371 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
5_Hai, Hai, Hai, ...Aku Sudah Tahu
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Timur

Pada jaman dahulu hiduplah seorang kakek-kakek. Ia sangat miskin. Isterinya sudah meninggal. Ia mempunyai seorang anak laki-laki yang masih kecil sekali. Kakek itu sangat masgul hatinya, karena ia telah merasa bahwa tidak lama lagi ia pun akan mati. Ia tidak mempunyai apapun selain ilmu yang berasal dair gurunya dulu. Pada suatu hari kakek itu memanggil anaknya, katanya : ”Nak, kemarilah, aku ingin berbicara kepadamu.” Anaknya men dekat, kemudian kakek itu berkata : ”Jangan terkejut, nak. Begi ni! Rasanya takdirku sudah sampai. Tak lama lagi aku akan mati, menyusul ibumu.” Mendengar kata-kata bapaknya demikian, si anak lalu mena ngis. Si kakek bingung. ”Jangan bersedih hati, nak! Memang bapak tidak mempunyai apa-apa yang dapat kutinggalkan kepadamu. Namun jangan kuatir. Bapak mempunyai aji-aji (=mantra). Aji-aji yang akan kuwariskan kepadamu. Bunyi aji-aji itu demikian : ”Hai, ...... hai, ..... aku su dah tahu!” Baiklah, nak, aji...

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
5_Pak Mendong & Mbok Mendong
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Timur

Hiduplah seorang laki-laki yang bernama Pak Mendong. Di panggil Pak Mendong, karena pekerjaannya ialah membuat tikar mendong. Tikar hasil pekerjaannya itu dijual ke kota. Isterinya, mbok Mendong, sehari-hari membantu suaminya membuat tikar. Hidupnya sangat mengibakan. Diam di gubug kecil. Halamannya sempit. Hidupnya hanya dari hasil penjualan tikar mendongnya. Mereka sering tidak makan karena miskinnya. Pak Mendong dan mbok Mendong mempunyai seorang anak perempuan yang masih kecil. Namanya Sumi. Badan anak itu kurus karena kurang makan. Bajunya pun sudah compang-camping. Pada suatu hari pak Mendong bermimpi. Rasanya ia keda tangan nenek buyutnya. Mendiang nenek buyut ini berpesan agar ia mengadakan kenduri dengan menyembelih lembu. Tentu saja ia menjadi bingung. Yang diundang ke kenduri itu hendaknya fakir miskin. ”mBokne, apa gerangan yang kita jual untuk beaya kendu ri?” tanyanya kepada isterinya. ”Rumah dan halaman kita ini saja dijual!” &r...

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
5_Menantu Pak Kyai
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Timur

Adalah seorang anak jejaka. Anak itu tidak dapat mengaji maupun sembahyang. Tapi ia ingin memperisterikan anak pak kyai. Pak kyai mempunyai dua orang anak. Ia pernah mendengar kata-kata pak kyai itu kepada anaknya : ”Nak, kalau engkau ingin bersuami, suamimu harus hafal isi Qur'an yang tiga puluh jus. Kalau tidak, aku tidak mau meneri manya.” Jejaka itu salah tafsir terhadap kata-kata pak kyai. Ia mengira bahwa yang harus menjadi suami anak pak kyai itu ialah laki-laki yang memiliki Qur'an banyak sekali. Maka ia mencuri Qur'an banyak sekali, dipikul lewat di depan rumah pak kyai. Pak kyai pun bertanya : ”Nak, apa itu?” Jejaka menjawab : ”Kitab.” Pak kyai : ”Singgahlah sebentar. Anak dari mana?” Jejaka : ”Saya dari Banyuwangi. Baru pulang belajar mengaji.” Pak kyai : ”Oooo ...! Sekarang begini. Anak dari Banyuwangi? Jangan pulang dulu.” Jejaka : ”Saya tergesa-gesa...

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
5_Benda Ajaibnya Kucing
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Timur

Tersebutlah ada orang bernama Pak Sabar dan Bu Sabar. Keadaan mereka sangat miskin. Pada suatu hari berembuklah ia dengan isterinya untuk meminjam uang buat makan kepada sauda ranya yang bernama Bu Mellas. Pak Sabar berkata : ”Coba dik, pinjam uang kepada Bu Mellas, untuk menyambung hidup kita. Keadaannya cukup!” Bu Sabar berangkat. Setelah sampai di rumah Bu Mellas ia pun berkata : ”Ada apa Bar, kau datang ke sini?” Bu Sabar menja wab : ”Dik, saya telah beberapa hari tidak makan, saya ingin pinjam uang seratus atau dua ratus saja!” Bu Mellas memberikan nya : ”Inilah, seratus saja!” Bu Sabar terus pulang. Di tengah jalan ia bertemu dengan orang membawa anjing diseret-seret. Orang itu ditegur oleh Bu Sabar, katanya : ”Ah, akan kau bawa ke mana anjing itu, mengapa kau Seret?” ”Ya, anjing ini akan saya buang karena tak dapat menjaga rumah. Ia hanya makan saja.” ”Aduh kasihan kak, akan...

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
5_Mertua Yang Taman Dan Kikir
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Timur

Tersebutlah pada jaman dahulu kala ada seorang tua mempu nyai menantu laki-laki. Sifat dan tabiat orang tua itu tamak dan kikir. Begitu pula menantunya tamak dan pandai membujuk. Pada suatu hari orang tadi berkata kepada menantunya, agar berlomba mencari bunga bangkai sebanyak-banyaknya. Terjadilah perlombaan antara menantu dan mertua. Katanya : ”Nak, mari berlomba mencari bunga bangkai !” Menantunya berkata pula : ”Mari, pak.” Mertua tadi mengambil linggis, sedang menantunya malas. Ia pergi ke ladang menjaga tanaman bunga bangkai. Dengan tidak dipikir kembali pohon bunga bangkai terus saja digalinya. Tetapi oleh menantunya dilarang, sebab takut kalah. Katanya : ”Jangan digali, ini milikku !” Mertuanya menggali lagi. Menantunya berka ta lagi : ”Jangan, jangan digali !” Setiap akan menggali dilarang oleh menantunya. Karena takut kalah, ia tak menghiraukan larangan menantunya. Melihat mertuanya banyak hasilnya, menantunya...

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
5_Paduan Nama Yang Baik
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Timur

Konon, ada seorang anak laki-laki bernama Lasmudin. Ia ingin beristri seorang wanita yang bernama Mukdima. Sebelumnya, ia menanyakan paduan nama mereka baik atau tidak. Dari salah seorang ia memperoleh keterangan bahwa paduan nama antara Lasmudin dan Mukdima itu baik. Mereka akan mendapat kese nangan kelak. Terjadilah perkawinan antara Lasmudin dengan Mukdima putra dari pak Mukdima. Pekerjaan Lasmudin setiap harinya hanya membuat boneka dari kain dan digantung di atas tempat tidurnya, lalu digerak gerakkan. Setelah boneka itu bergerak lalu ditertawakan. Pak Mukdima (mertuanya) selalu marah kepada Lasmudin, karena tak pernah membantu orang tuanya menyabit rumput atau menyiangi tanaman. Tiap hari Lasmudin selalu tidur dan bermain-main de ngan bonekanya. Pak Mukdima berkata kepada anaknya : ”Aduh nak, suamimu itu mencelakakan dan membuat aku marah saja. Ia tidak mau membantu dan tidak bau bekerja. Ia hanya main bonekanya, hanya makan saja. Biasanya nasi habis tiga piring, set...

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
Legenda Danau Kastoba, Pulau Bawean
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Timur

Kala itu orang belum mengenal Pulau Bawean. Namanya masih tersohor dengan sebutan Pulau Majeti. Pulau ini diselimuti hutan belantara yang sangat lebat nan menghijau. Tepat di tengah-tengah pulau tumbuh pohon sangat besar. Namanya pohon kastoba. Pohonnya kokoh dan menjulang tinggi. Akar-akarnya tertancap kuat di tanah, bahkan yang menyembul ke permukaan seperti jari-jari sedang mencengkeram bumi. Daunnya sangat rimbun. Dahan-dahan dan rantingnya menjuntai sampai ke tanah. Tidak mengherankan apabila pohon itu menjadi tempat bermain, berteduh, dan bersarang bagi burung-burung dan binatang lainnya. Pohon kastoba saat itu menjadi pohon yang sangat tersohor di seantero Nusantara. Pohon kastoba tiada duanya di dunia, hanya tumbuh di Pulau Majeti. Semua mengetahui bahwa pohon itu memiliki kesaktian tiada tara. Pemiliknya adalah Ratu Jin yang juga dikenal sangat sakti mandra guna. Sang Ratu memberikan titah kepada rakyatnya untuk senantiasa memelihara dan menjaga pohon langka itu. Bahkan...

avatar
Yunaz Karaman
Gambar Entri
5_Asal Usul Kota Malang
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Timur

Adalah seorang raja yang bijaksana dan amat sakti, Dewasimha namanya. Ia menjaga istananya yang berkilauan serta dikuduskan oleh api suci Sang Putikewara (Ciwa). Berbahagialah sang Raja Dewasimha karena dewa-dewa telah menganugerahkan dalam hidupnya seorang putera sebagai pewaris mahkotanya. Putra yang kemudian menjadi pelindung kerajaan itu bernama Liswa atau juga dikenal sebagai Gajayana. Adalah Gajayana seorang raja yang begitu dicintai rakyatnya, berbudi luhur dan berbuat baik untuk kaum pendeta serta penuh baktu sesungguh-sungguhnya kepada Resi Agastya. Sebagai tanda bakti yang tulus kepada Resi tersebut, sang Raja Gajayana telah membangun sebuah candi yang permai untuk mahresi serta untuk menjadi penangkal segala penyakit dan malapetaka kerajaan. Jikalau nenek moyangnya telah membuat arca Agstya dari kayu cendana, maka Raja Gajayana sebagai pernyataan bakti dan hormatnya telah memerintahkan kepada pemahat-pemahat ternama di seantero kerajaan untuk membuat arca Agastya dari...

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
7_ Legenda Cindelaras
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Timur

Raden Putra adalah raja Kerajaan Jenggala. Ia didampingi seorang permaisuri yang baik hati dan seorang selir yang cantik jelita. Tetapi, selir Raja Raden Putra memiliki sifat iri dan dengki terhadap sang permaisuri. Ia merencanakan suatu yang buruk kepada permaisuri. “Seharusnya, akulah yang menjadi permaisuri. Aku harus mencari akal untuk menyingkirkan permaisuri,” pikirnya. Selir baginda, berkomplot dengan seorang tabib istana. Ia berpura-pura sakit parah. Tabib istana segera dipanggil. Sang tabib mengatakan bahwa ada seseorang yang telah menaruh racun dalam minuman tuan putri. “Orang itu tak lain adalah permaisuri Baginda sendiri,” kata sang tabib. Baginda menjadi murka mendengar penjelasan tabib istana. Ia segera memerintahkan patihnya untuk membuang permaisuri ke hutan. Sang patih segera membawa permaisuri yang sedang mengandung itu ke hutan belantara. Tapi, patih yang bijak itu tidak mau membunuhnya. Rupanya sang patih sudah mengetahui niat jaha...

avatar
Sobat Budaya