|
|
|
|
Kain Poleng Tanggal 17 Mar 2018 oleh Niauliaa . |
Poleng adalah kain khas Bali bermotif kotak-kotak seperti papan catur. Kain poleng memiliki dua warna yaitu hitam-putih dan merah-putih. makna dari motif kotak-kotak persegi merupakan simbol keseimbagan alam, antara kanan-kiri, dan atas-bawah, jumlah kotak hitam sama dengan jumlah kotak putih.
Bagi kalian yang pernah mengunjungi pulau Dewata, pasti sudah merasa tidak asing lagi dengan kain motif ini, karena sejauh mata memandang kalian akan melihatnya dimana-mana. Poleng merupakan salah satu simbol yang kerap digunakan oleh umat Hindu, khususnya di Bali. Mulai dari penggunaannya sebagai wastra palinggih, ikat kepala, busana sampai penanda sebuah objek yang di anggap sakral dan ada "penunggunya". Kain ini dianggap sebagai kain penolak bala dan dianggap sebagai kain keberuntungan bagi masyarakat Bali.
Objek yang paling sering dililitkan kain ini adalah patung dan pohon-pohon yang berbatang besar serta tinggi di sekitar tempat sakral seperti persimpangan jalan, pura, kuburan dan sebagainya. Jika sudah demikian, masyarakat Bali akan segan terhadap objek tersebut. Sehingga tidak akan ada yang berani macam-macam seperti menghancurkan dan memindahkannya. Tak jarang juga objek yang dililitkan kain Poleng dihubungkan dengan hal gaib, tak jarang akan ditemukan tumpukan sesajen berupa canang di sekitar pohon atau benda-benda yang dililitkan kain Poleng.
Ada tiga macam poleng berdasarkan kombinasi warnanya :
1. Poleng Rwabhineda
Secara filosofis Rwabhineda memiliki filosofid ajaran penerapan Rwabhineda, yakni dua hal berbeda yang tidak bisa dipisahkan daam kehidupan, seperti baik buruk, siang malam, panas dingin dan sebagainya. Motif ini yang paling sering ditemui, ciri khas motif ini adalah berwana hitam dan putih.
2. Poleng Tridatu
Secara filosofis Tridatu memiliki filosofi ajaran Triguna, yakni tiga sifat yang mempengaruhi manusia. Terdiri dari tiga warna yakni putih, merah, hitam. Masing-masing memiliki artinya sendiri. Warna putih yang melambangkan sattwam atau diartikan sebagai ketenang dan kebijakan. Warna Merah melambangkan Rajas atau diartikan sebagai keaktifan dan keras. Warna hitam melambangkan Tamas atau diartikan sebagai kemalasan dan bodoh. Namun ada juga yang menganggap jika ketiga warna tersebut melambangkan tiga dewa. Putih melambangkan Brahmana, merah melambangkan Wisnu, dan hitam melambangkan Siwa.
3. Poleng Sudhamla
Sudhamla mengartikan warna hitam dan putih dalam Rwabhineda diselaraskan menjadi warna abu-abu.
Inti dari motif kain poleng ini adalah keseimbangan dunia dan kecerdasan pemakainya. kenapa dianggap cerdas? karena pemakainya dianggap telah bisa membedakan baik-buruk, bena-salah dan dapat berpikir, berbicara, dan berprilaku sesuai dengan ajaran Dharma.
Dalam busana adat, poleng biasanya digunakan oleh Dalang, pecalang, dan punakawan dalam seni drama atau arja. Bahkan busana tarian tertentu juga memakainya.
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |