Udara dingin malam itu terasa menusuk tulang. Hujan deras disertai angin kencang turun tak henti-henti sejak sore tadi. Di dalam gubuk itu si Lemang duduk berlunjur sambil menyembunyikan kedua tangannya di balik ketiak untuk menahan dingin. Matanya tertuju ke arah jendela kayu yang bergoyang-goyang terkena hentakan angin. Di sampingnya terbaring seorang lelaki tua berpakaian hitam-hitam dengan sarung diikatkan di sekeliling tubuhnya yang tambun. Dari sore tadi ia tertidur dan tidak bangunbangun lagi. Pak Belalang namanya. Penduduk desa biasa memanggilnya Pak Belalang karena mereka mengenalnya sebagai lelaki tua yang pemalas dan suka tidur. Sementara itu, si Lemang seorang anak yang rajin dan suka menolong. Sehari-harinya ia membantu para petani berkebun di ladang. Kadangkadang ia membantu menamam ubi, jagung, dan buah-buahan. Kadangkadang pula ia ikut memanen padi ketika musim panen tiba. Upahnya dia belikan untuk keperluan makan sehari-hari. Malam itu langit tampak gelap. Suara g...
Hari sangat cerah. Matahari bersinar cukup terik. Laut berkilau biru bening. Butir-butir pasir putih disapa ombak. Suara ombak bersahutan dengan camar laut di udara. Namun, sekelompok orang tidak dapat menikmati keindahan itu. Mereka sibuk menebang pohon nipah, bakau, dan kelapa. Mereka tidak menebang seenaknya. Hanya pohon yang sudah cukup tua dan kuat yang mereka pilih. Pohon-pohon yang telah ditebang dibersihkan pelepah atau rantingnya. Setelah bersih, kayu tersebut diseret beramai-ramai ke pantai. Gelondongan-gelondongan kayu itu mereka ikat jadi satu. Mereka menggunakan tali yang terbuat dari kulit kayu. Sepertinya mereka bermaksud membuat rakit. Rakit yang telah jadi ditumpuk menjadi dua lapis dan disatukan dengan rakit lainnya. Hasilnya adalah sebuah rakit yang sangat besar. Seorang pria berteriak-teriak memberi arahan kepada para pekerja. Tubuhnya tinggi tegap. Kulitnya yang sawo matang memerah terpanggang matahari. Dia adalah ketua rombongan itu. Meskipun seorang pimpina...
Sungai Tolang adalah nama suatu jorong, setingkat desa di Minangkabau. Di atas jorong adalah nagari, setingkat dengan kelurahan. Jorong Sungai Tolang termasuk ke dalam wilayah Nagari Tareh di Kabupaten Limopuluah Koto, Provinsi Sumatera Barat. Penduduk asli Kabupaten Limopuluah Koto adalah bagian dari penduduk berbudaya Minangkabau sehingga disebut sebagai orang Minangkabau. Orang Minangkabau menyebut diri mereka “orang beradat” dan negeri mereka “negeri beradat”, yaitu penduduk dan kawasan yang memiliki kebudayaan khas yang dinamai "Minangkabau". Orang Minangkabau merasa bangga dengan kebudayaan, adat atau aturan hidup bersama yang mereka patuhi sejak zaman dahulu. Di antara adata yang berlaku di Minangkabau adalah pergaulan antara laki-laki dan perempuan. Adat tentang pergaulan laki-laki dan perempuan mewajibkan laki-laki dan perempuan berbeda tempat, misalnya di rumah, di tempat mandi, di warung atau di pasar, dan di tempat pesta. Anak laki-laki dan anak perempuan me...
Ribuan tahun yang lalu Pulau Bangka begitu indah dan memesona. Tanahnya subur. Berbagai jenis pohon tumbuh menghijau sejauh mata memandang. Pantainya berpasir putih dan sangat bersih. Air lautnya berwarna biru, jernih, tenang, dan menyejukkan mata. Suara ombaknya terdengar merdu memecah kesunyian alam. Keindahannnya sungguh menggugah jiwa dan seakan-akan mengundang kita agar selalu memandang dan menikmatinya. Pada waktu itu hanya ada beberapa kampung di pulau itu. Penduduknya pun tidak banyak. Mereka hidup dengan damai dan sejahtera. Tidak pernah terjadi permusuhan antara kampung yang satu dengan kampung yang lain. Semua kebutuhan mereka dipenuhi oleh alam sekitarnya. Ada padi, jagung, ubi, sayur-sayuran, dan buah-buahan yang tumbuh dengan subur. Apa yang mereka tanam selalu tumbuh dengan baik walau tanpa pupuk. Sungainya jernih sehingga terlihat banyak ikan bergerombol kian kemari. Penduduk dapat menangkapnya dengan memancing atau dengan memakai lukah (alat tangkap khusus yang terb...
