×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Provinsi

Jawa Barat

Tarian Jaipong

Tanggal 17 Mar 2020 oleh Muhamad agung . Revisi 5 oleh Muhamad agung pada 24 Mar 2020.

Salah satu kesenian yang saat ini menjadi ciri khas Kota Bandung adalah Tari Jaipong. Tari Jaipong sendiri merupakan seni tari yang muncul dari seorang seniman berbakat asal Kota Kembang yang bernama Gugum Gumbira. Beliau mendapat ide untuk membuat seni tari setelah sebelumnya mempelajari kesenian rakyat yang bernama Ketuk Tilu yang menjadikannya lebih mengenal pola dari sebuah gerakan tari tradisi. Setelah mempelajari kesenian tersebut, Gugum mengembangkan kesenian tari yang sekarang lebih dikenal dengan nama Jaipong. Tari Jaipong sendiri terlahir setelah memadukan beberapa kesenian tradisional, salah satunya adalah Pencak Silat, Wayang Golek juga Ketuk Tilu. Karena komponen tersebut, Tari Jaipong memiliki pola tarian yang unik, tentunya dengan gerakan yang enerjik yang membuat kagum orang yang menyaksikannya, apalagi dengan adanya musik khas dari tarian ini yang membuat Tari Jaipon ini semakin menarik untuk dilihat. Banyak masyarakat yang mengira bahwa sejarah Tari Jaipong berasal dari Kota Bandung. Namun argument tersebut tidak sepenuhnya benar karena faktanya Tari Jaipong berasal dari Kota Karawang, yang kemudian dibawa oleh seorang seniman bernama Gugum Gumilar. Berkat Beliau lah Tari Jaipong ini dibuat lebih menarik dan dikembangkan sehingga dapat menciptakan sebuah kreasi pada kesenian tari yang relatif baru pada masa itu. Tari Jaipong ini dikembangkan dengan menggabungkan kesenian rakyat yang sebelumnya sudah ada ditengah masyarakat, seperti Ketuk Tilu, Kliningan, serta Ronggeng. Hingga saat ini Tari Jaipong masih dianggap sebagai salah satu tarian khas Jawa Barat meskipun faktanya kesenian ini asli berasal dari Karawang. Tarian ini biasanya ditampilkan pada acara resmi dan juga sebagai salah satu pertunjukan untuk menyambut tamu-tamu dari Negara asing yang berkunjung ke Jawa Barat. Tari Jaipong mengandung gerakan-gerakan yang sangat enerjik, unik, dan sederhana. Namun meskipun sederhana, tarian ini juga mempunyai ciri khas tersendiri sehingga tetap diminati oleh masyarakat. Yang menjadi salah satu keunikan dari Tari Jaipong sendiri adalah gerakannya yang hanya memiliki 4 macam, berbeda dengan tarian lain yang biasanya memiliki banyak sekali macam gerakan, sehingga banyak orang mengatakan Tari Jaipong ini memiliki gerakan yang sederhana namun unik. Macam-macam gerakan Tari Jaipong yaitu:

• Yang pertama adalah bukaan. Gerakan ini merupakan gerakan pembukaan pada saat akan dilaksanakannya sebuah pentas. Para penari biasanya memulai gerakan lebih dulu dengan berjalan memutar, sembari memainkan selendang yang berada di leher sang penari.

• Yang kedua adalah Pencungan. Biasanya gerakan ini dapat membangkitkan semangat para penonton karena akan disuguhkan dengan gerakan para penari yang lemah gemulai, namun penuh semangat. Pancungan adalah gerakan tarian jaipongan yang dilakukan dengan menggunakan tempo yang cepat, juga diiringi dengan musik dan lagu yang juga cepat. Biasanya gerakan pencungan ini dilakukan dengan penuh semangat sehingga dapat membuat penonton seakan terhipnotis dan akhirnya ikut terbawa dan menikmati tarian ini.

• Yang ketiga adalah Ngala-Ngala. Gerakan tarian yang terlihat seperti patah-patah namun memiliki unsur yang penting dalam Tari Jaipong ini. Gerakan tarian ini berguna ketika penari akan melakuan perpindahan dari titik ke titik berikutnya ketika menggunakan tempo yang sangat cepat.

• Yang terakhir adalah Mincit. Gerakan ini berfungsi sebagai perpindahan dari satu ragam gerakan ke ragam gerakan lain. Pada saat menari, gerakan ini biasanya dilakukan setelah melakukan gerakan ngala.

Tari jaipong umumnya mempunyai pola gerakan yang punya keunikan tersendiri, seperti Ibing Pola (tarian berpola) yang biasanya dilakukan secara berkelompok, dan hanya ditujukan sebagai ajang tontonan saja. Sementara Ibing Saka (tarian acak) lebih bersifat merakyat karena posisi penonton sejajar dengan penari sehingga penonton dapat ikut menari. Tari Jaipong sendiri memiliki gerakan dasar yang penting dalam kesemua unsur gerakan tarian ini, yaitu Geol, merupakan gerakan yang fokus pada gerakan pinggul. Kemudian Gitek, yaitu gerakan ayunan pada pinggul dengan disertai oleh sebuah hentakan. Terakhir Goyang, yaitu gerakan pinggul yang dilakukan tanpa hentakan. Ketiga unsur tersebut merupakan syarat agar dapat mempelajari gerakan dari Tari Jaipong ini.

Untuk pakainnya sendiri, Tari Jaipong ini menggunakan busana dengan motif yang beragam, hanya saja secara umum pakaian yang dikenakan tetap sama, yaitu pakaian tradisional. Beberapa baju tradisional yang sering dipakai oleh penari ketika hendak melakukan pentas adalah Sinjang. Sinjang sendiri merupakan kain yang mirip seperti celana panjang. Kemudian ada Apok, yaitu pakaian tradisional dengan motif bunga-bunga yang terdapat pada sudut-sudut pakaian. Kemudian Sampur, yaitu merupakan sebuah kain yang mirip dengan selendang namun sedikit berbeda, yang diletakan di leher penari. Sampur ini dapat dikatakan sebagai unsur utama dalam tarian ini, karena pada tiap gerakan tentunya memainkan sampur. Adanya sampur lalu dikombinasikan dengan tarian yang lemah gemulai dapat membuat penonton semakin tertarik dan lebih menyukai tarian sendiri. Tentunya sebuah tarian tidak akan lengkap rasanya jika tidak diiringi oleh musik tradisional, hal ini juga berlaku pada Tari Jaipong. Adanya alat musik sangat berperan sebagai pemandu penari dalam mementaskan seni tari. Tarian akan mengikuti alur dari musik yang ditampilkan sehingga musik termasuk unsur paling penting dalam terciptanya sebuah Tarian yang elegan, juga menarik untuk ditampilkan. Alat musik yang dimaksud diantaranya adalah gendang, gong, kecapi, rebab, serta kecrek. Menurut UU no 5 Tahun 2017 tentang 10 Objek Pemajuan Kebudayaan, Tari Jaipong dapat di golongkan menjadi objek no 8 yaitu tentang Seni. Seni sendiri adalah sebuah keahlian untuk membuat sebuah karya yang bermutu, seperti tari, lukisan, ukiran.

Daftar Pustaka:

Efendi, D. (2019). Tari Jaipong. Retrieved from https://nurfasta.com/tari-jaipong/

Susanto, T. (n.d.). Sejarah Tari Jaipong Paling Populer di Indonesia. Retrieved from https://toriqa.com/sejarah-tari-jaipong/

DISKUSI


TERBARU


Bubur Pedas

Oleh Sherly_lewinsky | 25 Apr 2024.
Makanan khas Kalimantan Barat

Bubur pedas adalah salah satu makanan khas dari Kalimantan Barat. Biasanya, bubur ini akan dilengkapi dengan berbagai macam sayuran seperti daun kuny...

ANALISIS FENOME...

Oleh Keishashanie | 21 Apr 2024.
Keagamaan

Agama Hindu Kaharingan yang muncul di kalangan suku Dayak sejak tahun 1980. Agama ini merupakan perpaduan antara agama Hindu dan kepercayaan lokal su...

Kue Pilin atau...

Oleh Upikgadangdirantau | 20 Apr 2024.
Kue Tradisional

Kue pilin atau disebut juga kue bapilin ini adalah kue kering khas Sumatera Barat.Seperti namanya kue tradisional ini berbentuk pilinan atau tamb...

Bika Panggang

Oleh Upikgadangdirantau | 20 Apr 2024.
kue tradisional

Bika Panggang atau bisa juga disebut Bika bakar merupakan salah satu kue tradisional daerah Sumatera Barat. Kue Bika ini sangat berbeda dengan Bika...

Ketipung ngroto

Oleh Levyy_pembanteng | 19 Apr 2024.
Alat musik/panjak bantengan

Ketipung Ngroto*** Adalah alat musik seperti kendang namun dimainkan oleh dua orang.Dalam satu set ketipung ngroto terdapat 2 ketipung lanang dan we...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dala...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...