|
|
|
|
PROSESI JAMASAN PUSAKA WONOGIRI JAWA TENGAH Tanggal 15 Aug 2018 oleh OSKM_19918056_Tyas Anung Wening. |
Malam sura merupakan sebutan malam pergantian tahun Islam bagi masyarakat Jawa. Berbagai daerah di Jawa memiliki banyak cara dalam penyambutan pergantian tahun Islam ini, misalnya daerah Surakarta dengan ritual Sekaten, daerah Ponorogo dengan tradisi grebeg sura, daerah banten dengan pawai obor, sedangkan di daerah Wonogiri, Jawa Tengah diselenggarakan Ritual Jamasan Pusaka. Jamasan (bahasa Jawa) berarti mencuci/membersihkan/merawat. Jamasan pusaka merupakan tradisi masyarakat Jawa mencuci pusaka dengan tata cara tertentu.
Pusaka Mangkunegaran yang berada di Selogiri ada dua buah keris dan sebuah tombak peninggalan Raden Mas Said atau Mangkunegara I. Keris-keris tersebut bernama Kyai Karawelang dan Kyai Jaladara, sedangkan tombaknya diberi nama Kyai Totog. Pusaka tersebut disimpan di sebuah bangunan berbentuk tugu berukuran 7x7 meter dan tinggi 6 meter. Pada bagian puncak tugu dibuat semacam pintu yang memungkinkan untuk pengambilan pusaka di dasar dan untuk menutupnya dibuatkan semacam lempengan yang terbuat dari batu.
Upacara jamasan pusaka diawali dengan mengadakan prosesi pengambilan pusaka yang dilakukan oleh beberapa orang yang masih mempunyai hubungan darah dengan Mangkunegara. Selanjutnya diadakan acara tirakatan (doa bersama) pada malam harinya. Selanjutnya acara dimulai esok hari dibuka dengan acara arak-arakan menuju kantor Bupati Wonogiri. Sesampainya di pendopo Kabupaten Wonogiri diadakan upacara serah terima pusaka kemudian dikirabkan lagi menuju Kodim Wonogiri. Saat rombongan memulai kirab menuju Kodim, berbagai kesenian seperti: jathilan, reog, drum band dari salah satu sekolah di Wonogiri turut mengiringinya.
Setelah sampai di Kodim seluruh peserta upacara langsung membubarkan diri menuju ke beberapa kendaraan yang akan mengangkat mereka menuju ke Waduk Gadjah Mungkur. Selanjutnya, seluruh senjata pusaka itu akan diserahkan kepada seorang abdi dalem Mangkunegaran, untuk selanjutnya melalui prosesi upacara jamasan. Dengan berakhirnya tahap penjamasan pusaka ini, berakhirlah seluruh prosesi upacara jamasan pusaka Mangkunegaran selanjutnya seluruh pusaka akan dikembalikan lagi di tempatnya semula.
Prosesi Jamasan Pusaka Mangkunegaran (Peninggalan Pangeran Sambernyawa) telah menjadi event budaya yang disajikan di Obyek Wisata Waduk Gajah Mungkur Wonogiri setiap bulan Sura atau Muharam. Selain sebagai wujud melestarikan budaya dan aset tradisi yang adiluhur, kegiatan ini bertujuan sebagai penambah daya tarik wisata di Kabupaten Wonogiri.
Sumber :
https://uun-halimah.blogspot.com/2008/09/upacara-jamasan-pusaka-mangkunegaran-di.html
https://infoselogiri.blogspot.com/2013/11/menjelang-jamasan-pusaka-selogiri.html
#OSKMITB2018
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |