Provinsi: Kalimantan Barat Sayur keladi, adalah kuliner sejenis sayuran khas Kalimantan Barat. Sayur ini berbahan dasar dari tanama keladi (baik umbinya maupun batang daunnya) Bahan : 1. Keladi yang terdiri dari 2 buah, batang dan daun. Sebelum diolah terlebih dahulu disiangi (dipotong-potong) kemudian dicuci bersih. Atau dapat dibeli di pasar swalayan yang sudah disinag atau dibersihkan. 2. Bumbu yang perlu disiapkan terlebih dahulu, yaitu: a. Cabai besar atau cabe kering 3 batang b. Bawang merah 6 atau 7 biji c. Bawang putih 4 atau 5 biji d. Kemiting (kemiri) 4 buah e. Serai 1 buah f. Lengkuas 2 cm g. Asam Jawa (secukupnya) h. Bumbu penyedap atau gula 1 ½ sendok teh peres atau bagi yang suka dapat diberi ikan teri , atau ebi sebanyak 1...
Provinsi: Kalimantan Barat Asam Pedas Ikan, adalah salah satu makanan khas dari Kalimantan Barat. Makanan ini adalah jenis lauk-pauk yang dibuat dari bahan ikan. Di semua kabupaten di Kalimantan Barat mengenal jenis kuliner ini. Bahan-bahan untuk membuat asam pedas ikan ini adalah sebagai berikut: Bahan Pokok Bahan pokok adalah ikan, jenis ikan tersebut ikan laut dan ikan sungai. Jenis ikan laut: tenggiri, kakap putih, kakap merah, senangin dan gembung. Jenis ikan sungai: Lais, Seladang (ikan paten), jelawat, kelabau, sirip ikan belidak, ikan lais. Kedua jenis ikan tersebut dapat dibuat sayur asam pedas dan keduanya sama enaknya. Pilihan ikan tersebut tergantung kebiasaan, penduduk pantai selalu menggunakan ikan laut, demikian juga penduduk pinggir sungai selalu mempergunakan ikan sungai. Untuk kedua jenis ikan tersebut mudah diapat di setiap pasar di Kota Pontianak. Sebelum diolah sebaiknya ikan tersebut...
Masjid Al-Jihad terletak di persimpangan Jalan Gusti Johan Idrus (Jalan Sumatera) dan Jalan Sultan Syarif Abdurrachman. Secara administratif masuk ke dalam kelurahan Parit Tokaya kecamatan Pontianak Selatan, Kalimantan Barat. Nama “Al-Jihad” sebagai nama masjid ini diidentikkan dengan perjuangan di jalan Allah. Manifestasi semua aktivitas dari berawalnya keberadaan masjid ini salah satuya. Sebagai bagian dari perjuangan, untuk mendapat ridha-Nya. Dan tentuya juga segala perjuangan atau kegiatan berkelanjutan yang ada di lingkungan masjid, Seiring dengan perjalanan waktu. Perkembangan pembangunan kota, pemukiman di sekitarnya dan sebagai upaya untuk menampung jumlah jemaah yang terus bertambah. Masjid ini telah mengalami beberapa kali renovasi. 23 tahun kemudian, bangunan masjid direnovasi secara menyeluruh. Tepatnya pada tanggal 9-21 November 1987 bangunan lama dibongkar. Dan mulai dibangun dengan pemancangan tiang pertama. Pelaksanaan pe...
Pacri Nanas Rampela Ati Ayam Nanas, siapa yang tak kenal dengan buah yang satu ini. Buah yang digemari oleh kaum perempuan, buah yang kaya akan kandungan vitamin C dan sangat lezat dinikmati saat cuaca sedang panas. Nanas umumnya digunakan sebagai bahan untuk membuat rujak, jus dan juga acar. Namun siapa sangka, ternyata di Kalimantan Barat, di Desa Balai Karangan dan sekitarnya, Nanas menjadi bahan utama untuk membuat hidangan lezat yaitu Pacri Nanas yang dicampur dengan rampela ati ayam. Hemmm bagaimana ya jadinya? Yuk simak cara pembuatannya berikut ini: Alat dan Bahan Nanas mengkal 1 buah (berat 1 Kg) Bawang putih 5 siung Bawang merah 3 siung Kemiri 5 biji Cabai merah 5 biji Gula 5 sdm Garam secukupnya Penyedap rasa secukupnya ( boleh ditambahkan boleh tidak ) Rampela ati secukupnya (makin banyak makin enak) Minyak goreng 3 sdm Santan kental 300 ml Air 200 ml Daun salam 3 lembar &nb...
“Bura’, ayo kita pergi menangkap ikan!” seru Uhit Miou. Bura’ kaget. Dia sedang melamun di dekat jendela rumahnya.“Eh? Apa, Uhit Miou?” “Ayo kita pergi tangkap ikan! Ke Lluting sungai Sulling,” ulang Uhit Miou. Mereka berdua pun berangkat. Sejak kecil, mereka sering mengunjungi tempat ini. Mereka tahu tempat ikan dan udang berkumpul. Sebentar saja Bura’ sudah menangkap banyak ikan. Sedangkan Uhit Miou belum mendapat seekor pun. Ah, kasihan Uhit Miou. Nanti akan kubagi saja hasil tangkapan ini dengannya, batin Bura’. Namun, rupanya Uhit Miou merasa kesal. Timbul rasa iri di hatinya. Tiba-tiba, Bura’ berhenti. “Ada apa?” tanya Uhit Miou. “Lihat, tak terasa kita sudah jalan sejauh ini. Sekarang kita ada di dekat air terjun,” jelas Bura’ sambil berjalan menjauhi air terjun. Uhit Miou mencoba melongok dari dekat. “...
Alkisah, saat Kota Sintang masih sepi penduduk, di daerah itu hidup sebuah keluarga miskin. Keluarga itu terdiri dari sepasang suami istri dan seorang anak. Mereka tinggal di sebuah rumah panggung yang sudah tua dan lapuk di tepi sungai. Untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya, setiap hari sang ayah mencari ikan di sepanjang aliran sungai. Jika beruntung, ia terkadang memperoleh ikan yang cukup dimakan beberapa hari bersama keluarganya. Namun jika sedang sial, ia terkadang pulang tanpa membawa seekor ikan pun.Suatu hari, persediaan makanan di rumah keluarga itu telah habis. Maka, pagi-pagi sekali sang ayah pergi ke sungai untuk mencari ikan dengan menggunakan perahu. Tak lupa ia membawa dua buah pancing dengan harapan bahwa jika pancingnya putus ia masih mempunyai pancing yang lain. Dengan penuh harapan, nelayan itu mendayung perahunya menyusuri aliran sungai menuju ke arah hulu. Setiba di sebuah lubuk yang dalam, ia pun mulai mengulur salah satu pancingnya yang telah diberi ump...
1. Asal Usul Permainan Jajak Sisir adalah nama salah satu permainan rakyat dari suku Melayu di Kabupaten Sintang. Jajak Sisir merupakan bahasa Melayu Sintang, yang dalam bahasa Indonesia mempunyai arti menjual atau menjajakan sisir. Permainan ini tidak ada kaitannya dengan peristiwa-peristiwa sosial tertentu. Jajak Sisir dapat dilakukan pada setiap waktu oleh anak-anak dan hanya sebagai pengisi waktu dikala senggang. Permainan ini dapat dilakukan oleh semua kelompok social dalam masyarakat. Dalam penerapannya seringkali anak-anak mempergunakan istilah sendiri atau bahasa Indonesia, namun arti dan maknanya tetap sama. Permainan ini bersifat ketangkasan yang berguna bagi kesehatan dan sebagai sarana pendidikan bagi anak-anak mengenai dunia perdagangan, maka permainan ini sejak dahulu sampai sekarang peranannya sebagai adu ketangkasan di samping sebagai latihan keterampilan dalam dunia perdagangan. Masyarakat menerima permainan ini untuk anak-anak dengan senang hati dan mengha...
1. Asal Usul Permainan Main Galah adalah nama yang diberikan oleh penduduk suku Daya Mualang di Daerah Kabupaten Sanggau. Kata “Galah” dalam bahasa Indonesia dapat diartikan dengan Kayu. Biasanya kayu yang disebut Galah ini dipergunakan untuk menyolok buah-buahan. Menurut bahasa suku Daya Mualang, kata Galah ini yaitu Bambu panjang. Galah yang dipergunakan di sini sebenarnya hanya berfungsi sebagai alat untuk membatasi saja antara manusia dan hantu. Karena dalam permainan ini ada yang berperan sebagai Manusia dan satu orang berperan sebagai hantu. Dimana Hantu ini berusaha mencari atau mengambil salah seorang Manusia. Sedangkan Manusia berusaha menghindari pengambilan Hantu tadi. Sang Hantu pada saat mengambil anggota Manusia, tidak boleh melewati batas tadi yang berupa Galah. Sehingga permainan ini oleh penduduk suku Daya Mualang dinamakan Main Galah. Pelaksanaan permainan Galah dapat dilakukan kapan saja. Permainan ini dimainkan oleh peserta pemain pada waktu...
1. Asal Usul Permainan Istilah Logok tidak diketahui berasal dari bahasa mana, karena tidak ada keterangan menganai hal ini. Logok adalah salah satu permainan yang bersifat kompetitif dan edukatif. Bersifat kompetitif karena permainan ini mengandung unsur-unsur kalah atau menang, dan bersifat edukatif karena permainan ini dapat mendidik jiwa sportif dalam diri anak, berkenaan dengan ketentuan-ketentuan yang harus dipatuhi. Disamping itu juga permainan ini dapat melatih daya berpikir anak untuk memperhitungkan taktik (siasat) permainannya dalam mencari kemenangan. Permainan Logok ini sama dengan main “Lobang Satu” yang terdapat di daerah Kecamatan Sei Kunyit Kabupaten Sambas, hanya saja penggunaan istilah dalam permainannya sedikit berbeda misal istilah game disebut “tabung”, istilah “gambol” disebut “makan” dan lain sebagainya. 2. Pemain-pemainnya Pemain terdiri dari anak-anak umur kurang lebih enam tahun sampai...