tahun baru
94 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
K.ak.98 (4)
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Sulawesi Tenggara

"Dalam Artikel Suami saya membahas sepucuk surat berusia hampir 350 Tahun bahasa Dari Kerajaan Buton Yang tersimpan di Perpustakaan Universitas Leiden / Universiteitsbibliotheek Leiden (UB Leiden), Belanda, Mencari Google Artikel Baru Kode K.Ak.98 (4). [4] Surat tersebut, Yang ditulis dalam bahasa Melayu Dan beraksara Arab-Melayu [Jawi]), sudah pernah dibicarakan Dibuat WG Shellabear kurang bahasa Dari 170 Tahun Yang Lalu Bersama sejumlah Naskah Melayu Lainnya bahasa Dari Abad Ke-16 Dan 17 Yang tersimpan di Perpustakaan untuk beberapa penerjemah di Dan Belanda, [5] namun Tak mungkin BANYAK diketahui di Indonesia." http://melayuonline.com/ind/article/read/900/temuan-dokumen-sejarah-sulawesi-tenggara-surat-tertua-kerajaan-buton-dari-abad-ke-17

avatar
M. Hokka
Gambar Entri
Demokrasi ala Kesultanan Buton
Ritual Ritual
Sulawesi Tenggara

Datanglah ke Kota Bau-bau. Di kota kecil inilah komplek kerajaan/Kesultanan Buton berada. Terletak di puncak bukit dan menghadap ke Selat Buton, penduduk setempat menyebutnya keraton dan aura kemegahannya masih terasa nyata. Namun tidak disangka, dibalik kokohnya benteng kesultanan tercium aroma budaya demokrasi yang luhur. Iklim demokrasi yang telah tercipta di Kesultanan Buton, jauh sebelum Indonesia lahir. Meski ada tiga golongan yang berbeda tugas, Sultan Buton tidak selalu diangkat dari keturunan sebelumnya, melainkan tergantung pada rapat anggota dewan legislatif yang berada di tangan golongan Walaka. Beberapa sultan konon dicopot dan dihukum karena di nilai melakukan pelanggaran. Budaya dan system demokrasi yang berkembang di kerajaan/kesultanan Buton ditopang dengan dua struktur golongan, yaitu, golongan bangsawan  atau kaomu (pemegang adat dan pengawas pemerintahan yang dijalankan oleh sultan) dan golongan walaka atau rakyat biasa. Susunan kekerabata...

avatar
Denmasdeni adammalik
Gambar Entri
Kagati
Permainan Tradisional Permainan Tradisional
Sulawesi Tenggara

    Permainan Layang-layang tradisional suku Raha. Daerah sebarannya umumnya dapat ditemui pada provinsi Sulawesi Tenggara. Layang-layang tradisional dari Pulau Muna ini terbuat dari lembaran daun kolope (daun gadung) yang telah kering kemudian dipotong ujung-ujungnya. Satu per satu daun tersebut dijahit dengan lidi dari bambu sebagai rangka layangan, sementara talinya dijalin dari serat nanas hutan. Permainan layang-layang (kaghati) oleh nenek moyang masyarakat Muna telah dilakukan sejak 4 ribu tahun lalu. Hal ini berdasarkan penelitian Wolfgong Bick tahun 1997 di Muna.

avatar
Putrigiras
Gambar Entri
Haroana Maludhu
Ritual Ritual
Sulawesi Tenggara

Perayaan Maulid Nabi merupakan salah satu tradisi yang rutin diadakan setiap tahun di berbagai daerah di Indonesia, khususnya di daerah dengan nilai keislaman yang kuat. Ritual peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW ini merupakan perwujudan kecintaan umat Muslim pada sosok Sang Pembawa petunjuk. Proses akulturasi dengan unsur budaya lokal di masing-masing daerah telah menciptakan warna tersendiri dalam prosesi perayaan maulid di berbagai tempat. Salah satu daerah yang memiliki ritual peringatan maulid yang amat khas adalah di Buton, Sulawesi Tenggara. Di wilayah Buton dahulu pernah berdiri kerajaan Islam bernama Kesultanan Butuni. Riwayat sejarah setempat mencatat bahwa perayaan maulid di Buton diduga berawal pada masa Pemerintahan Sultan Murhum (Lakiaponto) yang memerintah sejak 1538 M. Ketika itu perayaan maulid masih bersifat sangat sederhana. Pada masa pemerintahan Sultan Dayanu Ihsanuddin (1629 M), ditetapkan bahwa peringatan maulid dilakukan pada dini hari tan...

avatar
Oase
Gambar Entri
Kambewe
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sulawesi Tenggara

Kambewe adalah salah satu makanan khas dari daerah Buton, Sulawesi Tenggara. Kambawe artinya jagung yang direbus. Kambewe ini sejenis camilan yang tidak diperjualbelikan di pulau Buton. Biasanya hidangan ini disantap di acara keluarga atau ketika ada perayaan besar. Salah satunya saat Lebaran. Saat Lebaran, pemilik tanah akan memasak besar-besaran dan penduduk sekitar mengantri untuk memakan masakan tersebut. Pemilik rumah akan menyuapi tamu-tamu yang datang dan suapan pertama hanya dianggap simbolisasi. Sebagai gantinya, para tamu akan memberikan uang seikhlasnya pada pemilik rumah. Karenanya disebutkan makanan di Buton ini tidak diperjualbelikan. Kambewe adalah salah satu jajanan khas pulau Buton, yang bahannya sangat sederhana, yaitu terbuat dari jagung yang baru di panen,dan gula merah. Dulu, ketika waktu panen jagung tiba, masyarakt buton hanya membuat jagung rebus atau dalam bahasa setempat lebih di kenal dengan nama “Kambuse” yaitu jagung yang sudah tua yang s...

avatar
Dhika
Gambar Entri
Karasi
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sulawesi Tenggara

Karasi adalah cemilan khas masyarakat Wakatobi dan Buton. Makanan ini berbahan dasar tepung beras yang dibikin adonan dan dicetak lalu digoreng. Karasi merupakan tradisi leluhur Buton yang masih terpelihara sampai kini. Kesederhanaan dalam pembuatan karasi mencerminkan kesederhanaan hidup Suku Buton, khususnya Tomia. Orang Tomia sejak dulu hingga kini selalu hidup dalam kesederhanaan. Sederhana karena keadaan dan didikan orang tua mereka. Bagi masyarakat Tomia, karasi biasanya disajikan dalam acara pernikahan, sunatan, lebaran, dan pada saat kematian. Bahkan masyarakat Tomia tempo dulu biasanya membuat karasi untuk selamatan atau syukuran menempati rumah baru juga untuk melepas sang kekasih atau tunangan ke perantauan. Untuk melepas keberangkatan kekasihnya, si wanita akan menyiapkan sajian berupa karasi, ketupat, lapa-lapa (makanan khas Wakatobi) dan ayam masak. Selain itu si lelaki diberinya dua buah sarung. Sekarang adat ini telah hilang, entah kenapa. Selain itu karasi j...

avatar
Dhika
Gambar Entri
Kabuto Pulau Muna
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sulawesi Tenggara

Kabuto merupakan salah satu makanan khas Masyarakat Muna, Sulawesi Tenggara. Sekilas, makanan Kabuto ini mirip dengan makanan Gathot Gunung kidul, Yogyakarta. Kedua makanan ini memiliki sedikit kesamaan. Letak kesamaanya adalah sama-sama berbahan dasar ketela pohon (singkong) atau ubi kayu yang telah kering dan kemudian baru dimasak. Perbedaannya hanya dari bahan pelengkapnya. Bahan pelengkap Gathot adalah sedikit parutan kelapa dan garam untuk memberikan rasa asin atau bila menginginkan sedikit rasa manis bisa memberikan campuran gula merah. Namun, Kabuto sedikit berbeda yaitu selain memberikan campuran parutan kelapa juga memberikan tambahan campuran ikan asin goreng. Kabuto sudah menjadi makanan pokok pengganti nasi masyarakat Muna sejak zaman dahulu, terutama yang di sekitar pesisir pantai. Jika masa paceklik tiba, makanan kabuto sangat di butuhkan dan banyak di konsumsi oleh masyarakat di sana untuk penguat tubuh. Di sekitar pesisir Muna sulit untuk menanam padi sehingga mereka...

avatar
Dhika
Gambar Entri
Ikan Dole
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sulawesi Tenggara

Ikan Dole yang berasal Sulawesi Tenggara jadi salah satu yang khas. Makanan yang berasal Buton ini dibuat dengan ikan yang dibalut dengan gurihnya santan dan digoreng renyah dengan minyak panas, sehingga mengeluarkan aroma bawang yang khas.T eksturnya yang renyah terasa cocok disantap sebagai lauk ataupu sebagai camilan. Bahan-bahan: 1 Kg Ikan Layang (dapat diganti dengan ikan lain seperti, ikan tenggiri, Ikan kuwe, Selar, Tuna ataupun Baby Tuna, yang penting jenis ikannya adalah ikan yang berdaging putih dan padat) 2 buah Jeruk nipis 1 sdm Garam kasar 1/2 sdm Kunyit bubuk 1/4 bungkus Penyedap rasa Minyak goreng Bumbu: 1/2 buah Kelapa yang tidak terlalu tua disangrai 5 buah Jeruk nipis 1/2 sdm Jintan halus 1 1/2 sdm Merica halus 1 1/2 sdm Ketumbar halus 1 sdm Garam kasar 1 bungkus Penyedap rasa ayam 1/2 sdm Gula pasir halus 2 buah Telur Bumbu yang dihaluskan: 2 buah Cabe merah 3 buah Cabe...

avatar
Wahyuniefrida
Gambar Entri
Baju Kaboroko
Pakaian Tradisional Pakaian Tradisional
Sulawesi Tenggara

Kaboroko   berarti krah (leher) dikatakan demikian karena baju ini agak berbeda dengan jenis baju Buton lainnya, dimana baju ini mempunyai kerah yang disertai dengan adanya berbagai macam hiasan dan aksesoris yang dilekatkan padanya. Terdapat empat buah kancing logam pada leher sebelah kanan dan tujuh buah kancing pada lengan baju. Kancing-kancing itu tidak berfungsi sebagaimana lazimnya kacing baju, namun hanya merupakan pertanda golongan. Sarung lapisan dalam berwarna putih sedangkan lapisan luas (atas) sarung warna dasar hitam dengan corak garis-garis. Sarung tersebut disebut sebagai  Samasili Kumbaea  atau  Bia-Bia Itanu . Pada sanggulnya diikatkan potongan-potongan yang digulung dari kain yang berwarna putih dan kuning.   Mengenai makna yang terkandung dalam pakaian  Kaboroko   ini berikut akan disajikan kutipan hasil wawancara :   Kaboroko   berarti baju berkerah atau memiliki kerah. Penggunaan baju&...

avatar
Deckytri