Anak
179 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Lantak/Lela
Senjata dan Alat Perang Senjata dan Alat Perang
Kalimantan Tengah

Lantak atau Lela dalam bahasa Dayak Ngaju adalah meriam. Senjata ini diperkenalkan bangsa Cina ketika memasuki Kalimantan. Didalam cerita peperangan dayak melawan penjajah penggunaan lantak ini juga disebutkan; misal dalam perang kasintu. Menurut cerita kakek ku dahulu ketika kakenya ikut perang kasintu mereka menggunak meriam dan mungkin zaman dahulu orang kuat-kuat maka meriam-meriam ini diangkat dengan diletakan pada pergelangan tangan saja. Lantak   Pernah diceritakan juga di daerah Manuhing ada seorang gadis yang bernama “Lamiang” – dia adalah gadis yang cantik jelita anak Antang dan Benang. Ketika orang tuanya meninggal dunia, banyak orang yang berusaha melamarnya – padahal ia belum ada niat untuk menikah, karena orang tuanya yang baru saja meninggal- saat itu orang-orang yang berusaha melamar Lamiang, membunyikan meriam atau lelanya untuk menakut-nakuti Lamiang agar segera keluar dari rumahnya. Saat itu bahan makanan dirumah...

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Keris Dayak
Senjata dan Alat Perang Senjata dan Alat Perang
Kalimantan Tengah

Penggunaan keris mungkin merupakan pengaruh bangsa melayu/jawa dan bangsa Moro yang memasuki Kalimantan. Ada kisah cerita Damang Bahandang balau di desa Dadahup yang berperang melawan bangsa buaya dengan menggunakan keris berlekuk tiga. Konon ceritanya di daerah perkampungan Suku Dayak yang disebut Kampung Dadahup, termasuk daerah aliran sungai Barito dan masyarakatnya pada waktu itu masih belum mengenal dunia luar. Memang mereka pada asal mulanya berasal dari Tumbang Kapuas dari Betang Sei Pasah yang didirikan sekitar tahun 1836, sehingga dari keluarga Damang Bahandang Balau berangsur-angsur pindah dan bermukim / mendirikan suatu perkampungan yang disebut Kampung Dadahup. Disinilah timbul legenda Damang Bahandang Balau yang artinya seorang Damang yang berambut warna merah memang sejak dari lahir. Damang Bahandang Balau adalah seorang petapa berambut panjang hingga kurang lebih 3 meter dan ia berilmu tinggi. Ia mempunyai Keris Pusaka kelok 3 berwarna keemasan pemberian orang...

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Tutang
Ritual Ritual
Kalimantan Tengah

Tidak banyak literature yang membahas mengenai tattoo ataupun motive tattoo Dayak Ngaju. Memang saat ini tattoo Dayak Ngaju bisa dikatakan telah punah, karena sudah banyak suku Dayak Ngaju yang menganut kepercayaan Islam, Kristen dan juga aturan Pemerintah yang tidak menerima pegawai/polisi/tentara yang memiliki tattoo, disamping itu tiidak ada lagi generasi tua yang masih tersisa yang bertattoo. Leluhur penulis yang bertattoo adalah kakek dari kakek ku salah satunya yang ada di daerah Tangkahen – konon cerita kakekku badannya penuh dengan tattoo dan semacam garis-garis. Sedangkan leluhur penulis yang berasal dari Tumbang Mantuhe juga dahulu bertatto – hanya menurut cerita kakeku tattoo leluhur yang ada di Tumbang Mantuhe adalah perlambangan dari “sahabat-sahabat” ghaibnya. Orang sering mengasosiasikan Dayak dengan tattoo dan kuping panjang. Padahal tidak semua sub suku dayak menggunakan tattoo dan berkuping panjang. Pada kebudayaan Dayak Ngaju tidak dike...

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Kinyah Mandau
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Kalimantan Tengah

Sejak akhir tahun 1900an, tradisi mengayau semakin ditinggalkan oleh semua sub suku Dayak di Kalimantan, semenjak ada deklarasi damai Tumbang Anoi 1896 ditambah semakin banyak orang dayak yang memeluk agama semawi. Tetapi ada satu bagian dari tradisi itu yang masih bertahan walau saat ini sudah mulai menghilang yaitu “Kinyah”. Kinyah adalah tarian perang suku Dayak, merupakan suatu tarian persiapan untuk membunuh dan memburu kepala musuh. Pada masa lalu para pemuda dayak dikalimantan harus melakukan perburuan kepala untuk bermacam-macam alasan, karena setiap sub suku dayak memiliki alasan yang berbeda-beda. Sebagi contoh anak laki-laki iban pada usia 10 tahun harus bisa mendapatkan setidaknya 1 kepala manusia, karena ini akan menunjukan bahwa anak laki-laki ini sudah memasuki usia dewasa dan dapat menikah. Persiapan fisik untuk perburuan kepala ini pada budaya dayak ngaju disebut “kinyah” – Tarian perang. Hampir semua sub suku dayak memiliki t...

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Ritual Tiwah
Ritual Ritual
Kalimantan Tengah

Ritual Tiwah merupakan upacara ritual kematian tingkat akhir bagi masyarakat suku Dayak di Kalimantan Tengah, khususnya Dayak pedalaman yang masih menganut agama Kaharingan sebagai agama lelulur warga Dayak. Tiwah bagi suku Dayak merupakan prosesi untuk melepas rutas atau kesialan bagi keluarga almarhum yang ditinggalkan dari pengaruh buruk yang menimpa dan juga bertujuan untuk melepas ikatan status janda atau duda bagi pasangan yang telah berkeluarga, dimana secara adat mereka diperkenankan untuk menentukan pasangan hidup selanjutnya ataupun memilih untuk tidak menikah lagi. Ritual Tiwah adalah prosesi untuk menghantarkan roh leluhur sanak saudara yang telah meninggal dunia ke alam baka dengan cara menyucikan dan memindahkan sisa jasad yang diperkirakan hanya tinggal tulang saja, dari liang kubur menuju sandung, yang bertujuan untuk melempangkan perjalanan roh atau arwah yang bersangkutan menuju Lewu Tatau (surga dalam bahasa sangiang). Sandung merupakan tempat yang menyerupai rum...

avatar
OSKM18_16618071_Erika Gunawan
Gambar Entri
Huma Betang/Huma Hai
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Kalimantan Tengah

Ini adalah rumah panjang yang menjadi pusat kehidupan social masyarakat Dayak Ngaju. Orang Dayak pada masa lalu hidup secara komunal, dimana didalam satu Ruman Betang ini akan tinggal beberapa keluarga, bahkan ketika kepercayaan Islam & Kristen masuk, maka ada juga keluarga yang berlainan kepercayaan dengan kepercayaan nenek moyang tinggal disana. Namun mereka akan tetap diikat oleh aturan-aturan adat, taboo, dan etika-etika moral. Jika ada salah satu keluarga yang melakukan tindakan yang melanggar norma hidup rumah betang maka biasanya akan diberikan hukuman atau bahkan diusir keluar dari komunitas. Umumnya JIHI atau tiang rumah betang akan dibangun sepanjang 5 meter dari atas tanah, tujuannya ialah untuk menghindari serangan binatang, banjir dan bahkan para asang – kayau (head hunter) pada masa lalu. Misal saja dahulu di Desa Tangkahen, konon ada Rumah Betang yang bertingkat tiga. Ketika para asang datang untuk menyerang kampong, maka HEJAN (Tangga rumah) akan dia...

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Jipen
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Kalimantan Tengah

Sampai tahun 1857 budaya Dayak Ngaju masih tetap utuh dijalankan, salah satunya adalah mengenai “JIPEN” atau perbudakan. Menusia ciptaan Tuhan dikotak-kotakan menjadi tiga golongan: 1. Golongan Tinggi atau disebut “UTUS GANTUNG” atau “UTUS TATAU” 2. Golongan Rendah atau disebut “UTUS RANDAH” 3. Golongan budak atau disebut “UTUS JIPEN” Utus Jipen / budak ini ada 3 jenis: 1. JIPEN KABALIK LAPIK SANDUNG, disebut juga JIPEN HANTUEN; berasal tempat tinggalnya di Sungai Rasen, Simpang Rungan hulu. Jipen Hantuen keturunan Angkes/Tahuman, turun temurun menjadi jipen (budak) dan boleh diperjual-belikan kepada barang siapa yang ingin memelihara jipen, pada zaman dahulu harganya Rp. 30,- seorang jipen. 2. JIPEN SAMBUAT, karena melanggar hukum adat, dikenakan denda yang tidak dapat dibayar oleh pelanggar hukum tersebut. Tetapi bilamana ada dari keluarganya dapat menolong, maka ia dibebaskan. 3. JIPEN karena...

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Buah Masisin
Makanan Minuman Makanan Minuman
Kalimantan Tengah

Buah masisin atau juga kadang disebut karamunting berdiri Adalah semacam berry khas dayak, sangat banyak ditemukan di hutan dan padang. Anak-anak dayak umum mengambil buah ini, rasanya manis kalau sudah agak ungu kehitaman. tanaman jenis ini bernilai tinggi. Di Daerah jawa-Jakarta sudah di olah menjadi bahan selai dan obat. Hebatnya, kata mereka tanaman banyak tumbuh di Kalimantan dan justru sering di sebut tanaman liar. Harga bibit anakannya saja 70 ribu/batang dan itupun di jual terbatas. Tanaman digunakan untuk menjadi obat diare dan diabetes. Secara farmakologi, Karamunting mempunyai 3 manfaat: 1. Hemostasia Buah Karamunting menunjukkan efek hemostatik dalam saluran pencernaan bagian atas dan melawan Metrorrhagia penyebab pendarahan pada wanita. Akar Karamunting juga bisa meningkatkan jumlah trombosit, meningkatkan tingkat fibrinogen, dan otot kontrak pembuluh darah halus. 2. Efek adaptif Buah Karamunting meningkatkan tingkat hemoglobin dan jumlah sel dar...

avatar
OSKM18_16518222_Syukri Galih Gunarji
Gambar Entri
LEGENDA TERPISAHNYA DAYAK DARAT DAN ORANG LAUT
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Kalimantan Tengah

Bagi masyarakat Dayak di Kalimantan Barat yang disebut Orang Laut adalah “suku Melayu” saat ini, namun jika dirunut sejarahnya baik dari kisah Mite kita akan menemukan bahwa sebenarnya antara orang Laut (Melayu) dan Orang Dayak adalah satu nenek Moyang. Kisah ini bermula dari kisah Dara Hitam yang berusaha merebut kembali kepala ayahnya yang dikayau oleh bala Biaju – kisah lengkapnya silahkan baca artikel  KISAH PEREBUTAN TENGKORAK PATIH GUMANTAR  – Di akhir kisah ini Dara Hitam melahirkan dua orang anak kembar yang bernama LUTIH dan KARI, namun Raja Pulang Palih memberi namanya DULKASIM dan DULKAHAR, jadilaha nama mereka dikenal dengan LUTIH DOLKASIM dan KARI DOLKAHAR ( yang kemudian menjadi Kari Abdulkahar ). Ketika kedua anak ini menjadi dewasa maka dibagilah daerah kekuasaan mereka , dimana LUTIH DOLKASIM menguasai daerah darat hulu sedangkan KARI DOLKAHAR menguasai daerah pesisir. Ketika dilakukan pembagian daerah kekuasaan ini, maka dilaku...

avatar
Deni Andrian