Lepet waluh merupakan salah satu jajanan tradisional yang berasal dari Bali. Bagi masyarakat yang tidak berasal dari Bali, sepertinya masih asing mendengar nama dari kue ini. Kue ini sering juga disebut dengan nama lapek labu atau lepet labu kuning. Bahan dasar dari lepet waluh adalah labu kuning.
Bahan yang perlu disiapkan untuk membuat kue ini adalah:
1. 400 gram labu kuning.
2. 2 genggam kelapa setengah tua yang telah diparut.
3. 7 sendok makan gula pasir.
4. 10 sendok makan tepung beras.
5. 1 sendok teh garam.
6. 100 ml santan.
7. Daun pisang secukupnya.
Cara membuat kue ini cukup mudah, yaitu:
1. Parut labu kuning, dapat menggunakan parutan keju atau wortel.
2. Masukkan semua bahan yang telah disiapkan ke dalam satu wadah.
3. Tuang sedikit demi sedikit santan sampai adonan tercampur rata.
4. Ambil adonan secukupnya, lalu bungkus dengan daun pisang.
5. Kukus kurang lebih 20-30 menit.
6. Sajikan dan kue sudah siap disantap.
Lepet waluh akan semakin nikmat apabila disantap ketika masih hangat. Selamat mencoba!
Sumber: https://cookpad.com/id/resep/2715979-lepet-labu-kuning-silaturahmikesahabat?via=search&search_term=lapat%20waluh%20labu%20kuning
#OSKMITB2018
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang