×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Kategori

Tempat bersejarah

Elemen Budaya

Produk Arsitektur

Provinsi

DKI Jakarta

Asal Daerah

DKI Jakarta

Sepenggal Kisah Sejarah di Passer Baroe Jakarta

Tanggal 15 Mar 2020 oleh Rengganisgiriwarna . Revisi 3 oleh Rengganisgiriwarna pada 15 Mar 2020.

Pasar adalah suatu tempat dimana pedagang dan pembeli bertemu dan melakukan transaksi jual beli barang dan jasa. Pasar erat kaitannya dengan perdagangan karena disanalah tempat terjadinya perdagangan, Indonesia telah melakukan kegiatan berdagang sejak zaman penjajahan oleh sekutu Belanda dan Jepang, tetapi pada saat itu Indonesia bukan menjadi yang melakukan kegiatan jual beli. Pada saat pemerintahan Belanda di Indonesia, terjadi monopoli terhadap perdagangan rempah-rempah milik negara Indonesia, hak aktivitas monopoli perdagangan dipegang oleh Perusahaan Hindia Timur Velanda atau dalam bahasa Belanda disebut dengan Verenigde Oostidiche Compagnie (VOC). Markas besar VOC berada di Batavia, Jakarta. Pada zaman Belanda rakyat Indonesia penghasil rempah-rempah diancam apabila menjual hasil tanamnya, bahkan tidak segan-segan pemerintah Belanda mendeportasi hampir seluruh populasi yang nekat menjual hasil tanamnya. Pada tahun 1800, VOC resmi dibubarkan oleh dewan-dewan yang mengurus penjajahan di Asia. Jatuhnya VOC juga disebabkan oleh kekalahan Belanda melawan Prancis sehingga wilayah yang semulanya milik Belanda pun diambil alih oleh Perancis.

Awal mula perdagangan terjadi di Indonesia menggunakan sistem barter yaitu pertukaran antara barang dengan barang, jasa dengan jasa, maupun barang dengan jasa sesuai kesepakatan orang-orang yang melakukan transaksi barter. Masyarakat Indonesia mulai melakukan kegiatan perdagangan yang kompleks pada masa Perdagangan Internasional di Zaman Jawa Kuno. Pada zaman dahulu, Kerajaan Sriwijaya yang terletak di Sumatera Selatan (Palembang) memegang andil dalam perdagangan di Nusantara. Kerajaan Sriwijaya memegang peranan penting dalam perdagangan di Asia karena letak geografis yang sangat menguntungkan dimana Kerajaan Sriwijaya dekat dengan pantai tempat kapal-kapal perdagangan berlabuh. Letak geografis Kerajaan Sriwijaya juga sangat menguntungkan karena dilewait oleh kapal-kapal pedagang dari negara lain yang melintas, pelabuhan Sriwijaya sering disambangi oleh kapal pedagang Tiongkok yang hendak berlayar ke Timur Tengah dan India. Selain Kerajaan Sriwijaya, terdapat pula Pelabuhan Sunda Kelapa yang berada di wilayah Pejaringan, Jakarta Utara. Dahulu kaya pelabuhan ini merupakan pelabuhan yang dipegang oleh Kerajaan Sunda (Kerajaan Pajajaran) sebelum direbut oleh pasukan Demak dan Cirebon. Perdagangan di nusantara semakin berkembang zaman tidak hanya melalui jalur laut, tetapi juga melewati jalur darat bahkan menetapkan suatu lokasi sebagai pusat perdagangan.

Pusat perdagangan pun pada zaman sekarang ini menjadi salah satu alternatif wisata bagi orang-orang yang suka berbelanja. Suatu pusat perdagangan yang sudah berdiri sejak dahulu kala pasti memiliki ciri khas dari wilayah tersebut yang tidak digantikan. Seperti yang tertulis pada UU Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan di Indonesia, Wisata adalah tempat kegiatan perjalanan yang dilakukan seseorang atau sekelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi dalam jangka waktu sementara. Salah satu pusat perbelanjaan di Ibukota Jakarta tertua, Passer Baroe (Pasar Baru) pada saat ini menjadi alternatif wisata dan rekreasi bagi warga lokal maupun para wisatawan mancanegara karena terdapat berbagai toko yang berdiri sejak dahulu kala.