Dikisahkan seorang keturunan brahmana bernama Nirarta. Ia merupakan adik dari Dhanghyang Angsoka, putra dari Dhanghyang Asmaranatha. Sebagaimana layaknya keluarga pendeta, tumbuh kembang Nirarta dari usia anak-anak, remaja, hingga dewasa melalui proses menimba ilmu pengetahuan pada beberapa orang guru. Sikap dan perilaku Nirarta sebagai seorang murid bertumpu pada beberapa hal: selalu ingat dan memuja kebesaran Tuhan, tekun mengikuti setiap pelajaran yang diberikan oleh guru-gurunya, patuh dan rajin mengerjakan tugas-tugas, dan tidak pernah malu bertanya jika ada penjelasan dari guru-gurunya yang belum dipahami. Prestasi memuaskan yang diraih dari tiap-tiap guru berbuah pujian dan dorongan untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya. “Jadikanlah diri seperti bunga sandat. Akar pohon yang kuat disertai pemupukan yang cukup maka bunganya pun bermekaran. Ketika ranum kuning gading, aroma wanginnya menebar, semakin layu semakin harum semerbak”. Pesan orang tua itu selalu terngiang di tel...
Ilmu Antropologi mengenal teori sistem simbol yang diperkenalkan oleh Clifford Geertz, seorang Antropolog Amerika. Dalam bukunya yang berjudul Tafsir Kebudayaan (1992), Geertz menjelaskan makna dibalik sistem simbol yang ada pada suatu kebudayaan. Geertz menyatakan bahwa sistem simbol yang merefleksikan suatu kebudayaan, dapat diinterpretasikan dengan menggunakan sistem makna (System of Meaning). Jadi bila ingin menginterpretasi sebuah kebudayaan dapat dilakukan dengan menafsirkan sistem simbolnya. Demikian juga dengan kesenian sisingaan dari Subang yang tak bisa dipisahkan dari simbol boneka singa yang biasanya ditunggangi anak-anak dalam pertunjukannya. Dalam sejarahnya, sisingaan merupakan simbol kebencian warga Subang terhadap kapitalis perkebunan dari Belanda dan Inggris yang mendapat proteksi pihak pemerintah kolonial (Kurnia,2003). Ketika itu, kaum kapitalis dari Inggris mendirikan sebuah perusahaan perkebunan swasta bernama P & T Lands (Pamanoekan en Tjiasemlanden). Per...
Aruh Adat Baancak merupakan acara sakral yang meletakkan padi di lumbung dengan disertai mantra-mantra, musik, dan tarian yang dilakukan oleh Balian , Balian adalah orang yang bekerja pada upacara Adat Dayak yang bertugas untuk berurusan dengan Dunia Atas dan Dunia Bawah dari para roh manusia yang telah meninggal. Balian juga dapat bertugas memanggil sangiang sebagai juru damai dalam suatu peristiwa yang menjadi topik pada suatu upacara adat yang sudah sering dilakukan sejak dulu hingga sekarang oleh para masyarakat pedalaman Dayak Meratus maupun Dayak daerah lain sekitarnya, yang tentunya memiliki ciri khas masing-masing di tiap daerah Kalimantan. Aruh Baancak ini biasanya dilakukan sebelum memindahkan atau membersihkan ladang (juga dikenal sebagai pertanian tebas-bakar atau pertanian swedden). Masyarakat Dayak menggunakan sistem ini sejak jaman nenek moyang pendahulu-pendahulu mereka, banyak kearifan lokal yang ada disana dan biasanya sebelum melakukan pembukaan lahan terdapat bany...
Raja Klungkung bernama Sri Sagening yang gagah dan berwibawa, sorot matanya tajam, satu lagi Bagus Mantra adalah seorang perwira andalannya. Mereka penunggang kuda dari Klungkung sedang berjalan di Kelana, seluruh kawasan Bali dalam penyamaran. Mereka menyamar menjadi seorang kelana yang sempurna. Sudah sampai di Desa Den Bukit, mereka ingin beristirahat di tempat itu. Bagus Mantra memberi hormat kepada Pak Tua. Bagus Mantra minta izin kepadanya bahwa mereka ingin menginap di tempat. Pak Tua dipanggil sebagai Kyai Pasek. Kyai Pasek menjelaskan kejadian ada penjahat datang ke rumahnya. Maka mereka harus berhati-hati. Malam hari, mereka beristirahat. Ada gadis yang bernama Ni Luh Pasek. Dia adalah putri dari Kyai Pasek. Dia sedang menyiapkan makanan untuk Mantra dan Aditia (nama samaran Raja Klungkung). Setelah makan bersama, Aditia memuji kepada Kyai Pasek bahwa putrinya memasak makanan sangat lezat. Mereka bertemu penjahat. Penjahat itu berkata tidak sopan kepada mereka. Penjahat ingi...
Seperti halnya masyarakat Sunda di Jawa Barat yang bangga dengan musik angklung, orang Toraja di Sulawesi Selatan pun pasti bangga karena memiliki musik bambu. Di Tana Toraja, penduduk setempat menyebutnya dengan Pa pompang atau Pa bas karena suara bas yang lebih dominan terdengar. Berbeda dengan angklung, musik bambu Toraja merupakan jenis alat musik yang ditiup untuk mengeluarkan bunyi yang memiliki jangkauan nada dua setengah oktaf tangga nada. Meski termasuk alat musik tradisional, tetapi alat musik bambu ini bisa juga dikolaborasikan dengan alat musik modern lain seperti terompet, saksofon, organ, atau piano saat mengiringi lagu. Seperangkat alat musik tiup, yang dibuat dari potongan-potongan bambu, mulai dari yang kecil sampai yang besar. Suara yang dihasilkan potongan-potongan bambu dengan rangkaian khusus itu pun sesuai dengan ukuran besar kecilnya. Karena itu, agar menghasilkan kombinasi suara yang harmonis, ukuran bambunya beragam sesuai nada yang akan dihasilkan. Satu kel...