Tersebutlah seorang janda sakti Nyai Banteng Wareng namanya. Dia bertempat tinggal di sebuah tepi sungai tidak jauh dari Laut Jawa. Tidak seorang pun tahu asal usul janda tersebut dan mengapa dia disebut Nyai Banteng Wareng. Nyai Banteng Wareng tinggal di sebuah gubug yang amat sederhana bersama anak laki-laki satu-satunya. Tidak heran Nyai Banteng Wareng sangat menyayangi anaknya itu. Kemana dia pergi selalu di bawa serta. Mata pencaharian utama Nyai Banteng Wareng adalah bertani. Semula, tanah di daerah itu tidak dapat di tanami karena terlalu banyak mengandung air garam. Tumbuhan apapun yang di tanam selalu mati. Akan tetapi, berkat kesaktian Nyai Banteng Wareng, tanah di daerah itu menjadi sangat subur. Sekarang, justru sebaliknya apa pun yang ditanam di daerah itu pasti hidup. Oleh karena itulah, Nyai Banteng Wareng bersma anaknya tidak pernah kekurangan makan. Hasil kebunnya berlimpah, baik yang berupa umbi-umbian maupun sayur-sayuran. Sesekali, Nyai Banteng Wareng pergi...
Kendi, Air Beroksigen Kendi tentu tidak asing di telinga masyarakat Indonesia , merupakan tempat air minum yang terbuat dari bahan tanah liat. Kendi berasal dari bahasa Sansekerta yaitu Kundika yang berarti wadah air minum. Air yang ditaruh di dalam kendi berbeda dengan air yang ditaruh pada teko biasa, air kendi biasanya sejuk menyegarkan.Dahulu, terutama bagi masyarakat Jawa kendi merupakan salah satu perabot rumah tangga yang wajib ada. Popularitas kendi memang telah terg antikan oleh tempat air yang dianggap lebih modern seperti dispenser atau teko yang secara visual lebih enak dipandang. Kini kendi lebih banyak digunakan dalam upacara adat saja seperti saat upacara perkawinan. Air yang terdapat dalam kendi dianggap suci, murni, dan menyejukan, menjadi simbol perkawinan yang sempurna.Namun dibalik bentuknya yang sederhana ternyata air kendi sangat menyehatkan. Kendi yang baik adalah kendi yang terbuat dari tanah liat dengan proses pembakaran...
Pada zaman dahulu Tanah Jawa dikuasai oleh seorang raja raksasa, Dewata Cengkar namanya. Dia memerintah sangat sewenang-wenang dan bermewah-mewah diatas penderitaan rakyat yang hidup miskin. rakyat tentu saja ingin melepaskan diri dari belunggu sang raja yang terkenal kejam dan bengis tetapi, banyak ksatria gagah yang mencoba melawan sang raja, namun pada akhirnya mati sia-sia. Suatu hari ada seorang ksatria muda bernama Ajisaka yang ak bisa tinggal diam menyaksikan ketidakadilan tersebut, dia pun berpikir keras bagaimana untuk menyingkirkan raja bengis itu, ia pun memperdalam ilmunya. Dan sampai ia sudah saat ia siap , ia memanggil para abdinya yang setia . Ajisaka mempunyai abdi yang sangat setia bernama Dora dan Sembada. Dua abdinya sangat cemas mendengar tuannya hendak mengalahkan Dewata Cangkar. si abdi pun menawarkan diri untuk ikut bersama dengan tuannya tp, Ajisaka tersenyum menolak sang adbdi setia untuk ikut , "Paman saya butuh paman untuk menjaga tempat ini , selain i...
Tedak Siten atau yang lebih dikenal sebagai upacara turun tanah merupakan suatu ritual khusus untuk bayi yang berumur tujuh sampai delapan bulan. Nama Tedhak Siten sendiri memilikki arti yakni ‘Tedak’ berarti turun dan ‘siten’ berasal dari kata siti yang berarti tanah. Tradisi ini dilakukan pada saat umur bayi berusia hitungan ketujuh bulan dari hari kelahirannya dalam hitungan pasaran Jawa. Tradisi ini dilaksanakan sebagai bentuk penghormatan kepada bumi tempat si kecil belajar menginjakkan kakinya untuk pertama kali. Dalam pelaksanannya, bayi akan melalui prosesi menginjak bubur yang terbuat dari beras merah yang dicampur dengan santan. Hal tersebut diyakini akan membuat sang bayi kuat dan sehat dalam menjalani kehidupannya. Adapun prosesi selanjutnya yaitu bayi dimasukkan ke dalam kurungan ayam yang sudah dihiasi dengan berbagai macam kertas berwarna. Prosesi tersebut menyimbolkan bahwa kelak sang bayi akan dihadapkan dengan berbagai macam jenis...
Budaya Jawa merupakan salah satu kebudaya yang dimiliki bangsa Indonesa yang didalam tradisinya memiliki nilai-nilai keluhuran dan kearifan budaya yang menjadi ciri khas masyarakat Jawa. Setiap tradisi dalam masyarakat Jawa memiliki arti dan makna filosofis yang mendalam dan luhur, yang mana tradisi ini sudah ada sejak zaman kuno saat kepercayaan masyarakat jawa masih animisme-dinamisme dan tradisi-tradisi Jawa ini semakin berkembang dan mengalami perubahan-perubahan seiring masuknya agama Hindu-Budha hingga Islam ke tanah Jawa. Menurut Piotr Sztompka, dalam arti sempit tradisi adalah kumpulan benda material dan gagasan yang diberi makna khusus yang berasal dari masa lalu. Tradisi pun mengalami perubahan. Tradisi lahir disaat tertentu ketika orang menetapkan fragmen tertentu dari warisan masa lalu sebagai tradisi. Tradisi berubah ketika orang memberikan perhatian khusus kepada fragmen tradisi tertentu dan mengabaikan fragmen yang lain. Tradisi bertahan dalam jangka waktu tertentu da...
Cimplung merupakan sebuah makanan tradisional dari desa Sudimoro, Cilongok, Purwokerto, Banyumas. Diantara rimbunnya kebun kelapa terdapat makanan tradisional yang unik, penduduk desa menyebutnya Cimplung. Makanan ini tergolong makanan sehat, bergizi tinggi, non kolesterol dan tidak mengandung bahan pewarna dan pengawet. Cimplung bisa dikonsumsi oleh semua kalangan masyarakat. Cimplung sebagai makanan khas Banyumas dan sekitarnya mudah diusahakan karena bahannya mudah di dapat di desa tersebut. Dengan inovasi dan kreatifitas maka Cimplung organik dapat memiliki nilai !ual lebih. Di kabupaten Banyumas, Cimplung yang semula diusahakan di desa Sudimoro kini sudah berkembang di desa lain. Seperti yang kami kenal produk tersebut dikembangkan oleh warga bela!ar Pendidikan "eaksaraan di P"BM #Pusat "egiatan Bela!ar Masyarakat$ "%&B%M%S desa "alisalak "eamatan "ebasen "abupaten Banyumas. &alu sebenarnya makanan apakah Cimplung itu' Makanan Cimplung...
Untuk langkah yang pertama kali sebelum membuat masakan yang satu ini, hal yang pertama anda siapkan adalah dalam pemilihan bahan yang berkualitas, karena untuk membuat cira rasa yang khas dalam masakan ini bergantung pada anda ketika menyiapkan bahan masakannya. Pastinya bahan yang segar adalah ciri menu makanan sehat yang anda buat. Berikut ini menu selengkapnya yang kami sampaikan kepada anda Nasi Goreng Babat. merupakan makanan khas Semarang, Jawa Tengah, Indonesia. Resto tradisional pun menjual nasi goreng babat dengan bumbu yang lebih tajam dan menggigit. Mari kita coba. Bahan-bahan/bumbu-bumbu: 800 gram nasi putih 400 gram babat, direbus, dipotong-potong 1 sendok makan kecap manis 3/4 sendok teh garam 1/4 sendok teh merica bubuk 1/2 sendok teh kaldu...
Sate Suruh merupakan makanan khas Salatiga, Jawa tengah, Indonesia, Sate ini memiliki citarasa yang sangat luar biasa sehingga membuat siapapun yang menikmatinya menjadi ketagihan. Untuk menujudalam proses pembuatan menu masakan ini supaya rasanya juga top, hal yang pertama harusanda siapkan adalah bahan baku yang segar. Sumber bahan masakan yang segar adalah bertujuan untuk meningkatkan kualitas masakan agar hidangan yang satu ini menjadi hidangan makanan yang sehat. Bahan-bahan/bumbu-bumbu: 300 gram daging has dalam, dipotong kotak 150 gram lemak sapi, dipotong kotak 4 buah lontong bumbu perendam (dihaluskan): 1 sendok teh ketumbar 2 siung bawang putih 1 butir kemiri, disangai 1 cm kunyit, dibakar 1 s...
Cabuk rambak adalah salah satu masakan khas Solo, Jawa Tengah, Indonesia yang dibuat dengan bahan dan cara yang sederhana. Tapi, meskipun demikian, kulier ini tergolong makanan sehat. Pasalnya, resep masakan ini menggunakan aneka rempah yang baik untuk menjaga kesehatan. Salah satunya, kencur. Bahan untuk membuat cabuk rambak khas Solo sehat dan sederhana: 4 buah ketupat Kerupuk gendar (kerupuk yang dibuat dari nasi) secukupnya. Bumbu untuk membuat sambal wijen pada cabuk rambak khas Solo: 150 gram wijen, disangrai, ditumbuk. 2 lembar daun jeruk, buang tulang daunnya. 4 siung bawang putih, goreng terlebih dahulu sampai berubah warna. Kencur seukuran 1,5 ruas jari kelingking. 2 butir kemiri. Garam secukupnya. Gula pasir secukupnya. Lada putih bubuk secukupnya. 150 mililiter air panas. Tips:...