Pasar Baru (Passer Baroe) Jakarta adalah salah satu kawasan perdagangan yang berada di wilayah Jakarta Pusat, Kelurahan Pasar Baru, Kecamatan Sawah Besar. Pusat perdagangan yang berada di jantung Ibukota Jakarta ini merupakan pusat perbelanjaan tertua yang berada di Jakarta. Pada zaman dahulu, di wilayah Pasar Baru beraneka ragam warga yang bermukim, diantaranya orang-orang India-Indonesia begitu mendominasi di wilayah Pasar Baru. Seiring berjalannya waktu, keragaman yang berada di Pasar Baru pun semakin bertambah dengan adanya penduduk Tiongkok dan Eropa yang berada di kawasan Pasar Baru. Namun karena wilayah Pasar Baru lebih didominasi oleh orang-orang dari India-Indonesia, yakni berjumlah 2000 keluarga sebagai penduduk Jakarta pada tahun 2002, terdapat sebuah tempat ibadah bagi masyarakat India yang masih berdiri sampai saat ini.

Pusat perbelanjaan yang sudah ada sejak tahun 1820 disaat Jakarta masih bernama Batavia ini tentu memiliki daya tarik sehingga pengunjungnya tidak hanya dari kalangan warga lokal tetapi juga turis mancanegara mengunjungi tempat bersejarah ini. Pada zaman dahulu orang-orang yang berbelanja disana adalah orang-orang Belanda yang tinggal di Jalan Veteran. Seperti pada pusat perbelanjaan pada umumnya, Pasar Baru menyediakan berbagai kebutuhan sehari-hari serta jasa yang ditawarkan untuk memudahkan keperluan sehari-hari.

Awalnya di Pasar Baru, para pedagang lokal hanya menjajakan hasil bumi yang dipanen namun semakin bertambahnya keragaman masyarakat yang tinggal disana mulai ada yang menjual barang-barang kebutuhan sehari-hari seperti pakaian, sepatu, perhiasan dan lain-lain. Pasar Baru dulu merupakan daerah pertokoan elit karena dekat dengan wilayah tempat tinggal para penduduk Belanda. Pada saat ini banyak perubahan dalam segi arsitektur yang diubah, pada zaman dahuu arsitektur dari Pasar Baru bergaya seperti bangunan Tiongkok dan Eropa namun seiring berkembangnya mode arsitektur bentuk ruang, pada saat ini banyak bangunan yang memiliki gaya modern dengan pintu kaca tembus pandang dan rak etalase dibagian pintu toko.

Pertokoan di kawasan Pasar Baru memang banyak mengalami perubahan, tetapi diantara banyaknya perubahan dan pergantian toko ada juga beberapa toko yang masih bertahan seperti Apotek Kimia Farma, Toko peralatan Rumah Tangga Melati, Toko jam Tjung-Tjung, Toko Lee Ie Seng. Toko-toko yang masih berdiri di Pasar Baru Jakarta ini tidak menghilangkan ciri khas tiap toko, seperti penataan barang jualannya, bahkan ia masih kenal dengan beberapa karyawan di beberapa pertokoan yang sudah berdiri sejak dulu. Pasar Baru tidak hanya menawarkan berbagai barang jualan, tetapi juga jasa menjahit jas. Banyak toko kain textile yang berdiri di kawasan Pasar Baru, bahkan toko kain Bombay dan Isardas yang sudah berdiri sejak dahulu kala masih berdiri namun dengan bentuk bangunan yang sudah direnovasi. Kualitas barang yang dijual tetap bagus seperti dulu, itulah mengapa Pasar Baru tidak kehilangan pengunjung setianya bahkan untuk toko yang sudah lama dibangun sekalipun.

Pasar Baru saat ini memiliki banyak makanan yang dijual di pinggiran jalan. Saat memasuki kawasan Pasar Baru di Jalan Pintu Air, banyak penjual menjajakan makanan ringan tradisional khas Jakarta, seperti kue cubit, sukun goreng, kue pancong dan kue jaring laba-laba, kerak telor, es potong, dan makanan lainnya. Tidak hanya makanan ringan khas Jakarta saja yang dijajakan di Pusat Perbelanjaan tertua di Jakarta ini, beberapa penjual juga menjajakan manisan, buah-buahan, minuman segar, dan makanan dari daerah lain. Restoran Soto Padang H St Mangkuto yang terdapat di Jalan Pintu Air merupakan salah satu rumah makan khas nusantara yang sejak dulu dibangun di kawasan Pasar Baru, Restoran ini tidak hanya menyajikan sajian soto saja, tetapi juga makanan khas daerah Padang lainnya seperti sate, gulai, dan lauk-pauk lainnya. Restoran ini tidak pernah sepi, para pelayan selalu sibuk melayani para pengunjung, salah satu camilan khas Jakarta yang menjadi favorit adalah Kue Cente Manis yang cocok dijadikan hidangan penutup pencuci mulut setelah menyicipi makanan khas Padang yang bercita rasa gurih.

Selain Restoran Soto Padang H. St. Mangkuto, terdapat sebuah kuliner legendaris yang tak boleh dilewatkan apabila kita berwisata ke Pasar Baru, wisata kuliner lainnya yaitu Bakmi Gang Kelinci. Bakmi Gang Kelinci diambil dari nama lokasi tempat makan itu sendiri, yakni Gang Kelinci (Jalan Kelinci Raya No 1-3) yang masih berada di kawasan Pasar Baru Jakarta. Kedai Bakmi Gang Kelinci ini merupakan bukti dari keragaman budaya yang tinggal di kawasan Pasar Baru, karena pendiri dari kedai ini merupakan warga etnis Tiongkok. Kedai Bakmi Gang Kelinci ini menyajikan beragam santapan mie-bakso yang sangat digemari masyarakat. Sajian yang ada di Toko Bakmi Gang Kelinci ini tidak hanya olahan Mie dan Bakso, tetapi juga terdapat menu lain, seperi bakmi cah jamur, ifu mie, dimsum, nasi goreng, bihun goreng, olahan sayur capcay, kwetiau, nasi tim, dan juga terdapat minuman segar di menunya.

Kedai bakmi yang telah dibangun sejak tahun 1957 ini merupakan pelopor dari penjualan mie-bakso di gerobak seperti pada saat ini. Menu yang menjadi incaran pengunjung di kedai bakmi ini adalah Bakmi Ayam Jamur, Mie Goreng Spesial, Nasi Tim, Es Pacar Cina, dan Es Lidah Buaya. Apabila kita datang ke kedai bakmi ini pada siang hari maka suasananya akan sangat ramai bersamaan dengan waktu makan siang para pegawai dan waktu istirahat penjual di kawasan Pasar Baru Jakarta. Tetapi jangan khawatir, kedai Bakmi Gang Kelinci ini buka mulai pukul 10 pagi hingga 8 malam, makanan yang disajikan pun selalu hangat karena baru dimasak saat dipesan, bukan dihangatkan. Jadi untuk para pengunjung yang tidak memiliki waktu pada siang hari atau tidak ingin makan disituasi yang ramai, maka mereka bisa mencoba datang ke kedai Bakmi Gang Kelinci pada waktu sore atau malam hari.

Berwisata di Pasar Baru Jakarta tidak hanya sekedar tentang memuaskan hasrat berbelanja saja, kita juga dapat mengenali sejarah-sejarah Jakarta. Pasar Baru Jakarta adalah salah satu saksi bisu sejarah Indonesia terutama sejarah Batavia (Jakarta), banyak perubahan yang terjadi disana, tetapi keragaman yang berada tak akan berubah. Banyak bukti yang menunjukkan keragaman yang ada di wilayah Pasar Baru berhubungan dengan harmonis, mulai dari pengunjung hingga pedagang beraktivitas berdampingan. Secara tidak langsung, kita mengunjungi suatu peninggalan budaya yang harus kita jaga agar ciri khas budaya dari Pasar Baru Jakarta tidak hilang seiring berkembangnya zaman. maka diharapkan agar para pengunjung dan wisatawan lainnya yang datang ke lokasi Pasar Baru dapat menikmati berwisata disana dan mendapatkan kenangan baik yang tidak terlupakan.

Pintu masuk Passer Baroe Jakarta

DISKUSI


TERBARU


Ogoh-Ogoh, Dari...

Oleh Dodik0707 | 28 Feb 2024.
tradisi

Ogoh-Ogoh, Dari Filosofi Hingga Eksistensinya Malang - Jelang Hari Raya Nyepi, warga Dusun Jengglong, Desa Sukodadi, Kecamatan Wagir, Kabupaten Mal...

Na Nialhotan (D...

Oleh Batakologi | 06 Feb 2024.
Makanan

Dali Nihorbo atau di Pulau Samosir disebut dengan Na Nialhotan. Dibuat dari susu kerbau yang dimasak dengan garam dan bahan pengental. Ada 3 pilihan...

Pulurpulur

Oleh Batakologi | 06 Feb 2024.
Makanan

Pulurpulur Resep khas Simalungun yang bentuknya seperti bola dan disiram saus. Isinya terbuat dari cincang jantung pisang, daun bawang, bawang Batak,...

Itak Sipitu Bar...

Oleh Batakologi | 06 Feb 2024.
Makanan

Menurut Narasumber kami, Ibu Hotni br. Simbolon pada acara MERAYAKAN GASTRONOMI INDONESIA di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, tanggal 03 Februari 2024,...

Dengke Na Nisor...

Oleh Batakologi | 06 Feb 2024.
Makanan

Dari sumber yang kami dapat melalui Abang Sepwan Sinaga sebagai Pegiat Budaya Batak Toba, Dengke Na Nisorbuk memiliki citarasa yang dominan pedas. Du...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dala...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...