Tradisi Parebut Seeng Indonesia dikenal dengan keanekaragaman baik itu budaya, agama, suku, ras bahkan tradisi ataupun keseniannya. Salah satunya yaitu tradisi yang berasal dari Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor yakni tradisi Parebut Seeng atau Dandang dimana daerah tersebut merupakan pusat aliran seni bela diri pencak silat Cimande. Seiring berjalannya waktu tradisi tersebut merambah kesejumlah daerah diantaranya Bogor, Sukabumi sampai Cianjur. Kabupaten Sukabumi merupakan sebuah kabupaten yang terletak di provinsi Jawa Barat, Indonesia. Disana banyak tempat wisata seperti wisata budaya dan wisata alam. Contohnya Pantai Pelabuhanratu, Pantai Karang Hawu, Pantai Ujung Genteng, Wisata Situ Batukarut, Pendakian Gunung Gede/ Pangrango, Arum Jeram, Monumen dan Museum Palagan Bojongkokosan, Geopark Ciletuh, dan masih banyak lagi. Tak hanya itu, terkenal juga makanan yang khas yang selalu dibawa pulang oleh wisatawan setelah berkunjung ke Sukabumi, yaitu kue Moci. Tradisi parebut s...
Kuda Renggong merupakan kuda silat yang bisa melakukan atraksi berdiri, memberi hormat, serta bisa berbaring. Menurut beberapa seniman Kuda Renggong muncul pertama kali dari Desa Cikuburuk, Kecamatan Buahdua, Kabupaten Sumedang. Atraksi Kuda Renggong ini berupa pertunjukan seekor kuda yang terlatih melakukan gerakan menari serta berjalan mengikuti hentakan musik tradisional sunda yang disebut kendang pecak. Kesenian Kuda Renggong sudah muncul sejak tahun 1910 hingga sekarang. Pertunjukan ini diadakan setelah anak tersebut di khitan dan diupacarai serta diberi doa, selain itu anak tersebut memakai pakaian yang menyerupai pakaian Gatot Kaca dengan menggunakan Bendo. Bendo ini merupakan sejenis topi yang menyerupai Blankon. Tokoh yang menciptakan kesenian Kuda Renggong adalah Eyang Sipan, beliau menciptakan kesenian Kuda Renggong pada saat pemerintahan Pangeran Suria Atmaja yang biasa dijuluki Pangeran Mekkah pada akhir abad ke- 19 yaitu pada tahun 1882-1919. Kesenian Kuda Renggong ditun...
Saat masih mengenyam pendidikan sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas, tentu kita tidak akan asing dengan cerita pewayangan Ramayana dan Mahabarata, yang filmnya sempat ramai di salah satu stasiun televisi itu lho, he..he. Cerita pewayanga tersebut berasal dari kebudayaan Hindu-Buddha kala Indonesia masih dalam bentukan kekuasaan kerajaan Hindu-Buddha. Tentu kita juga tidak asing dengan kerajinan yang menjadi alat peraga penceritaan tersebut yaitu Wayang. Kalian tentu sudah mengetahui jenis-jenis wayang yang ada di Indonesia seperti Wayang Kulit, Wayang Golek, dan Wayang Orang. Tapi nih, selain ketiga jenis wayang yang sudah sering kita dengar tadi, ternyata masih ada satu wayang yang mungkin dari kalian belum banyak yang mengetahuinya. Wayang itu adalah Wayang Bambu, unik bukan? Yaps, wayang yang unik ini merupakan salah satu kesenian khas Indonesia lho.. yang berasal dari Kota Bogor, tepatnya di kampung Cijahe. Wayang ini sudah eksis sejak tahun 2000 dan di prakarsai...
Kata seren dalam basa Sunda adalah menyerahkan, Upacara adat seren taun dalam kebudayaan sumedang merupakan acara adat dari tahun ketahun sebagai bentuk rasa syukur atas hasil bumi yang melimpah. Upacara adat seren taun yaitu prosesi penyerahan hasil bumi berupa padi dan hasil kebun dari masyarakat kota sumendang kepada kutua adat yang nantinya upacara akan di pimpin oleh ketua adat yang dimaksudkan agar tuhan memberikan perlindungan dimusim yang akan mendatang. Upacara adat seren taun diselenggarakan pada tanggal 22 rayagung pada kalender sunda, bulan ragayung merupakan bulan kedua belas atau bulan yang ada di akhir tahun. Upacara seren taun diawali dengan pesta dadung yang biasanya dilaksanakan selama 1 pekan sebelum tanggal 22 rayagung, saat diselenggarakannya pesta dadung diisi dengan doa-doa permohonan oleh ketua adat yang memohon keselamatan bagi para petani, gembala, sawah, kebun dan juga ternak. Lalu, diakhir pesta dadung para petani menari sebagai ungkapan rasa kegembiraan s...
Budaya Sumedang Upacara Seren Taun Kata seren dalam basa Sunda adalah menyerahkan, Upacara adat seren taun dalam kebudayaan sumedang merupakan acara adat dari tahun ketahun sebagai bentuk rasa syukur atas hasil bumi yang melimpah. Upacara adat seren taun yaitu prosesi penyerahan hasil bumi berupa padi dan hasil kebun dari masyarakat kota sumendang kepada kutua adat yang nantinya upacara akan di pimpin oleh ketua adat yang dimaksudkan agar tuhan memberikan perlindungan dimusim yang akan mendatang. Upacara adat seren taun diselenggarakan pada tanggal 22 rayagung pada kalender sunda, bulan ragayung merupakan bulan kedua belas atau bulan yang ada di akhir tahun. Upacara seren taun diawali dengan pesta dadung yang biasanya dilaksanakan selama 1 pekan sebelum tanggal 22 rayagung, saat diselenggarakannya pesta dadung diisi dengan doa-doa permohonan oleh ketua adat yang memohon keselamatan bagi para petani, gembala, sawah, kebun dan juga ternak. Lalu, diakhir pesta dadung para petani menari...
