Rangicok Sebagai Makanan Khas derah Kota Banjar
Pada dasarnya, budaya Indonesia dikenal dengan keanekaragamannya. Oleh karena itu, keberadaannya tidak dapat ditolak lagi. Salah satu dari banyaknya budaya di Indonesia yaitu budaya kota banjar yang dapat dilihat dari ciri khas makanannya. Kota banjar merupakan salah satu kota yang berada di provinsi jawa barat. Seperti daerah atau kota lainnya, kota banjar sendiri memiliki budaya yang unik, baik dilihat dari kesenian maupun makanannya. salah satu ciri khas yang dikenal dan menjadi ikonik dari kota banjar adalah rangicok. Kota banjar merupakan salah satu kota kecil yang mempunyai empat kecamatan, serta selalu ada aktivitas yang dijalankan setiap harinya. Kota banjar sebagai pintu gerbang provinsi Jawa Barat dari arah timur, sehingga sering dijadikan tempat transit pagi para pengunjung dari luar kota. Oleh karena itu, Kota Banjar memiliki ciri khas dari segi makanan yang dinamakan Rangicok, sehingga bisa dibawa sebagai oleh-oleh mereka.
Rangicok merupakan makanan khas kota banjar yang merupakan singkatan dari ranginang cokelat. Mungkin kedengaran agak sedikit aneh, karena biasanya rengginang dibuat dengan rasa yang asin dan tidak memiliki varian rasa. Namun, rangicok ini dibuat dan dimodifikasi oleh masyarakat kota banjar, dengan menambahkan cokelat supaya memiliki rasa yang unik dan tidak seperti rasa rengginang biasanya. Maka dari itu, rangicok menjadi makanan dan oleh-oleh khas daerah kota banjar. Rangicok ini memiliki potensi yang cukup besar agar lebih dikenal oleh masyarakat luas. Hingga saat ini, rangicok sudah cukup disukai oleh masyarakat kota banjar itu sendiri. Tempat produksi rangicok sendiri berada di daerah kota banjar, yang lebih tepatnya di jl. Nasional III, Purwaharja. Orang yang pertama kali menciptakan rangicok ini bernama asep rohayanto. Beliau mencoba untuk membuat inovasi terbaru yang menyulap makanan daerah namun dengan cita rasa yang modern supaya banyak disukai oleh semua kalangan, dimulai dari anak-anak hingga golongan orang tua. Pada dasarnya ranginang terbuat dari olahan beras ketan. Sebelum melakukan penggorengan, hasil olahan tersebut dijemur terlebih dahulu dibawah sinar matahari. Pada awalnya, rangicok dibuat dengan bentuk bundar yang diatasnya dikucuri dengan coklat cair. Namun agar lebih disukai dan lebih banyak variasi, beliau menciptakan rangicok dengan bentuk yang baru yaitu dadu dan batangan.
Menurut hasil riset, biasanya Masyarakat Sunda menyukai rasa pedas dan jahe, yang menjadi inspirasi pemilihan rasa terbaru dari rangicok ini. Dari riset pasaran diatas diambillah beberapa rasa unik baru untuk Rangicok, yaitu Original, White Chocolate, Green Tea, Jahe, Pedas, Mint, Strawberry, Milky, dan rasa Kacang Mede. Kesemua rasa baru ini sudah diaplikasikan dan menjadi varian rasa baru dari Rangicok. Namun meskipun dibuat dengan beberapa varian rasa, rangicok inipun tidak menghilangkan rasa aslinya. Harga rangicok ini dibandrol dengan harga mulai dari Rp. 5.000 – Rp. 30.000 Bentuk pertama rangicok ini masih bisa dibilang sederhana, yaitu berupa lembaran yang dipotong dan dikemas didalam toples mika. Kemudian, rangicok berbentuk dadu dikemas dengan menggunakan alumunium foil. Rangicok hasil karya Asep Rohayanto ini telah berhasil meraih juara pertama inovasi produk makanan olahan baru, yang digelar Wira Usaha Baru Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat. Maka, rangicok ini telah mampu menyishkan beberapa aneka produk olahan yang lainnya. Uniknya, Rangicok ini tidak ada di daerah lain dan hanya diproduksi di kota banjar saja. Sehingga, bagi tamu atau pengunjung yang datang datang ke Kota Banjar akan mudah untuk mendapatkan Rangicok tersebut.
Referensi :
Harto, B. (2018). Proceeding of Community Development TIPE ARTIKEL : ESSAY Optimizing the Development of Rangicok Product Innovations in the Banjar Sub-district , Banjar City [ Optimalisasi Pengembangan Inovasi Produk Rangicok di Kelurahan Banjar Kota Banjar ] Abstrak. 2, 552–557. Pulsa303 Hermanto. (2015). Disperindagkop : Rangicok akan Jadi Makanan Khas Kota Banjar. Diakses pada 25 Februari 2020 dari https://www.harapanrakyat.com/2015/11/disperindagkop-rangicok-akan-jadi-makanan-khas-kota-banjar/
Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.
SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...
Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...
Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja
Jembatan Plunyon merupakan bagian dari wisata alam Plunyon-Kalikuning yang masuk kawasan TNGM (Taman Nasional Gunung Merapi) dan wisatanya dikelola Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) setempat, yaitu Kalikuning Park. Sargiman, salah seorang pengelola wisata alam Plunyon-Kalikuning, menjelaskan proses syuting KKN Desa Penari di Jembatan Plunyon berlangsung pada akhir 2019. Saat itu warga begitu penasaran meski syuting dilakukan secara tertutup. Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan zoom-in-whitePerbesar Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan "Syuting yang KKN itu kebetulan, kan, 3 hari, yang 1 hari karena gunungnya tidak tampak dibatalkan dan diu...