Di daerah Kabupaten Wonogiri, Provinsi Jawa Tengah sebagian besar merupakan pegunungan kapur sehingga tanahnya kering tandus dan sangat sulit untuk mendapatkan pengairan. Pengairan tanamannya bergantung pada datangnya air hujan, sehingga sangat sulit untuk melakukan budi daya tananam padi. Sebagai tanaman pendamping atau pengganti tanaman padi dan cocok ditanam di Kabupaten Wonogiri adalah tanaman ketela pohon atau singkong. Karena di daerah ini sebagian besar tanaman ketela pohon maka di daerah Kabupaten Wonogiri merupakan penghasil utama ketela pohon di Jawa Tengah. Untuk memfaatkan hasil ketela yang melimpah masyarakat membuat bahan makanan yang tidak cepat busuk, awet disimpan untuk persediaan pada waktu musim paceklik atau musim panas / kering dimana masyarakat di daerah tandus ini tidak bisa bercocok tanam. Bahan makanan yang dibuat dari bahan ketela pohon atau singkong yang dikeringkan diberinama gaplek. Dari bahan gaplek ini masyarakat di Kabupaten Wonogiri kemuddian membuat makanan yang diberi nama gathot, merupakan makanan khas yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat di daerah ini, disamping makanan thiwul.
Makanan gathot dibuat dari gaplek yang sudah kering karena dijemur di terik matahari. Karena proses pengeringan gaplek itu menggunakan panas matahari dan teknisnya kurang sempurna maka menjadikan gaplek kadang ada warna hitam-hitamnya. Gaplek yang ada warna hitamnya ini akan dipakai sebagai bahan membuat gathot.
Bahan: gaplek kering, air, parutan kelapa, garam dan gula Jawa.
Cara memasak:
Rendam gaplek kering dalam air kurang lebih selama 30 menit, kemudian angkat dan tiriskan, kemudian dikukus selama 20 menit. Taburkan garam secukupnya dan bagi yang suka rasa manis bisa ditaburkan juga gula Jawa. Bila sudah matang sajikan dengan parutan kelapa diatasnya dan gathot siap nikmati.
sumber: https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id/wbtb/?newdetail&detailCatat=7363
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang