Pulau Mambor tarmasuk salah satu pulau dari beberapa gugusan pulau di sebelah timur kota Nabire di Kabupaten Paniai. Di pulau ini terletak salah satu pegunungan dan slah satu puncaknya yang tertinggi adalah gunung Momurkotei. Dahulu di gunung tersebut berdiamlah sepasang suami istri, berasal dari keturunan Mambri. Suami istri tersebut masing-masing bernama Mumu dan Waisei. Keduanya hidup rukun dan damai serta dikaruniai dua anak laki-laki. Wonggora adalah nama kakaknya sedangkan adiknya bernama Nonambo. Keduanya diasuh hingga dewasa lalu dikawinkan. Dari perkawinan mereka lahirlah cucu-cucu Mumu dan Waisei. Wonggora memperoleh seorang anak yang dinamai Tarahijori. Adiknya Nonambo memperoleh dua orang anak, yaitu seorang anak laki-laki yang bernama Dauma dan adiknya seorang anak perempuan. Mereka diasuh dan tumbuh menjadi dewasa. Dalam kehidupan sehari-hari mereka bermain dan bergaul seperti biasa, namun akhirnya Dauma dan Tarahijori memadu cinta. Hubungan antara keduanya...
Di kampung Sopen, Biak Barat pada zaman dahulu tinggal sebuah keluarga yang mempunyai beberapa anak lelaki. Salah seorang dari anak tersebut bernama Mananamakrdi. Di sekujur tubuh Mananamakrdi dipenuhi kudis. Sangat berbau ia hingga orang-orang tidak tahan berdekatan dengannya. Karena itu Mananamakrdi sangat dibenci, tidak hanya oleh orang-orang di dalam sukunya, melainkan juga oleh saudara-saudara kandungnya. Saudara-saudara kandungnya sudah tidak tahan lagi mendapati Mananamakrdi berada di dekat mereka hingga mereka pun mengusir Mananamakrdi dari rumah mereka. Dongeng Nusantara Cerita Rakyat Dari Papua Mananamakrdi berjalan ke arah timur hingga ia tiba di sebuah pantai. Ia lantas mengarungi lautan luas dengan menaiki perahu yang tertambat di pantai itu. Beberapa saat berlayar, Mananamakrdi mendarat di pulau Miokbudi. Mananamakrdi memutuskan untuk tinggal di pulau itu. Di pulau Miokbudi banyak ditumbuhi pohon sagu dan juga kelapa. Setiap hari...
DENGAN bangga, dua pria itu mengangkat kaki. Lalu memperlihatkan telapak kaki mereka. ”Lihat, tak ada bekas luka bakar, ’kan?” kata Frans Yakob Rumbrapuk, salah seorang di antara dua pria itu, kepada Cenderawasih Pos (Jawa Pos Group). Dicermati sekali lagi, memang tidak ada. Begitu pula di telapak kaki Korinus Arwam, pria satunya. Padahal, sudah tak terhitung berapa kali dua pria paro baya dari Kampung Bosnabraidi, Distrik Yawosi, Kabupaten Biak Numfor, Papua, tersebut berjalan dengan kaki telanjang di atas batu yang dibakar. Bertahun-tahun, sejak mereka masih muda. Terakhir, keduanya tampil pada kegiatan Sidang Sinode GKI (Gereja Kristen Indonesia) di Tanah Papua yang digelar di Waisai, ibu kota Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat, Maret lalu. Agenda terdekat, Frans dan Korinus bakal tampil pada Festival Biak Munara Wampasi pada 1 Juli. Ya, Frans dan Korinus adalah segelintir pelaku Apen Bayeren yang tersisa. Apen Bayeren...
Di timur provinsi Papua ada sebuah kepulauan kecil yg sangat aneh. Pulau itu selalu diliputi kegelapan, cahaya matahari tidak sanggup menembus pulau itu. Matahari tidak melintas di atas kepala tetapi di seberang langit. Penduduk melihat matahari hanya sebentar, karena setelah itu tenggelam. Dengan demikian terang sangat pendek dan kegelapan seperti malam sangat panjang. Disana tinggal seorang pemuda bernama Rangga. Rangga tidak sabar untuk menghadapi suasana gelap. Dia ingin mengubah suasana kegelapan yg selama ini menyelimuti desanya.Dalam hatinya sering muncul pertanyaan, Mengapa matahari bersinar sangat singkat? Rangga pun mengajak para pemuda di desa itu untuk melaksanakan niat memecah matahari. ”Teman-teman, kita harus berusaha untuk membuat pulau kita ini menjadi terang,” kata Rangga pada para pemuda di desanya. ”Ini sudah takdir Rangga, kita tidak bisa mengubahnya karena ini adalah keadaan alam yg mesti kita terima,” jawab para pemuda itu....
Wamena merupakan surga dan mutiara di pedalaman pegunungan tengah Papua. Kota yang terletak di lembah Baliem dan dialiri oleh sungai Baliem serta diapit pegunungan Jayawijaya di sebelah selatannya memiliki ketinggian sekitar 1.800 meter di atas permukaan laut. Kota Wamena masih memiliki udara yang segar dan jauh dari polusi udara seperti kota-kota besar lainnya di Indonesia. Dari ceritera rakyat yang berkembang di tanah Papua, nama Wamena seperti yang dikenal seperti sekarang ini dahulu bernama Ahumpua, namun kedatangan bangsa berkulit putih telah mengubah nama Ahumpua menjadi Wamena. Berikut Asal Muasal Wamena seperti diunggah di web dongengceritarakyat . com . Dahulu, ada sebuah daerah bernama Ahumpua. Saat itu, warga Ahumpua belum mengenal ilmu pengetahuan. Mereka tidak mengenal Tuhan. Kepercayaan mereka tertuju pada benda-benda gaib. Setiap hari, anak-anak gadis di Ahumpua mempunyai kewajiban menjaga anak babi dari pagi sampai siang di pinggir Kali Baliem....
Cerita Rakyat – Alkisah, seseorang yang bernama Haboi tinggal di kampung di atas bukit dekat Dondai yang disebut Yomoko. Kampung ini dipimpin oleh Ondofolo Wally. Suatu ketika langit menjadi semakin kelam diliputi kegelapan di siang hari. Menghadapi situasi ini, Orang-orang Yomoko berunding dan bersepakat mendorong langit ke atas dan bumi tetap di tempatnya, supaya ada cahaya terang di bumi. Pada saat itu, Haboi memperhatikan dengan teliti bahwa orang-orang di Kampung Yamoko tidak mempunyai air dan api untuk dapat hidup layak sebagai manusia. Karena itu, Haboi dan Ondofolo Wally mengambil sebuah gelang kristal yang disebut ‘eba’ dan tiga butir manik-manik yang disebut hawa, hay dan naro. Kedua orang ini bertekad menghadap Dobonai, penguasa hak atas air yang berdiam di Puncak Gunung Dobonsolo. Suatu pagi yang cerah, Haboi berjalan menuruni Bukit Yomoko memasuki hutan dataran rendah ke utara kemudian mendaki, menyusuri jalan setapak dalam rimba Pegunungan...
Cerita Rakyat – Alkisah, Pada suatu masa hiduplah dua orang kakak beradik,mereka hidup sebagai anak yatim piatu yang hidup di suatu kampung bernama Sewatolo, terletak di Tanjung Libla. Sekalipun sudah hidup papa tanpa orang tua, Awies dan adiknya Gete hidup saling mengasihi. Hingga tibalah saat mereka beranjak dewasa dan berpisah. Awies menikah dan memilih bermukim di kampung istrinya, sementara Gete tetap tinggal di Tanjung Libla. “Adikku, kita semua telah dewasa dan memiliki keluarga. Kau tetaplah tinggal disini, menjaga rumah ini bersama suamimu,” pesan Awies sebelum berpisah dengan adiknya. Gete hanya diam, tidak menjawab pesan kakaknya. Ia hanya memandang sang kakak dengan air mata berlinang. Hatinya sangat sedih, sekian tahun hidup bersama Awies tetapi akhirnya harus berpisah. Bertahun-tahun lamanya mereka tidak bersua, hingga suatu hari Awies merasa sangat rindu kepada adiknya. Ia berniat mengunjungi Gete di Tanjung Libla. “ Saya ingi...
Meraksamana adalah seorang pemuda yang tinggal di pedalaman Papua. Ia mempunyai saudara bernama Siraiman. Ke mana pun pergi, mereka selalu bersama dan selalu saling membantu. Suatu ketika, Meraksamana memperistri seorang bidadari dari kahyangan. Namun, tidak berapa lama setelah mereka menikah, istrinya diculik oleh seorang raja yang tinggal di seberang laut bernama Raja Koranobini. Mampukah Meraksamana merebut kembali istrinya dari tangan Koranobini? Ikuti kisahnya dalam cerita Meraksamana berikut ini! Dahulu, di sebuah kampung di pedalaman Papua, hiduplah dua pemuda yang bernama Meraksamana dan Siraiman. Sehari-hari mereka mencari kayu, berburu, dan mencari ikan di rawa maupun di sungai. Mereka, dan juga penduduk kampung lainnya melakoni pekerjaan tersebut karena memang daerah di sekitar mereka memiliki kekayaan sumber daya alam yang melimpah. Suatu malam, Meraksamana terlihat sedang berbaring berbaring di lantai rumahnya yang beralaskan dau...
Fela Mandu Tari Fela Mandu merupakan sejenis tari perang yang berasal dari Puyoh Besar, Puyoh kecil, dan Abar di daerah Sentani Tengah Papua. Tarian yang satu ini di tarikan oleh penari pria dan wanita dengan diiringi oleh alat musik Tifa dan wakhu. Mereka menganggap bahwa tarian Fela Mandu adalah ciptaan leluhur mereka. Sejarahnya dulu, para leluhur orang-orang Putali, Amatali, dan Abar pergi berperang dan mereka mendapat kemenangan sewaktu melawan suku Sekori, Sewiron, dan Sebeya di daerah Abar Sentani Tengah. Sampai sekarang, tari Fela Mandu menjadi tari pergaulan yang bersifat hiburan dan sering ditarikan saat ada acara besar seperti acara penyambutan tamu kehormatan. https://www.silontong.com/2018/08/03/tarian-adat-papua/