|
|
|
|
Makna Dibalik Kuliner Sate Lilit asal Bali Tanggal 07 Aug 2018 oleh OSKM18_16518200_Annisa Rahim. |
Sate lilit merupakan salah satu makanan khas Bali yang sangat lazim disajikan di setiap acara, baik upacara adat maupun acara biasa. Sate lilit ini biasanya disajikan untuk lauk nasi campur khas Bali, atau juga dihidangkan dengan ketupat dan sup ikan bumbu kuning serta plecing kangkung yang pedas. Sebenarnya, menu ini juga sering disajikan masyarakat muslim Bali yang merayakan Idul Fitri bersama keluarganya. Citarasa pedas dan bumbu rempahnya membuat sate ini mudah diterima oleh lidah masyarakat pendatang atau para pelancong yang berkunjung ke Bali.
Disamping kelezatannya, ternyata sate lilit mempunyai beberapa makna budaya tersendiri bagi masyarakat Bali.
Pertama, dilihat dari namanya. Sate lilit sebenarnya tidak jauh berbeda dengan sate-sate lainnya yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Yang membuatnya berbeda adalah cara pembuatannya yang unik. Sesuai dengan namanya, sate lilit dibuat dengan cara melilitkan adonan daging ke sebuah batang kayu hingga lilitan tersebut memenuhi setengah dari batang tersebut, lalu sate tersebut dibakar layaknya sate biasa. Lilitan yang erat mempunyai makna sebagai wujud pemersatu masyarakat, seolah melilit masyarakat untuk bersatu dan menjalin kebersamaan.
Kemudian, jika dilihat dari cara pembuatannya, sate lilit biasanya dibuat bersama-sama. Setiap orang mempunyai perannya masing-masing, mulai dari memotong daging, meracik bumbu, melilit, dan masih banyak lagi. Jadi, sate lilit merupakan simbol kerjasama dan gotong royong masyarakat Bali.
Menarik bukan? Ternyata disamping kelezatannya, sate lilit khas Pulau Dewata ini mempunyai makna budaya yang luhur dan dalam. Jika mampir ke Bali, jangan lupa mencoba kuliner khas yang satu ini, ya!
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |