Kali atau Sungai Chandra Bhaga yang dibangun pada zaman Kerajaan Tarumanegara memiliki cerita rakyat salah satunya, Legenda Buaya Putih. Konon, pada zaman dahulu ada seorang jawara sakti mandra guna yang memiliki ilmu silat yang tinggi. Sang jawara tinggal di tepi Kali Bekasi dan selalu berpakaian khas jawara lengkap dengan goloknya. Ia memiliki seorang anak gadis yang cantik jelita dan juga seorang pendekar silat yang hebat. Konon katanya, sang gadis memiliki jurus-jurus andalan yang sulit ditebak. Singkat cerita, sang gadis beranjak dewasa namun belum juga memiliki suami. Sang ayah yang juga seorang juragan kaya yang disegani tidak ingin memilih sembarang orang untuk menjadi menantunya. Lalu, sang Ayah mengadakan sayembara, “Barangsiapa yang mampu mengalahkan ilmu silat anak gadisku, akan kujadikan suami bagi anakku.” Tak lama berita itu tersebar diseluruh Bekasi, datanglah berbondong-bondong pemuda pendekar silat dari Depok, Bogor dan Sunda Kelapa (Jakarta). S...
Alkisah, pasangan kekasih Ki Santang dan Dewi Rengganis saling dimabuk cinta. Setelah sekian lama berpisah, mereka saling mencari. Sang putra prabu dan putri titisan dewi akhirnya bertemu disuatu tempat dan memadu janji. Sang Dewi Rengganis pun meminta kekasihnya untuk membuatkan danau beserta perahu untuk dinaiki mereka berdua. Maka terbentuklah Situ Patengan. Begitulah legenda warga tanah Parahiyangan bertutur tentang asal muasal danau indah di Rancabali, Ciwidey, kabupaten Bandung ini. Lokasi pertemuan dua sejoli itu kini dikenal dengan nama 'Batu Cinta'. Perahu ki Santang pun kini dipercaya menjadi pulau Asmara/Sasaka yang berbentuk hati di tengah danau yang juga dikenal dengan nama 'Situ Patenggang'. Nama Situ Patengan sendiri berasal dari kata 'pateang-teangan' yang memiliki makna saling mencari. Menurut kisah ini, pasangan yang pernah singgah di Batu Cinta dan mengeliling pulau Asmara diyakini akan menemukan cinta abadi seperti dua...
Di suatu kampung, hidup dua yatim piatu yang tidak punya saudara, yatim piatu itu si nyai dan si ujang. Hidup sehari-harinya hanya berharap dari pemberian dari tetangga. Suatu hari dua anak yatim piatu itu main ke hutan, bukan hanya bermain tapi mereka juga sambil mencari makanan. Di tengah hutan mereka menemukan pohon jambu yang lebat buahnya dan buahnya sangat matang. Tapi si ujang tidak tahu kenapa sedikit malas seperti ada firasat akan ada kejadian yang membahayakan. Tapi mendengar adiknya menangis tersedu-sedu karna lapar dari subuh mereka belum makan apapun. Kalah dengan tangisan adiknya, akhirnya si ujang menyanggupi untuk memetik jambu itu “akang naik tapi nyai harus hati-hati kalau ada apa-apa dibawah nyai harus cepat-cepat bicara ke akang” nyai mengangguk tandanya mengerti. Naiklah si ujang ke pohon jambu maksudnya untuk memetik jambu untuk si nyai adiknya yang sedang lapar karna belum makan dari pagi. Si ujang naik ternyata ada ular sanca sebesar pohon...
Siti Baheram adalah seorang perempuan muda asal Sungai Pasak, Pariaman yang dibunuh oleh pemuda bernama Ajo Juki, pecandu judi. Aju Juki ini masih memiliki hubungan kekerabatan dengan perempuan tersebut. Baheram ditemukan meninggal pada malam Minggu 11 November, tengah malam menjelang 12 November 1916, di Batang Sungai Pasak, Pariaman setelah mengalami penganiayaan. Pada telinga kanannya terdapat luka dan lehernya memiliki bekas diikat dengan rambut dan baju. Perhiasan yang ia pakai juga raib. Pembunuhan terjadi ketika Baheram hendak pulang ke rumah usai berkunjung dari rumah mertuanya di Kota Marapak. Kala itu, perempuan berusia 20 tahun ini memakai sepasang gelang emas, sepasang anting emas, peniti perak, dan tusuk konde. Si Juki bersama temannya yang bernama si Gambuik kemudian membunuh dan merampok perhiasan yang ia kenakan untuk dipertaruhkan di lapak judi. Kedua penjudi ini dikabarkan mengalami banyak kekalahan di medan judi sehari sebelum kejadian. Peristiwa pembuhun...
Hampir pasti masyarakat Betawi mengenal siapa Si Pitung itu. Si Pitung merupakan seorang pendekar yang hidup di zaman penjajahan Belanda. Ia dikenal sebagai pendekar yang baik hati dan pembela rakyat yang miskin terutama dari penindasan para kompeni dan tuan tanah serta pemilik toko yang bertindak sewenang-wenang. Si Pitung berasal dari Rawa Belong. Ia merupakan pemuda yang saleh. Saban hari ia belajar mengaji sekaligus belajar pencak silat pada haji Naipin. Si Pitung sangat prihatin terhadap gaya hidup yang bertolak belakang saat itu. kelompok pertama yang terdiri dari kompeni (penjajah Belanda), para tauke (orang kaya), dan tuan tanah hidup dalam kemewahan dan bergelimangan harta. Sementara kelompok lainnya, yakni rakyat jelata hidup dalam penderitaan dan kemiskinan serta kelaparan. Situasi yang tidak adil itu menggugah hati Si Pitung untuk melakukan sesuatu terhadap rakyat jelata. Ia da...
Bagi masyarakat Indonesia khususnya Jawa dan Bali, dongeng tentang Ramayana memang tidak terdengar asing. Dongeng yang begitu melegenda tersebut memiliki keunikan kisahnya tersendiri sehingga banyak orang yang senang mendengarkan cerita tersebut. Dongen Ramayana pada dasarnya menceritakan tentang kisah percintaan antara Raden Rama Wijaya dengan seorang puteri raja yang bernama Dewi Shinta. Legenda Rama dan Shinta sejatinya merepresentasikan makna sebuah kesetiaan, kepercayaan dan ketulusan cinta seseorang kepada kekasih atau belahan jiwanya. Tentu bukan sebuah kebetulan, bila Rama berhasil mempersunting Shinta yang cantik sebagai istrinya. Untuk mendapatkan Shinta, dia harus melalui ujian sayembara dan mengalahkan banyak pesaing, termasuk rival utamanya, sang raksasa bernama Rahwana. Legenda percintaan Rama dan Shinta yang penuh batu ujian seakan baru dimulai, ketika memasuki bagian drama penculikan. Tersebutlah kisah bahwa Rama, Shinta, beserta adik laki-laki Rama yaitu...
Asal usul Si Opat Pisoran Jika dirunut dari si Raja BatakÃâàmaka Si Opat Pusoran berada pada keturunan (sundut) kedelapan:Si Raja Batak--Raja Isumbaon--Tuan Sorbadibanua alias SisuannÃâà--Siraja Sobu alias Toga Sobu--Hasibuan --ÃâàGuru Mangaloksa--Si Opat Pusoran.id.m.wikipedia.org/wiki/Si Opat Pusoran Sejarah Arti Istilah Si Opat Pisoran Dalam perjalanan ke pengungsian bersama mertuanya, Guru Mangaloksa meminta izin kepada mertuanya untuk kembali ke kampung untuk melihat keadaan, dan mertuanyapun merestui. Dalam perjalanan, pas di tepi aek situmandi, anak pertama guru Mangaloksa pun lahir. Anak itu diberi nama Si Raja Nabarat (Hutabarat), na barat artinya yang berlawanan. Saat itu Guru Mangaloksa menyadari perbuatannya terhadap mertua (hula-hula) bahwa itu sebenarnya bertentangan. Kemudian lahirlah anak...
Dikisahkan pada zaman dahulu kala di sebuah bukit yang jauh dari desa di Bumi Kalimantan hiduplah seorang orang tua miskin dan seorang anak gadisnya. Sang ibu yang kesehariannya bekerja mencari sayuran yang nantinya akan dijual di Pasar. Semua itu dilakukan untuk memenuhi kebutuhannya dan anak gadisnya. Anak itu sangat cantik, namun sayang kelakuannya sangat buruk. Dia sangat pemalas dan tidak mau membantu ibunya sama sekali. Pekerjaannya setiap harinya hanyalah bersolek dan mempercantik diri. Disaat sang Ibu baru saja pulang menuju rumahnya, dia dihadapkan oleh keluhan dari anak gadisnya. Share Cerita Legenda Batu menangis dari daerah Kalimantan Selatan “Lama sekali sih Bu, aku lapar Bu! lihat di rumah tidak ada makanan apa-apa,” ucapnya sambil menggerutu. “Maaf ya nak, Ibu baru saja dari pasar, tapi kan masih ada sedikit lauk di meja,” jelasnya. Dengan muka yang dipenuhi rasa lelah dia m...
Seperti dalam pemerintahan modern, terdapat jenjang kepangkatan dalam struktur organisasi Abdi Dalem. Setelah melalui proses magang selama dua tahun seorang calon Abdi Dalemakan diwisuda menjadiÃÆ'ââââ¬Å¡Ã¬Ã...áAbdi Dalem. Jenjang Kepangkatan Abdi Dalem Jenjang kepangkatan Abdi Dalem berurutan dari bawah adalah sebagai berikut: Jajar Bekel Anom Bekel Sepuh Lurah Penewu Wedono Riya Bupati Bupati Anom Bupati Sepuh Bupati Kliwon Bupati Nayoko Pangeran Sentana Kenaikan jenjang karir seorangÃÆ'Ã'âââ¬Ã...Â¡ÃÆ'ââ¬Å¡ÃâàAbdi Dalemberbeda antara...