Sejarah soto di Indonesia itu berawal dari makanan khas Cina peranakan yang tinggal di Semarang yang namanya Caudo. Kemudian lebih populer dengan nama Soto. Slot Qris Slot Deposit Qris Salah satu pengaruh yang kental pada soto adalah bahan soun atau mie putih pada soto. Soto sendiri kalau dari segi kuah yang dipakai untuk air sotonya dibagi jadi dua macam soto yaitu soto bening dan soto kuah. Masakan soto pun masing-masing daerah memiliki ciri khas sesuai dengan nama soto khas suatu tempat. Slot Gacor 777 Soto merupakan kuliner khas Indonesia yang terjadi dari proses akulturasi budaya atau percampuran dari berbagai budaya yang kemudian menghasilkan sebuah kreasi menu baru. Pengaruh industrialisasi juga merupakan faktor yang membuat soto semakin populer dimana sebuah rasa otentik sebuah soto khas suatu daerah. Seperti halnya soto mie bogor ini yang menjadi salah satu kuliner soto favorit masyarakat Indonesia. https://parkgroup.postech.ac.kr/ https://pirl.postech.ac.kr/ https...
Sejarah Pawai Kuda Kosong bermula ketika seorang pimpinan Cianjur yaitu Raden Kanjeng Aria Wiratanurdatar yang merupakan Bupati Pertama di Cianjur (Dalem Cianjur). Saat itu daerah kasundaan di bawah pimpinan raja Mataram dan Cianjur harus selalu menyerahkan upeti ke Mataram. Upeti tersebut berupa 3 butir padi, 3 butir pedes (lada) dan 3 buah cabe rawit. Setelah berembuk, Dalem Cianjur mengirimkan perwakilan yaitu Aria Natadimanggala untuk menyerahkan, dan di setiap upeti yang diserahkan memiliki arti masing-masing dan Raja Mataram bisa memahami dan memberikan balasan berupa keris, kuda kerajaan dan juga pohon saparantu untuk dalem Cianjur. Akhirnya kuda tersebut dibawa pulang ke Cianjur dengan dituntun, tidak ditunggangi karena Aria Natadimanggala begitu patuh dan sangat menghargai bahwa kuda tersebut diberikan sebagai hadiah untuk kakaknya (Dalem Cianjur). Pada saat sampai di Cianjur, kuda tersebut diarah mengelilingi kota Cianjur dan menjadi sebuah kebanggan bagi Kabupaten Cian...
Rampak Kendang atau Rampak Gendang merupakan sajian musik tradisional kendang Sunda dalam jumalh banyak yang dimainkan secara serempak dan bersama-sama. Ramapk sendiri berasal dari bahasa Sunda yang artinya serempak, sementara kendang atau gendang merupakan instrumen musik gamelan yang memiliki fungsi sebagai pengatur irama lagu. Rampak kendang muncul sekitar tahun 1970-an bersamaan dengan tari Jaipong. Yaya Sukarya sebagai kepala Sekolah Menengah Karawitan Indonesia (SMKI) Bandung sangat mendukung gagasan Yoyo Risyaman Wiranata dan Nandang Rusman Barmaya untuk membuat sebuah pertunjukan karawitan yang menggunakan gamelan salendro lengkap akan tetapi menggunakan juru pengkendang banyak berjumlah antara 20 sampai 30 orang. Istilah rampak kendang muncul setelah ada pertunjukan dengan mempergunakan kendang-kendang yang dimainkan secara bersama oleh banyak orang. Yaya Sukarya sebagai kepala Sekolah Menengah Karawitan Indonesia (SMKI) Bandung menjadikan menabuh kendang merupakan mata p...
Seni tari Bajidoran merupakan sebuah bentuk pertunjukan rakyat yang terbentuk, hidup, tumbuh dan berkembang di tengah masyarakat pedesaan. Hidup matinya bajidoran tidak terlepas dari ketergantungan pada masyarakat pendukungnya, terutama para bajidor yang dianggap sebagai salah satu penyangga utama kehidupannya serta kaum elit pedesaan yang kerap kali mengundang grup bajidoran. seni tari bajidoran dalam perkembangannya lebih dikenal dengan sebutan kliningan-bajidoran dan dapat pengaruh dari daerah Bandung. Dengan demikian istilah bajidoran kini sulit sekali ditemukan lagi karena telah berganti nama menjadi jaipongan (sebutan beberapa masyarakat setempat). Pada tahun 1980 dengan perubahan nama tersebut dan warna baru dalam tarian maupun gending dalam tepakan gendang kemudian berubah menjadi Kesenian Bajidoran. sehingga sekitar tahun 1990-an kesenian bajidoran dekade keempat merupakan percampuran pertumbuhan kesenian ketuk tilu. Pengaruh dangdut dan disko sangat dominan dan erat kaita...
Salah satu kesenian yang saat ini menjadi ciri khas Kota Bandung adalah Tari Jaipong. Tari Jaipong sendiri merupakan seni tari yang muncul dari seorang seniman berbakat asal Kota Kembang yang bernama Gugum Gumbira. Beliau mendapat ide untuk membuat seni tari setelah sebelumnya mempelajari kesenian rakyat yang bernama Ketuk Tilu yang menjadikannya lebih mengenal pola dari sebuah gerakan tari tradisi. Setelah mempelajari kesenian tersebut, Gugum mengembangkan kesenian tari yang sekarang lebih dikenal dengan nama Jaipong. Tari Jaipong sendiri terlahir setelah memadukan beberapa kesenian tradisional, salah satunya adalah Pencak Silat, Wayang Golek juga Ketuk Tilu. Karena komponen tersebut, Tari Jaipong memiliki pola tarian yang unik, tentunya dengan gerakan yang enerjik yang membuat kagum orang yang menyaksikannya, apalagi dengan adanya musik khas dari tarian ini yang membuat Tari Jaipon ini semakin menarik untuk dilihat. Banyak masyarakat yang mengira bahwa sejarah Tari Jaipong berasal d...
Seni adu domba Garut merupakan atraksi wisata yang biasa kita saksikan pada acara tertentu khususnya pada bulan Juni, Agustus dan Desember di Desa Ngamplang, Cangkuang dan Ranca Bango Kabupaten Garut. Acara pertarungan domba Garut biasanya diiringi dengan berbagai atraksi musik kesenian tradisional yang menggunakan sound system besar dan dihadiri oleh masyarakat pecinta ketangkasan adu domba Garut dari berbagai lapisan masyarakat dan penjuru daerah di luar Garut. Menurut cerita, sejarah domba Garut berawal dari masa pemerintahan Bupati Suryakanta Legawa sekitar tahun 1815-1829, beliau sering berkunjung ke teman satu perguruannya bernama Haji Saleh yang mempunyai banyak domba. Salah satu domba yang dipunyainya (si Lenjang) diminta oleh bupati untuk dikawinkan dengan domba yang ada di Pendopo kabupten yang bernama si Dewa. Si Toblo, yang merupakan anak dari si Dewa dan si Lenjang beranak-pinak dan menghasilkan keturunan domba Garut sampai saat sekarang. Domba Garut mempunya...
GEDUNG JUANG 45 BEKASI Kota Bekasi, kini Bekasi tak hanya penuh dengan kepulan asap dan juga polusi, tumpukan sampah yang kau lihat ditepi – tepi kini sudah dibenahi. Jika kau berkunjung ke sini nanti, akan kau temui bekasi yang indah nan asri. Makanan khas negri dapat kau temui di sepanjang jalanan bekasi. Gedung – gedung pejuang negri masih kokoh berdiri di bekasi. Macet dan riuh nya bekasi tak perlu kau hindari, agap saja bekasi ingin kau nikmati hari di kota yang penuh dengan berjuta kenangan negri ini. Meski dikenal sebagai kota yang penuh dengan hiruk pikuk, Kota bekasi justru menyimpan berbagai misteri yang masih tersembunyi. Jika mengulik lebih jauh mengenai bekasi, berbagai wisata baik gedung-gedung bersejarah, taman rekreasi, serta berbagai wisata kuliner, kini dapat dijumpai di bekasi. Seperti objek wisata yang satu ini, objek wisata ini dikenal dengan sebutan “Gedung Juang 45”. Gedung Juang 45, merupakan salah satu icon bekasi yang sangat diminati apalagi oleh para mu...
Rangicok Sebagai Makanan Khas derah Kota Banjar Pada dasarnya, budaya Indonesia dikenal dengan keanekaragamannya. Oleh karena itu, keberadaannya tidak dapat ditolak lagi. Salah satu dari banyaknya budaya di Indonesia yaitu budaya kota banjar yang dapat dilihat dari ciri khas makanannya. Kota banjar merupakan salah satu kota yang berada di provinsi jawa barat. Seperti daerah atau kota lainnya, kota banjar sendiri memiliki budaya yang unik, baik dilihat dari kesenian maupun makanannya. salah satu ciri khas yang dikenal dan menjadi ikonik dari kota banjar adalah rangicok. Kota banjar merupakan salah satu kota kecil yang mempunyai empat kecamatan, serta selalu ada aktivitas yang dijalankan setiap harinya. Kota banjar sebagai pintu gerbang provinsi Jawa Barat dari arah timur, sehingga sering dijadikan tempat transit pagi para pengunjung dari luar kota. Oleh karena itu, Kota Banjar memiliki ciri khas dari segi makanan yang dinamakan Rangicok, sehingga bisa dibawa sebagai oleh-oleh merek...
RASI merupakan salah satu jenis pangan sumber karbohidrat yang berasal dari singkong, dan merupakan ampas singkong hasil sampingan pembuatan aci. Kebiasaan mengkonsumsi rasi telah dilakukan secara turun temurun sejak jaman penjajahan Belanda, dan telah menjadi kebiasaan masyarakat Kampung Cireundeu sampai sekarang. Munculnya tradisi mengkonsumsi Rasi didorong oleh semangat kemandirian pangan yang berbasis pangan lokal. (Farkhan, Bachmid, & Majid, 2014). Masyarakat kampung adat cireundeu memanfaatkan pohon singkong terutamanya RASI (Beras Singkong) yang dikenal juga dalam bahasa Sunda yaitu sangueun menjadi makanan pokok kampung Cirendeu sampai sekarang. Berbagai olahan makanan telah berkembang di kawasan ini mengingat Kampung Adat Cireundeu saat ini telah menjadi contoh wilayah ketahanan pangan. Menurut Kahya (57 tahun) selaku masyarakat asli kampung Adat Cireundeu menurutnya bahwa memakan Beras Singkong sudah dimulai pada tahun 1924 yang di gagas oleh Aki Haji Ali disaat beliau s...