3.677 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Mebat, Tradisi Masak Bersama
Ritual Ritual
Bali

Mebat atau Ngebat adalah salah satu tradisi masyarakat Bali untuk bergotong royong menyiapkan hidangan sebelum diadakannya upacara keagamaan. Mebat bersifat wajib, dan dimaksudkan untuk membantu tetangga sekitar yang akan mengadakan upacara keagamaan, contohnya: upacara pemberkatan sanggah, upacara pernikahan, upacara ngaben, upacara potong gigi, upacara ulang tahun, dst. Biasanya warga akan membawa golok / pisau besar untuk pelaksanaan Mebat. Mebat biasanya dilaksanakan pada hari H dini hari, agar hidangan yang disediakan masih baru, dan tidak mengganggu aktivitas warga pada hari itu. Jenis hidangan yang disediakan sangat beragam, mulai dari olahan kering sampai olahan basah, tapi semua itu bergantung pada kondisi ekonomi warga yang mengadakan upacara. Mebat biasanya dilakukan oleh warga laki – laki, karena para perempuan akan disibukkan untuk menyiapkan sesaji atau perlengkapan upacara lainnya. Menurut Pak Putu (44thn), Tradisi Mebat beliau lakukan kare...

avatar
OSKM18_19818157_Bernadetha Efata
Gambar Entri
Canang Sari, Sesajen di Bali
Ritual Ritual
Bali

Di bali seringkali ditemukan sesajen yang diletakkan di berbagai tempat, berupa bunga-bungaan, makanan, dan berbagai hal lainya, dalam sebuah wadah atau alas dari daun janur. Sesajen ini sendiri sebenarnya disebut Canang Sari. Latar belakang Pada abad ke-8 di tahun Saka 858, seorang Maha Resi bernama Markandeya bersama dengan pengikutnya membuka sebuah daerah baru di Puakan yang sekarang ini disebut dengan Taro, Tegal Lalang daerah Gianyar, Bali. Dalam pembentukan daerah baru tersebut sang Maha Resi mengajarkan untuk membuat upakara atau sesajen yang digunakan untuk sarana upacara, awalnya hanya terbatas pada para pengikutnya saja namun lama kelamaan menyebar ke penduduk lain di sekitar desa Taro. (breaktime.co.id/travel/the-story/kenapa-di-bali-bertebaran-sesajen-ini-kisahnya.html) Namanya, "Canang Sari" bermakna sebagai berikut: "Ca" berarti indah dan "Nang" berarti tujuan. Kata tersebut berasal dari Jawa kuno (Sudarsana, 2010:1) dan secara keseluruhan berarti "Tuj...

avatar
OSKM_16718135_Reinard
Gambar Entri
Tradisi Maburu
Ritual Ritual
Bali

Bali sering kali menjadi salah satu destinasi wisata yang sering dikunjungi oleh para wisatawan, baik wisatawan asing maupun lokal. Begitu banyak tempat-tempat menarik yang patut disinggahi pelancong dikala sedang melepas penat. Selain tempat wisata, Bali juga menawarkan segudang masakan kuliner khas yang dapat membuat air liur menetes seketika. Tidak kalah dengan kulinernya, adat istiadat atau tradisi serta upacara keagamaan di Bali tak pelak menjadi sorotan karena keunikan dan keetnikannya yang sudah mendunia. salah satunya seperti tradisi Maburu. Maburu dalam bahasa Indonesia berarti Berburu.  Tradisi ini biasanya diadakan pada saat Tawur Agung Kesanga yang mana merupakan hari yang sama dilakukannya pawai ogoh-ogoh di Bali. Tradisi Maburu ini sangat terkenal dikalangan Desa Pakraman Adat Panjer. Diawali dengan umat Hindu di Desa Pakraman Panjer yang melakukan persembahyangan di Pura Desa. Setelahnya, semua pemangku/ pendeta yang ikut serta dalam ritual berkumpul di ha...

avatar
OSKM18_16418245_Luh Putu Riska Agustina
Gambar Entri
Mengenal Lawar, Makanan Khas Bali
Makanan Minuman Makanan Minuman
Bali

Mengenal Lawar, Makanan Khas Bali           Kita tahu bahwa Indonesia terkenal akan keberagaman, baik suku, agama dan tradisi, bahasa, budaya maupun makanan khasnya. Oleh karena itu, setiap daerah di Indonesia memiliki makanan khas tersendiri, misalnya di daerah Bali. Bali mempunyai makanan khas yang sudah sangat familiar di kalangan masyarakat Bali, yang bernama “Lawar”.         Lawar memiliki dua jenis berdasarkan warnanya yakni lawar merah dan lawar putih. Lawar sering digunakan sebagai santapan keluarga dan disajikan ketika Penampahan Galungan (dua hari sebelum hari raya Galungan) dimana hewan yang dijadikan makanan lawar akan disembelih terlebih dahulu. Hewan yang digunakan sebagai lawar biasanya menggunakan daging babi dan ayam. Lawar bukan hanya ada setiap galungan saja, melainkan dapat ditemukan setiap hari. Warung – warung makan di Bali sebagian besar menyediakan lawar sebagai santapan sehari –...

avatar
OSKM18_15618165_anak agung bagus yoga deva mahesa
Gambar Entri
Lepet Waluh
Makanan Minuman Makanan Minuman
Bali

Lepet waluh merupakan salah satu jajanan tradisional yang berasal dari Bali. Bagi masyarakat yang tidak berasal dari Bali, sepertinya masih asing mendengar nama dari kue ini. Kue ini sering juga disebut dengan nama lapek labu atau lepet labu kuning. Bahan dasar dari lepet waluh adalah labu kuning. Bahan yang perlu disiapkan untuk membuat kue ini adalah: 1. 400 gram labu kuning. 2. 2 genggam kelapa setengah tua yang telah diparut. 3. 7 sendok makan gula pasir. 4. 10 sendok makan tepung beras.  5. 1 sendok teh garam. 6. 100 ml santan. 7. Daun pisang secukupnya. Cara membuat kue ini cukup mudah, yaitu: 1. Parut labu kuning, dapat menggunakan parutan keju atau wortel. 2. Masukkan semua bahan yang telah disiapkan ke dalam satu wadah. 3. Tuang sedikit demi sedikit santan sampai adonan tercampur rata. 4. Ambil adonan secukupnya, lalu bungkus dengan daun pisang.  5. Kukus kurang lebih 20-30 menit. 6. Sajikan dan kue sudah...

avatar
OSKM18_16618297_Brigita Raissa Sekarputri
Gambar Entri
Makna Dibalik Kuliner Sate Lilit asal Bali
Makanan Minuman Makanan Minuman
Bali

Sate lilit merupakan salah satu makanan khas Bali yang sangat lazim disajikan di setiap acara, baik upacara adat maupun acara biasa. Sate lilit ini biasanya disajikan untuk lauk nasi campur khas Bali, atau juga dihidangkan dengan ketupat dan sup ikan bumbu kuning serta plecing kangkung yang pedas. Sebenarnya, menu ini juga sering disajikan masyarakat muslim Bali yang merayakan Idul Fitri bersama keluarganya. Citarasa pedas dan bumbu rempahnya membuat sate ini mudah diterima oleh lidah masyarakat pendatang atau para pelancong yang berkunjung ke Bali. Disamping kelezatannya, ternyata sate lilit mempunyai beberapa makna budaya tersendiri bagi masyarakat Bali. Pertama, dilihat dari namanya. Sate lilit sebenarnya tidak jauh berbeda dengan sate-sate lainnya yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Yang membuatnya berbeda adalah cara pembuatannya yang unik. Sesuai dengan namanya, sate lilit dibuat dengan cara melilitkan adonan daging ke sebuah batang kayu hingga lilitan...

avatar
OSKM18_16518200_Annisa Rahim
Gambar Entri
TRADISI KEPEMIMPINAN DI DESA ADAT TAJEN
Ritual Ritual
Bali

TRADISI KEPEMIMPINAN DI DESA ADAT TAJEN, KECAMATAN PENEBEL, KABUPATEN TABANAN, BALI     Desa Tajen adalah desa yang berada di Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan, Bali, Indonesia. Penduduk Desa Tajen berjumlah 2.921 jiwa terdiri dari 1.421 laki-laki dan 1.500 perempuan (Data tahun 2016). Ada dua sistem pemerintahan yang terdapat di Desa Tajen seperti umumnya desa-desa di Bali yaitu Desa Dinas Tajen dan Desa Adat Tajen. Desa Dinas Tajen merupakan perwakilan pemerintah Indonesia di Desa Tajen yang dipimpin oleh seorang Kepala Desa dan dipilih secara demokratis setiap 5 tahun sekali. Sedangkan Desa Adat Tajen dipimpin oleh seorang Bendesa Adat yang hanya boleh dipilih dari keluarga yang mendirikan Desa Tajen pertama kali dan kepemimpinannya dapat berlangsung seumur hidup kecuali yang bersangkutan mengundurkan diri. Tugas Bendesa Adat Desa Tajen umumnya berkaitan dengan urusan suka dan duka masyarakat Desa Tajen seperti upacara persembahyangan, pernikahan...

avatar
OSKM_16818128_IGA
Gambar Entri
Upacara Kematian Mekingsan Ring Geni
Ritual Ritual
Bali

Upacara Mekingsan Ring Geni merupakan upacara kematian yang dilakukan di Bali dengan cara membakar jenazah. Walaupun sekilas terlihat mirip dengan upacara Ngaben,  kedua upacara ini berbeda satu dengan yang lainnya. 

avatar
OSKM18_16918316_Narendra Seta Roesdyoko
Gambar Entri
Gender Wayang
Alat Musik Alat Musik
Bali

Gender Wayang adalah salah satu instrumen yang berasal dari Bali dan termasuk Gamelan Bali. Gender Wayang biasanya digunakan pada saat mengiringi wayang kulit Bali, upacara potong gigi, upacara ngaben, ataupun upacara adat Bali lainnya. Dalam pembuatan gender digunakan berbagai bahan: bilahnya terbuat dari perunggu, tempat resonansinya terbuat dari bambu, pelawahnya terbuat dari kayu Dalam permainan lengkapnya. Gender Wayang biasa dimainkan oleh 4 orang, dimana ada sepasang Gender Wayang yg berukuran lebih besar yang disebut Pemade dan sepasang Gender Wayang yang berukuran kecil yang disebut Kantil. Biasanya Gender Wayang dimainkan dengan cara berpasangan, dimana 1 orang sebagai polos dan 1 orang lainnya sebagai sangsih. Musik yang paling sering dimainkan adalah Merak Angelo yang digunakan untuk mengiringi Tri Sandya (sembahyang yang dilakukan umat Hindu). Karena lagu tersebut termasuk lagu dengan melodi dan tempo yang bervariasi serta lembut untuk mengiringi Tri Sandya In...

avatar
OSKM18_16718073_Andika Choirun