Seperti dalam pemerintahan modern, terdapat jenjang kepangkatan dalam struktur organisasi Abdi Dalem. Setelah melalui proses magang selama dua tahun seorang calon Abdi Dalemakan diwisuda menjadiÃÆ'ââââ¬Å¡Ã¬Ã...áAbdi Dalem.
Jenjang Kepangkatan Abdi Dalem
Jenjang kepangkatan Abdi Dalem berurutan dari bawah adalah sebagai berikut:
Jajar
Bekel Anom
Bekel Sepuh
Lurah
Penewu
Wedono
Riya Bupati
Bupati Anom
Bupati Sepuh
Bupati Kliwon
Bupati Nayoko
Pangeran Sentana
Kenaikan jenjang karir seorangÃÆ'Ã'âââ¬Ã...Â¡ÃÆ'ââ¬Å¡ÃâàAbdi Dalemberbeda antara,Abdi Dalem Tepas,ÃÆ'ââ¬Å¡Ãâàdan ÃÆ'ââ¬Å¡ÃâàAbdi Dalem Caos.Abdi Dalem Tepas,merupakan,Abdi Dalem,yang setiap hari memiliki kewajiban untuk berkantor di keraton. Kenaikan pangkat reguler dari seorangÃÆ'ââ¬Å¡ÃâàAbdi Dalem TepasÃÆ'ââ¬Å¡Ãâàdapat diajukan setiap 3 tahun.
Sementara itu, kenaikan pangkat yang diterima olehÃÆ'ââ¬Å¡ÃâàAbdi Dalem Caos,dapat diajukan setiap 4-5 tahun sekali.Abdi Dalem Caos,ÃÆ'ââ¬Å¡Ãâàmerupakan,Abdi Dalem,yang tidak mempunyai kewajiban untuk masuk setiap hari.ÃÆ'ââ¬Å¡ÃâàAbdi Dalem Caos,hanya masuk pada periode waktu tertentu. Kenaikan pangkat seorang,Abdi Dalem,dikelola oleh,Parentah Hageng.Parentah Hageng,mempunyai kewenangan untuk mengangkat, menaikkan pangkat dan mempensiunkan,Abdi Dalem. Setiap Abdi DalemÃÆ'ââ¬Å¡Ãâàakan mendapatkan Asma Paring Dalem,(nama,Abdi Dalem),Pangkat, dan Penugasan,yang tertuang di dalam Serat Kekancingan(SK) yang dikeluarkan oleh Parentah Hageng.
Syarat Kenaikan Pangkat Abdi Dalem
Terdapat beberapa aspek penilaian yang dapat mempengaruhi jenjang kenaikan pangkat seorang Abdi Dalem. Penilaian ini meliputi rajin atau tidaknya,ÃÆ'ââ¬Å¡ÃâàAbdi Dalem,untuk sowanÃÆ'ââ¬Å¡Ãâàke keraton, memiliki konduite yang baik, dan rajin dalam melaksanakan tugasnya. Bukan tidak mungkin seorang Abdi Dalem dapat ditunda kenaikan jabatannya jika tidak menjalankan tugas dengan baik dan jarang sowanÃÆ'ââ¬Å¡Ãâàke keraton.
Selain kenaikan pangkat regular setiap 3 atau 4 tahun sekali, seorangÃÆ'ââ¬Å¡ÃâàAbdi Dalem yang memiliki latar belakang pendidikan dan keahlian tertentu bisa mendapatkan kenaikan pangkat setiap tahun. Kenaikan tiap tahun ini dapat diperoleh hingga menjadi wedono. Setelah mencapaiwedonoAbdi Dalem tersebut akan mengikuti jenjang kenaikan pangkat reguler layaknya ÃÆ'ââ¬Å¡ÃâàAbdi Dalem yang lain.
Bupati Kliwon merupakan jabatan yang paling tinggi yang dapat diperoleh secara reguler oleh setiap ÃÆ'ââ¬Å¡ÃâàAbdi Dalem. Selain kenaikan pangkat yang bersifat reguler, ada juga kenaikan yang bersifat khusus. Kenaikan khusus ini atas perintah sultan. Jabatan tersebut adalah Bupati Nayaka danPangeran Sentana.
SeorangÃÆ'ââ¬Å¡ÃâàAbdi Dalem ÃÆ'ââ¬Å¡Ãâàdapat diangkat menjadi Bupati Nayaka ÃÆ'ââ¬Å¡ÃâàdanÃÆ'ââ¬Å¡ÃâàPangeran Sentana hanya atas perkenan dari sultan. Tentunya kenaikan pangkat ini memiliki dasar pertimbangan. Salah satu pertimbangan tersebut adalah jasa-jasa dan prestasinya sebagai Abdi Dalem. Tidak menutup kemungkinan seorang Abdi Dalemmemperoleh kenaikan jabatan khusus atas keputusan sultan.
KPH Wironegoro memberikan Serat Kekancingan
Tanggung Jawab yang Menyertai Jabatan Abdi Dalem
Setiap kenaikan pangkat yang diperoleh seorang Abdi Dalem ÃÆ'ââ¬Å¡Ãâàakan meningkatkan tugas dan tanggung jawab yang diembannya.Abdi Dalemyang memiliki jabatan yang lebih tinggi pun harus bisa menjadi pimpinan bagi Abdi Dalemyang ada di bawahnya. Tentunya tugas yang diberikan ini akan disesuaikan dengan latar belakang pendidikan dan kecakapan dari Abdi Dalemtersebut. Penyesuaian ini bertujuan agar tatanan dan roda pemerintahan di dalam keraton tetap berjalan dengan baik.
Walaupun telah memiliki pangkat yang tinggi, seorang ÃÆ'ââ¬Å¡ÃâàAbdi Dalem ÃÆ'ââ¬Å¡Ãâàtidak boleh semena-mena dengan mereka yang ada dibawahnya. Sopan santun, unggah-ungguh tetap harus dijunjung tinggi agar kondisi dan suasana di dalam keraton tetap nyaman. Sejatinya menjadi seorang Abdi DalemÃÆ'ââ¬Å¡Ãâàbukan untuk mengejar kepangkatan atau materi. Menjadi Abdi Dalemadalah murni untuk mengabdikan diri sebagai penjaga budaya.
Sumber: https://www.kratonjogja.id
MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...
Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.
SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...
Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...
Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja