3.354 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Grebeg Syawal
Ritual Ritual
Daerah Istimewa Yogyakarta

Indonesia merupakan Negara Kepulauan yang kaya budaya, termasuk dalam menyambut datangnya hari kemenangan Umat Islam pada 1 Syawal. Salah satu tradisi yang masih berlangsung dalam penyambutan Idul Fitri tersebut adalah Grebeg Syawal di Daerah Istimewa Yogyakarta. Grebeg Syawal merupakan salah satu dari tiga Grebeg yang dilaksanakan Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat dalam satu tahun. Grebeg pertama adalah Grebeg Mulud yang dilaksanakan pada Maulid Nabi. Grebeg Kedua adalah Grebeg Syawal. Sedangkan grebeg ketiga adalah Grebeg Besar pada Hari Raya Idul Adha. Dimana berdasarkan catatan sejarah, Upacara Grebeg ini pertama kali diperkenalkan oleh Sri Sultan Hamengkubuwono I saat keluar istana membagikan  gunungan  kepada rakyatnya. Kemudian upacara tersebut dilangsungkan turun temurun sebagai bentuk kesyukuran kepada Allah SWT dan Hajad Dalam  atau sedekah serta kedermawanan Sultan kepada rakyatnya. Grebeg Syawal dilaksanakan setelah Shalat ‘Ied di sekitar Alun...

avatar
Oase
Gambar Entri
Primbon dan Weton
Ritual Ritual
Jawa Tengah

Primbon merupakan himpunan berbagai prediksi nasib (ramalan) yang berkembang pada masyrakat Jawa, yang sudah dikenal sejak ratusan tahun silam. Sebagian kalangan meyakini Primbon, bukan sekedar ramalan, melainkan pengetahuan, hasil olah pengalaman para leluhur Jawa mengenai berbagai segi kehidupan. Sebagai contoh, beberapa tanda-tanda dalam kehidupan manusia yang bisa ditelusuri maknanya lewat Primbon adalah mimpi, menstruasi, bentuk bibir, bentuk telinga, kedutan mata, bersin, telinga berdengung, perilaku hewan, dan lain sebagainya. Di samping contoh-contoh, masih banyak berbagai hal lainnya yang bisa dijelaskan Primbon. Mengenai bentuk bibir, misalnya. Bibir yang lebar bermakna bahwa si Pemilik pandai mengatur uang, sabar, dan berani. Orang dengan bibir kecil bermakna bahwa yang bersangkutan memiliki kepribadian yang suka berterus-terang, berhati kecil, dan sering menganggap dirinya tidak bahagia. Bibir tipis bermakna si Pemilik mudah terpengaruh dan tidak punya prinsip. Bibir...

avatar
Oase
Gambar Entri
Upacara Balai Panjang
Ritual Ritual
Riau

Upacara Balai Panjang merupakan  upacara adat masyarakat Talang Mamak. Adalah salah satu upacara yang bertujuan untuk pengobatan dan meminta kepada roh leluhur agar dijauhkan dari malapetaka (Tolak Bala). Saat akan melaksanakan upacara Balai Panjang,  kumantang (dukun) terlebih dahulu menghadap Saggaran Tujuh (puteri tujuh) untuk memberitahu serta meminta izin akan melaksanakan upacara Balai Panjang. Pelaksanaan upacara Balai Panjang dimulai jam 20.00 dan berakhir jam 04.00 (semalam suntuk), tergantung pada banyaknya masyarakat yang berobat dan banyaknya permainan/ kesenian yang diturunkan oleh dukun. Saat pagi menjelang, masyarakat yang berobat diberikan obat oleh dukun sesuai dengan jenis penyakit yang diderita korban. Upacara ini yang dipimpin oleh  kumantang  diiringi dengan berbagai permainan dan kesenian. Adapun perlengkapan untuk melaksanakan upacara ini adalah mempersiapkan tujuh bahan bambu serta sesajen, berbagai jenis ancak yang terdiri d...

avatar
Oase
Gambar Entri
Ritual "Kulo Nuwun" di Makam Bathoro Katong kabupaten Ponorogo
Ritual Ritual
Jawa Timur

A.    RITUAL “KULO NUWUN” DI MAKAM BATHORO KATONG       Sejarahnya, Bathoro katong merupakan putra Majapahit dari Raja Brawijaya ke V, dan Putri Begelen, merupakan pendiri Kabupaten Ponorogo pada tahun 1496 (dalam hitungan Masehi), dan tahun 19408 (dalam hitungan Saka). Dahulu Raden katong ini merupakan murid dari sunan Kalijaga, adik dari Raden Patah dimana dulu daerah Kabupaten Ponorogo dibawah kekuasaan Majapahit dengan nama wilayah Wengker masih memeluk agama Hindu-Budha. Oleh karena itu Raden Katong yang mudanya bernama Lembu Kenongo diberikan tugas untuk dakwah Islam di daerah Wengker (yang sekarang menjadi Kabupaten Ponorogo). Sehingga Bathoro Katong lah yang menjadi Bupati pertama Kabupaten Ponorogo. Makam bathoro Katong ini berada ditengah-tengah pemukiman penduduk dan memiliki 7 (tujuh) gapura pintu masuk yang melambangkan lapisan langit sebagaimana yang dipaparkan dalam Isra’ Mi’raj. Di depan Gapu...

avatar
Eny Eka Zahidatur Rohmah
Gambar Entri
ngukus
Ritual Ritual
Jawa Barat

Ngukus adalah salah satu ritual pembakaran kemenyan, biasanya dilakukan setiap malam selasa dan malam jum'at, atau diacara-acara sakral, seperti acara kelahiran, syukuran, panen besar dan acara lainnya. Alat yg sering digunakan adalah kemenyan, arang menyal dan tapas cangkang kelapa, sehingga ketika dibakar maka aromanya menyeruak. Barang lain yg sering ada dalam acara ngukus ini adalah rujak 7 rupa dan air bunga. Dan biasanya pula ngukus ini diikuti dengan doa-doa, tidak jauh beda sama ritual pembakaran dupa, karena jaman sahulu pengaruh hindu budha di tanah jawa sangat kuat.

avatar
Jeshar
Gambar Entri
Pesta Dadung
Ritual Ritual
Jawa Barat

Pesta Dadung adalah kesenian masyarakat Desa Legokherang, Kecamatan Subang, Kabupaten Kuningan. Kesenian ini diperkirakan sudah ada sejak abad ke 18 dan sejak awal difungsikan untuk ritus kesuburan (pertanian). Ritus ini dimaksudkan sebagai bentuk pemujaan terhadap Ratu Galuh yang dipercaya masyarakat setempat sebagai ratu pelindung hewan. Ratu Galuh adalah penggembala ’batin’ dengan banyak julukan seperti Nyai Pelenggirarang, Sang Ratu Biting, Sang Ratu Bopong, Ratu Geder Dewata, atau Ratu Koja Dewatana. Julukan sebagai ratu penggembala berkaitan erat dengan tipologi masyarakat Sunda yang tergolong sebagai masyarakat pastoral atau masyarakat ladang.  Dadung, artinya tambang, biasanya terbuat dari serat kulit kayu waru yang berfungsi untuk mengikat kerbau atau sapi. Pesta Dadung tak lain adalah ritus bagi penggembala. Oleh sebab itu, ritus itu juga sering disebut dengan ritus budak angon. Para budak angon sengaja diupacarakan dengan maksud agar mereka tetap berg...

avatar
Maisankamila
Gambar Entri
Hajat Babarit
Ritual Ritual
Jawa Barat

Hajat Babarit merupakan tradisi selamatan yang dilakukan oleh keluarga petani padi di pedesaan Subang. Biasanya tradisi ini dilakukan untuk meminta turun hujan (sebelum musim tanam padi). Hajat babarit mirip dengan selamatan seperti biasanya hanya saja dilakukan di tengah jalan pertigaan kampung dan dilakukan secara terbuka. Warga di sekitarnya akan membawa hasil bumi yang sudah dimasak (masi liwet, nasi kuning, ayam bekakak, telur asin, dll) kemudian dikumpulkan/ditempatkan di atas terpal/tikar secara bersama-sama. Tokoh adat kemudian memimpin doa dengan cara Islam maupun tradisional dan ketika doa selesai dibacakan warga yang sudah menunggu berebut hidangan yang ada. Beberapa menyiramkan air kembang yang dibawa ke tiga arah mata angin sambil berharap hujan segera turun dan kemakmuran tetap melimpahi desa mereka. Tradisi ini sangat meriah karena dihadiri oleh anak-anak sampai orang dewasa.

avatar
Yanu prasetyo
Gambar Entri
Baritan
Ritual Ritual
Jawa Barat

Baritan merupakan ritual selamatan yang menjadi salah satu rangkaian dalam tradisi pesta laut (ruwat laut) di kampung Nelayan Blanakan, Kabupaten Subang. Dalam ritual ini para melayan yang tergabung dalam KUD Mina Fajar Sidik dan warga lainnya berbondong-bondong membawa makanan yang sudah dimasak (nasi, telur, tumpeng, ayam bekakak, dan lain sebagainya) serta air mineral ke lokasi baritan (biasanya di tempat pelelangan ikan). Seluruh bawaan tadi dikumpulkan/dihamparkan di karpet memanjang. Pada sore hari pelaksanaan Baritan, seorang kiai/tokoh agama memimpin doa bersama dengan harapan agar hasil laut para nelayan terus melimpah. Selesai doa, air yang dibawa oleh warga dibawa pulang kembali dan diminum sekeluarga, sedangkan makanan yang dibawa separuhnya dibawa pulang kembali dan separuhnya dikumpulkan oleh panitia Baritan.

avatar
Yanu prasetyo
Gambar Entri
Kuda Lumping
Ritual Ritual
Jawa Barat

Kuda Lumping merupakan kesenian yang cukup berbahaya sehingga dalam memainkannya dibutuhkan keahlian khusus,  dimainkan dengan cara mengundang roh halus sehingga orang yang akan memainkannya seperti kesurupan  orang yang  kesurupan tersebut menunggangi kayu yang berbentuk seperti kuda serta diringi dengan tabuhan gendang dan terompet. keunikan kesenian ini terletak pada orang yang memerankannya mampu memakan kaca serta rumput. Selain itu orang yang memerankannya akan dicambuk seperti halnya menyambuk kuda. Biasanya kesenian ini dipimpin oleh seorang pawang.                    

avatar
Ayu S Wulandari