|
|
|
|
Mebat, Tradisi Masak Bersama Tanggal 07 Aug 2018 oleh OSKM18_19818157_Bernadetha Efata. |
Mebat atau Ngebat adalah salah satu tradisi masyarakat Bali untuk bergotong royong menyiapkan hidangan sebelum diadakannya upacara keagamaan. Mebat bersifat wajib, dan dimaksudkan untuk membantu tetangga sekitar yang akan mengadakan upacara keagamaan, contohnya: upacara pemberkatan sanggah, upacara pernikahan, upacara ngaben, upacara potong gigi, upacara ulang tahun, dst.
Biasanya warga akan membawa golok / pisau besar untuk pelaksanaan Mebat. Mebat biasanya dilaksanakan pada hari H dini hari, agar hidangan yang disediakan masih baru, dan tidak mengganggu aktivitas warga pada hari itu. Jenis hidangan yang disediakan sangat beragam, mulai dari olahan kering sampai olahan basah, tapi semua itu bergantung pada kondisi ekonomi warga yang mengadakan upacara.
Mebat biasanya dilakukan oleh warga laki – laki, karena para perempuan akan disibukkan untuk menyiapkan sesaji atau perlengkapan upacara lainnya.
Menurut Pak Putu (44thn), Tradisi Mebat beliau lakukan karena sudah merupakan tradisi turun menurun, dan dengan melakukan Mebat, beliau dapat belajar saling tolong menolong dan menghargai. “Kalau ada upacara besar keluarga, terasa lebih ringan karena dibantu oleh warga sekitar, hubungan kami juga jadi semakin dekat. Untuk saya yang kurang mampu jadi tidak perlu sewa catering, dan makanan sisa pun nyaris tidak ada karena ada rasa menghargai usaha dari warga yang menyiapkannya.”
Jika ada warga yang tidak mengikuti Mebat, maka warga tersebut akan dikenakan denda (sesalahan). Denda tersebut dapat dalam wujud denda uang, bahkan dikucilkan oleh tetangga sekitar yang mengikuti Mebat, sehingga saat warga tersebut yang mengadakan upacara keagamaan, tetangga sekitar tidak ada yang datang bertamu dan membantu.
Pada zaman modern ini, dengan perkembangan teknologi yang sudah maju dan banyaknya makanan cepat saji, sedikit menggeser minat kalangan muda akan tradisi ini. Karena itulah, perlu dilakukan berbagai inovasi dan memberikan banyak ruang untuk generasi muda untuk melestarikan tradisi ini.
#OSKMITB2018
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |