Di tanah Borneo, minyak Kuyang atau kawiyang sangat terkenal, sampai-sampai banyak orang yang mencari benda langka ini. Selain sebagai pesugihan, minyak kuyang ini juga ditengarai dapat membuat pemiliknya awet muda dan beberapa khasiat keguanaan lainnya. Minyak Kawiyang memiliki nama berbeda disetiap wilayah Kalimantan, ada yang menyebutnya minyak kuyang, ada juga yang menamainya sebagai minyak Sumbulik Ada cerita yang melatarbelakangi asal muasal minyak kuyang ini, ketika jaman dahulu pernah hidup seorang janda cantik dengan empat orang saudaranya, dengan nama Camariah, Dandaniah, Tambuniah dan Uraniah. Kecantikan paras wanita ini semakin lama semakin bertambah cantik, namun tidak ada satupun para lelaki yang langgeng membina rumahtangga dengan mereka. Karena setiap kali dinikahi, tak berapa lama pasti akan bercerai. Ketika hendak meninggal dunia, datanglah 99 lelaki yang pernah menjadi suami mereka. Para suami tersebut menangis dan merasa bersalah karena telah bercerai dan men...
Dayak Lun Dayeh adalah salah satu sub suku Dayak yang terdapat di 4 kawasan negara yaitu Indonesia (Kalimantan Utara), Malaysia di kawasan Negara bagian Sarawak dan Sabah dan juga di Brunei. Suku ini memiliki ciri fisik tinggi dan putih, bahkan kecantikan wanita dari kaum ini sangat terkenal. Menurut legenda Dayak Lundayeh, pada mulanya hanya seorang manusia saja yang ada di dunia ini, ia diberi nama RANG DUNGO . Rang Dungo sangat kesepian sebab ia tidak memiliki teman yang sepadan, nampaklah raut wajah yang sedih dari Rang Dungo ini, sehingga Tuhan memiliki rencana untuk memberikan teman yang sepadan bagi dia. Kemudian Tuhan berbicara kepada Rang Dungo melalui mimpi dan menyuruhnya untuk mendaki suatu gunung tertinggi dikawasan itu, sebab disana Rang Dungo akan mendapatkan suatu hadiah istimewa yang pasti menggembirakannya. Kemudian Rang Dungo mencoba mendaki gunung itu beberapa kali, tetapi apa bila hampir tiba di puncaknya keadaannya sangat panas karena...
Dalam rumpun Dayak Dusunic Sabah terdapat kira-kira 50 suku yang tersebar mulai dari North Borneo sampai ke Brunei dan Utara Sarawak. Dari 50 suku ini terdapat satu suku yang menyebut diri mereka sebagai “Dusun Gobukon” , yang uniknya nama suku ini berasal dari istilah “gobuk” yang artinya “monyet” inilah kisah singkat bagiamana suku ini mendapat namanya. Pada suatu ketika dulu, terdapat selompok manusia yang tinggal di suatu kawasan tanah datar. Suatu hari, datanglah “sangod” atau musuh dari suku lain menyerang mereka. Karena tidak dapat mengalahkan para “sangod” yang datang menyerang, Kelompok ini mengambil keputusan untuk melarikan diri kekawasan bukit. Musuh terus mengejar mereka, semantara kelompok suku ini telah bersembunyi di suatu bukit. Di dalam hutan dibukit tersebut terdapat sekumpulan “gobuk (monyet).” ketika mereka sampai di kawasan bukit tersebut, kelompok suku i...
CERITA PULAU TIMBUN MATA ( SHUT EYE ISLAND) Dalam kepulauan Indonesia yang terbentuk dari Sabang sampai Merauke terdapat Pulau Borneo ( Kalimantan). Pulau Kalimantan memiliki berbagai sungai yang luas dan ladang sawah yang tak kalah luasnya. Terdapat kearifan lokal di ladang sawah nan luas yang dapat terlihat yaitu orang-orangan sawah untuk menghindari burung dan ayam saat musim panen tiba. Petani membuat nya dengan melekatkan benang pada orang-orangan sawah dan menggerakannya seolah-olah petani yang sedang menjaga hasil panen. Aktivitas ini diadopsi dari bagaimana cara petani buta menghindari ayam dan burung saat panen tiba. Cerita rakyat : Pulau Timbun Mata Pada suatu hari, dalam sebuah desa kecil di Pulau Timbun Mata, hidup sang kakek yang buta dengan cucu n...
Orang Dayak Lun Dayeh di Indonesia banyak di sekitaran daerah Malinau, Kerayan, Sesayap dan Bahau, jika di Serawak mereka disebut dengan Lun Bawang dan di Sabah digolonkan dalam rumpun Murut. Menurut legenda asal muasal orang Lun Dayeh adalah dari daerah Kalimantan Timur. Konon dahulu ada seorang manusia yang perkasa dan memiliki kesaktian bernama RANG DUNGO, entah bagaiman ia secara tidak sengaja menemukan sebutir telor yang sangat besar di puncak gunung. Dari telor ini keluarlah seorang wanita yang cantik jelita dan ia menamakannya TERUR ECO (Telor matahari), yang kemudian dinikahi oleh RANG DUNGO dan merupakan leluhur Dayak Lun Dayeh.Tidak banyak literature yang membahas tentang budaya asli Dayak Lun Dayeh ini, bagaimana sistem kepercayaan mula-mulanya sebelum agama Kristen masuk. Sebelumnya orang Lun Dayeh menamakan dirinya sesuai aliran sungai atau nama pemimpinnya. Misal LUN LABU (Orang Labu), LUN KEMALOH (Orang Kemaloh). Itulah sebabn...
Upai Samaring adalah leluhur bagi kaum Dayak Lun Dayeh – kisah legenda ini menjelaskan asal-usul Dayak Lun Dayeh yang ada di Serawak dan Sabah adalah merupakan migrasi dari daerah Krayan Kalimantan Utara. Upai Semaring ini menurut legenda adalah seorang yang memiliki tubuh yang besar – mirip kisah tetek tatum Dayak Ngaju . Upai Semaring ini dikenal sebagai orang yang hebat berburu dan pandia menangkap ikan karena keahliannya membuat bubu. Bantu Angan – Tempat Upai Semaring memasak Suatu ketika terjadilah peristiwa yang amat menyedihkan bagi Upai Semaring, yaitu isteri tercintanya meninggal dunia. Kejadi ini membuat dirinya selalu larut didalam kesedihan. Kemudian ia memutuskan untuk menghilangkan rasa sedih ini, ia memutuskan untuk hijrah dari Krayan menuju kawasan baru. Pada perjalanan pertamanya dia tiba di sebuah gunung didaerang Long Bawan. Di atas gunung itu, dia menemui satu gua yang dirasakan sangat sesuai untuk dijadikan tempat ting...
Kota Tarakan berdasarkan cerita rakyat berasal dari bahasa Tidung kuno yakni dari kata Tarak dan Ngakan, dalam bahasa Tidung Tarak mempunyai arti bertemu sedangkan Ngakan berarti Makan. Kata ngakan merupakan indikasi bahwa para nelayan dulu sering berisitirahat dan makan dipulau ini, yang menjadi tempat pertemuan para nelayan disekitar pulau ini seperti dari daerah Salim batu, tana lia, Pulau bunyu, Sesayap, Sembakung dan lain lain. Tarakan juga sebagai tempat bermuaranya tiga sungai besar diutara Kalimantan Timur seperti sungai Sesayap/Malinau, Sungai Kayan, dan Sungai Sembakung. Tarakan juga disebut dengan istilah Tengkayu yang dari bahasa Tidungnya berarti daerah yang dikelilingi oleh laut atau Pesisir. Sumber : bligyuli.blogspot.com/2012/06/legenda-kota-tarakan.html?m=1 #OSKMITB2018
Pada tahun 1810-an, Kesultanan Berau terpecah menjadi dua kesultanan, yang salah satunya adalah Kesultanan Sambaliung. Perpecahan ini terjadi karena pada generasi ke-9, Aji Dilayas sebagai raja Berau memiliki dua anak penerus berbeda ibu. Setelah wafatnya Aji Dilayas, Kerajaan Berau secara bergantian dipimpin oleh keturuan kedua penerus tersebut. Karena konflik dan perbedaan antara kedua pihak inilah Kerajaan Berau terpecah. Kesultanan ini pertama kali dipimpin oleh seorang keturunan dari raja pertama Kerajaan Berau, bernama Sultan Alimuddin. Sultan ini sendiri memiliki julukan Raja Alam. Kesultanan ini awalnya terletak di daerah yang bernama Tanjung Redeb. Namun daerah kesultanan ini musnah setelah Sultan Alimuddin ditangkap dan daerah Tanjung Redeb dibakar oleh Belanda. Setelah Sultan Alimuddin yang diasingkan ke Makassar kembali ke Berau dan mendirikan Kesultanannya di daerah Kampung Tembunan.
Kisah Meninggalnya Raja Bunu Ada sebuah kisah tentang Raja Bunu yang telah lama menderita penyakit kronis. Dari waktu ke waktu, penyakit yang dideritanya semakin parah. Segala macam usaha sudah dicoba oleh keluarga kerajaan untuk menyembuhkan Sang Raja. Namun tak pernah membuahkan hasil. Raja Sangen serta Raja Sangiang yang merupakan saudara kandung dari Sri Baginda Raja Bunu, memutuskan untuk meminta bantuan Nyai Jaya dan Mangku Amat yang sangat tersohor sebagai tabib yang mampu mengobati berbagai macam penyakit, konon menurut kabar yang tersiar dengan ilmu kesaktiannya mereka dapat menghidupkan kembali orang yang sudah mati. Kedua saudara kandung Raja Bunu meminta Pangeran Paninting Tarung, putra kandung Raja Bunu, untuk pergi menjemput Nyai Jaya serta Mangku Amat yang menetap di pinggir Telaga Mantuk. Cerita Rakyat Dari Kalimantan Wafatnya Raja Bunu Pangeran Paninting Tarung segera pergi menuju tempat tinggal kedua tabib ter...