Wayang golek ini dibentuk dengan kepala kayu berukir bergambarkan dua wajah. Wajah yang pertama di cat dengan warna cokelat muda dengan mata yan berwarna merah, sedangkan yang wajah kedua di cat berwarna merah dengan fitur setan yang sedang melihat kebelakang dan diukur dengan rambut hitam pekat. Wayang golek Indrajit sendiri ditampilkan dengan batang emas yang ditutupi oleh atasan hitam, celemek biru di atas rok batik cokelat, krem dan biru. Sedangkan terdapat kayu yang disatukan dengan tongkat yang melekat pada tangan. 1 Dalam versi pewayangan Jawa, dijelaskan bahwa Indrajit terlibat dalam perang besar melawan tentara Sri Rama. Dalam perangnya Indrajit mengerahkan ilmu Sirep Begenanda yang membuat Rama, Laksmana dan seluruh pengikut nereka terjatuh tak berdaya. Hanya Wibisana dan Hanoman yang masih hidup, setelah itu Wibisana pun menceritakan asal usul Indrajit. Dan pada akhirnya Indrajit pun meminta agar wibisana mengembalikan dirinya ke asal muasalnya.
Sisingaan di Cijawura Cijawura merupakan salah satu kelurahan di Kecamatan Buah Batu, Kota Bandung, Jawa Barat, Indonesia. Kelurahan yang dulunya bernama Margasenang ini memiliki satu kebiasaan dalam setiap melakukan suatu perayaan sukacita. Satu kebiasaan suakcita itu adalah melakukan perayaan dengan menggunakan sisingaan beserta musik pengiringnya. Sisingaan atau biasa disebut gotong singa ini sebenarnya merupakan budaya rakyat khas dari Subang, Jawa Barat dengan menggunakan media tandu sebagai kreasi seni. Sisingaan dimulai dari cerita serial Reog di Jawa Timur, yang menceritakan suka cita perjalanan para pengawal raja Singa Barong dari kerajaan Lodaya saat menuju kerajaan Daha. Meskipun sang raja terkenal bengis dan angkuh, tetapi para pengawal selalu setia memikul tandu yang ditiduri oleh Raja Singa Barong. Selain itu sebagai lambang perlawanan rakyat Subang terhadap kesewenangan Belanda yang di gambarkan sebagai sosok singa pada lambang VOC. Di Cijawura kegiatan perayaan i...
Seni maen Bola Leungeun Seuneu atau biasa dikenal dengan kata BOLES berasal dari Seni Budaya Nyonyoo Seuneu abad ke XIII – XV Masehi pada masa Kerajaan Padjadjaran. Kesenian ini tercatat pada Kita Suwasit Museum Prabu Siliwangi yang berlokasi di Pondok Pesantren Prabu Siliwangi Dizkir Al Fatg kota Sukabumi. BOLES pada zaman Kerajaan Padjadjaran dipertunjukkan di acara-acara penyambutan kedatangan Raja dan juga upacara-upacara dari Kerajaan Padjadjaran yang mana pertunjukkan ini menonjolkan unsur seni juga olahraga. Secara detailnya, Bola Leungeun Seuneu (BOLES) adalah gerakan pencak silat dalm mengawali juga mengakhiri pertunjukkan Seni Maen Boles. Pada masa Kerajaan Padjadjaran, senI BOLES ini berasal dari permainan Maung Bodas yang isinya adalah permainan memainkan bola api. Bola tersebut berasal dari kelapa sudah tua lalu dikupas kulitnya, kemudian kelapa tersebut dibentuk menyeruapi bola. Setelah itu, bola dari kelapa tersebut direndam di dalam minyak tanah selama kurang lebih...
Semar adalah nama tokoh punakawan paling utama dalam pewayangan Jawa dan Sunda. Tokoh ini dikisahkan sebagai pengasuh sekaligus penasihat para kesatria dalam pementasan wiracarita Mahabharata dan Ramayana dari India. Meski demikian, nama Semar tidak ditemukan dalam naskah asli kedua wiracarita tersebut (berbahasa Sanskerta), karena tokoh ini merupakan ciptaan tulen pujangga Jawa. emar merupakan tokoh pewayangan ciptaan pujangga lokal. Meskipun statusnya hanya sebagai abdi, tetapi keluhurannya sejajar dengan Prabu Kresna dalam kisah Mahabharata. Jika dalam perang Baratayuda menurut versi aslinya, penasihat pihak Pandawa hanya Kresna seorang, maka dalam pewayangan, jumlahnya ditambah menjadi dua, dan yang satunya adalah Semar. Semar dalam karya sastra hanya ditampilkan sebagai pengasuh keturunan Resi Manumanasa, terutama para Pandawa yang merupakan tokoh utama kisah Mahabharata. Namun dalam pementasan wayang yang bertemakan Ramayana, para dalang juga biasa menampilkan Semar sebagai peng...