×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Kategori

Cerita Rakyat

Elemen Budaya

Cerita Rakyat

Mitologi, Larangan Penggunaan Bunga Mitir dalam Persembahyangan

Tanggal 25 Dec 2018 oleh Aze .

Bunga merupakan salah satu sarana persembahyangan dan sarana upacara Yadnya dalam agama Hindu. Bunga merupakan lambang kesucian, sehingga diharapkan dalam penggunaannya menggunakan bunga yang masih segar, bersih dan harum.

Dalam Agastyaparwa  telah dijelaskan jenis-jenis bunga berdasarkan kondisi dan tempatnya,  yang tidak baik digunakan untuk persembahyangan. yaitu sebagai berikut:

  1. Bunga yang berulat,
  2. Bunga yang gugur tanpa digoncang,
  3. Bunga-bunga yang berisi semut,
  4. Bunga yang layu, yaitu bunga yang lewat masa mekarnya, dan
  5. Bunga yang tumbuh di kuburan.

Penggunaan Bunga Mitir

Bunga Mitir/ Gemitir seringkali ditemukan dalam canang ataupun upacara yadnya. Penggunaan tentang Bunga Mitir telah dijelaskan dalam Lontar Kunti Yadnya. Dikatakan bahwa Bunga Mitir  berasal dari darah Bhatari Durga. Sehingga bunga ini dinyatakan tidak patut dipersembahkan sebagai sarana Dewa Yadnya.

Dalam Lontar Aji Janantaka diterangkan setelah mendapat penglukatan dari Dewa Siwa. Bunga Mitir/Gemitir boleh digunakan untuk persembahan. Akan tetapi, hanya yang kembangnya bagus dan berwarna kekuning-kuningan. Bunga gemitir yang warnanya merah tidak diperkenankan untuk digunakan sebagai sarana upakara.

Dikutip dari perkataan Ida Pedanda Made Gunung tentang Bunga Mitir kurang lebih mengatakan sebagai berikut:

Bersumber dari sastra atau cerita Tebu Sala dalam epos Mahabrata / pewayangan. Diceritakan pada saat Dewi Dhurga di supat / di lebur menjadi Dewi Uma (sebagai simbul pelepasan kekotoran duniawi) oleh Sang Nakula, organ – organ tubuh Dewi Dhurga menjadi tumbuh – tumbuhan, yang salah satunya darah beliau membasahi bunga mitir, sehingga setelah Dewi Dhurga menjadi Dewi Uma, beliau bersabda jika membuat banten / canang untuk di Haturkan ke Pura Dalem maka tidak diperbolehkan menggunakan bungan mitir. Namun jika digunakan untuk persembahyang di merajan atau selain Pura Dalem maka hal itu diperbolehkan.

Dan juga diharapkan sebisa mungkin tidak menggunakan bunga mitirsebagai bunga untuk tirta atau memercikkan tirta karena bunga ini cepat busuk bila kena air. Dan akan mengundang bibit penyakit.

sumber :http://inputbali.com/budaya-bali/mitologi-larangan-penggunaan-bunga-mitir-dalam-persembahyangan

DISKUSI


TERBARU


Bakso Titoti Wo...

Oleh Deni Andrian | 10 Jan 2025.
Makanan

Bakso titoti wonogiri gitu gaes ya hahahahhahahahahah

Tempong khas Te...

Oleh Deni Andrian | 10 Jan 2025.
Makanan

Bahan-bahan 12 porsi 1 papan tempe besar 1 genggam daun kemangi Bumbu Halus: 3 siung bawang putih 5 buah bawang merah 5 buah cabai rawit merah (op...

Mpaa Sere (Tari...

Oleh Aji_permana | 07 Jan 2025.
Tradisi

Mpaa Sere adalah tarian tradisional yang bertujuan untuk menyambut tamu penting sebagai bentuk penghormatan, sambil sesekali memperlihat ketangkasan...

Mpa'a Oro Gata

Oleh Aji_permana | 29 Dec 2024.
Tradisi

Mpa'a Oro Gata adalah salah satu permainan tradisional dari Bima, Nusa Tenggara Barat, yang diwariskan dari generasi ke generasi. Secara harfiah, ist...

Mpaa Kabanca (T...

Oleh Aji_permana | 28 Dec 2024.
Tradisi

Mpaa Kabanca adalah tradisi unik di Bima yang melibatkan atraksi di atas kuda. Dalam tradisi ini, peserta saling mengejek dan memperlihatkan kemampua...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...