Tarian
Tarian
Tari Tradisional Bali Bali
Tari Legong
- 28 Oktober 2017

Tari Legong

 

Tari Legong Tari Legong adalah tari tradisional Bali yang dianggap turunan dari tari Sang Hyang yang telah ada sejak zaman pra-Hindu. Namun, beberapa pendapat menyebutkan pula bahwa tarian ini baru mulai ada sejak awal abad ke 19. Menurut cerita yang beredar, tari Legong diperkirakan mulai dikembangkan di keraton Bali dari sebuah mimpi yang dialami seorang pangeran dari Sukawati.

Ketika sang pangeran tengah sakit keras, ia memimpikan datangnya 2 gadis yang menari diiringi bunyi gamelan indah. Mimpi tersebut menginspirasinya dan setelah sembuh dari sakitnya, ia kemudian menuangkan setiap gerakan tersebut dalam repertoar tarian beserta gamelan sebagai pengiringnya. Repertoar ini kemudian dinamai tari Legong. Nama Legong sendiri berasal dari 2 kata, yaitu “Leg” yang berarti tarian dan “Gong” yang berarti gamelan, sesuai dengan unsur yang berpadu di dalamnya.

1.       Tema dan Makna Filosofi

Jika dirunut dari cikal bakal kemunculannya, yakni tari Sang Hyang, tari lenggong dianggap memiliki makna yang berkaitan dengan nilai-nilai keagamaan dan sejarah. Tari lenggong diyakini sebagai perwujudan rasa syukur dan terimakasih masyarakat Bali terhadap leluhurnya yang telah mewariskan banyak peninggalan. Namun, bila dikaitkan dengan kehidupan masa kini, tari Legong dianggaop tidak lebih dari sekedar sarana hiburan semata.

2.       Gerakan

Tari Legong Ada beberapa elemen gerakan yang terdapat dalam tari legong. Ke semua elemen tersebut sebetulnya bermuara pada dasar yang sama seperti tari Bali lainnya, yaitu gerak tari gambuh. Dasar-dasar gerak tari yang termuat dalam lontar Panititaling Pagambuhan tersebut antara lain terbagi menjadi 3 jenis, yaitu Agem, Tandang, dan Tangkep. Agem adalah gerakan dasar yang tergantung dari bagaimana peran si penari dalam tarian tersebut. Dalam hal ini ada banyak sekali jenisnya. Tandang adalah cara berjalan dan bergeraknya si penari. Tandang terdiri dari ngelikas, nyeleog, nyelendo, nyeregseg, kemudian tandang nayog, tandang niltil, nayung dan agem nyamir. Sementara Tangkep adalah gabungan dasar-dasar ekspresi dan gerak pendukungnya. Tangkep meliputi gerak mata, leher, jemari, dan gerakan saat menggunakan kipas. Gerakan mata, yaitu dedeling dan manis carengu. Gerakan leher, yaitu gulu wangsul, ngurat daun, ngilen, ngeliyet, dan ngotak bahu. Gerakan jemari, yaitu nyelering, girah, dan nredeh. Gerakan saat menggunakan kipas, yaitu nyingkel, nyekel, dan ngaliput. Dari semua gerakan-gerakan tari Legong, gerakan mata menjadi bagian yang paling unik dan menarik. Ekspresi kuat yang ditunjukan penari pada para penonton kerap memukau hati. Jika Anda ingin membuktikannya, silakan simak video tari Legong yang sengaja kami sematkan berikut ini.

3.       Iringan

Tari Seperti telah disinggung di atas bahwa tari Legong diiringi oleh tetabuhan gamelan Bali, yang dinamakan Gamelan Semar Pagulingan. Bunyi instrumen-instrumen yang disajikan gamelan harus diikuti sesuai dengan pakem kesesuaian penarinya sesuai dengan penguasaan jalinan wirama, wiraga, dan wirasa yang baik.

4.       Setting Panggung

Aturan pakemnya, tari Legong disajikan oleh 2 orang penari perempuan yang masih gadis dan belum mengalami menstruasi. Tarian ini dipentaskan di halaman keraton tepat di bawah sinar bulan purnama. Kendati begitu, karena tujuannya kini beralih sebagai sarana hiburan, pakem ini kerap di abaikan. Baik penari, tempat, maupun waktu pementasan bisa diatur tanpa mengikuti pakemnya. Gerakan Tari Kipas Pakarena Sulawesi Selatan Gerakan Tari Pendet Bali Gerakan Tari Payung Sumatera Barat

5.       Tata Rias dan Tata Busana

Penari Legong wajib mengenakan pakaian adat Bali lengkap dengan beragam perniknya. Kostum khas Legong sendiri harus berwarna cerah, seperti merah, ungu atau hijau. Sementara aksesoris wajibnya adalah hiasan kembang goyang dan rangkaian bunga melati di kepala yang akan ikut bergoyang ketika penarinya menggerakan tubuhnya.

6.       Properti

Tari Adapun properti tari Legong sendiri seperti telah disebutkan di atas adalah sebuah kipas. Kipas menjadi properti penting yang dapat menambah nilai estetis dalam setiap gerakan yang dipertunjukan oleh penari tarian khas Bali ini. Nah, demikianlah sekilas pemaparan dan rangkuman yang dapat kami sampaikan tentang unsur-unsur tari Legong khas Bali beserta sejarah, gerakan, dan elemen pendukung lainnya. Saat ini, tari Legong telah mengalami perkembangan pesat. Hal ini dibuktikan dengan munculnya beberapa jenis Legong yang ada di masyarakat seperti Legong Lasem (kraton), Legong Jobog, Legong legod bawa, Legong kuntul, Legong Smaradahana, dan Legong sudarsana.
 

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
SMP Negeri 1 Berbah
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Pabrik Gula Randugunting
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Kompleks Panti Asih Pakem
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Jembatan Plunyon Kalikuning
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Jembatan Plunyon merupakan bagian dari wisata alam Plunyon-Kalikuning yang masuk kawasan TNGM (Taman Nasional Gunung Merapi) dan wisatanya dikelola Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) setempat, yaitu Kalikuning Park. Sargiman, salah seorang pengelola wisata alam Plunyon-Kalikuning, menjelaskan proses syuting KKN Desa Penari di Jembatan Plunyon berlangsung pada akhir 2019. Saat itu warga begitu penasaran meski syuting dilakukan secara tertutup. Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan zoom-in-whitePerbesar Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan "Syuting yang KKN itu kebetulan, kan, 3 hari, yang 1 hari karena gunungnya tidak tampak dibatalkan dan diu...

avatar
Bernadetta Alice Caroline