Ghengan Bhubhuen ini merupakkan salah satu makanan khas Situbondo dengan jenis sayur bening. Ghengan Bhubhuen merupakan sebutan akrab bagi masyarakat kota Situbondo, hengan yang artinya sayur dan Bhubhuen nama daun tersebut. Sayur Bhubhuen merupakan family bayam yang hidup liar di lahan manapun. Masyarakat Situbondo menjadikan tanaman tersebut sebagai olahan sayur spesial yang menjadi teman makan dilengkapi dengan ulekan cengek atau biasa disebut sambel toros yaitu cabai dengan garam saja, lebih enak lagi kalau ditambah dengan terasi udang. Ghengan Bhubuen ini cocok sekali menjadi teman makan bersma nasi dan disantap kegika masih hangat. Ada dua jenis pengolahan untuk sayur Bhubuen ini, yang pertama jenis sayur bening dan kedua kuah koya. Namun, keduanya memiliki cita rasa yang sama-sama lezat sekali untuk dinikmati. Berikut merupakan bahan dan cara membuatnya : Bahan : Satu ikat sayur bhubhuen 3 siung bawang putih 1 siung lengkuas 1 siung kunyit Cabai (secukupnya) Lada (secukupnya)...
Arang-Arang Kambang adalah makanan tradisional khas Gresik yang banyak ditemukan saat bulan Ramadhan. Makanan ini merupakan perpaduan tape ketan (hitam, putih, dan hijau), irisan pisang, dam santen. Konon katanya, agar rasanya enak fermentasi tape ketan harus dilakukan oleh perempuan suci atau yang tidak sedang datang bulan. Untuk dapat mencoba makanan ini Anda tidak perlu jauh-jauh ke kota Gresik, Anda juga dapat membuatnya dirumah sendiri. Bahan-Bahan : 500 gr Beras ketan (hitam dan putih) 1 buah ragi tape Pewarna pandan Secukupnya santan hasil parutan kelapa(sesuai selera kental atau tidak) Buah pisang iris sesuai selera 1/4 sdm garam 4 sdm gula pasir (sesuai selera) 2 lembar daun suji Cara membuat : Tape Ketan Cuci bersih beras hitam dan putih, lalu rendam dengan air bersih 2 - 3 jam. Kemudian buang air rendaman dan cuci kembali pada air mengalir. Masukan dalam alat penanak nasi, beri air secukupnya seperti menanak nasi. Untuk sebagian beras warna putih, beri sedikit pewarn...
Lepet Kamboya, Jajanan Khas Pulau Kangean Lepet kamboya sebenarnya mirip dengan buras atau burasa dari Sulawesi Selatan, hal yang membedakannya adalah cita rasa pedas miliki buras yang tak dimiliki oleh kamboya. Kamboya memiliki struktur seperti lontong dan cocok dimakan dengan ikan pindang segar. Kandungan gizi di dalamnya pun banyak, seperti protein,potassium, kalsium, magnesium yang merupakan gizi makro (Kangean, 2016). Kamboya sendiri merupakan salah satu makanan tradisional yang paling eksis di Pulau Kangean. Bahkan, kamboya menjadi salah satu kuliner yang dapat menjadi oleh-oleh saat wisatawan berkunjung ke pulau tersebut (Netsyber, 2019). Bahan dan pelengkap Beras ketan Santan Garam Daun pisang Tali rafia Cara membuat kamboya Daun pisang dijemur hingga layu. Potong daun pisang dengan bentuk persegi panjang dengan ukuran panjang 2-3 cm lebar sekitar 5 cm (sebagai pembungkus ketan). Sisakan daun sebagai pembugkus luar kamboya. Santan yang sudah ters...
Tumis Lorjuk, Oseng-oseng Kerang Asal Madura Dengan statusnya sebagai sebuah pulau yang dikelilingi lautan, Madura memiliki hasil laut yang cukup berlimpah. Makanan khas di daerah ini pun tidak jauh-jauh dari hasil olahan lautnya. Salah satunya adalah Lorjuk. Lorjuk sendiri adalah salah satu jenis kerang laut yang biasa disantap oleh masyarakat Madura dengan cara diolah menjadi beragam masakan. Lorjuk ini biasa diolah menjadi tumisan yang sangat lezat. Yuk intip cara membuat Tumis Lorjuk. Bahan-bahan 300 gr Lorjuk (cuci bersih & tiriskan) 2 Cabe Merah Iris Serong 5 Cabe Hijau Iris Serong 5 Cabe Rawit Iris Serong 3 Siung Bawang Putih Iris Tipis 3 Siung Bawang Merah Iris Tipis 2 cm Lengkuas dimemarkan 2 Daun Salam Secukupnya Garam Secukupnya Gula 1/4 sdt Kaldu Bubuk 1-2 sdm Kecap Manis 1/2 Gelas Air 3 sdm Minyak untuk menumis Cara Memasak Panaskan minyak Tumis irisan bawang putih dan bawang merah, irisan cabe, lengkuas, dan daun salam hin...
Makanan yang berasal dari ketan dengan toping bubuk kedelai, lama memasak memakan waktu sekitar 60 menit Bahan : 500 gram Beras Ketan Putih, sebelumnya rendam ketan selama 2 jam 400 ml santan, dari 1/2 butir kelapa 2 lembar daun pandan (diikat simpul) 1 sendok teh garam Bahan Baku Kedelai : 100 gram kedelai 2 lembar daun jeruk 1/2 sendok teh garam 1/2 sendok teh gula halus 2 siung bawang putih, Bawang diiris tipis lalu digoreng taburan kelapa : 1/2 butir kelapa setangah tua, kelapa diparut 1/2 sendok teh garam cara pembuatan : kukus ketan yang telah direndam selama 10 menit, kemudian diangkat didihkan santan, daun pandan, dan garam. dimasukkan ketan yang telah dikukus ke dalam santan. aduk ketan hingga santan habis terserap ketan ketan yang telah tercampur kukus kembali selama 30 menit hingga matan. lalu, angkat ketan bubuk kedelai : sangrai kedelai dan daun jeruk hingga kering dan matang. matikan api. kemudian, tambahkan bawang putih...
Muharram merupakan bulan islam yang menduduki urutan pertama di tahun hijriyah. Dalam kalender jawa, datangnya bulan spesial berupa muharram adalah pertanda masuknya bulan suro atau sura karena memang penanggalannya merujuk pada kalender hijriyah atau tahun islam. Di bulan pertama tahun islam ini khususnya tanggal 10 atau dikenal dengan hari asyura, sebgaian warga muslim ada yang memperingatinya dengan menghadirkan hidangan makanan bernama jenang suro. Makanan khas ini masih sering ada di Banyuwangi, Jawa Timur. Jenang Suro khas Banyuwangi ini disediakan dengan : jenang/bubur yang terbuat dari beras perkedel kentang sambal goreng kering tempe dengan kacang telor dadar yang diiris Jenang suro ini selalu ada pada saat bulan Muharram di daerah Banyuwangi, biasanya jenang suro ini akan dibagikan kepada tetangga sekitar. dan sesuai namanya jenang/bubur ini biasanya selalu ada hanya di bulan muharram saja. Tradisi Jenang Suro dilakukan warga Banyuwangi atas dasar kisah pada saat p...
Caruban memiliki makanan khas tersendiri, yaitu Batok Tawon khas Caruban. Yang membedakan dengan botok lainnya hanyalah bahan utama yaitu sarang tawon atau lebah madu. Bahan utamanya dari parutan kelapa, ikan teri, tawon muda dan petai cina. Bumbu yang digunakan antara lain garam, kemiri, tomat, lombok, kelapa yang sudah diparut lembut dan sedikit gula. Bumbu disiapkan, lalu dihaluskan. Setelah halus dicampur dengan irisan sarang tawon berbentuk kubus kecil. Adonan bumbu dan sarang tawon ini lalu dibungkus menggunakan daun pisang lalu dimasak hingga matang. Setelah matang, botok tawon diangkat dan siap disantap. sumber : https://arumsekartaji.wordpress.com/2011/11/16/botok-tawon-makanan-khas-caruban/ SBITB-K2-Dini Aulya Rahmi
Caruban memiliki makanan khas tersendiri, yaitu Botok Tawon khas Caruban. Yang membedakan dengan botok lainnya hanyalah bahan utama yaitu sarang tawon atau lebah madu. Bahan utamanya dari parutan kelapa, ikan teri, tawon muda dan petai cina. Bumbu yang digunakan antara lain garam, kemiri, tomat, lombok, kelapa yang sudah diparut lembut dan sedikit gula. Bumbu disiapkan, lalu dihaluskan. Setelah halus dicampur dengan irisan sarang tawon berbentuk kubus kecil. Adonan bumbu dan sarang tawon ini lalu dibungkus menggunakan daun pisang lalu dimasak hingga matang. Setelah matang, botok tawon diangkat dan siap disantap. sumber : https://arumsekartaji.wordpress.com/2011/11/16/botok-tawon-makanan-khas-caruban/ SBITB-K2-Dini Aulya Rahmi
Nasi aron merupakan hidangan khas masyarakat Tengger yang tinggal di lereng Gunung Bromo, Jawa Timur. Nasi ini berbahan dasar jagung putih yang banyak tumbuh disana. Dibutuhkan waktu tidak kurang dari 4 hari untuk membuat nasi tersebut. Mirip dengan nasi uduk dari Jakarta, nasi aron memiliki cita rasa yang gurih. Nasi ini dapat bertahan sampai kurang lebih seminggu sebelum basi. Kelebihan utama dari nasi ini yakni dapat membantu menurunkan kolesterol dan mengobati diabetes apabila dimakan bersama dengan sayur daun ranti. Selain itu, nasi ini dapat membuat kenyang dalam waktu yang cukup lama bagi orang yang mengonsumsinya. Bahan: a. Jagung putih , jumlahnya sesuai kebutuhan konsumsi b. Air panas untuk merendam dan merebus jagungnya Cara pembuatan: Siapkan dulu bahan jagung putih yang dipanen 4-5 bulan sekali. Jagung dipipil, kemudian ditumbuk sampai setengah halus dan direndam dalam air selama kurang lebih empat hari. Setelah direndam, jemurlah sampai kering. Pengeringan...