Produk Arsitektur
Produk Arsitektur
Wisata Sejarah dan Pusat Kesenian Bekasi Jawa Barat Bekasi
Gedung Juang 45 Bekasi
- 18 Maret 2020

GEDUNG JUANG 45 BEKASI

Kota Bekasi, kini Bekasi tak hanya penuh dengan kepulan asap dan juga polusi, tumpukan sampah yang kau lihat ditepi – tepi kini sudah dibenahi. Jika kau berkunjung ke sini nanti, akan kau temui bekasi yang indah nan asri. Makanan khas negri dapat kau temui di sepanjang jalanan bekasi. Gedung – gedung pejuang negri masih kokoh berdiri di bekasi. Macet dan riuh nya bekasi tak perlu kau hindari, agap saja bekasi ingin kau nikmati hari di kota yang penuh dengan berjuta kenangan negri ini. Meski dikenal sebagai kota yang penuh dengan hiruk pikuk, Kota bekasi justru menyimpan berbagai misteri yang masih tersembunyi. Jika mengulik lebih jauh mengenai bekasi, berbagai wisata baik gedung-gedung bersejarah, taman rekreasi, serta berbagai wisata kuliner, kini dapat dijumpai di bekasi. Seperti objek wisata yang satu ini, objek wisata ini dikenal dengan sebutan “Gedung Juang 45”.
Gedung Juang 45, merupakan salah satu icon bekasi yang sangat diminati apalagi oleh para muda-mudi. Berbagai budaya bekasi, peninggalan-peninggalan masa penjajahan, bahkan cerita-cerita misteri pun turut menarik perhatian warga. Tak heran beberapa conten-conten creator yang kini ramai diperbincangkan oleh para warga net pun, turut serta dalam mengulik berbagai sejarah-sejarah unik dari icon bekasi yang satu ini. Meski bekasi dikenal sebagai planet yang jauh dari peradaban bumi, dan dianggap sebagai kota yang hanya penuh dengan polusi, terik matahari yang tiada henti, serta jutaan penghuni dari pelosok-pelosok negri. Kini bekasi dapat menunjukan bahwa bekasi kini mulai dikenal kembali oleh para penduduk negeri. Menilik sejarah terbentuknya gedung juang ini, gedung ini terbentuk pada tahun 1906 dan dikabarkan rampung pada tahun 1910. Pada masa itu, gedung ini dibentuk dengan maksud untuk dijadikan sebagai tempat pertahanan bagi para pejuang-pejuang kemerdekaan yang sedang melawan pasukan-pasukan belanda. Selain itu, gedung ini pun turut berperan sebagai sarana bagi para pejuang-pejuang kemerdekaan untuk dijadikan sebagai tempat perundingan bagi para tawanan-tawanan belanda dan para pejuang kemerdekaan negara indonesia. Pada masa penjajahan jepang, gedung juang dijadikan sebagai salah satu titik kekuatan bagi para pasukan tentara jepang. Mulai Memasuki era modern tepatnya pada tahun 1996, Gedung Juang 45 memililki alih fungsi yakni dijadikan sebagai kantor Sekretariat Pemilu dan Dinas Kebersihan dan juga Pertamanan. Dan kini, Gedung Juang 45 dimanfaatkan menjadi Kantor Pemadam Kebakaran. Oleh karenanya ketika berkunjung ke Gedung Juang 45 ini, para pengunjung dapat melihat barisan Truk-truk Damkar yang berjajar rapih disisi kanan pintu masuk gedung juang. Truk-truk damkar inilah yang turut menjadi perhatian bagi para pengunjung khususnya bagi anak-anak. Para pengunjung pun diperbolehkan secara umum untuk berfoto-foto, namun tidak dengan merusak kelengkapan di dalamnya.

Kondisi Gedung Juang 45 Pada saat memasuki area halaman gedung juang, salah satu tempat yang paling menarik perhatian para pengunjung ialah struktur serta bentuk bangunan gedung, yang terlihat begitu kokoh dan elegan, meski telah berusia puluhan tahun silam. Hal ini tak menutup kemungkinan bahwa icon bekasi yang satu ini tetap memiliki pesona yang dapat menarik perhatian. Memasuki gedung pada lantai pertama, para pengunjung akan langsung disugukan dengan arsitektur interior bangunan gedung yang nampak begitu mewah. Susunan anak tangga, deretan tiang-tiang besar, serta sorotan lampu-lampu yang berwarna kuning keemasan seolah memberi kesan yang begitu mewah didalamnya. Oleh karenanya, justru gedung bersejarah ini lebih cocok disebut sebagai hotel bintang lima, dibandingkan sebagai gedung peninggalan bersejarah pada era 1945.

Spot yang tak kala penting yang harus dikunjungi oleh para pengunjung ialah, halaman samping gedung juang. Yang mana pada halaman inilah, para pengunjung akan disajikan dengan pemandangan indah para kalilawar yang beraneka ragam bentuknya, keluar dari sarangnya yang terletak di atap gedung juang tersebut. Kalilawar ini konon tak akan ada yang sanggup menghitung jumlahnya. Mengingat kalilawar tersebut akan terus keluar dari sarangnya secara bergerombol hingga rentan waktu 10 menit tanpa terputus. Dan konon tak ada satupun warga yang melihat kalilawar tersebut kembali ke sarangnya, namun di keesokan harinya kalilawar tersebut akan keluar kembali dari sarangnya setiap pukul 17:30 WIB, inilah yang hingga kini menjadi misteri.

Kesenian Peninggalan Sejarah Salahsatu peninggalan bersejarah yang masih tersimpan rapih di dalam gedung juang 45 ini ialah andong yang berisikan icon-icon khas bekasi. Memasuki area museum, museum bekasi ini berada tepat di sisi kanan gedung juang, yang letaknya begitu dekat dengan posisi peninggalan andong seperti yang sudah diuraikan di atas. Peninggalan lainnya yakni sebuah alat musik yang berbentuk seperti drum, yang berbahan kayu dan hingga kini masih terawat dengan baik bahkan tidak ditemui guratan-guratan ataupun kayu-kayu yang rusak. Selain itu, para pengunjung pun dapat menjumpai alat-alat musik peninggalan-peninggalan zaman penjajahan lainnya, seperti kentongan, gong-gong besar dan kecil, dan alat-alat musik lainnya. Berbagai hasil karya seni lainnya pun dapat ditemui di dalam museum bekasi ini, seperti hasil karya melukis yang dipajang di dinding-dinding museum, hasil karya seni patung yang tersimpan rapih di dalam museum. Tak kalah menariknya, di dalam museum bekasi ini, para pengunjung akan dapat melihat berbagai alat-alat peninggalan tentara indonesia pada zaman peperangan seperti hal nya topi tentara seperti yang terlihat pada gambar tersebut. Selain itu, para pengunjung pun akan disajikan berbagai kelengkapan-kelengkapan dapur seperti halnya “Gerabah Bumi” yang mana pada zaman peperangan, masyarakat indonesia sangat mengandalkan peralatan ini untuk memasak hasil kebun yang di dapatkan. Sama hal nya dengan peninggalan-peninggalan lainnya, alat-alat ini masih tersimpan rapih dan sangat tertata. Peninggalan yang terakhir yakni peninggalan hasil karya seni yang terbuat dari berbagai macam bahan. Seperti halnya karya seni yang berbahan besi, tanah liat, dan juga kayu. Yang mana hasil karya-karya seni ini dijajarkan dengan berbagai karya seni lainnya di dalam sebuah kotak etalase. Tak heran jika para penikmat-penikmat seni pun kerap kali berkunjung ke museum ini untuk sekedar mengambil berbagai gambar hasil karya seni pada zaman dahulu kala.

SUMBER

Muhajir. (2000). Bahasa Betawi : Sejarah dan Perkembangannya. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. https://kebudayaan.kemendikbud.go.id/ditpcbm/gedung-juang-tambun-saksi-sejarah-di-bekasi. Diakses Pada Selasa 18 juni 2019, pukul 19:00 WIB.

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Ikan Tongkol Sambal Dabu Dabu Terasi
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sulawesi Utara

Bahan: 1 buah tomat, potong dadu 2 ekor ikan tongkol ukuran sedang (1/2kg) 1/2 bks bumbu marinasi bubuk 1 sdt bawang putih Secukupnya garam Secukupnya gula 7 siung bawang merah, iris 5 buah cabe rawit, iris 2 batang sereh, ambil bagian putihnya, iris 3 lembar daun jeruk, iris tipis-tipis 1 bks terasi ABC Minyak untuk menumis Secukupnya air Cara memasak: Cuci bersih ikan tongkol. Taburi bumbu marinasi desaku, garam secukupnya, air 2 sdm ke ikan tongkol. Siapkan bahan-bahan. Iris tipis bawang merah, daun jeruk, seret, cabe rawit. Kukus ikan tongkol selama 10 menit. Lapisi dengan daun pisang atau daun kunyit. Boleh jg tidak d lapisi. Setelah ikan di kukus, goreng ikan. Tumis bawang merah dan bahan lainnya. Masukkan terasi yg telah dihancurkan. Setelah matang, masukkan ikan yang telah digoreng. Aduk hingga rata. Sajikan dengan nasi hangat. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/24995999?ref=search&search_term=dabu+dabu

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Peda bakar sambal dabu-dabu
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sulawesi Selatan

Bahan-bahan Porsi 2 orang Bumbu Ikan bakar : 2 ekor ikan peda 1 sdm kecap 1/2 sdm Gula merah 1/2 sdt garam Minyak goreng Bahan sambal dabu-dabu : 7 buah cabe rawit merah, iris kecil 1 buah tomat merah, iris dadu 3 siung bawang merah,iris halus 2 lembar daun jeruk, buang tulang tengah daun, iris tipis 2 sdm minyak goreng panas Cara Membuat: Marinasi ikan dengan air perasan jeruk nipis dan garam secukupnya, diamkan 20 menit, kemudian panggang diatas teflon(aku di happycall yang dialasi daun pisang) sesekali olesi minyak plus bumbu ke ikannya(aku pakai bumbu kecap dan gula merah) panggang sampai matang. Cara bikin Sambal dabu-dabu : Campurkan semua bahan sambal dabu-dabu ke dalam mangkok kecuali minyak kelapa, panaskan minyak kelapa, kemudian siram diatas sambal tadi, sajikan ikan peda bakar dengan sambal dabu-dabu. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/15232544?ref=search&search_term=peda+bakar

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
tes
Alat Musik Alat Musik
Bali

tes

avatar
Reog Dev
Gambar Entri
Tradisi MAKA
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Nusa Tenggara Barat

MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...

avatar
Aji_permana
Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline