa | 19 Oct 2024.
Refleksi Keraton Yogyakarta Melalui Perspektif Sosiologis

Manusia dan kebudayaan tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Adanya manusia menjadi penyebab munculnya kebudayaan. Kebudayaan sangat penting dalam k...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dala...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...