Suku Melayu Timur termasuk salah satu suku bangsa Melayu yang kini sebagian besar mendiami daerah Kuala Tungkal, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Jambi. Konon, orang yang disebut-sebut sebagai nenek moyang suku ini bernama Datuk Kedanding, yang diduga merupakan keturunan dari orang-orang Mindanau (Filipina).
- “Wahai, para panglima dan penasehat kerajaan! Kalian pasti sudah tahu dengan sifat dan perilaku putraku, Mata Empat. Aku mengumpulkan kalian untuk membicarakan masalah ini,” kata sang Raja,
- “Terus terang, aku sudah tidak sanggup lagi mengatasi kelakuannya. Apakah kalian mempunyai pandangan mengenai hal ini?” Mendengar pertanyaan sang Raja, para panglima dan penasehat kerajaan tertunduk diam.
- “Ampun, Baginda. Izinkanlah hamba menyampaikan saran untuk mengatasi kelakuan putra Baginda,” kata penasehat kerajaan itu.
- “Apakah saranmu itu? Katakanlah!” jawab sang Raja dengan tidak sabar.
- “Ampun, Baginda. Jika hamba boleh menyarankan, alangkah baiknya jika Pangeran Mata Empat diasingkan dari negeri ini,” ungkap penasehat kerajaan itu.
- “Apa maksudmu diasingkan?” tanya sang Raja bingung.
- “Ampun Baginda jika kata-kata hamba terlalu kasar. Maksud hamba, barangkali akan lebih baik jika Pangeran Mata Empat diperintahkan untuk pergi merantau mencari pengalaman,” jelas penasehat itu.
- “Hmmm... saran yang bagus,” sahut sang Raja,
- “Aku setuju saran itu.”
- “Bagaimana dengan pendapat yang lain? Apakah kalian setuju saran ini?” tanyanya seraya memandangi para peserta sidang lainnya.
- “Setuju, Baginda,” jawab para peserta sidang dengan serentak.
- “Baiklah kalau begitu. Tolong panggilkan Pangeran Mata Empat untuk menghadapku sekarang,” titah sang Raja.
“Ada apa Ayah memanggilku?” tanya Pangeran Mata Empat.
- “Ayah, keputusan ini tidak adil. Kenapa aku saja yang disuruh merantau, sementara Abangku tidak?” tanya Pangeran Mata Empat dengan kesal.
- “Maafkan Ayah, Putraku! Ini sudah keputusan bersama dalam sidang,” jawab sang Raja.
“Ayah, demi keadilan, Abang Patukan juga harus pergi merantau. Tidak hanya aku,” pinta Pangeran Mata Empat.
“Baiklah, Putraku. Demi keadilan, Ayah memenuhi permintaanmu. Abangmu pun akan Ayah perintahkan untuk pergi merantau,” ujar sang Raja.
- “Semoga kalian berhasil, wahai putra-putraku,” ucap sang Raja melepas kedua putranya dengan doa.
- “Terima kasih, Ayahanda! Nanda pun berharap agar Ayah dan Ibunda tetap menjaga kesehatan,” kata Pangeran Patukan seraya mencium tangan kedua orang tuanya.
- “Hai, anak muda siapa kamu dan dari mana asalmu?” tanya Raja Lingga.
- “Ampun, Baginda. Hamba Pangeran Patukan, putra sulung Sultan Iskandar Bananai dari Negeri Mindanau,” jawab sang Pangeran.
- “Oh, kebetulan sekali, Pangeran. Sudah bertahun-tahun kami menikah, tapi sampai sekarang Tuhan belum juga mengaruniai kami seorang putra,” ungkap Raja Lingga,
- “Jika Pangeran berkenan, aku ingin mengangkat Pangeran sebagai putraku. Setelah aku wafat kelak, engkaulah yang akan menggantikanku sebagai raja di negeri ini.”
1. Rendang (Minangkabau) Rendang adalah hidangan daging (umumnya sapi) yang dimasak perlahan dalam santan dan bumbu rempah-rempah yang kaya selama berjam-jam (4–8 jam). Proses memasak yang sangat lama ini membuat santan mengering dan bumbu terserap sempurna ke dalam daging. Hasilnya adalah daging yang sangat empuk, padat, dan dilapisi bumbu hitam kecokelatan yang berminyak. Cita rasanya sangat kompleks: gurih, pedas, dan beraroma kuat. Rendang kering memiliki daya simpan yang panjang. Rendang adalah salah satu hidangan khas Indonesia yang paling terkenal dan diakui dunia. Berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat, masakan ini memiliki nilai budaya yang tinggi dan proses memasak yang unik. 1. Asal dan Filosofi Asal: Rendang berasal dari tradisi memasak suku Minangkabau. Secara historis, masakan ini berfungsi sebagai bekal perjalanan jauh karena kemampuannya yang tahan lama berkat proses memasak yang menghilangkan air. Filosofi: Proses memasak rendang yang memakan waktu lama mela...
Ayam goreng adalah salah satu menu favorit keluarga yang tidak pernah membosankan. Namun, jika kamu ingin mencoba variasi yang lebih gurih dan harum, ayam goreng bawang putih renyah adalah pilihan yang tepat. Ciri khasnya terletak pada aroma bawang putih yang kuat serta kriukannya yang renyah saat digigit. Resep ini juga sangat mudah dibuat, cocok untuk menu harian maupun ide jualan. Bahan-Bahan Bahan Ayam Ungkep ½ kg ayam (boleh potong kecil agar lebih cepat matang) 5 siung bawang putih 4 siung bawang merah 1 sdt ketumbar bubuk 1 ruas kunyit (opsional untuk warna) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400 ml Bahan Kriuk Bawang 5–6 siung bawang putih, cincang halus 3 sdm tepung maizena ¼ sdt garam ¼ sdt lada Minyak banyak untuk menggoreng Cara Membuat Ungkep ayam terlebih dahulu Haluskan bawang putih, bawang merah, kunyit, dan ketumbar. Tumis sebentar hingga harum. Masukkan ayam, aduk rata, lalu tuang air. Tambahkan garam dan kaldu...
Ayam ungkep bumbu kuning adalah salah satu menu rumahan yang paling praktis dibuat. Rasanya gurih, aromanya harum, dan bisa diolah lagi menjadi berbagai hidangan seperti ayam goreng, ayam bakar, hingga pelengkap nasi kuning. Keunggulan lainnya, resep ini termasuk cepat dan cocok untuk kamu yang ingin memasak tanpa ribet namun tetap enak. Berikut resep ayam ungkep bumbu kuning cepat yang bisa kamu coba di rumah. Bahan-Bahan ½ kg ayam, potong sesuai selera 4 siung bawang putih 5 siung bawang merah 1 ruas kunyit 1 ruas jahe 1 ruas lengkuas (geprek) 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 batang serai (geprek) 1 sdt ketumbar bubuk (opsional) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400–500 ml Minyak sedikit untuk menumis Cara Membuat Haluskan bumbu Blender atau ulek bawang merah, bawang putih, kunyit, jahe, dan ketumbar bubuk (jika dipakai). Semakin halus bumbunya, semakin meresap ke ayam. Tumis bumbu hingga harum Panaskan sedikit m...
Sumber daya air merupakan sebuah unsur esensial dalam mendukung keberlangsungan kehidupan di bumi. Ketersediaan air dengan kualitas baik dan jumlah yang cukup menjadi faktor utama keseimbangan ekosistem serta kesejahteraan manusia. Namun, pada era modern saat ini, dunia menghadapi krisis air yang semakin mengkhawatirkan (Sari et al., 2024). Berkurangnya ketersediaan air disebabkan oleh berbagai faktor global seperti pemanasan, degradasi lingkungan, dan pertumbuhan penduduk yang pesat. Kondisi tersebut menuntut adanya langkah-langkah strategis dalam pengelolaan air dengan memperhatikan berbagai faktor yang tidak hanya teknis, tetapi juga memperhatikan sosial dan budaya masyarakat. Salah satu langkah yang relevan adalah konservasi air berbasis kearifan lokal. Langkah strategis ini memprioritaskan nilai-nilai budaya masyarakat sebagai dasar dalam menjaga sumber daya air. Salah satu wilayah yang mengimplementasikan konservasi berbasis kearifan lokal yaitu Goa Ngerong di kecamatan Rengel,...
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...