Seni Pertunjukan
Seni Pertunjukan
Pertunjukan Tradisional Jawa Barat kota Sukabumi
Maen Bola Leungeun Seuneu (BOLES)
- 20 Maret 2020 - direvisi ke 3 oleh Berliana Maharani Pasaribu pada 20 Maret 2020

Seni maen Bola Leungeun Seuneu atau biasa dikenal dengan kata BOLES berasal dari Seni Budaya Nyonyoo Seuneu abad ke XIII – XV Masehi pada masa Kerajaan Padjadjaran. Kesenian ini tercatat pada Kita Suwasit Museum Prabu Siliwangi yang berlokasi di Pondok Pesantren Prabu Siliwangi Dizkir Al Fatg kota Sukabumi. BOLES pada zaman Kerajaan Padjadjaran dipertunjukkan di acara-acara penyambutan kedatangan Raja dan juga upacara-upacara dari Kerajaan Padjadjaran yang mana pertunjukkan ini menonjolkan unsur seni juga olahraga. Secara detailnya, Bola Leungeun Seuneu (BOLES) adalah gerakan pencak silat dalm mengawali juga mengakhiri pertunjukkan Seni Maen Boles.

Pada masa Kerajaan Padjadjaran, senI BOLES ini berasal dari permainan Maung Bodas yang isinya adalah permainan memainkan bola api. Bola tersebut berasal dari kelapa sudah tua lalu dikupas kulitnya, kemudian kelapa tersebut dibentuk menyeruapi bola. Setelah itu, bola dari kelapa tersebut direndam di dalam minyak tanah selama kurang lebih satu hari satu malam saampai minyaknya meresap kedalam bola tersebut. Sehingga, pada waktu permainan dimulai, bola dibakar, tidak akan mengeluarkan api yang terlalu besar.

Seni BOLES dikembangkan oleh Museum Prabu Siliwangi dan Perguruan Silat Maung Bodas yang dipimpin oleh Prof. DR. KH. Rd. Adpt. Muhammad Fajar Laksana bersama dengan IPSI kota Sukabumi yang lalu dijadikan seni pertunjukkan yang dapat juga dipertandingkan. BOLES ini telah ditampilkan di berbagai acara, sejauh ini, seperti syukuran sunatan, festival budaya, syukuran pengangkatan pimpinan, perkawinan, peringatan hari-hari besar, dan lainnya.

Permainan ini diawali dengan peetunjukkan pencak silat dari para pemain yang akan bertanding nantinya. Terdapat beberapa peraturan yang terdapat pada permainan ini, yaitu para pemain akan dibagi kedalam dua kepompok dan harus memasukkan bola api ke dalam keranjang lawan sebanyak-banyaknya. Cara permainannya yaitu dengan bola dilempar-lemparkan ke atas..

Permainan BOLES ini pada dasarnya bermain dengan menggunakan sedikit gerakan juga kuda-kuda dari pencak silat yang khas. Contohnya ketika dua pemain sedang memperebutkan bola api, dua pemain tersebut akan berebut dengan menggunakan gerakan dan kuda-kuda dari pencak silat.

Sebelum permainan dimulai, dalam BOLES, pasti akan adanya pertunjukkan awal yaitu pertunjukkan manusia api atau cambuk api. Maksud dari manusia api atau cambuk api ini adalah ketika salah satu orang di dalam permainan terlihat seperti seolah-olah yang terkena cambuk api, mengeluarkam api.

Sumber: Bukhori, B. (2017, Desember 17). Bola Leungeun Seuneu (BOLES) Dari Sukabumi | Menulis Ulang Artikel Yang Hilang. Retrieved from https://www.bubuh.id/2017/12/bola-leungeun-seuneu-boles-dari.html?m=0

Siliwangi, M. P. (n.d.). SEJARAH DAN FILOSOFI SENI MAEN BOLES DAN NGAGOTONG LISUNG. Retrieved from https://museumprabusiliwangi.org/sejarah-dan-filosofi-seni-maen-boles-dan-lisung/

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Dari Rendang Hingga Gudeg: 10 Mahakarya Kuliner Indonesia yang Mengguncang Lidah
Makanan Minuman Makanan Minuman
DKI Jakarta

1. Rendang (Minangkabau) Rendang adalah hidangan daging (umumnya sapi) yang dimasak perlahan dalam santan dan bumbu rempah-rempah yang kaya selama berjam-jam (4–8 jam). Proses memasak yang sangat lama ini membuat santan mengering dan bumbu terserap sempurna ke dalam daging. Hasilnya adalah daging yang sangat empuk, padat, dan dilapisi bumbu hitam kecokelatan yang berminyak. Cita rasanya sangat kompleks: gurih, pedas, dan beraroma kuat. Rendang kering memiliki daya simpan yang panjang. Rendang adalah salah satu hidangan khas Indonesia yang paling terkenal dan diakui dunia. Berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat, masakan ini memiliki nilai budaya yang tinggi dan proses memasak yang unik. 1. Asal dan Filosofi Asal: Rendang berasal dari tradisi memasak suku Minangkabau. Secara historis, masakan ini berfungsi sebagai bekal perjalanan jauh karena kemampuannya yang tahan lama berkat proses memasak yang menghilangkan air. Filosofi: Proses memasak rendang yang memakan waktu lama mela...

avatar
Umikulsum
Gambar Entri
Resep Ayam Goreng Bawang Putih Renyah, Gurih Harum Bikin Nagih
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Barat

Ayam goreng adalah salah satu menu favorit keluarga yang tidak pernah membosankan. Namun, jika kamu ingin mencoba variasi yang lebih gurih dan harum, ayam goreng bawang putih renyah adalah pilihan yang tepat. Ciri khasnya terletak pada aroma bawang putih yang kuat serta kriukannya yang renyah saat digigit. Resep ini juga sangat mudah dibuat, cocok untuk menu harian maupun ide jualan. Bahan-Bahan Bahan Ayam Ungkep ½ kg ayam (boleh potong kecil agar lebih cepat matang) 5 siung bawang putih 4 siung bawang merah 1 sdt ketumbar bubuk 1 ruas kunyit (opsional untuk warna) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400 ml Bahan Kriuk Bawang 5–6 siung bawang putih, cincang halus 3 sdm tepung maizena ¼ sdt garam ¼ sdt lada Minyak banyak untuk menggoreng Cara Membuat Ungkep ayam terlebih dahulu Haluskan bawang putih, bawang merah, kunyit, dan ketumbar. Tumis sebentar hingga harum. Masukkan ayam, aduk rata, lalu tuang air. Tambahkan garam dan kaldu...

avatar
Apitsupriatna
Gambar Entri
Resep Ayam Ungkep Bumbu Kuning Cepat, Praktis untuk Masakan Harian
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Barat

Ayam ungkep bumbu kuning adalah salah satu menu rumahan yang paling praktis dibuat. Rasanya gurih, aromanya harum, dan bisa diolah lagi menjadi berbagai hidangan seperti ayam goreng, ayam bakar, hingga pelengkap nasi kuning. Keunggulan lainnya, resep ini termasuk cepat dan cocok untuk kamu yang ingin memasak tanpa ribet namun tetap enak. Berikut resep ayam ungkep bumbu kuning cepat yang bisa kamu coba di rumah. Bahan-Bahan ½ kg ayam, potong sesuai selera 4 siung bawang putih 5 siung bawang merah 1 ruas kunyit 1 ruas jahe 1 ruas lengkuas (geprek) 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 batang serai (geprek) 1 sdt ketumbar bubuk (opsional) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400–500 ml Minyak sedikit untuk menumis Cara Membuat Haluskan bumbu Blender atau ulek bawang merah, bawang putih, kunyit, jahe, dan ketumbar bubuk (jika dipakai). Semakin halus bumbunya, semakin meresap ke ayam. Tumis bumbu hingga harum Panaskan sedikit m...

avatar
Apitsupriatna
Gambar Entri
Konsep Ikan Keramat Sebagai Konservasi Lokal Air Bersih Kawasan Goa Ngerong Tuban
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Timur

Sumber daya air merupakan sebuah unsur esensial dalam mendukung keberlangsungan kehidupan di bumi. Ketersediaan air dengan kualitas baik dan jumlah yang cukup menjadi faktor utama keseimbangan ekosistem serta kesejahteraan manusia. Namun, pada era modern saat ini, dunia menghadapi krisis air yang semakin mengkhawatirkan (Sari et al., 2024). Berkurangnya ketersediaan air disebabkan oleh berbagai faktor global seperti pemanasan, degradasi lingkungan, dan pertumbuhan penduduk yang pesat. Kondisi tersebut menuntut adanya langkah-langkah strategis dalam pengelolaan air dengan memperhatikan berbagai faktor yang tidak hanya teknis, tetapi juga memperhatikan sosial dan budaya masyarakat. Salah satu langkah yang relevan adalah konservasi air berbasis kearifan lokal. Langkah strategis ini memprioritaskan nilai-nilai budaya masyarakat sebagai dasar dalam menjaga sumber daya air. Salah satu wilayah yang mengimplementasikan konservasi berbasis kearifan lokal yaitu Goa Ngerong di kecamatan Rengel,...

avatar
Muhammad Rofiul Alim
Gambar Entri
Upacara Kelahiran di Nias
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...

avatar
Admin Budaya