REBANA GEDIGDUG (REBANA BERANTEM) WARISAN BUDAYA ORANG BETAWI CATATAN ORANG KAMPUNG PETUKANGAN "konon" menurut pengkhabaran orang tua dulu bahwa rebana gedigdug enih adalah "bapak moyangnya" rebana yang berkembang sekarang enih di Betawi. Salah satu tokohnya adalah alm Hadji Godjali Petukangan. Perlu juga kita ketahui bersama bahwa alm Hadji Godjali juga "tokoh sentral" silat beksi yang wafat tahun 1963 dan sayang sungguh disayang terus dilupakan. Beliau "guru besar" silat beksi yang punya murid para pesilat tangguh dan kesohor seperti H. Hasbullah, Kong Noer, Kong Simin, Mandor Minggu, dan lainnya. Maaf beribu maaf entuh khazanah seni budaya orang pesanggrahan yang kesohor pada jamannya. Namun hingga kini terus saja "tergerus jaman" dan pada akhirnya tenggelam. Putra alm Hadji Godjali adalah Mat Roobin pemaen suling "lihai" dalam Grup Gambus Al Wathon pimpinan Hasan Alaydrus Tj Priok yang terkenal pada jaman sebe...
SILAT BEKSI PETUKANGAN Silat Beksi di Petukangan berasal dari Dadap, Tangerang. Silat Beksi dibawa oleh H. Godjali ke Petukangan, sekitar tahun 1913-an. Silat Beksi secara silsilah dari H. Godjali, berasal dari Lee Tjeng Hok dan Ki Marhalli. Petukangan sendiri adalah sebuah daerah di barat daya kota Batavia atau Jakarta sekarang. Daerah Petukangan pada masa sebelum kemerdekaan, adalah lahan perkebunan dan pusat tenaga kerja pembatik, yang bekerja di pusat distrik Kebayoran Lama. Penyebaran silat Beksi di Petukangan dilakukan oleh H. Godjali melalui murid-murid terkemukanya yang bernama ; H. Hasbullah, Simin, M. Nur dan Mandor Minggu. H. Godjali sebenarnya memiliki banyak murid di Petukangan, tetapi yang membuka perguruan dan secara aktif menyebarkannya, adalah keempat murid utamanya tersebut. Mereka juga ikut mengembangkan silat Beksi itu sendiri, dalam ekspresi jurus-jurus dasar yang ada. Untuk mempelajari silat Beksi, terutama pasca H. Godjali, para murid harus melalui p...
MEKANISME PEMBELAJARAN SILAT BEKSI PETUKANGAN Proses pembelajaran seorang murid dari guru dalam silat Beksi melalui tahapan tertentu, dimana tiap guru berbeda-beda. Ada tiga proses dalam mekanisme pembelajaran silat Beksi, dimulai dari tata cara penerimaan murid, proses pembelajaran seorang murid dan waisuda murid yang sudah paripurna belajarnya. Tata Cara Penerimaan Murid Pada awalnya masuknya silat Beksi di Petukangan, tidak ada syarat apapun dari H. Godjali dalam tata cara penerimaan seorang murid yang akan belajar silat Beksi. H Godjali sebagai guru awal, bahkan yang mengajak generasi awal silat Beksi di Petukangan, untuk ikut belajar, atau dalam bahasa saat ini sharing pengetahuan silat Beksi. Sehingga tidak ada status yang membatasi, tetapi mereka semua tetap dalam koridor guru dan murid dalam tataran keilmuan silat Beksi. Tata cara penerimaan murid, adalah sebuah mekanisme yang harus ditempuh, apabila sang murid menginginkan untuk me...
BEKSI DAN REBANA GEDIGDUG TRADISI LISAN BETAWI PENDAHULUAN Beksi dan Gedigdug Belakangan saya (Ahmad Mathar Kamal) kenal dari Abd.Azis tentang Rebana Gedigdug. Beberapa poto up loadnya memperlihatkan tim kesenian Rebana Gedigdug ngiringin silat dan tari yang kayaknya berasal dari gerak silat Beksi. Saya tidak paham sual ini, lalu saya tanyakan pada Bang Ridwan Saidi dan dapet penjelasan singkat. Berikut penjelasan Bang Ridwan Saidi perihal Beksi dan Gedigdug : Menurut Bang Ridwan Saidi bahwa semua rebana sejarahnya sama, tapi yang tua adalah "kat tar n kat dur". Semua berasal dari Babylon. Selanjutnya mengenai Gedig-dug atawa cara memukul. Sekarang seni Betawi fokus pada Beksi dan Gedig-dug pada Ubrug serta sudah dikenal. "Itu semua adalah cara memukul (gedig) dug sound bass" ungkapnya disela penjelasan (Bang Ridwan Saidi) melalui SMS perihal BEKSI & GEDIGDUG kepada saya (Ahmad Mathar Kamal) pada 12 Desember 2017 dirumahnya dibilangan Bintaro. Dalam bah...
Pasar adalah suatu tempat dimana pedagang dan pembeli bertemu dan melakukan transaksi jual beli barang dan jasa. Pasar erat kaitannya dengan perdagangan karena disanalah tempat terjadinya perdagangan, Indonesia telah melakukan kegiatan berdagang sejak zaman penjajahan oleh sekutu Belanda dan Jepang, tetapi pada saat itu Indonesia bukan menjadi yang melakukan kegiatan jual beli. Pada saat pemerintahan Belanda di Indonesia, terjadi monopoli terhadap perdagangan rempah-rempah milik negara Indonesia, hak aktivitas monopoli perdagangan dipegang oleh Perusahaan Hindia Timur Velanda atau dalam bahasa Belanda disebut dengan Verenigde Oostidiche Compagnie (VOC ). Markas besar VOC berada di Batavia, Jakarta. Pada zaman Belanda rakyat Indonesia penghasil rempah-rempah diancam apabila menjual hasil tanamnya, bahkan tidak segan-segan pemerintah Belanda mendeportasi hampir seluruh populasi yang nekat menjual hasil tanamnya. Pada tahun 1800, VOC resmi dibubarkan oleh dewan-dewan yang mengurus penja...
SELAYANG PANDANG REBANA DI TANAH BETAWI PENGANTAR Mengungkap fakta sejarah masa lalu tentu harus memiliki bukti secara konkret baik itu berupa tuturan, tulisan maupun bekas peninggalan yang masih ada secara fisik. Artinya membutuhkan waktu yang tidak sebentar dan proses yang sungguh-sungguh dilakukan agar sejarah bisa terungkap. Meski tidak seutuhnya benar atau paling tidak mendekati kebenaran seperti yang dilakukan dalam menelusuri jejak kesenian rebana di Betawi. PENDAHULUAN Wan Abdurrahman dan anak kandungnya, Bang Budi selaku generasi IV Rebana Biang, Bung Dzun sebagai mahasiswa sejarah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Bang Rojak Sabeni Tanah Abang serta Ketua RT setempat di Kelurahan Pondok Pucung, Kecamatan Pondok Aren, Tangerang Selatan beserta pengurus makam bersama rekan kampungsilat.com melakukan ziarah ke makam Pak kumis yang diyakini sebagai sang pembawa awal rebana ke tanah Betawi. Napak tilas tersebut dilakukan dalam rangka riset sejarah seni budaya Betawi Kam...
Bicara tentang rumah makatiang adalah satu hal yang snagat penting untuk menunjang berdirinya dan tegaknya rumah tersebut untuk dihuni sebagaimana yang dilakukan sejak jaman dahulu hingga kapanpun dalam dan dengan bahan apapun demikian halnya dengan negara,Indoensia menyetujui dan mengaklamasikan pancasilamenjadi soko guru sekaligus pemerkokog budaya Indonesia yang diyakini kebhenikatunggal – ikaannya Beberapa dari budaya yang diind[pirasikan oleh Pancasila antara lain sikap menghargai pendapat orang lain serta melakukan gotong royong telorans dalam keseharian dan lingkungan bai itu dalam melakukan hal yang yang nbersifat spiritual dana tau yang bersifat kebersamaan.sebenarnya bhineka tunggal ika yang diartikan sebagai sebuah keanekaragaman namun tetap satu juga baik dalam kesehariannya di wujudkan dalam bentuk agama dan yang lainnya merupakan aspek yang akan selalu emnimbulkan konflik jika kita tidak bias melakukan penetralisiran atas perkembangan yang terdapat dalam amsyarakat khduu...
Bicara tentang rumah makatiang adalah satu hal yang snagat penting untuk menunjang berdirinya dan tegaknya rumah tersebut untuk dihuni sebagaimana yang dilakukan sejak jaman dahulu hingga kapanpun dalam dan dengan bahan apapun demikian halnya dengan negara,Indoensia menyetujui dan mengaklamasikan pancasilamenjadi soko guru sekaligus pemerkokog budaya Indonesia yang diyakini kebhenikatunggal – ikaannya Beberapa dari budaya yang diind[pirasikan oleh Pancasila antara lain sikap menghargai pendapat orang lain serta melakukan gotong royong telorans dalam keseharian dan lingkungan bai itu dalam melakukan hal yang yang nbersifat spiritual dana tau yang bersifat kebersamaan.sebenarnya bhineka tunggal ika yang diartikan sebagai sebuah keanekaragaman namun tetap satu juga baik dalam kesehariannya di wujudkan dalam bentuk agama dan yang lainnya merupakan aspek yang akan selalu emnimbulkan konflik jika kita tidak bias melakukan penetralisiran atas perkembangan yang terdapat dalam amsyarakat khduu...
Hari Minggu tanggal 18 Juni 2023, saya berkesempatan mengikuti acara Bona Taon yang diselenggarakan oleh orang-orang yang bermarga Sagala yang bertempat tinggal di daerah Jakarta dan sekitarnya yang terhimpun dalam organisasi Pomparan Sagalaraja Boru, Bere dohot Ibebere Sejabodetabek. Acara ini merupakan suatu wadah untuk pesta syukur. Di acara ini juga adanya regenerasi dari pengurus lama organisasi ini ke pengurus barunya. Selain itu, acara merupakan wadah bertemunya mereka yang bermarga Sagala bersama dengan istri atau suaminya, anak-anaknya, cucu-cucunya atau secara umum keluarga besarnya. Karena acara dilaksanakan di Hari Minggu dan kebanyakan mereka beragama Kristen, acara dimulai dengan ibadah yang dipimpin oleh Bapa Pendeta Dr. Sukamto Limbong. (Menurut Tarombo, Limbong adalah kerabat dari marga Sagala, kedua marga tersebut adalah keturunan dari Guru Tatea Bulan, anak dari Si Raja Batak). Setelah acara ibadah selesai, diberikan penghargaan bagi anak-anak yang berprestasi d...