Ritual
Ritual
Upacara Adat Jawa Tengah Desa Pluneng, Kecamatan Kebonarum, Kabupaten Klaten
Kirab Budaya Syukuran Banyu Desa Pluneng

     Pluneng merupakan sebuah desa yang terletak di Kecamatan Kebonarum, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah. Di Pluneng terdapat empat sumber mata air yang diberi nama Umbul Tirto Mulyono atau Umbul Gedhe, Umbul Tirto Mulyani, Umbul Dawe, dan Belik Sawahan Ngemplak. Umbul Tirto Mulyono biasa juga disebut Umbul Lanang yang artinya laki-laki. Dahulu, hanya ada satu Umbul, yaitu Umbul Tirto Mulyono yang digunakan laki-laki serta perempuan untuk berenang. Namun, atas perintah Sunan Pakubuwono X, para perempuan kemudian dipisahkan untuk berenang di Umbul Tirto Mulyani.  Untuk sejarahnya sendiri, memang belum diketahui secara lengkap asal usul umbul ini.

    Kirab Budaya Syukuran Banyu Pluneng ini diawali dengan para warga yang berbondong-bondong menyerahkan tumpeng dan hasil bumi di Balai Desa Pluneng. Para warga berjajar, sementara anak-anak menggunakan kostum dan pakaian adat Jawa. Selanjutnya, acara dilanjutkan dengan arak-arakan hasil bumi dan tumpeng oleh para warga menuju Umbul Tirto Mulyani. Arak-arakan ini dimulai dengan menyanyikan lagu-lagu jawa yang liriknya menggambarkan rasa syukur kepada Tuhan atas limpahan airnya dan hasil panen yang bagus di Desa Pluneng. Sementara anak-anak bersama-sama memainkan alat musik. Di Umbul Tirto Mulyani mereka mengambil air untuk dimasukkan ke dalam guci. Air ini biasanya akan disiram saat pagelaran wayang semalam suntuk. Selanjutnya, arak-arakan gunungan berlanjut ke Umbul Tirto Mulyono.

     Di Umbul Tirto Mulyono inilah acara puncak terjadi. Ada empat orang yang menggunakan kain jarik masuk ke dalam air. Mereka menepakkan tangannya dengan air secara berirama, sehingga musik yang dihasilkan akan menyerupai suara gamelan dan terdengar sangat indah. Mereka melakukan ciblon dan menyanyikan lagu-lagu jawa yang ceria dan menunjukkan suka cita. Permainan air inilah yang disebut ciblon. Dalam bahasa jawa, ciblon sendiri memiliki arti permainan anak-anak saat saat mandi di sungai atau pemandian dengan cara menepak-nepakkan tangan pada permukaan air.

     Selanjutnya, ada sepasang perempuan dan laki-laki yang menari di atas gethek. Gethek sendiri merupakan rakit kecil dari bambu yang biasanya digunakan untuk menyeberang sungai. Mereka melakukan tarian gethek dari arah selatan menuju ke utara Umbul Tirto Mulyono. Anak-anak kecil berenang bersama dan mendorong gethek itu menuju utara. Sepasang penari itu merupakan simbol dari Umbul Tirto Mulyono yang diwakilkan dengan laki-laki, dan Umbul Tirto Mulyani yang diwakilkan dengan perempuan. Penari laki-laki disebut Ki Tirto Mulyono, sementara penari perempuan disebut Nyai Tirto Mulyani. Acara ini kemudian dilanjutkan dengan perebutan gunungan oleh para warga serta makan bersama.

#OSKM2018

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Upacara Kelahiran di Nias
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...

avatar
Admin Budaya
Gambar Entri
Prajurit Pemanah Kasultanan Kasepuhan Cirebon Di Festival Keraton Nusantara
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
Kirab agung milad ke 215 kesultanan kacirebonan
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
PANURUNG: Pasukan Pengawal Keraton Sumedang Larang
Senjata dan Alat Perang Senjata dan Alat Perang
Jawa Barat

Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
sate ayam madura
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Timur

soto ayam adalah makanan dari lamongan

avatar
Sadaaaa