Cerita Rakyat
Cerita Rakyat
Cerita rakyat Kalimantan Utara Kalimantan utara
Wafatnya Raja Bunu
- 10 Oktober 2018

Kisah Meninggalnya Raja Bunu

Ada sebuah kisah tentang Raja Bunu yang telah lama menderita penyakit kronis. Dari waktu ke waktu, penyakit yang dideritanya semakin parah. Segala macam usaha sudah dicoba oleh keluarga kerajaan untuk menyembuhkan Sang

Raja. Namun tak pernah membuahkan hasil. Raja Sangen serta Raja Sangiang yang merupakan saudara kandung dari Sri Baginda Raja Bunu, memutuskan untuk meminta bantuan Nyai Jaya dan Mangku Amat yang sangat tersohor sebagai tabib yang mampu mengobati berbagai macam penyakit, konon menurut kabar yang tersiar dengan ilmu kesaktiannya mereka dapat menghidupkan kembali orang yang sudah mati.

Kedua saudara kandung Raja Bunu meminta Pangeran Paninting Tarung, putra kandung Raja Bunu, untuk pergi menjemput Nyai Jaya serta Mangku Amat   yang menetap di pinggir Telaga Mantuk.

Cerita Rakyat Dari Kalimantan Wafatnya Raja Bunu

Cerita Rakyat Dari Kalimantan Wafatnya Raja Bunu

Pangeran Paninting Tarung segera pergi menuju tempat tinggal kedua tabib tersohor tersebut. Sayangnya, kedua tabib sakti sedang meninggalkan kediamannya.

Pangeran Paninting Tarung kembali ke istana kerajaan tanpa membawa hasil. Ketika sang Pangeran melapor, Raja Sangen memintanya kembali untuk ke tempat tinggal dua tabib sakti itu.

"Coba datang satu kali lagi kesana, mudah-mudahan mereka sudah kembali ke rumahnya," kemudian Pangeran Paninting Tarung berangkat lagi. Dan sama seperti ketika Pangeran Paninting Tarung tiba sebelumnya, si penghuni masih tidak di rumah. Pangeran Paninting Tarung kembali pulang tanpa membuahkan hasil, namun Raja Sangiang dan Raja Sangen   memintanya untuk kembali lagi, "Coba sekali lagi kau ke sana, tunggulah sampai kedua tabib itu pulang ke rumahnya," ucap Raja Sangiang.

Namun, Pangeran Paninting Tarung tidak paham maksud tujuan dari Raja Sangiang dan Raja Sangen. Ia berpendapat kedua saudara kandung ayahnya telah menuduhnya berdusta.

Kemudian saat untuk ketiga kalinya, ia tidak dapat berjumpa dengan dua orang tabib tersohor itu, dirobohkanlah rumah Nyai Jaya dan Mangku Amat. la ingin membuktikan pada kedua pamannya itu bahwa Nyai Jaya dan Mangku Amat benar-benar tidak ada di tempat tinggalnya. Kemudian ia kembali ke istana dan membuktikannya, "Aku telah sampai di sana. Ini bukti bahwa aku ke sana, aku membawa palang pintu, baji genderang, alat-alat pengobatan dan simpai dari puing-puing rumah dua tabib itu yang telah aku bongkar. Aku tidak berdusta!" ucap Raja Peninting Tarung sedikit kesal.

Sementara itu, Nyai Jaya dan Mangku Amat, saat kembali ke rumahnya, mereka kaget saat melihat tempat tinggal mereka sudah dihancurkan orang. Dengan kesaktian yang mereka miliki, mereka mencari tahu siapa orang yang telah melakukan perbuatan buruk itu. Saat tahu yang melakukan adalah Pangeran Paninting Tarung, mereka merasakan firasat buruk yang akan menimpa Kerajaan itu, firasat itu terbukti, tidak lama kemudian, Raja Bunu meninggal dunia.

Nyai Jaya dan Mangku Amat sangat kecewa terhadap apa yang dilakukan Pangeran Paninting Tarung yang sudah menghancurkan rumah serta mengambil beberapa alat-alat pengobatan mereka. Andai saja, Pangeran Paninting Tarung bersedia sabar menunggu sampai mereka kembali, kemungkinan besar mereka masih dapat mengobati Raja Bunu. Bahkan, andaikan Raja Bunu telah meninggal sekalipun, mereka masih mampu menghidupkannya dengan alat-alat pertabiban yang mereka miliki. Namun, saat ini alat-alat pertabiban tersebut sudah hancur semua. Tidak ada yang dapat mereka perbuat dengan kondisi ini. Tidak akan cukup waktu bagi mereka memperbaiki alat-alat kesehatan itu. Akibat Pangeran Paninting Tarung yang tidak mau bersabar akhirnya Raja Bunu meninggal dunia.

Pesan moral : Wafatnya Raja Bunu adalah Bersabarlah, jangan mengambil kesimpulan yang salah. Kematian tidak dapat dicegah datangnya, semua sudah kehendak Tuhan yang / Maha kuasa.

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Sambal Matah
Makanan Minuman Makanan Minuman
Bali

Resep Sambal Matah Bahan-bahan: Bawang Merah Cabai Rawit Daun Jeruk Sereh Secukupnya garam Minyak panas Pembuatan: Cincang bawang merah, cabai rawit, daun jeruk, dan juga sereh Campur semua bahan yang sudah dicincang dalam satu wadah Tambahkan garam secukupnya atau sesuai selera Masukkan minyak panas Aduk semuanya Sambal matah siap dinikmati

avatar
Reog Dev
Gambar Entri
Gereja Kristen Jawa Pakem Taman Lansia Ceria
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Bangunan GKJ Pakem merupakan bagian dari kompleks sanatorium Pakem, yang didirikan sebagai respon terhadap lonjakan kasus tuberculosis di Hindia-Belanda pada awal abad ke-20, saat obat dan vaksin untuk penyakit ini belum ditemukan. Sanatorium dibangun untuk mengkarantina penderita tuberculosis guna mencegah penularan. Keberadaan sanatorium di Indonesia dimulai pada tahun 1900-an, dengan pandangan bahwa tuberculosis adalah penyakit yang jarang terjadi di negara tropis. Kompleks Sanatorium Pakem dibangun sebagai solusi untuk mengatasi kekurangan kapasitas di rumah sakit zending di berbagai kota seperti Solo, Klaten, Yogyakarta, dan sekitarnya. Lokasi di Pakem, 19 kilometer ke utara Yogyakarta, dipilih karena jauh dari keramaian dan memiliki udara yang dianggap mendukung pemulihan pasien. Pembangunan sanatorium dimulai pada Oktober 1935 dan dirancang oleh kantor arsitektur Sindoetomo, termasuk pemasangan listrik dan pipa air. Sanatorium diresmikan oleh Sultan Hamengkubuwono VIII pada 23...

avatar
Seraphimuriel
Gambar Entri
Pecel Mie
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Timur

Bahan-bahan 4 orang 2 bungkus mie telur 4 butir telur kocok 1 buah wortel potong korek api 5 helai kol 1 daun bawang 4 seledri gula, garam, totole dan merica 1 sdm bumbu dasar putih Bumbu Dasar Putih Praktis 1 sdm bumbu dasar merah Meal Prep Frozen ll Stok Bumbu Dasar Praktis Merah Putih Kuning + Bumbu Nasi/ Mie Goreng merica (saya pake merica bubuk) kaldu jamur (totole) secukupnya kecap manis secukupnya saus tiram Bumbu Pecel 1 bumbu pecel instant Pelengkap Bakwan Bakwan Kriuk bawang goreng telur ceplok kerupuk Cara Membuat 30 menit 1 Rebus mie, tiriskan 2 Buat telur orak arik 3 Masukkan duo bumbu dasar, sayuran, tumis hingga layu, masukkan kecap, saus tiram, gula, garam, lada bubuk, penyedap, aduk hingga kecap mulai berkaramel 4 Masukkan mie telur, kecilkan / matikan api, aduk hingga merata 5 Goreng bakwan, seduh bumbu pecel 6 Siram diatas mie, sajikan dengan pelengkap

avatar
Netizen
Gambar Entri
Wisma Gadjah Mada
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Gadjah Mada terletak di Jalan Wrekso no. 447, Kelurahan Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma Gadjah Mada dimiliki oleh Universitas Gadjah Mada yang dikelola oleh PT GAMA MULTI USAHA MANDIRI. Bangunan ini didirikan pada tahun 1919 oleh pemiliknya orang Belanda yaitu Tuan Dezentje. Salah satu nilai historis wisma Gadjah Mada yaitu pada tahun 1948 pernah digunakan sebagai tempat perundingan khusus antara pemerintahan RI dengan Belanda yang diwakili oleh Komisi Tiga Negara yang menghasilkan Notulen Kaliurang. Wisma Gadjah Mada diresmikan oleh rektor UGM, Prof. Dr. T. Jacob setelah di pugar sekitar tahun 1958. Bangunan ini dikenal oleh masyarakat sekitar dengan Loji Cengger, penamaan tersebut dikarenakan salah satu komponen bangunan menyerupai cengger ayam. Wisma Gadjah Mada awalnya digunakan sebagai tempat tinggal Tuan Dezentje, saat ini bangunan tersebut difungsikan sebagai penginapan dan tempat rapat. Wisma Gadjah Mada memiliki arsitektur ind...

avatar
Seraphimuriel
Gambar Entri
Rumah Indis Wisma RRI
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Bangunan ini dibangun tahun 1930-an. Pada tahun 1945 bangunan ini dibeli oleh RRI Yogyakarta, kemudian dilakukan renovasi dan selesai tanggal 7 Mei 1948 sesuai dengan tulisan di prasasti yang terdapat di halaman. Bangunan bergaya indis. Bangunan dilengkapi cerobong asap.

avatar
Seraphimuriel