Suling dewa merupakan salah satu kesenian tradisional yang berasal dari Bayan, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB). Tarian ini hanya digelar ketika musim kemarau melanda. Tujuannya tentu saja untuk memohon turunnya hujan. Daerah Bayan dikenal sebagai salah satu pusat peradaban tertua di Lombok. Banyak budaya dan seni tradisi yang masih dilakoni hingga saat ini oleh masyarakat di ujung timur Kabupaten Lombok Utara, salah satunya adalah kesenian tradisional Suling Dewa. Tiupan seruling dewa ini diyakini masyarakat adat Bayan mampu menurunkan air langit untuk memberikan babak kehidupan yang baru di atas bumi. Kesenian ini lahir ketika wilayah Bayan dilanda musim kemarau yang berkepanjangan. Karena tak ada satu pun tanaman yang bisa tumbuh dan berkembang, otomatis mempengaruhi siklus kehidupan di Gumi Bayan. Bahaya kelaparan pun mengancam dimana-mana. Sebelum tarian berlangsung, masyarakat Bayan menentukan hari, waktu, dan tempat yang dinilai baik untuk melaksanakan ritual terse...
Panglima Tumbang Anoi bagi masyarakat Dayak merupakan sosok teladan yang memiliki semangat perjuangan mempersatukan Suku-suku Dayak yang telah lama bertikai. Pada sekitar tahun 1894, Suku-suku Dayak yang menetap di wilayah Kalimantan terpecah-belah dan saling serang. Peristiwa tersebut membuat masyarakat mengalami kerugian dan menderita. Untuk mengakhiri konflik, tetua adat dari perwakilan Suku-suku Dayak bersatu dan membuat sebuah ikrar damai yang dikenal dengan Perjanjian Tumbang Anoi. Peristiwa Perjanjian Tumbang Anoi tersebut kemudian menginspirasi lahirnya sebuah tari kreasi yang bernama tari pangkalima tumbang anoi . “Ela buli manggetu hinting bunu panjang, isen mulang manetes rantai kamara ambu” . Secara singkat, tari kreasi pangkalima tumbang anoi ingin menyampaikan pesan perdamaian dan persatuan sehingga masyarakat terus maju dan sejahtera dalam naungan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai tari kreasi, gerak tari pang...
Tarian Fataele (Tarian Perang Nias) Kesenian atau tradisi Pulau Nias yang mungkin sudah menjadi identitas langsung Suku Nias adalah tradisi Hombo Batu atau yang lebih dikenal dengan Lompat Batu Nias. Identitas ini kemudian menjadi barang dagangan utama pariwisata Pulau Nias karena selain menawarkan keunikan dan ketangkasan, tradisi ini juga sudah berusia tua sehingga patut untuk dilestarikan. Di Nias Selatan tradisi Lompat Batu Nias selalu dipertunjukan bersamaan dengan Tari Fataele. Tari Fataele merupakan seni tari khas Nias Selatan. Tari Fataele tidak bisa dipisahkan dengan tradisi Lompat Batu Nias, karena lahirnya berbarengan dengan tradisi Homo Batu. Dahulu kala Suku Nias sering berperang antarkampung. Biasanya pemicu perang adalah perebutan lahan atau bahkan merebut kampung orang lain. Seperti halnya sistem kepemimpinan kampung yang dipimpin seorang kepala desa atau kepala suku, dahulu setiap kampung di Nias juga dipimpin oleh seorang ke...
Tari Piso Surit - Sumatera Utara Tari Piso Surit adalah salah satu tarian tradisional masyarakat suku Batak Karo di Sumatera Utara . Tarian ini termasuk tarian selamat datang yang biasanya ditampilkan secara berkelompok oleh para penari pria dan wanita. Tari Piso Surit ini merupakan salah satu tarian tradisional yang cukup terkenal di Sumatera Utara, terutama di daerah Karo sebagai daerah asalnya. Tarian ini sering ditampilkan di berbagai acara seperti penyambutan tamu agung, acara adat, dan acara budaya. Asal Usul Tari Piso Surit Tidak banyak sumber yang menjelaskan tentang asal mula dan sejarah Tari Piso Surit ini, sehingga masih belum bisa diketahui secara pasti. Namun dari beberapa sumber yang ada, Tari Piso Surit ini merupakan tarian yang tumbuh dan berkembang di masyarakat suku Batak Karo di Sumatera Utara. Nama tarian ini diambil dari kata “ peso surit ” yang dalam masyarakat Batak Karo merupakan sejenis...
Tarian lenggang cisadane adalah salah satu tarian yang memperpadukan unsur budaya di kota Tangerang, seperti budaya Sunda, Jawa, Betawi, Arab, China, dan masih ada banyak budaya yang lainnya. Selain dari alat musik gamelan, ada juga alat music yang di gunakan pada musik marawis, serta lengkap dengan lagu-lagu marawis tersebut. Tari lenggang cisadane adalah proses pembentukan hormonisasi dari music, tata busana, dan gerakan yang di padukan menjadi tarian yang sangat indah dan menunjukkan ciri budaya kota Tangerang. Seniman dan budayawan dari kota Tangerang ini, dapat menghasilkan seni tradisioanal khas kota Tangerang itu sendiri, dengan cara memadukan unsur musik dan kostum
Tari Sasak Oncer merupakan tarian yang berasal dari suku sasar-Lombok. Kata oncer berasal dari kata "ngoncer" yang berarti berenang, karna tarian ini diambil dari gerakan ikan seat yang sedang berenang. Tarian ini terdiri dari tiga kelompok, Pembawa kenceng atau biasa yang disebut penari kenceng, pembawa gendang yang disebut penari dendang da penari petuk. Pada tarian sasak oncer gendang yang digunakan diberinama gendang Beleq, pada zaman dahulu gendang ini digunakan untuk peperangan oleh raja lombok. Tarian sasak oncer memiliki beberapa gerakan, gerakan pertama dimulai dengan melangkah yang menggambarlan keberangkatan dimedang perang. Gerakan kedua dinamakan gerak bukaq jebak yang memiliki arti membuka pintu, Gerakan ketiga dinamakan kadal nengos yang artinya kadang yang menengok. yang terakhir derakan rebek taping yang diperagakan gerak bambu yang setengah tumbang. tarian sasak oncer dapat dilakukan oleh laki-laki atau perempuan. Alat musik yang digunakan untuk memeriahkan...
Dahulu Tari Ronggeng Blantek dipentaskan sebagai pembuka pertunjukkan Topeng Blantek. Topeng Blantek sendiri adalah pertunjukan teater rakyat yang biasa dipentaskan untuk menghibur para tuan tanah saat itu. Topeng Blantek biasanya menceritakan tentang kehidupan masyarakat Betawi sendiri, yang dikemas dengan lawakan. Topeng merupakan sebutan untuk seni peran atau lawakan, sedangkan nama blantek diambil dari suara musik pengiring yang selalu berbunyi blan blan crek. Gerakan dalam Tari Ronggeng Blantek sangat cepat, berenergi, dan luwes. Banyak istilah dalam gerak tari Ronggeng Blantek, antara lain seperti rapat tindak, selancar tindak, puter goyang, geol, dan lainnya. Sementara musik yang mengiringi tari Ronggeng Blantek berasal dari perpaduan alat musik tanji, seperti terompet, trombone, baritone, gendang, gong, simbal, dan tehyan Sumber : https://www.sumber.com/jalan-jalan-kuliner/dki-jakarta/budaya-dki-jakarta/sumber/tari-ronggeng-blantek.html
Tarian ini lahir di daerah Tuksongo, Borobudur sekitar tahun 1950an dengan menggunakan kostum dari janur aren dan dirias menggunakan jelaga (langes) yang berwarna hitam. Dalam perkembangannya sekitar tahun 1980an kostum berubah menyerupai pakaian suku indian dari Amerika, gerakan tarian ini mengambil dari gerakan pencak Jawa. Sumber : https://www.asiawisata.com/mengenal-budaya-magelang/
Lengger atau disebut juga ronggeng adalah kesenian asli Banyumas berupa tari tradisional yang dimainkan oleh 2 sampai 4 orang serupa wanita yang didandani dengan pakaian khas. Kesenian lengger Banyumasan ini diiringi oleh musik calung, gamelan yang terbuat dari bambu. Nama tarian ini pernah disebut dalam novel trilogi Ronggeng dukuh Paruk karya sastrawan Ahmad Tohari. Untuk dandanan rambut dibuat model kode yang dihias dengan bunga melati dan kanthil dan beberapa hiasan berwarna perak atau emas di ujung atas yang akan ikut bergoyang seiring gerakan sang lenger. Tubuh sang penari lengger dibalut dengan kemben yang terbuat dari jarit (kain batik) dan stagen dibagian tinggang serta dilengkapi pula dengan sampur (selendang yang dipakai lengger untuk menari). Sampur biasanya digunakan penari lengger untuk menarik salah seorang penonton. Penonton yang mendapat kalungan sampur ini mendapat kesempatan untuk menari bersama sang penari lengger. Gerakan tari lengger didominasi oleh gerakan...