Apakah Itu Gamelan? Gamelan merupakan alat musik khas Jawa Tengah. Kata Gamelan berasal dari bahasa Jawa yaitu dari kata "gamel" yang artinya adalah memukul atau menabuh dan akhiran "an" yang berfungsi membentuk kata benda. Sehingga makna atau arti dari kata Gamelan adalah seperangkat alat musik yang dimainkan secara dipukul atau ditabuh. Alat-alat musik Gamelan pada umumnya dibuat dari material kayu dan gangsa, atau sejenis logam campuran timah dan tembaga. Instrumen-instrumen pengiring gamelan antara lain kendang, bonang, panerus, gender dan gambang. Ada juga suling, siter, clempung, slenthem, demung dan saron. Selain itu, tentu saja ada gong, kenung, kethuk, japan, kempyang, kempul, dan peking. Sejarah gamelan jawa seawal-awalnya dimulai darirelief gamelan nampak pada Candi Borobudur yang dibangun pada abad kesembilan. Relief tersebut memperlihatkan sejumlah alat musik seperti kendang, suling bambu, kecapi, dawai dan lonceng. Pada masa Hindu-Buddha, gamelan akhirnya d...
Sedekah Bumi adalah suatu ritual dengan bentuk rasa syukur masyarakat daerah cilacap kepada Tuhan Yang Maha Esa atas hasil panen pertanian terutama padi yang telah diperoleh. Adapun prosesi sedekah bumi itu sendiri dengan penyembelihan satu ekor sapi yang dibeli dengan cara iuran warga yang dilaksanakan pada pagi hari. Setelah sapi tersebut dipotong kemudian dibagikan secara merata kepada warga di daerah cilacap tersebut untuk dimasak. Sore harinya warga berkumpul pada satu tempat yaitu di balai desa dengan membawa masing-masing nasi tumpeng kemudian dilanjut berdoa bersama atas rasa syukur hasil panen yang diperoleh. kemudian pada malam hari dilanjutkan dengan pertunjukan wayang yang dilaksanakan semalam suntuk. #OSKMITB2018
Serat adalah karya sastra dari jawa yang berisi tentang ajaran-ajaran dari leluhur untuk sebuah kebaikan. Banyak sekali serat dalam budaya jawa, salah satu diantaranya adalah Serat Tripama. Serat tripama muncul pertama kali pada zaman Mangkunegaran, yaitu diciptakan oleh Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegara IV (KGPAA Mangkunegara IV) dalam bentuk Tembang Macapat Dhandanggula sebanyak tujuh pada (bait), di Surakarta. Serat tripama ini diterbitkan pertama kali dalam kumpulan ciptaan Mangkunegara IV, jilid III (tahun 1927). Ketujuh bait Serat Tripama mengisahkan tiga tokoh wayang yang memiliki keteladanan. Bait pertama dan kedua mengisahkan keteladanan Patih Suwanda (Bambang Sumantri), Patih dari Raja Harjunasasrabahu dari negara Maespati pada era sebelum kisah Ramayana. Bait ketiga dan keempat mengisahkan keteladanan Kumbakarna, adik dari Prabu Dasamuka raja Ngalengkadiraja (Alengka) pada era kisah Ramayana. Bait kelima dan keenam mengisahkan Suryapu...
Tari Topeng Endel Pada sekitar 1950-1960 Tari Topeng Endel mengalami masa puncak kejayaan, yang kemudian surut kembali. Pada tahun 2004 oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab. Tegal dibuat iringan dan rekaman gambar yang dibuat dalam bentuk VCD berbagi tari topeng Tegal dan kemudian disahkan oleh bupati Tegal sebagian tarian khas Kab. Tegal, salah satunya adalah Tari Topeng Endel yang merupakan kekayaan khasanah budaya nasional. Tari topeng Tegal yang dikenal pada saat ini dan yang dapat ditarikan oleh ibu Sawirti sebagai pewaris dan pelatih dari topeng Tegal yaitu tari topeng Endel dengan warna topeng putih, berkarakter kenes dan menggunakan gendhing Ombak Banyu dan Ilo-ilo Itek, tari topeng Kresna dengan warna topeng merahm berkarakter gagah tapi branyak dengan gendhing Praliman, dan tari topeng lainnya. Dalam pewa...
Tembang Gedhe Tembang (lagu dalam bahasa jawa) di bagi menjadi 4 jenis, yaitu tembang gedhe, tembang tengahan, tembang macapat, dan tembang dolanan. Tembang gedhe adalah tembang yang terkait beberapa ciri tertentu : - menggunakan bahasa jawa kuno, - satu bait terdiri dari empat gatra atau pada pala (baris), - memiliki guru lagu (bunyi suara vokal pada akhir baris atau disebut juga rima), - jumlah wanda (suku kata) pada satu baris dengan baris lainnya sama. Dalam perkembangannya, tembang gedhe sering digunakan dalam seni pertunjukan pewayangan sebagai suluk dan bowo. Suluk adalah lagu dalam pertunjukan wayang kulit yang fungsinya memberikan suasana pada adegan-adegan dalam pertunjukan wayang. Bowo adalah nyanyian vokal yang digunakan untuk pembukaan. Berikut beberapa contoh tembang gedhe : Kusumastuti, laku 16 bali 4, kapedhot 8/8 : Lamunsira kaki, dumadi prajurit, Den bias tuladha, patih mahespati, Lelabuhanira, ingkang triparaka, Guna,...
