|
|
|
|
Upacara Manulangi Natua-tua Tanggal 07 Aug 2018 oleh OSKM18_16718036_Shanna Sinaga. |
Di setiap suku pasti memiliki budaya masing-masing yang khas. Tak terkecuali suku Batak Toba. Ada banyak adat budaya yang berkembang di suku Batak Toba yang diwariskan secara turun-temurun dari nenek moyang hingga ke generasi masa kini. Namun, seiring berkembangnya zaman, budaya itu perlahan-lahan tergerus oleh perkembangan teknologi saat ini. tetapi, ada juga yang masih tetap dipertahankan dan keberadaannya masih dapat dijumpai pada generasi milenial saat ini. Salah satu budaya yang akan saya paparkan termasuk budaya Batak Toba yang masih dapat dijumpai dalam bentuk upacara atau ritual adat. Upacara ini dinamakan Upacara Manulangi Natua-tua. Saya memaparkan upacara ini karena upacara adat ini adalah salah satu budaya adat Batak Toba yang pernah saya ikuti pelaksanaannya.
Manulangi dalam bahasa Batak Toba artinya menyulang atau menyuap. Natua-tua artinya orang yang sudah tua. Jadi secara garis besar, Upacara Manula ngi Natua-tua artinya upacara yang dilakukan dengan menyuapi orang yang sudah tua. Upacara ini dilaksanakan untuk mereka yang sudah tua dan sudah memiliki cucu dan biasanya orang yang sudah hampir menyelesaikan hidupnya di dunia (meninggal). Seperti budaya adat yang lain, Upacara Manulangi Natua-tua memiliki makna tersendiri. Makna dari upacara ini adalah rasa bentuk terimakasih dari anak-anak dan cucu-cucu kepada orangtua yang sudah membesarkan dan merawat dengan penuh kasih sayang yang disimbolkan dalam bentuk makanan yang disuapkan. Makna lainnya adalah, anak-anak dan cucu-cucunya meminta berkat dari orang yang sudah tua tersebut.
Awal dari penyelenggaraan upacara adalah dengan adanya kesepakatan dari semua keluarga dan anak-anaknya. Kemudian, akan ditentukan tanggalnya. Acara ini dilakukan dengan serius. Segalanya ada ketentuan. Pada saat acara menyuap oppung saya (sebutan kakek/nenek bagi orang batak) anak-anaknya memakai kebaya berwarna merah bagi perempuan dan cucu cucunya menggunakan gaun/baju berwarna biru. Ulos (kain khas Batak) yang dikenakan pria-pria pun berbeda bila statusnya berbeda. Berbeda bila anak kandung, berbeda pula ulosnya bila menantu.
Upacara ini dihadiri oleh semua orang di satu kampung. Oleh karena budaya Batak masih kental akan budaya gotong royong, maka ketika menyiapkan susunan acara untuk upacara ini, semua tetangga ikut membantu. Ada yang membantu memasak makanan yang dalam jumlah besar, ada yang membantu menyusun teratak dan kursi-kursi untuk pesta dan yang lainnya.
Pada saat pelaksanaannya, penyulangan atau penyuapan makanan dilakukan oleh seluruh keturunan dari orang tua yang akan disulangi. orang yang pertama kali yang menyulangi adalah adalah anak laki-laki tertua yang diikuti oleh isteri beserta anak-anaknya. Biasanya makanan yang disediakan untuk menyuapi adalah nasi dan diikutkan dengan lauk-pauk berupa daging. Proses penyuapan dilakukan sampai ke anak laki-laki termuda beserta dengan keluarganya. Setelah semua anak laki-laki beserta keluarganya sudah memberikan suapan pada orangtuanya, barulah anak perempuan yang menyuap, ikut juga dengan suami dan anak-anaknya. Mengapa seperti itu? Karena di adat Batak sudah biasa dengan perihal yang lebih mengistimewakan anak laki-laki dibandingkan anak perempuan. Hal ini dikarenakan anak laki-laki dianggap yang dapat membawa dan meneruskan marga (nama keluarga di orang Batak).
Nah, demikianlah salah satu budaya Batak Toba yang dapat saya paparkan. Semoga pemaparan saya dapat memperjelas salah satu budaya Batak Toba bagi teman-teman sekalian yang belum mengenal Batak Toba. Mohon maaf bila ada penuturan saya yang salah karena semuanya itu saya paparkan berdasarkan pengalaman saya. Terima kasih banyak.
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |