Kampung Condet yang menjadi Kelurahan Balekambang dan Kampung Gedong yang menjadi Kelurahan Batuampar, sebuah daerah yang terletak di Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur, ternyata menyimpan sebuah legenda, dimana kedua wilayah kelurahan tersebut masih menjadi satu wilayah dengan nama CONDET. Dahulu, Condet adalah milik rakyat. Namun, sejak penjajah masuk ke wilayah Betawi, daerah Condet dan sekitarnya dikuasai oleh seorang tentara Belanda yang bernama Jan Ament. Ia adalah seorang yang suka bertindak sewenang-wenang, sehingga wilayah Condet menjadi terbagi dua. Oleh karena itu, masyarakat Condet pun melakukan perlawanan terhadap Jan Ament. Pada pertengahan abad ke-18 M., di tanah Betawi ada seorang pangeran yang kaya-raya bernama Pangeran Geger. Masyarakat sekitar lebih akrab memanggilnya dengan nama Pangeran Codet karena terdapat bekas luka di dahinya. Wilayah kekuasaan sang pangeran meliputi daerah yang kini dikenal sebagai wilayah Co...
Si Pitung adalah salah satu pendekar Betawi berasal dari kampung Rawabelong Jakarta Barat. Selain itu Si Pitung menggambarkan sosok pendekar yang suka membela kebenaran dalam menghadapi ketidakadilan yang ditimbulkan oleh penguasa Hindia Belanda pada masa itu. Kisah pendekar Si Pitung ini diyakini nyata keberadaannya oleh para tokoh masyarakat Betawi terutama di daerah Kampung Marunda di mana terdapat Rumah dan Masjid lama yang dibangun oleh si Pitung, di Jakarta Utara. Si Pitung lahir di daerah Pengumben, di sebuah kampung di Rawabelong yang pada saat ini berada di sekitar lokasi Stasiun Kereta Api Palmerah. Ayahnya bernama Bang Piung dan ibunya bernama Mpok Pinah. Pitung menerima pendidikan di pesantren yang dipimpin oleh Haji Naipin, seorang pedagang kambing. Si Pitung merupakan nama panggilan asal kata dari bahasa Sunda pitulung (minta tolong atau penolong). Kemudian, nama panggilan ini menjadi Pitung. Nama asli si Pitung sendiri adalah Salihun (Salih...
Pada zaman penjajahan Belanda, banyak TAUKE (pedagang keturunan Cina) yang tinggal di Batavia (Jakarta). Mereka hidup kompak dan saling membantu. Rupanya, kekompakan para tauke Cina ini tidak disenangi oleh Belanda karena dianggap kerap merugikan. Orang-orang kompeni pun berniat untuk memecah belah dan menghancurkan usaha para tauke Cina itu. Pada suatu masa dimana Batavia sudah dalam jajahan kompeni VOC Belanda, sektor perdagangan tetap dikuasai oleh para pedagang keturunan Cina atau kaum tauke. Para tauke ini memiliki organisasi yang kokoh dan dibangun dengan rapi hingga ke pelosok. Rupanya, keberadaan para tauke membuat geram para orang-orang kompeni Belanda. Mereka tidak menyukai tindakan para tauke tersebut. Untuk itu, Gubernur Jenderal Baron van Imhoff sebagai penguasa Batavia saat itu mengadakan rapat bersama dengan para pejabat kompeni Belanda lainnya. “Apa yang harus kita lakukan untuk menghadapi para tauke itu, Tuan?” tany...
Tan Talanai adalah seorang raja yang pernah memerintah di sebuah kerajaan di Jambi pada sekitar pertengahan abad ke-15 Masehi. Sang raja memiliki seorang bayi laki-laki yang diharapkan dapat meneruskan tahta sebagai Raja Jambi. Namun, baru beberapa hari setelah putranya lahir, Raja Tan Talanai justru membuangnya ke lautan lepas. Pada zaman dahulu kala, Negeri Jambi dipimpin oleh seorang raja yang arif dan bijaksana bernama Dewa Sekerabah atau biasa dikenal si Pahit Lidah . Namun sayang, sang raja tidak mempunyai keturunan sehingga ketika ia wafat, Negeri Jambi menjadi kacau balau. Rakyatnya membentuk kelompok-kelompok dan kemudian saling berperang satu sama lain. Kabar tentang kekacauan di Negeri Jambi tersebar hingga ke berbagai penjuru. Mendengar kabar tersebut, Tan Talanai yang memerintah di Rabu Menarah, Turki , berambisi untuk menguasai Negeri Jambi. Dengan berbagai upaya, akhirnya ia berhasil mengusai negeri itu dan menjadi raja di sana....
Putri Ayu adalah gelar yang diberikan kepada seorang pejuang wanita dari Jambi bernama Nyi Mas Rahima. Ia mendapat gelar Putri Ayu karena memiliki paras yang cantik jelita. Tidak hanya cantik, Putri Ayu juga disebut-sebut sebagai pejuang wanita melawan penjajah Belanda. Dahulu, di Tanah Pulih atau tepatnya di daerah Tanjung Pasir, Jambi, ada seorang gadis cantik bernama Putri Rahima . Ia adalah putri semata wayang Kemas Mahmud , seorang tokoh yang dihormati di kampung itu. Kecantikan Putri Rahima bagai bidadari dari kahyangan. Selain cantik, ia juga pandai mengaji dengan suara yang merdu. Sopan-santun dan budi-bahasanya pun amat elok. Kemahirannya memasak, menjahit, menenun, dan merenda membuat putri Kemas Mahmud itu semakin sempurna sebagai gadis idaman bagi setiap pemuda. Kabar tentang kecantikan Putri Rahima tersebar hingga ke seluruh pelosok wilayah Jambi, meskipun pada saat itu sedang berkecamuk perang melawan Belanda....
Suku Melayu Timur termasuk salah satu suku bangsa Melayu yang kini sebagian besar mendiami daerah Kuala Tungkal, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Jambi. Konon, orang yang disebut-sebut sebagai nenek moyang suku ini bernama Datuk Kedanding, yang diduga merupakan keturunan dari orang-orang Mindanau (Filipina). Ratusan tahun silam, di Negeri Melabang, Mindanau (kini menjadi sebuah wilayah di Filipina), berdiri sebuah kerajaan yang diperintah oleh seorang raja bernama Sultan Iskandar Bananai . Sang Raja memiliki dua orang putra yang bernama Patukan (sulung) dan Mata Empat (bungsu). Kedua pangeran itu memiki tabiat yang bertolak belakang. Pangeran Patukan adalah seorang pemuda tampan yang baik hati, berbudi luhur, dan suka menolong. Sedangkan, Pangeran Mata Empat memiliki sifat yang sangat buruk, kasar, tidak sopan, dan sifat-sifat yang tidak terpuji lainnya. Raja sudah menasehati anak bungsunya itu, tapi kelakuan Pa...
Putri Rainun dan Rajo Mudo adalah sepasang kekasih dari tanah Jambi. Pasangan ini memang sangat serasi. Putri Rainum memiliki paras yang cantik jelita dan berbudi luhur. Demikian pula Rajo Mudo yang berwajah tampan dan cerdas. Hanya saja, perbedaan keturunan menjadi halangan di antara mereka. Putri Rainum keturunan bangsawan yang kaya-raya, sedangkan Rajo Mudo berasal dari kalangan rakyat biasa. Dahulu, di Jambi ada seorang putri bangsawan bernama Putri Rainun . Ia adalah gadis yang cantik, anggun, dan memiliki perangai yang baik. Kecantikan dan keelokan budinya kerap menjadi buah bibir. Sudah banyak pemuda maupun putra bangsawan yang datang melamarnya, namun semuanya ditolak. Rupanya, Putri Rainun telah memiliki kekasih bernama Rajo Mudo , seorang pemuda tampan dari kalangan orang biasa. Selain tampan, pemuda dambaan hati sang putri itu juga memiliki sifat yang baik, alim, dan berilmu. Suatu waktu, Rajo Mudo berniat pe...
Negeri Lempur, Tebat Gelang, dan Tebat Jambi merupakan tiga nama daerah yang terletak di wilayah Provinsi Jambi. Keberadaan nama ketiga daerah tersebut terkait dengan cerita seorang putri yang durhaka terhadap ibunya. Dahulu, di Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi, terdapat sebuah kerajaan bernama Kerajaan Puncak Tiga Kaum. Dinamakan demikian karena kerajaan ini dipimpin oleh tiga orang bersaudara, yaitu si sulung Pamuncak Rencong Talang, si tengah Pamuncak Tanjung Sari, dan si bungsu Pamuncak Koto Tapus. Wilayah Kerajaan Puncak Tiga Kaum sangat luas dan subur sehingga untuk mengelolanya, ketiga saudara ini membagi wilayah kerajaan menjadi 3 bagian. Masing-masing mendapat bagian tersendiri dan berhak mengatur wilayah beserta rakyat di dalamnya. Meskipun wilayah Kerajaan Puncak Tiga Kaum terbagi menjadi 3 bagian, namun segala urusan kerajaan senantiasa mereka selesaikan dengan jalan musyawarah dan saling membantu. Pamuncak Rencon...
Alkisah, di Negeri Jambi, ada seorang raja yang terkenal sakti mandraguna. Ia adalah Raja Jambi Pertama yang berasal dari Negeri Keling. Selain sakti mandraguna, ia juga terkenal arifdan bijaksana. Ia senantiasa memikirkan nasib dan mengutamakan kepentingan rakyatnya. Itulah sebabnya, ia sangat disegani oleh seluruh rakyatnya. Pada suatu ketika, suasana tenang tersebut tiba-tiba terusik oleh kedatangan Hantu Pirau. Ia selalu datang menakut-nakuti anak-anak kecil yang sedang bermain dan mengganggu bayi-bayi yang sedang tidur. Jika melihat bayi ataupun anak-anak kecil, Hantu Pirau suka tertawa terkekeh-kekeh kegirangan, sehingga anak-anak menjadi ketakutan dan bayi-bayi pun menangis. Namun, jika para orangtua menjaga anak-anak mereka, hantu itu tidak berani datang mengganggu. Oleh karenanya, para orangtua setiap saat harus selalu menjaga anak-anak mereka baik ketika sedang bermain maupun tidur di buaian. Keadaan tersebut membuat w...