|
|
|
|
Rebana Gedigdug Tanggal 08 Jan 2020 oleh Abdul Aziz. |
BEKSI DAN REBANA GEDIGDUG TRADISI LISAN BETAWI
PENDAHULUAN
Beksi dan Gedigdug
Belakangan saya (Ahmad Mathar Kamal) kenal dari Abd.Azis tentang Rebana Gedigdug. Beberapa poto up loadnya memperlihatkan tim kesenian Rebana Gedigdug ngiringin silat dan tari yang kayaknya berasal dari gerak silat Beksi. Saya tidak paham sual ini, lalu saya tanyakan pada Bang Ridwan Saidi dan dapet penjelasan singkat. Berikut penjelasan Bang Ridwan Saidi perihal Beksi dan Gedigdug : Menurut Bang Ridwan Saidi bahwa semua rebana sejarahnya sama, tapi yang tua adalah "kat tar n kat dur". Semua berasal dari Babylon. Selanjutnya mengenai Gedig-dug atawa cara memukul. Sekarang seni Betawi fokus pada Beksi dan Gedig-dug pada Ubrug serta sudah dikenal. "Itu semua adalah cara memukul (gedig) dug sound bass" ungkapnya disela penjelasan (Bang Ridwan Saidi) melalui SMS perihal BEKSI & GEDIGDUG kepada saya (Ahmad Mathar Kamal) pada 12 Desember 2017 dirumahnya dibilangan Bintaro.
Dalam bahasa Betawi bahwa rebana artinya "tar", dari "kat-tar" dan yang biang "kat-dur". Sementara Gedig-dug berfungsi sebagai bass. Kemudian muncul ketimpring adalah kombinasi suara "tar n cymbal" berasal dari "egypt". "Cymbal tersebut berbentuk piring tembaga segede tatakan teh," jelasnya. Dulu gambang pakai cymbal. Pada mulanya semua itu untuk keperluan ritual. Kelompok percusi ini, kecuali cymbal adalah bermula pada abad ke VIII Masehi. Kelompok gendang muncul pada abad ke XIII Masehi pngaruh Indochina. "Tifa lebih tua dari kelompok rebana," imbuhnya. (Sumber : Wawancara melalui SMS Bang Ridwan Saidi pada 12 Desember'17 kepada Ahmad Mathar Kamal, dibilangan Bintaro) NB : “Saya apresiasi banget tuk bang Abdul Azis,” ujar Ahmad Mathar Kamal.
LATAR BELAKANG
Sejarah Singkat
"konon" menurut pengkhabaran orang tua dulu bahwa rebana gedigdug enih adalah "bapak moyangnya" rebana yang berkembang sekarang enih di Betawi. Salah satu tokohnya adalah alm Hadji Godjali Petukangan. Perlu juga kita ketahui bersama bahwa alm Hadji Godjali juga "tokoh sentral" silat beksi yang wafat tahun 1963 dan sayang sungguh disayang terus dilupakan. Beliau "guru besar" silat beksi yang punya murid para pesilat tangguh dan kesohor seperti H. Hasbullah, Kong Noer, Kong Simin, Mandor Minggu, dan lainnya. Maaf beribu maaf entuh khazanah seni budaya orang pesanggrahan yang kesohor pada jamannya. Namun hingga kini terus saja "tergerus jaman" dan pada akhirnya tenggelam. Putra alm Hadji Godjali adalah Mat Roobin pemaen suling "lihai" dalam Grup Gambus Al Wathon pimpinan Hasan Alaydrus Tj Priok yang terkenal pada jaman sebelon merdeka. Beliau mati muda pada tahun 1962, kacak setaun sebelon ayahnya wafat.
Rebana Gedigdug
Rebana Gedigdug atawa yang biasa disebut "rebana berantem" oleh masyarakat sekitar kali pesanggrahan (Petukangan), pernah berkembang sebelum ramai layar tancap dan lenong pada jaman sebelum Indonesia Merdeka (jaman penjajahan). Tokoh yang mengembangkan adalah para petani untuk menghibur diri ketika datangnya masa panen. Seperti halnya, H. Godjalih salah satu tokoh yang mengembangkan Rebana Gedigdug bersama 4 murid sekaligus sahabatnya (H. Hasbullah, Kong Simin, Mandor Minggu, Kong Noer) mulain dari Kampung Petukangan, Pondok Pinang, Bintaro, Kebayoran, Pondok Aren, Pinang, Dadap Tanggerang, ampe Cabangbungin Bekasi dan Karawang (Jabodetabek). Saban memasuki masa panen, beliau mengumpulkan para murid dan handai taulannya untuk bermain rebana gedigdug sebagai ungkapan rasa syukur kepada yang maha kuasa. Rebana Gedigdug pada akhirnya menjadi media pertunjukan yang menjadi hiburan masyarakat sekitar. Bahkan banyak masyarakat menjadikan rebana gedigdug sebagai hiburan dan dakwah dalam pesta perkawinan maupun khitanan, sebelon maraknya lenong maupun layar tancep di abad 19 an. Rebana Gedigdug pun menjadi salah satu khazanah tradisi lisan masyarakat Betawi yang di dalam pertunjukannya berisi pantun dan silat diiringi dengan alunan rebana. Namun demikian, sangat disayangkan hingga kini Rebana Gedigdug belon tercatat menjadi khazanah seni tradisi lisan betawi. Mudah-mudahan ke depan Rebana Gedigdug dapat dikenal oleh publik. Amin
PERTUNJUKAN REBANA GEDIGDUG
Struktur Pertunjukan Rebana Gedigdug (pakem/pengembangan)
Pantun jago :
“Berapa banyak daun senggugu, sisik melik indah menawan – Berapa banyak lu punya lagu, mati mendelik masing gua lawan”
Plot Adegan Pertunjukan Rebana Gedigdug (pakem/pengembangan)
Sholawat "Ya Rasulullah Salammun'alaika" diiringi tabuhan rebana.
Sang juru pantun : Dungsango
Pemain rebana & silat : Dadung nyangserang, kebo melongo.
Pantun jago A :
“Di atas gonggo di bawah gonggo, gonggo kanyut di banjir kanal - Gua jago bukan sembarang jago, gua jago udah terkenal”
Pantun jago B :
“Berapa banyak gonggo di banjir kanal, lebih banyak di kali krukut - Kalu eluh jago udah terkenal, guah kaga bakalan takut”
Sang juru pantun : “Utak utik utak uger”
Pemain rebana & Silat : “Ayam pitik maen di pager”
Pantun jago A :
“Golok gua asli cibatu, di bikin bulan mulud tanggal atu - Di depan guah eluh jangan grata-grutu, entar guah pukul gigi eluh ompong atu,”
Pantun jago B :
“Golok guah asli ciomas, sepotong perak sepotong emas - Eluh jangan bikin ati guah panas, entar guah cacak jadi rujak nanas”
Sholawat "Ya Nabi" diselingi silat massal dan sang juru pantun menutup pertunjukan. (demikianlah sekelumit struktur pertunjukan rebana gedigdug).
SEMOGA BERMANFAAT. AMIN
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |