Subsuku Dayak Tamambaloh adalah komunitas masyarakat adat yang tinggal di Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. Secara berkelompok mereka mendiami beberapa wilayah di aliran Kecamatan Batang Lupar dan Kecamatan Embaloh Hulu, Sungai Palin di Kecamatan Embaloh Hilir, dan Sungai Peniung Kecamatan Kalis. Sama dengan subsuku Dayak lainnya, Komunitas Dayak Tamambaloh juga memiliki adat dan tradisi yang mengatur tata krama, pergaulan, dan segala persoalan kehidupan. Bagi mereka, tradisi dan adat hidup adalah ciri dan identitas untuk terus dilaksanakan yang beberapa diantaranya masih dapat ditemui hingga hari ini. Salah satunya adalah Adat Siala Palak Asu. Dalam bahasa setempat, adat ini mengatur soal perkawinan yang salah, dalam arti bahwa pasangan yang melaksanakan perkawinan tersebut sebenarnya dilarang/tidak boleh. Karena perkawinan bagi masyarakat Dayak Tamambaloh adalah suatu peristiwa yang...
Adat Melayu tidak melulu identik pada wilayah Sumatra. Lantaran sebagai ibu kota Provinsi Kalimantan Barat, Pontianak nyatanya memiliki asal-usul tradisi dan sejarah yang tidak bisa terlepas dari Kesultanan Pontianak. Pada tahun 1771 sebuah Kesultanan didirikan oleh Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie. Maka jangan heran bila di wilayah ini etnik Melayu merupakan salah satu kaum mayoritas. Dalam prosesi pernikahan adat Melayu Pontianak pun ada sejumlah ritual yang mirip dengan adat Melayu di Sumatra, seperti Tepung Tawar dan beberapa prosesi di bawah ini. Mari kita simak selengkapnya. 1. Prosesi Lamaran Tidak jauh berbeda dengan budaya daerah lain di Indonesia, adat pernikahan di Pontianak juga diawali dengan cara perjodohan. Kendatipun demikian, perjodohan pada masa modern kini dianggap sebagai cara kuno untuk menemukan pendamping hidup. Pada prosesi adat Melayu Pontianak istilah untuk mencari gadis yang hendak dipinang oleh pihak pria ialah &lsq...
Mutu kehidupan suatu bangsa ditentukan oleh kebudayaannya. Bangsa Indonesia yang terdiri dengan beragam suku memliki kebudayaan khasnya masing-masing. Budaya gotong-royong, hampir dimiliki oleh semua suku di negara kepulauan bernama Negara Kesatuan Republik Indonesia ini. Sejarah perjalanan bangsa ini juga didukung dengan semangat gotong royong yang tinggi pula. Salah satu budaya gotong royong yang masih lestari di Indoneisa adalah Balale’ yang menunjukkan solidaritas warga masyarakat oetani di Sambas. Belale’ sudah berlangsung sejak ratusan tahun yang lalu di Sambas. Sistem kerja gotong royong ini memiliki hak untuk dibantu dan berkewajiban untuk membantu. Belale’ berasal dari bahasa Melayu Sambas yang berarti suatu kegiatan atau sistem kerja yang dilakukan secara bersama-sama dalam mengerjakan sesuatu. Sebagai petani yang bekerja di sawah-ladang, petani Sambas tetap menggunakan sistem kerja gotong royong. Saling membantu satu sama lain merupakan spiri...
Masyarakat Adat Ketemenggungan Siyai merupakan sebuah masyarakat di .Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat yang masih menjunjung tinggi adat dan warisan budaya leluhurnya. Untuk itu, sebagai penunjang keberlangsungan dan sekaligus sarana melaksanakan berbagai ritual dan prosesi upacara maka di wilayah adat ini pun terdapat balai-balai keramat. Dan salah satu balai keramat yang begitu penting dalam kehidupan Masyarakat Adat Ketemenggungan Siyai sekaligus yang akan coba saya bahas kali ini adalah Balai Keramat Batu Betanam. Asal usul Balai keramat Batu Betanam sendiri merupakan sebuah tempat yang menurut penuturan dari sang tetua adat dahulunya adalah tempat sejarah terjadinya perebutan wilayah adat yang sampai menimbulkan peperangan dan pertumpahan darah . Kala itu, sebelum berperang setiap orang diharuskan untuk menanam atau menancapkan sebongkah batu di wilayah itu sebagai penanda bahwa yang bersangkutan ikut dalam peperangan mempertahankan wilayah adat mereka. Mungkin tujuan penanama...
Gawai adalah sebuah perayaan/syukuran yang diselenggarakan setelah selesai melakukan panen padi pertama oleh Suku Dayak di Kalimantan. Gawai dalam bahasa Dayak adalah " naik dango ". Artinya, membawa panen pertama masuk ke dalam rumah. Pada acara tersebut semua warga bersuka ria dengan memakai baju adat Dayak serta menikmati makanan dan minuman. Salah satu minuman yang disajikan adalah Tuak, minuman khas sejenis arak yang dibuat oleh Suku Dayak sendiri. Semua menari dan menyanyikan lagu daerah. Tidak hanya orang-orang Suku Dayak yang diperbolehkan untuk mengikuti acara tersebut. Orang-orang yang sedang berkunjung juga dapat ikut serta merayakan Gawai. Motto Suku Dayak yang paling bermakna adalah " Adil ka Talino, Bacuramin ka Saruga, Basengat ka Jubata " yang berarti, Adil terhadap sesama, berpedoman pada Surga, dan bernapas pada Tuhan. #OSKMITB2018
Di dalam Tradisi Tionghoa, perayaan tahun baru Imlek diadakan selama 15 hari. Cap Go Meh merupakan penutupan rangkaian perayaan Tahun Baru Imlek, berarti perayaan ini jatuh pada hari ke-15 bulan pertama tahun Imlek. Masyarakat yang merayakan tahun baru imlek hanya boleh menyampaikan selamat tahun baru imlek selama rangkaian perayaan Imlek, oleh sebab itu, Cap Go Meh juga menjadi hari terakhir untuk menyampaikan selamat tahun baru imlek. Perayaan Cap Go Meh diawali dengan pawai dengan pertunjukkan budaya Tionghoa seperti barongsai dan diakhiri dengan makan bersama keluarga Pawai Pawai dalam acara Cap Go Meh merupakan hal yang cukup baru. Sebelum era reformasi, perayaan Cap Go Meh lebih sederhana. Keluarga saling berkumpul dan makan bersama, tidak ada pawai dan tidak ada perayaan meriah di tempat umum. Setelah era reformasi, perayaan Cap Go Meh menjadi lebih meriah dengan diadakannya pawai. Acara Cap Go Meh dimulai pada sore hari, sesuai dengan arti dari Cap Go Meh...
Nyapat Taon adalah salah satu tradisi khas dari daerah Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat. Kegiatan ini bukan hanya asal dilakukan, tetapi memiliki makna, kita memohon kepada sang pencipta, tetapi dengan sarana yang berbeda, dengan menghadirkan sisi agama dengan para ulama mengharapkan keberkahan, dan dari adat istiadat karena kita juga tidak lepas dari hukum akal. Kegiatan ini biasanya dilakukan oleh petani di daerah Koyang Utara dan Tanjung Belimbing. Para petani melakukan ini untuk meminta berkat dan mengusir hama. Tradisi ini dilakukan setahun sekali setelah panen. Sesajian dipersiapkan masyarakat, tampak bubur putih, nasi berbagai warna yang melambangkan kehidupan, ayam bakar, dan ayam mentah, yang mana sesajian ini akan diletakan di beberapa penjuru mata angin. OSKMITB2018
Suku Dayak Ahe adalah salah satu suku yang termasuk dalam rumpun suku Dayak. Suku yang terletak di Kalimantan Barat ini memiliki sebuah tradisi khusus untuk pernikahan. Ritual pernikahan yang dijalankan oleh masyarakat suku Dayak Ahe berlangsung selama tiga hari berturut-turut. Sebelumnya, telah ditentukan terlebih dahulu, pihak laki-laki atau perempuankah yang akan menyelenggarakan acara. Menyelenggarakan acara dalam hal ini yaitu menyediakan tempat serta mendanai keseluruhan acara. Hari Pertama Hari pertama adalah hari dimana keluarga besar dari kedua pihak pengantin berkumpul di tempat pihak pengantin yang menyelenggarakan acara. Jika pihak laki-laki yang menyelenggarakan acara, keluarga besar pihak perempuan akan datang ke tempat pihak laki-laki. Sebaliknya, jika pikah perempuan yang menyelenggarakan acara, keluarga besar pihak laki-lakilah yang akan datang ke tempat pihak perempuan. Keluarga besar yang datang dan berkumpul juga membawa hadiah bagi pengantin y...
Qing Ming atau Cheng Beng, dalam bahasa Hokkian, adalah festival ziarah harian yang biasa dipraktikan oleh etnis Tionghoa. Acara ini biasanya jatuh pada tanggal 5 April setiap tahunnya. Namun, berbeda dengan orang Singkawang, festival tahunan ini bisa dilakukan kapan saja pada bulan Maret dan April. Pada prosesi acara tersebut, tahap pertama adalah membersihkan kuburan sanak keluarga tersebut, seperti memotong rumput liar, merapihkan kuburan, menghiasa kuburan dengan bunga. Selanjutnya, kita harus membawa barang-barang untuk dibakar, contohnya sepert uang palsu, pakaian palsu, dan barang-barang antik yang berupa replika. Konon, ada kepercayaan bahwa jika kita membakar barang-barang tersebut, kita akan melimpahkan harta-harta pada sanak saudara tersebut dikehidupan selanjutnya pada saat ia reinkarnasi. Biasanya, orang-orang melipat kertas kuning yang telah disediakan oleh vihara atau toko peralatan ziarah untuk dilipat menjadi bentuk emas agar dapat melimpahkan rezeki...