GEDUNG JUANG 45 BEKASI
Kota Bekasi, kini Bekasi tak hanya penuh dengan kepulan asap dan juga polusi, tumpukan sampah yang kau lihat ditepi – tepi kini sudah dibenahi. Jika kau berkunjung ke sini nanti, akan kau temui bekasi yang indah nan asri. Makanan khas negri dapat kau temui di sepanjang jalanan bekasi. Gedung – gedung pejuang negri masih kokoh berdiri di bekasi. Macet dan riuh nya bekasi tak perlu kau hindari, agap saja bekasi ingin kau nikmati hari di kota yang penuh dengan berjuta kenangan negri ini.
Meski dikenal sebagai kota yang penuh dengan hiruk pikuk, Kota bekasi justru menyimpan berbagai misteri yang masih tersembunyi. Jika mengulik lebih jauh mengenai bekasi, berbagai wisata baik gedung-gedung bersejarah, taman rekreasi, serta berbagai wisata kuliner, kini dapat dijumpai di bekasi. Seperti objek wisata yang satu ini, objek wisata ini dikenal dengan sebutan “Gedung Juang 45”.
Gedung Juang 45, merupakan salah satu icon bekasi yang sangat diminati apalagi oleh para muda-mudi. Berbagai budaya bekasi, peninggalan-peninggalan masa penjajahan, bahkan cerita-cerita misteri pun turut menarik perhatian warga. Tak heran beberapa conten-conten creator yang kini ramai diperbincangkan oleh para warga net pun, turut serta dalam mengulik berbagai sejarah-sejarah unik dari icon bekasi yang satu ini. Meski bekasi dikenal sebagai planet yang jauh dari peradaban bumi, dan dianggap sebagai kota yang hanya penuh dengan polusi, terik matahari yang tiada henti, serta jutaan penghuni dari pelosok-pelosok negri. Kini bekasi dapat menunjukan bahwa bekasi kini mulai dikenal kembali oleh para penduduk negeri.
Menilik sejarah terbentuknya gedung juang ini, gedung ini terbentuk pada tahun 1906 dan dikabarkan rampung pada tahun 1910. Pada masa itu, gedung ini dibentuk dengan maksud untuk dijadikan sebagai tempat pertahanan bagi para pejuang-pejuang kemerdekaan yang sedang melawan pasukan-pasukan belanda. Selain itu, gedung ini pun turut berperan sebagai sarana bagi para pejuang-pejuang kemerdekaan untuk dijadikan sebagai tempat perundingan bagi para tawanan-tawanan belanda dan para pejuang kemerdekaan negara indonesia. Pada masa penjajahan jepang, gedung juang dijadikan sebagai salah satu titik kekuatan bagi para pasukan tentara jepang.
Mulai Memasuki era modern tepatnya pada tahun 1996, Gedung Juang 45 memililki alih fungsi yakni dijadikan sebagai kantor Sekretariat Pemilu dan Dinas Kebersihan dan juga Pertamanan. Dan kini, Gedung Juang 45 dimanfaatkan menjadi Kantor Pemadam Kebakaran. Oleh karenanya ketika berkunjung ke Gedung Juang 45 ini, para pengunjung dapat melihat barisan Truk-truk Damkar yang berjajar rapih disisi kanan pintu masuk gedung juang. Truk-truk damkar inilah yang turut menjadi perhatian bagi para pengunjung khususnya bagi anak-anak. Para pengunjung pun diperbolehkan secara umum untuk berfoto-foto, namun tidak dengan merusak kelengkapan di dalamnya.
Kondisi Gedung Juang 45 Pada saat memasuki area halaman gedung juang, salah satu tempat yang paling menarik perhatian para pengunjung ialah struktur serta bentuk bangunan gedung, yang terlihat begitu kokoh dan elegan, meski telah berusia puluhan tahun silam. Hal ini tak menutup kemungkinan bahwa icon bekasi yang satu ini tetap memiliki pesona yang dapat menarik perhatian. Memasuki gedung pada lantai pertama, para pengunjung akan langsung disugukan dengan arsitektur interior bangunan gedung yang nampak begitu mewah. Susunan anak tangga, deretan tiang-tiang besar, serta sorotan lampu-lampu yang berwarna kuning keemasan seolah memberi kesan yang begitu mewah didalamnya. Oleh karenanya, justru gedung bersejarah ini lebih cocok disebut sebagai hotel bintang lima, dibandingkan sebagai gedung peninggalan bersejarah pada era 1945.
Spot yang tak kala penting yang harus dikunjungi oleh para pengunjung ialah, halaman samping gedung juang. Yang mana pada halaman inilah, para pengunjung akan disajikan dengan pemandangan indah para kalilawar yang beraneka ragam bentuknya, keluar dari sarangnya yang terletak di atap gedung juang tersebut. Kalilawar ini konon tak akan ada yang sanggup menghitung jumlahnya. Mengingat kalilawar tersebut akan terus keluar dari sarangnya secara bergerombol hingga rentan waktu 10 menit tanpa terputus. Dan konon tak ada satupun warga yang melihat kalilawar tersebut kembali ke sarangnya, namun di keesokan harinya kalilawar tersebut akan keluar kembali dari sarangnya setiap pukul 17:30 WIB, inilah yang hingga kini menjadi misteri.
Kesenian Peninggalan Sejarah Salahsatu peninggalan bersejarah yang masih tersimpan rapih di dalam gedung juang 45 ini ialah andong yang berisikan icon-icon khas bekasi. Memasuki area museum, museum bekasi ini berada tepat di sisi kanan gedung juang, yang letaknya begitu dekat dengan posisi peninggalan andong seperti yang sudah diuraikan di atas. Peninggalan lainnya yakni sebuah alat musik yang berbentuk seperti drum, yang berbahan kayu dan hingga kini masih terawat dengan baik bahkan tidak ditemui guratan-guratan ataupun kayu-kayu yang rusak. Selain itu, para pengunjung pun dapat menjumpai alat-alat musik peninggalan-peninggalan zaman penjajahan lainnya, seperti kentongan, gong-gong besar dan kecil, dan alat-alat musik lainnya. Berbagai hasil karya seni lainnya pun dapat ditemui di dalam museum bekasi ini, seperti hasil karya melukis yang dipajang di dinding-dinding museum, hasil karya seni patung yang tersimpan rapih di dalam museum. Tak kalah menariknya, di dalam museum bekasi ini, para pengunjung akan dapat melihat berbagai alat-alat peninggalan tentara indonesia pada zaman peperangan seperti hal nya topi tentara seperti yang terlihat pada gambar tersebut. Selain itu, para pengunjung pun akan disajikan berbagai kelengkapan-kelengkapan dapur seperti halnya “Gerabah Bumi” yang mana pada zaman peperangan, masyarakat indonesia sangat mengandalkan peralatan ini untuk memasak hasil kebun yang di dapatkan. Sama hal nya dengan peninggalan-peninggalan lainnya, alat-alat ini masih tersimpan rapih dan sangat tertata. Peninggalan yang terakhir yakni peninggalan hasil karya seni yang terbuat dari berbagai macam bahan. Seperti halnya karya seni yang berbahan besi, tanah liat, dan juga kayu. Yang mana hasil karya-karya seni ini dijajarkan dengan berbagai karya seni lainnya di dalam sebuah kotak etalase. Tak heran jika para penikmat-penikmat seni pun kerap kali berkunjung ke museum ini untuk sekedar mengambil berbagai gambar hasil karya seni pada zaman dahulu kala.
SUMBER
Muhajir. (2000). Bahasa Betawi : Sejarah dan Perkembangannya. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. https://kebudayaan.kemendikbud.go.id/ditpcbm/gedung-juang-tambun-saksi-sejarah-di-bekasi. Diakses Pada Selasa 18 juni 2019, pukul 19:00 WIB.
1. Rendang (Minangkabau) Rendang adalah hidangan daging (umumnya sapi) yang dimasak perlahan dalam santan dan bumbu rempah-rempah yang kaya selama berjam-jam (4–8 jam). Proses memasak yang sangat lama ini membuat santan mengering dan bumbu terserap sempurna ke dalam daging. Hasilnya adalah daging yang sangat empuk, padat, dan dilapisi bumbu hitam kecokelatan yang berminyak. Cita rasanya sangat kompleks: gurih, pedas, dan beraroma kuat. Rendang kering memiliki daya simpan yang panjang. Rendang adalah salah satu hidangan khas Indonesia yang paling terkenal dan diakui dunia. Berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat, masakan ini memiliki nilai budaya yang tinggi dan proses memasak yang unik. 1. Asal dan Filosofi Asal: Rendang berasal dari tradisi memasak suku Minangkabau. Secara historis, masakan ini berfungsi sebagai bekal perjalanan jauh karena kemampuannya yang tahan lama berkat proses memasak yang menghilangkan air. Filosofi: Proses memasak rendang yang memakan waktu lama mela...
Ayam goreng adalah salah satu menu favorit keluarga yang tidak pernah membosankan. Namun, jika kamu ingin mencoba variasi yang lebih gurih dan harum, ayam goreng bawang putih renyah adalah pilihan yang tepat. Ciri khasnya terletak pada aroma bawang putih yang kuat serta kriukannya yang renyah saat digigit. Resep ini juga sangat mudah dibuat, cocok untuk menu harian maupun ide jualan. Bahan-Bahan Bahan Ayam Ungkep ½ kg ayam (boleh potong kecil agar lebih cepat matang) 5 siung bawang putih 4 siung bawang merah 1 sdt ketumbar bubuk 1 ruas kunyit (opsional untuk warna) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400 ml Bahan Kriuk Bawang 5–6 siung bawang putih, cincang halus 3 sdm tepung maizena ¼ sdt garam ¼ sdt lada Minyak banyak untuk menggoreng Cara Membuat Ungkep ayam terlebih dahulu Haluskan bawang putih, bawang merah, kunyit, dan ketumbar. Tumis sebentar hingga harum. Masukkan ayam, aduk rata, lalu tuang air. Tambahkan garam dan kaldu...
Ayam ungkep bumbu kuning adalah salah satu menu rumahan yang paling praktis dibuat. Rasanya gurih, aromanya harum, dan bisa diolah lagi menjadi berbagai hidangan seperti ayam goreng, ayam bakar, hingga pelengkap nasi kuning. Keunggulan lainnya, resep ini termasuk cepat dan cocok untuk kamu yang ingin memasak tanpa ribet namun tetap enak. Berikut resep ayam ungkep bumbu kuning cepat yang bisa kamu coba di rumah. Bahan-Bahan ½ kg ayam, potong sesuai selera 4 siung bawang putih 5 siung bawang merah 1 ruas kunyit 1 ruas jahe 1 ruas lengkuas (geprek) 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 batang serai (geprek) 1 sdt ketumbar bubuk (opsional) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400–500 ml Minyak sedikit untuk menumis Cara Membuat Haluskan bumbu Blender atau ulek bawang merah, bawang putih, kunyit, jahe, dan ketumbar bubuk (jika dipakai). Semakin halus bumbunya, semakin meresap ke ayam. Tumis bumbu hingga harum Panaskan sedikit m...
Sumber daya air merupakan sebuah unsur esensial dalam mendukung keberlangsungan kehidupan di bumi. Ketersediaan air dengan kualitas baik dan jumlah yang cukup menjadi faktor utama keseimbangan ekosistem serta kesejahteraan manusia. Namun, pada era modern saat ini, dunia menghadapi krisis air yang semakin mengkhawatirkan (Sari et al., 2024). Berkurangnya ketersediaan air disebabkan oleh berbagai faktor global seperti pemanasan, degradasi lingkungan, dan pertumbuhan penduduk yang pesat. Kondisi tersebut menuntut adanya langkah-langkah strategis dalam pengelolaan air dengan memperhatikan berbagai faktor yang tidak hanya teknis, tetapi juga memperhatikan sosial dan budaya masyarakat. Salah satu langkah yang relevan adalah konservasi air berbasis kearifan lokal. Langkah strategis ini memprioritaskan nilai-nilai budaya masyarakat sebagai dasar dalam menjaga sumber daya air. Salah satu wilayah yang mengimplementasikan konservasi berbasis kearifan lokal yaitu Goa Ngerong di kecamatan Rengel,...
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...