Setiap tanggal 7 bulan Syawal yang jatuh setelah perayaan Hari Raya Idul Fitri, Sedekah Laut ini digelar besar-besaran. Biasanya warga lokal menyebutnya dengan Lomban Syawalan. Tradisi ini berpusat di Kecamatan Juwana. Dimana terdapat tempat pelelangan ikan terbesar di Pati. Seolah menjadi aset budaya untuk masyarakat Pati terutama daerah pesisir. Sebelum dilaksanakan Sedekah Laut Juwana, banyak sekali kegiatan yang dilakukan oleh warga. Hal yang paling penting adalah persiapan untuk menata sesaji. Peserta sedekah laut adalah para nelayan yang biasa mencari ikan dari laut. Salah satu syarat sesaji tersebut adalah kepala kerbau atau kepala kambing beserta 4 kakinya. Ada dua sesaji yang disiapkan dalam ritual ini. Sesaji yang pertama akan dilarung ke laut dan sesaji yang satu akan diarak dalam kirab untuk penanda batas akhir Lomban tersebut. Sebelum kegiatan Larung Sesaji dilakukan, biasanya akan dilakukan kirab atau arak-arakan yang menampilkan ik...
Pluneng merupakan sebuah desa yang terletak di Kecamatan Kebonarum, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah. Di Pluneng terdapat empat sumber mata air yang diberi nama Umbul Tirto Mulyono atau Umbul Gedhe, Umbul Tirto Mulyani, Umbul Dawe, dan Belik Sawahan Ngemplak. Umbul Tirto Mulyono biasa juga disebut Umbul Lanang yang artinya laki-laki. Dahulu, hanya ada satu Umbul, yaitu Umbul Tirto Mulyono yang digunakan laki-laki serta perempuan untuk berenang. Namun, atas perintah Sunan Pakubuwono X, para perempuan kemudian dipisahkan untuk berenang di Umbul Tirto Mulyani. Untuk sejarahnya sendiri, memang belum diketahui secara lengkap asal usul umbul ini. Kirab Budaya Syukuran Banyu Pluneng ini diawali dengan para warga yang berbondong-bondong menyerahkan tumpeng dan hasil bumi di Balai Desa Pluneng. Para warga berjajar, sementara anak-anak menggunakan kostum dan pakaian adat Jawa. Selanjutnya, acara dilanjutkan dengan arak-arakan hasil bumi dan tu...
Museum Wayang Kulit adalah sebuah museum yang terletak di Kecamatan Wuryantoro, Kabupaten Wonogiri, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Museum ini didirikan pada masa pemerintahan Bupati Begug Poernomosidi yang juga dikenal sebagai seorang dalang di Kabupaten Wonogiri. Museum Wayang Indonesia terletak di dalam kompleks Padepokan Pak Bei Tani M Ng. Prawirowihardjo di Kecamatan Wuryantoro pada Jalan Raya Wonogiri – Pracimantoro km 13. Museum ini berjarak sekitar 15 km dari pusat kota dan dapat dicapai dengan kendaraan pribadi dalam waktu kurang dari 30 menit. Cukup mudah menemukan museum ini karena terletak di pinggir Jalan Raya Wonogiri – Pracimantoro km 13. Museum ini diresmikan oleh Ibu Megawati Soekarno Putri, Presiden Republik Indonesia pada waktu itu, pada tanggal 1 September 2004. Museum ini dikelola oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Wonogiri dan buka tiap hari kerja dari Senin – Sabtu pukul 07.00 – 14.00. Disebut sebagai Museum Wayang Indonesia karena...
Merdi Bumi atau biasa dikenal dengan Sedekah Bumi merupakan salah satu ritual sebagai perwujudan rasa syukur atas hasil panen yang telah diberikan oleh Tuhan sehingga kebutuhan hidup warga desa dapat terpenuhi. Selain itu, dari ritual ini juga tersimpan harapan agar hasil panen yang akan datang lebih baik lagi dari panen sebelumnya. Acara ini dilaksanakan setelah panen padi. Tiap-tiap desa memiliki caranya masing-masing untuk menyelenggarakan acara ini, terkadang diisi dengan pengajian ataupun menyelenggarakan pertunjukan wayang kulit. Tradisi ini juga dilakukan di sebuah desa kecil yang tak jauh dari pesisir pantai selatan, yaitu Desa Banjarsari. Desa ini terletak di Kecamatan Ambal, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Nah, sebagai desa dengan penduduk yang mayoritas bermatapencaharian sebagai petani, desa ini memiliki lahan sawah yang cukup luas. Dalam satu tahun, terdapat dua kali masa tanam padi. Masa tanam I dilaksanakan pada musim hujan bulan November dan akan panen seki...