Tulap ini kawin dengan Inania. Keduanya membuat sebuah istana di tengah-tengah hutan. Selang beberapa tahun dari perkawinan mereka, berkatalah Tulap ini kepada istrinya untuk keluar mencari mangsa. Makanan dari Tulap suami istri ini tiap-tiap hari menangkap dan memakan manusia. Jika mereka dapat menangkap anak yang masih kecil belum dimakamnnya, tetapi dibawanya ke tempat tinggal lau dimasukkan ke dalam kandang, dipelihara sampai besar, lalu dimakan. Semua orang bersembunyi karena takut jangan-jangan berjumpa dengan Tulap lalu ditangkapnya. Itulah yang menyebabkan sehingga manusia di dalam dunia waktu itu tidak berkembang biak. Setelah Tulap ini keluar dari rumahnya untuk bepergian bertemulah ia dengan seorang laki-laki yang sedang pergi mencari kayu api. Setelah orang ini melihat si Tulap hilanglah semangatnya karena takutnya. Sambil mendatangi orang itu berkatalah Tulap kepadanya: "Hai manusia, jangan kamu takut karena aku tidak memakanmu. Marilah kita bersama-sama p...
Pada waktu itu Abo' Mamongkuroit ini mendirikan sebuah rumah ditengah-tengah hutan. Abo' Mamongkuroit ini kawin dengan Buwa (putri) Monondeaga. Rumah tangga mereka sangat berbahagia. Mereka saling harga menghargai satu dengan yang lain. Berapa lama berselang dari pergaulan mereka, pada suatu hari Abo' Mamongkuroit memanggil istrinya lalu berkata, "Jika sekiranya diijinkan baiklah aku pergi merantau untuk mencari nafkah bagi kita berdua. Tidak lama aku bepergian." Istrinya menjawab, "Terserah kepadamu, jika ingin merantau aku tidak melarangmu, rela hatiku asalkan jangan terlalu lama." Sesudah itu suaminya bergegas-gegas lalu disuruhnya membuatkan bekal ketupat dan telur ayam rebus. Belum berapa lama kemudian suaminya berangkat dari rumahnya, datanglah si Tulap. Melihat si Tulap datang istrinya takut. Tetapi si Tulap melihat ia takut berkatalah ia, "Jangan takut padaku karena aku tidak memakanmu." "Bagaimana caraku agar supaya aku tidak dibawa oleh si Tulap." P...
Kira-kira pada tahun 1525, yang menjadi Raja di Limboto adalah Pilohibuta namanya. Kemudian Raja Pilohibuta memperoleh putra yang bernama Boibudu, putra tersebut pernah menjadi Wedono Limboto dalam riwayat hidupnya. Oleh karena topik cerita ini adalah Raja Ilato, yang bermaksud ingin menceritakan/memperkenalkan bahkan bagaimana sebenarnya sang Raja tersebut, khususnya menyangkut perangai perilaku beliau dalam masyarakat, maka baiklah secara silsilah perlulah kiranya diperkenalkan terlebih dahulu bahwa, Boibudu memperoleh seorang putra yang bernama Ilato, dan dialah yang bergelar Si Ju Panggola atau Si Du Panggola (Ju adalah penggilan penghormatan kepada seseorang, sedangkan Panggola artinya orang tua). sumber gambar : bunggo.ung.ac.id Kira-kira pada tahun 1663, Hato menjadi Raja di Limboto atas persetujuan dan permufakatan masyarakat. Bagaimana perangai dan perilaku beliau dalam masyarakat sejak menjadi Raja sungguh sangat positif untuk menjadi teladan bagi generasi selanj...
Pada jaman dahulu ayam memang belum ada ataupun belum dikenal di Gorontalo. Nanti setelah cerita tentang peristiwa dari ayah dan anak kandungnya, barulah ayam mulai dikenal di sana. Kisah peristiwa dari ayah beranak dimaksud, bukanlah semata-mata terjadi dan timbul karena mereka tinggal dan berdiam dalam kandungan ibunya, sang ayah sudah pamit kepada sang ibu pergi ke Mekkah untuk berguru atau belajar memperdalam ilmu pengetahuan tentang agama Islam melalui pemuka-pemuka Islam yang disebut Syech. Sambil pamit sang ayah sempat juga berpesan kepada sang ibu katanya, "Kau istriku, untuk sementara waktu aku tinggalkan sekalipun kau saat ini dalam keadaan mengandung, yang sekali kelak tiba saatnya kandungan ini engkau akan lahirkan, maka hasilnya baik dia laki-laki maupun perempuan peliharalah ia dengan baik, penuh kasih sayang dan bila sudah mulai dewasa lagi pandai suruhlah ia mengikuti aku ke Mekkah. Setelah mengadakan persiapan seperlunya sang ayah pun berangkatlah...
Selamatan duduk perut yang selama ini dilaksanakan di Gorontalo, Limboto bukanlah sekedar selamatan biasa saja, melainkan sudah menjadi adat kebiasaan disana bahwa setiap pasangan suami istri yang telah dilakukan dalam akad nikah yang sah, maka untuk hamil yang pertama diadakanlah selamatan duduk perut, yang mulanya berasal dari Raja Zulkarnain. Sekedar pengantar, baiklah kiranya dikemukankan terlebih dahulu tentang siapa dan bagaimana sebenarnya si Zulkarnain tersebut sebelum menjadi raja, dan sekaligus menjadi pengantar kita untuk memahami isi cerita yang sebenarnya. Sebelum Zulkarnain menjadi raja, para pemangku adat memang memegang peranan yang penting dalam masyarakat pada waktu itu, sehingga pada suatu ketika Zulkarnain didatangi oleh salah seorang pemangku adat dan meminta kesediaannya untuk diangkat menjadi raja di tempat itu. Mendengar permintaan yang demikian, seraya Zulkarnain menjawab dan berkata, "Saya belum bersedia diri untuk diangkat menjadi ra...
Selain Tari Saronde, Tari Dana-danamerupakan salah satu dari seni budaya asli Gorontalo. Tari ini menampilkan gerakan yang harus diikuti oleh seluruh anggota badan dan menggambarkan pergaulan keakraban remaja. Salah satu tarian khas gorontalo yang biasanya ditarikan pada saat hajatan berupa acara perkawinan atau pesta rakyat dan pagelaran seni budaya. Keunikannya tari ini didominasi oleh gerakan-gerakan yang dinamis mengikuti irama musik gambus dan rebana serta lagu berisi pantun bertemakan percintaan, atau nasehat – nasehat yang berhubungan dengan pergaulan remaja. Tarian Dana-dana merupakan Tarian pergaulan remaja gorontalo yang berkembang dari masa kemasa, tarian ini melambangkan cinta kasih dan kekeluargaan. Tari dana-dana sendiri terbagi dua, yaitu untuk tari penyambutan dan tari perayaan. Tari penyambutan biasanya ditampilkan ketika menyambut tamu, atau kunjungan dari daerah lain, sedangkan tari perayaan adalah untuk merayakan sesuatu, mis...
Tari Dana- Dana Tari dana-dana adalah tarian tradisi yang berasal dari Provinsi Gorontalo. Penamaan tari Dana-dana ini berasal dari bahasa daerah yaitu daya-dayango yang berarti menggerakkan seluruh anggota tubuh sambil berjalan. Tari dana-dana merupakan tari pergaulan remaja gorontalo. Tarian ini dilakukan oleh 2 sampai 4 orang laki-laki. Tarian ini dimainkan dengan gerakan-gerakan yang dinamis dan lincah. Dalam tarian ini seluruh anggota badan harus bergerak sesuai dengan irama musik. Tarian ini diiringi oleh alat musik gambus dan rebana serta lagu berisi pantun yang bertema percintaan atau nasehat-nasehat yang bertemakan kehidupan remaja. Tarian dana-dana memang menggambarkan sosok remaja yang energik dengan gairah hidup yang besar, kehidupan dunia remaja dan keakraban pergaulan remaja.Tari Dana-Dana terbagi menjadi dua fungsi yaitu tari penyambutan dan tari perayaaan. Tari penyambutan biasa ditampilkan pada saat penyambutan tamu seda...
Dahulu, daerah Limboto merupakan hamparan laut yang luas. Di tengahnya terdapat dua buah gunung yang tinggi, yaitu Gunung Boliohuto dan Gunung Tilongkabila. Kedua gunung tersebut merupakan petunjuk arah bagi masyarakat yang akan memasuki Gorontalo melalui jalur laut. Gunung Bilohuto menunjukkan arah barat, sedangkan Gunung Tilongkabila menunjukkan arah timur. Pada suatu ketika, air laut surut, sehingga kawasan itu berubah menjadi daratan. Tak beberapa lama kemudian, kawasan itu berubah menjadi hamparan hutan yang sangat luas. Di beberapa tempat masih terlihat adanya air laut tergenang, dan di beberapa tempat yang lain muncul sejumlah mata air tawar, yang kemudian membentuk genangan air tawar. Salah satu di antara mata air tersebut mengeluarkan air yang sangat jernih dan sejuk. Mata air yang berada di tengah-tengah hutan dan jarang dijamah oleh manusia tersebut bernama Mata Air Tupalo. Tempat ini sering didatangi oleh tujuh bidadari bersaudara dari Kahyangan untuk mandi dan bermain s...
Alamat: Jl. Usman Isa No.kelurahan, Dembe I, Kota Bar., Kota Gorontalo, Gorontalo 96181 Kunjungi : https://goo.gl/maps/SCmya9SBpevsh8YcA Benteng Otanaha merupakan tempat wisata yang terkenal di Gorontalo. Tidak hanya karena nilai sejarah yang dimiliki, Otanaha menyuguhkan view alam yang sangat memanjakan mata pengunjung serta keunikan tempat yang menarik perhatian. Benteng Otanaha memiliki banyak cerita dan merupakan bukti bahwa bangsa Portugis pernah datang ke Gorontalo. Sejarah Singkat Pada sekitar abad ke 15 daratan gorontalo masih sebagian besar diliputi air laut, ketika itu wilayah gorontalo sudah berbentuk kerajaan dibawah pimpinan raja ilato bersama permaisurinya. Suatu ketika bangsa portugis berlayar di pelabuhan gorontalo diduga karena mengalami hambatan cuaca buruk serta bajak laut. Nahkoda portugis memanfaatkan kejadian itu untuk bertemu raja ilato dan menjalin kerja sama yang menghasilkan kesepakatan untuk memperkuat sistem pertahanan dan keamanan dalam negeri dengan...