×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Provinsi

Jawa Barat

Kesenian Bajidoran

Tanggal 16 Mar 2020 oleh Rifqi bahtiar ramadhan .

Seni tari Bajidoran merupakan sebuah bentuk pertunjukan rakyat yang terbentuk, hidup, tumbuh dan berkembang di tengah masyarakat pedesaan. Hidup matinya bajidoran tidak terlepas dari ketergantungan pada masyarakat pendukungnya, terutama para bajidor yang dianggap sebagai salah satu penyangga utama kehidupannya serta kaum elit pedesaan yang kerap kali mengundang grup bajidoran. seni tari bajidoran dalam perkembangannya lebih dikenal dengan sebutan kliningan-bajidoran dan dapat pengaruh dari daerah Bandung. Dengan demikian istilah bajidoran kini sulit sekali ditemukan lagi karena telah berganti nama menjadi jaipongan (sebutan beberapa masyarakat setempat).

Pada tahun 1980 dengan perubahan nama tersebut dan warna baru dalam tarian maupun gending dalam tepakan gendang kemudian berubah menjadi Kesenian Bajidoran. sehingga sekitar tahun 1990-an kesenian bajidoran dekade keempat merupakan percampuran pertumbuhan kesenian ketuk tilu. Pengaruh dangdut dan disko sangat dominan dan erat kaitannya dalam pembawaan lagu maupun instrumental khususnya dalam tehnik tepakan gendang yang semakin berkembang dan merajalela sebagian dari pemain Bajidoran sudah tidak lagi mempedulikan gending dan tepakan gendang.

Pada awal terbentuknya seni bajidoran tersebut sangat kental dengan muatan Religi. Sebelum pergelaran Tari Bajidoran, penyelenggara berkewajiban melaksanakan persiapan-persiapan pertunjukan seperti mengadakan selamatan atau kenduri, menyiapkan sesaji, menyiapkan tempat pagelaran dengan segala peralatan seperti pisang, kelapa muda dan pohon tebu masing-masing dua pasang yang diletakkan di kanan dan kiri panggung. Dan tindakan simbolis memenuhi hampir seluruh gerak langkah serta pola-pola tarian.

Setiap rangkaian gerak dalam tarian merupakan simbol dari suatu pekerjaan dan sikap seseorang dalam menghadapi berbagai masalah. Melalui proses yang terus bergulir sejalan dengan perkembangan jaman.

Bajidoran memiliki kendala dalam pertunjukan disekitar Karawang, Mereka ada yang menganut Pro dan Kontra. Mereka yang pro terus melaksanakannya, namun mereka yang kontra terus menolaknya, karena mempunyai anggapan bahwa pertunjukan semacam ini akan mengganggu dan merusak pertunjukan wayang golek. Akhirnya mereka yang pro sering mengundang rombongan wayang golek tanpa dalang. Pertunjukan tersebut yakni untuk mengiringi tarian. Tarian inilah yang sekarang dikenal dengan nama bajidoran. Kesenian ini dalam penyajiannya tidak disaturagakan dengan wayang golek.

Bajidoran merupakan khasanah kesenian daerah tersendiri yang disajikan dalam rangka pesta perkawinan, sunatan atau gusaran. Penyajiannya dilakukan pada malam hari biasanya semalam suntuk dengan juru sinden tidak hanya seorang namun hingga 5 sangga 14 orang. Juru kendang pun disediakan cadangan. Namun ada pula Bajidor yang membawa juru kawih atau sering disebut dengan juru kendang sendiri. Seperti yang telah disinggung Bajidor adalah orang yang meminta lagu dan sekaligus menjadi penari, maka penari Bajidoran adalah para penonton, memang dalam tari pergaulan mempunyai ciri- ciri disamping menciptakan kegembiraan, juga melibatkan banyak orang antara lain penonton.

Menurut UU no 5 tahun 2017 tentang Objek Pemajuan Kebudayaan, Tari Bajidoran dapat digolongkan menjadi objek yang no 7 yaitu Seni. Menurut UU no 5 tahun 2017 Seni adalah ekspresi artistik individu, kolektif atau komunal, yang berbasis warisan budaya maupun kreatifitas penciptaan baru. Yang terwujud dalam berbagai bentuk kegiatan dan/atau medium. Seni antara lain : Seni Pertunjukan, Seni Rupa, Seni Sastra, Seni Musik, Film, dan Seni Media. Tari Banjidoran dapat dikatakan sudah sangat jarang dijumpai, terutama di kota-kota besar yang ada di Jawa Barat seperti Bandung. Kesenian tradisional seperti ini haruslah dilestarikan terutama pada era diital yang sudah sangat maju seperti saat ini.

DISKUSI


TERBARU


ASAL USUL DESA...

Oleh Edyprianto | 17 Apr 2025.
Sejarah

Asal-usul Desa Mertani dimulai dari keberadaan Jaka Tingkir atau Mas Karebet atau Sultan Hadiwijaya yang menetap di Desa Pringgoboyo, Maduran, Lamong...

Rumah Adat Karo...

Oleh hallowulandari | 14 Apr 2025.
Rumah Tradisional

Garista adalah Rumah Adat Karo di Kota medan yang dikenal sebagai Siwaluh Jabu. Rumah adat ini dipindahkan dari lokasi asalnya di Tanah Karo. Rumah A...

Kearifan Lokal...

Oleh Artawan | 16 Mar 2025.
Budaya

Setiap Kabupaten yang ada di Bali memiliki corak kebudayaan yang berbeda antara satu daerah dengan daerah yang lainnya. Salah satunya Desa Adat Tenga...

Mengenal Sejara...

Oleh Artawan | 16 Mar 2025.
Budaya

Pura Lempuyang merupakan salah satu tempat persembahyangan umat hindu Bali tertua dan paling suci di Bali. Terletak di lereng Gunung Lempuyang, di Ka...

Resep Layur Bum...

Oleh Masterup1993 | 24 Jan 2025.
Makanan

Ikan layur yang terkenal sering diolah dengan bumbu kuning. Rasa ikan layur yang dimasak dengan bumbu kuning memberikan nuansa oriental yang kuat...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...