Cerita Rakyat
Cerita Rakyat
Cerita Rakyat Jawa Tengah Jawa
Prabu Ajisaka
- 17 Juli 2014

Pada zaman dahulu Tanah Jawa dikuasai oleh seorang raja raksasa, Dewata Cengkar namanya. Dia memerintah sangat sewenang-wenang dan bermewah-mewah diatas penderitaan rakyat yang hidup miskin. rakyat tentu saja ingin melepaskan diri dari belunggu sang raja yang terkenal kejam dan bengis tetapi, banyak ksatria gagah yang mencoba melawan sang raja, namun pada akhirnya mati sia-sia.

Suatu hari ada seorang ksatria muda bernama Ajisaka yang ak bisa tinggal diam menyaksikan ketidakadilan tersebut, dia pun berpikir keras bagaimana untuk menyingkirkan raja bengis itu, ia pun memperdalam ilmunya. Dan sampai ia sudah saat ia siap , ia memanggil para abdinya yang setia . Ajisaka mempunyai abdi yang sangat setia bernama Dora dan Sembada. Dua abdinya sangat cemas mendengar tuannya hendak mengalahkan Dewata Cangkar. si abdi pun menawarkan diri untuk ikut bersama dengan tuannya tp, Ajisaka tersenyum menolak sang adbdi setia untuk ikut , "Paman saya butuh paman untuk menjaga tempat ini , selain itu saya butuh paman untuk menjaga pusaka saya ini baik-baik, dan jangan ditinggalkan sembarangan , kalau bukan saya yang minta jangan pernah serahkan kepada siapapun"ujar Ajisaka. Dora mendengar pesan tuannya baik-baik , ia agak kecewa karena tidak boleh ikut , tapi ia cukup terhibur mendapat kepercayaan tersebut.

Singkat cerita Ajisaka yang dsiertai sembada sudah tiba dihadapan Prabu Dewata Cengkar , Ajisaka menghadap Dewata Cengkar dengan sangat halus , tidak seperti orang mengajar perang, sang Dewata Cengkar malah bekelakar bahwa Ajisaka menyerahkan diri sebagai budak. Ajisaka dengan lembutnya meminta 1 permintaan kepada Dewata Cengkar, "bolehkah hamba berkenan mengabulkan permintaan hamba?", "o,y? ha.ha.ha. mau minta apa memangnya ha..ha..ha.. boleh-boleh apapun akan ku berikan setelah kau jadi budakku, semua akan ku miliki kembali ha.ha.ha.", "permintaan hamba tidak terlalu muluk , hamba cukup mamu minta tanah sebesar 'udeng' hamba ini" , "hah?hahahaha .. selebar kain penutup kepala itu hahaha bercanda kamu", "bolehkah tuanku?", "haha tunggu, aku geli , mungkin benar kau mengajak ku bercanda atau mungkin kau gila tapi apa peduli ku , jadi bolehlah ku ladeni kau! ambil tanah yang mana saja!", "oh , terima kasih tuanku ternyata anda bijaksan, mari kita mulai mengukur" ujar ajisaka sambil mengajak Dewata Cengkar ke halaman istana.

Kemudian , Ajisaka mulai menaruh 'udeng' nya di tanah "nah, sebegini baginda", "boleh ambil haha", "Terima Kasih, mohon baginda tidak menarik ucapan baginda itu", "aku berjanji haha" ujar Dewata Cengkar.

Usai Prabu Dewata Cengkar berjanji tiba-tiba saja kain udeng itu mengembang , melebar , melebar , terus melebar. Tawa geli Raja raksasa itu tentu saja berganti kaget, tercengang setengah mati , sadarlah ia Ajisaka bukan orang biasa , maka serta merta ia menghardik Ajisaka "HEI, Hentikan kainmu! apa dia mau mencaplok seluruh halaman istana ku", tetapi Ajisaka tak menggubrisnya , bukan main marah Dewata Cengkar dan ia pun mulai sadar Ajisaka mengakalinya. Maka diterjanglah Ajisaka tapi, Ajisaka keburu mengelak , amarah Dewata Cengkar semakin menjadi-jadi dan ia mengejar Ajisaka , tapi, lagi-lahi Ajisaka berhasil mengelak dan mengelak tanpa terlihat mau membalas yang menyerang , justru kain ikat kela itu terus melebar ia mendorong raja raksasa itu. Dewata Cengkar mencengkram pinggiran kain itu berusaha menahannya sambil mau merobaknya tapi, kain itu tidak lembut lagi, tak ubahnya seperti lempengan besi yang terus didesak tampa bisa di tahan. Dewata Cengkar mulai panik apalagi saat dilihatnya Ajisaka naik ke atas kain itu dan duduk bersila dihadapannya seperti mau "meledek" dirinya. Dewata Cengkar berteriak mengguntur , iia ingin mencengkram Ajisaka , tapi kedua tangannya seolah lengket di tepi kain baja itu maka histeris lah dia, teriakan-teriakannya kembali mengguntu laksana hendak membelah bumi. Seluruh kawasan keraton sudah tertutup , lalu seluruh kawasan ibu kota , melebar-lebar lagi melingkupi seluruh wilayah kerajaan , lembah , pegunungan dan akhirnya seluruh daratan pulau jawa ! . Di pantai selatan 'udeng' itu melempar sang raja raksasa ke laut curam , konon begitu tercebur ia berubah menjadi seekor penyu putih.

Begitulah , Ajisaka menggulingkan sang raja lalim dengan cara yang mengesankan.

Dan pada suatu hari Ajisaka membuat kehilafan yang berakibat fatal. Ajisaka menyuruh salah satu abdinya , sembada mengambil pusakanya dari salah satu abdinya yang lain , dora. Sembada bingung, ia mendengar sendiri pesan Ajisaka pada dora, tapi ia tak bisa membantah dan ia pergi melaksanakan titah , dan seperti yang ia duga dora menolak memberikan pusaka tuannya dikarenakan titah yang dulu diamanatkan tuannya. Maka, doran dan sembada bertempur , sembada ngotot meminta, dora ngotot mempertahankan, keduanya semata-mata mememgang titah. Dari perkelahian yang mula-mulanya hati-hati karena keduanya masih merasa sebagai teman , lama-lama jadi keras karena ingin cepat melaksanakan titah , sampai akhirnya keduanya menghunus keris , yang akibatnya tak terduga. Keduanya Tewas.

Pada saatnya Ajisaka mendengar hal itu baru sadar atas kealpaannya. Prabu Ajisaka menyadari benar apa penyebab kematian kedua abdinya itu. Kesetian dan kepatuhan mereka padanya. Padahal kepatuhan seharusnya diiringi dengan pertimbangan akal sehat.

Untuk mengenang peristiwa itu , Prabu Ajisaka mengabadikannya ke dalam sebuah naskah "HANACARAKA" , isinya kira-kira demikian:

"Adalah dua orang utusan yang terpaksa berselisih paham, yang karenanya keduanya sama-sama sakti , akhinya keduanya mati.

naska tersebut kemudian dikenal sebagai alfabet Jawa,

 

 

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
sate ayam madura
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Timur

soto ayam adalah makanan dari lamongan

avatar
Sadaaaa
Gambar Entri
Bobor Kangkung
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Tengah

BAHAN-BAHAN 1 ikat kangkung bumbu halus : 5 siung bawang merah 2 siung bawang putih 2 butir kemiri 1 sdt ketumbar bubuk seruas kencur aromatic : 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 btg sereh seruas lengkuas,geprek seasoning : 1 sdt garam (sesuai selera) 1/2 sdt kaldu bubuk 1/2 sdm gula jawa sisir 1 sdt gula pasir Rose Brand 1 bungkus santan cair instan Rose Brand 1 liter air 3 sdm minyak goreng untuk menumis CARA MEMASAK: Siangi kangkung cuci bersih,tiriskan Haluskan bumbu Tumis bumbu halus hingga harum dengan secukupnya minyak goreng,masukkan aromatic,masak hingga layu,beri air 1 lt Masukkan kangkung,beri seasoning,aduk rata Koreksi rasa Sajikan Sumber: https://cookpad.com/id/resep/25030546?ref=search&search_term=kangkung

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Ikan Tongkol Sambal Dabu Dabu Terasi
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sulawesi Utara

Bahan: 1 buah tomat, potong dadu 2 ekor ikan tongkol ukuran sedang (1/2kg) 1/2 bks bumbu marinasi bubuk 1 sdt bawang putih Secukupnya garam Secukupnya gula 7 siung bawang merah, iris 5 buah cabe rawit, iris 2 batang sereh, ambil bagian putihnya, iris 3 lembar daun jeruk, iris tipis-tipis 1 bks terasi ABC Minyak untuk menumis Secukupnya air Cara memasak: Cuci bersih ikan tongkol. Taburi bumbu marinasi desaku, garam secukupnya, air 2 sdm ke ikan tongkol. Siapkan bahan-bahan. Iris tipis bawang merah, daun jeruk, seret, cabe rawit. Kukus ikan tongkol selama 10 menit. Lapisi dengan daun pisang atau daun kunyit. Boleh jg tidak d lapisi. Setelah ikan di kukus, goreng ikan. Tumis bawang merah dan bahan lainnya. Masukkan terasi yg telah dihancurkan. Setelah matang, masukkan ikan yang telah digoreng. Aduk hingga rata. Sajikan dengan nasi hangat. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/24995999?ref=search&search_term=dabu+dabu

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Peda bakar sambal dabu-dabu
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sulawesi Selatan

Bahan-bahan Porsi 2 orang Bumbu Ikan bakar : 2 ekor ikan peda 1 sdm kecap 1/2 sdm Gula merah 1/2 sdt garam Minyak goreng Bahan sambal dabu-dabu : 7 buah cabe rawit merah, iris kecil 1 buah tomat merah, iris dadu 3 siung bawang merah,iris halus 2 lembar daun jeruk, buang tulang tengah daun, iris tipis 2 sdm minyak goreng panas Cara Membuat: Marinasi ikan dengan air perasan jeruk nipis dan garam secukupnya, diamkan 20 menit, kemudian panggang diatas teflon(aku di happycall yang dialasi daun pisang) sesekali olesi minyak plus bumbu ke ikannya(aku pakai bumbu kecap dan gula merah) panggang sampai matang. Cara bikin Sambal dabu-dabu : Campurkan semua bahan sambal dabu-dabu ke dalam mangkok kecuali minyak kelapa, panaskan minyak kelapa, kemudian siram diatas sambal tadi, sajikan ikan peda bakar dengan sambal dabu-dabu. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/15232544?ref=search&search_term=peda+bakar

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Tradisi MAKA
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Nusa Tenggara Barat

MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...

avatar
Aji_permana