×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Kategori

Monumen

Elemen Budaya

Naskah Kuno dan Prasasti

Bajra Sandhi

Tanggal 26 May 2018 oleh Fennec_fox .

Monumen Bajra Sandhi, Monumen Perjuangan Rakyat Bali

Di tengah-tengah ruas Jalan Raya Niti Mandala, Renon, berdiri sebuah monumen megah yang bernama Monumen Perjuangan Rakyat Bali atau yang disebut juga dengan Monumen Bajra Sandhi. Monumen Bajra Sandhi menyimpan serangkaian diorama yang menggambarkan heroisme masyarakat Bali didalam menegakkan kedaulatan dan juga ikut memperjuangkan berdirinya Republik Indonesia. Dibalik kemegahannya, monumen ini menyimpan sejumlah kisah menarik dan juga fakta unik yang tidak banyak diketahui oleh masyarakat.

Pendirian dari monumen ini berawal terpilihnya rancangan arsitektur karya dari Ir. Ida Bagus Gede Yadnya ditahun 1981. Pada sebuah kompetisi yang diadakan oleh pihak pemerintah Bali tersebut, Gede Yadnya pun kemudian mengajukan sebuah rancangan monumen guna mengenang sebuah perjuangan rakyat Bali. Melalui sebuah proses yang sangat panjang, akhirnya rancangan ini mulai direalisasikan ditahun 1987 atas prakarsa mantan Gubernur Bali, yaitu Ida Bagus Mantra. Monumen ini akhirnya diresmikan dimasa Presiden Megawati Soekarno Putri, yaitu tepatnya pada tanggal 14 Juni 2003. Eksterior monumen ini kaya akan detail ornamen khas dari Bali yang sarat dengan makna filosofi ajaran agama Hindu. Nama Bajra Sandhi sendiri sebenarnya berasal dari bentuk bangunan yang apabila dilihat dari kejauhan akan menyerupai sebuah lonceng para pendeta Hindu, yang didalam bahasa Bali disebut dengan bajra. Pada bagian atas, ada periuk (kumba) yang melambangkan Guci Amertha. Selain itu, dibagian gerbang museum, ada bentuk kepala Naga Basuki dan juga kura-kura yang disebut dengan Bedawang Akupa. Kedua makhluk ini sangat erat kaitannya dengan kisah mitologi perebutan Tirtha Amerta antara kaum Asura (raksasa) dengan kaum Dewa

Selain nilai-nilai ajaran agama Hindu, arsitektur bangunan ini juga menyimpan perlambangan dari nasionalisme. Monumen ini mempunyai 17 gerbang utama dan 8 pilar yang merepresentasikan pada tanggal 17 Agustus. Tinggi keseluruhan monumen adalah 45 meter, sesuai dengan tahun kemerdekaan Republik Indonesia. Tiga puluh tiga diorama yang ada di dalam museum pun semakin melengkapi pesan moral tentang pentingnya nasionalisme dalam menjaga kemerdekaan yang sudah diperjuangkan para leluhur. Keseluruhan diorama disimpan di lantai kedua museum ini menggambarkan peristiwa-peristiwa penting didalam perjalanan

sejarah rakyat Bali sejak era prasejarah sampai memasuki era Indonesia merdeka. Keseluruhan diorama ditata secara berurutan, searah jarum jam sesuai dengan urutan waktu terjadinya peristiwa tersebut. Beberapa diorama penting yang ada disini menggambarkan peristiwa heroik dari peristiwa Puputan Badung, pertempuran Puputan Klungkung, peristiwa perobekan surat Belanda dari Patih I Gusti Ketut Jelantik, dan juga penyebarluasan proklamasi kemerdekaan 1945.

Source: https://www.kamerabudaya.com/2017/04/monumen-bajra-sandhi-monumen-perjuangan-rakyat-bali.html

 

DISKUSI


TERBARU


Tradisi Sekaten...

Oleh Journalaksa | 29 Oct 2024.
Tradisi Sekaten Surakarta

Masyarakat merupakan kesatuan hidup dari makhluk-makhluk manusia saling terikat oleh suatu sistem adat istiadat (Koentjaraningrat, 1996: 100). Masyar...

Seni Tari di Ci...

Oleh Aniasalsabila | 22 Oct 2024.
Seni Tari Banyumasan

Seni tari merupakan salah satu bentuk warisan budaya yang memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat Cilacap. Tari-tarian tradisional yang ber...

Wayang Banyumas...

Oleh Aniasalsabila | 22 Oct 2024.
Wayang Banyumasan

Wayang merupakan salah satu warisan budaya tak benda Indonesia yang memiliki akar dalam sejarah dan tradisi Jawa. Sebagai seni pertunjukan, wayang te...

Ekspresi Muda K...

Oleh Journalaksa | 19 Oct 2024.
Ekspresi Muda Kota

Perkembangan teknologi yang semakin pesat tidak hanya ditemui pada bidang informasi, komunikasi, transportasi, konstruksi, pendidikan, atau kesehatan...

Refleksi Realit...

Oleh Journalaksa | 19 Oct 2024.
Refleksi Keraton Yogyakarta Melalui Perspektif Sosiologis

Manusia dan kebudayaan tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Adanya manusia menjadi penyebab munculnya kebudayaan. Kebudayaan sangat penting dalam k...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dala...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...