pahlawan
15 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Cing-cing Goling
Ritual Ritual
Daerah Istimewa Yogyakarta

Tradisi Cing-cing Goling yang digelar setiap tahun merupakan ungkapan rasa syukur kepada Tuhan atas berlimpahnya panenan dan air yang terus ada meski musim kemarau. Dalam kesempatan ini selain kenduri yang dilakukan ribuan warga dengan menyembelih ratusan ekor ayam, juga ditampilkan tarian khas Cing-cing Goling yang hanya dimainkan setahun sekali. Salah seorang panitia, Sugiyanto, mengatakan upacara ini sebagai wujud syukur atas melimpahnya hasil pertanian warga sekitar yang tidak lepas dari adanya bendungan yang dibangun ratusan tahun lalu. Para petani bisa menanam meski saat ini sedang musim kemarau. Bendungan sudah dimoderinisasi sekitar tahun 1974, saat ini bisa mengaliri sekitar 50 hektar lahan pertanian warga sekitar. Dari tradisi sejarah lisan masyarakat, dikatakan jika pelarian prajurit Majapahit, Wisangsanjaya dan Yudopati yang berhasil membuat bendungan sehingga bisa mengairi lahan pertanian menjadi sawah dan membuat warga setempat menjadi semakin sejahtera....

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Museum Sasmitaloka Panglima Besar (Pangsar) Jenderal Sudirman
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

"Anak-anakku, Tentara Indonesia, kamu bukanlah serdadu sewaan, tetapi prajurit yang berideologi, yang sanggup berjuang dan menempuh maut untuk keluhuran tanah airmu. Percaya dan yakinlah, bahwa kemerdekaan suatu negara yang didirikan di atas timbunan runtuhan ribuan jiwa harta benda dari rakyat dan bangsanya, tidak akan dapat dilenyapkan oleh manusia, siapapun juga" (Panglima Besar Jenderal Sudirman). Desa Bantarbarang, Kecamatan Rembang, Kabupaten Purbalingga, Karisidenan Banyumas menjadi saksi lahirnya seorang bocah kecil pada hari senin pon tanggal 24 Januari 1916. Tangisnya merupakan tanda awal lahirnya salah satu tokoh besar dalam revolusi Bangsa Indonesia. Ayahnya Karsid Kartawiraji dan Siyem, ibu yang melahirkan sang bocah memberikannya nama Sudirman. Sedangkan ayah angkatnya Raden Cokro Sunaryo menambahkan nama Raden di depan nama Sudirman. Menjalani pendidikan formal di Taman Siswa, lalu melanjutkan pendidikan di HIK Muhammadiyah Solo. Pada tahun 1934 Raden Sudirm...

avatar
Roro
Gambar Entri
Museum Monumen Yogya Kembali
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Tentang Monumen Jogja Kembali Yogyakarta Yogyakarta pernah menjadi ibukota Republik Indonesia pada 1946-1949. Di masa itu, Yogyakarta juga menjadi kota revolusi yang penuh dengan perjuangan untuk mempertahankan kemerdekaan dan pengakuan kedaulatan. Beragam peristiwa bersejarah terjadi dan Anda dapat melihatnya kembali dengan mengunjungi museum ini yang merepresentasikan kembalinya ibukota Yogyakarta sebagai tanda berakhirnya kekuasaan kolonial Belanda. Di dalamnya Anda dapat menyaksikan diorama-diorama dan beragam koleksi yang mengisahkan perjuangan bangsa Indonesia. Monumen Yogya Kembali didirikan di Ring Road Utara Yogyakarta . Monumen ini didirikan untuk memperingati bahwa kota Yogyakarta pernah kembali menjadi ibu kota negara Republik Indonesia pada tanggal 6 Juli 1966. Monumen ini terdiri dari 3 lantai. Lantai pertama berisi musium, perpustakaan, auditorium dan kafetaria. Lantai 2 terdapat 10 diorama menggambarkan garis besar perjuangan Yogyakarta untuk mempertah...

avatar
Roro
Gambar Entri
Museum Sudirman
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Museum Sasmitaloka “Museum”nya Jendral Sudirman Museum Sasmitaloka adalah salah satu museum sejarah yang ada di Yogyakarta.  Dulunya merupakan tempat tinggal Jendral Sudirman terletak di Jalan Bintaran No.3 Yogyakarta . Jendral Sudirman  lahir di Desa Bantarbarang, Kecamatan Rembang, Kabupaten Purbalingga, Karesidenan Banyumas pada tanggal 24 Januari 1916. Bapak dan Ibunya yang bernama Karsid Kartawiraji dan Siyem menamakan bocah tersebut Sudirman. Selanjutnya ayah angkatnya Raden Cokro Sunaryo menambahkan nama Raden pada nama Sudirman. Raden Sudirman mengikuti pendidikan formal di Taman Siswa kemudian melanjutkan pendidikan di HIK Muhammadiyah Solo. Selanjutnya tahun 1934 Raden Sudirman aktif dalam organisasi kepanduan Islam Hizbul Wathon . Karena prestasinya akhirnya beliau menjadi Kepala Sekolah Dasar Muhammadiyah di Cilacap. Selain itu beliau juga menjadi pengajar di Sekolah Menengah Muhammadiyah Cilacap. Perjalanan Menjadi Seorang Jende...

avatar
Roro
Gambar Entri
Museum Pusat TNI-AD Dharma Wiratama
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Museum Pusat TNI AD Dharma Wiratama berlokasi di Jl. Jenderal Sudirman No. 75 Yogyakarta. Museum Pusat TNI AD Dharma Wiratama diresmikan oleh Kasad Jenderal TNI Poniman pada tanggal 30 Agustus 1982. Museum ini awalnya merupakan Markas Korem 072/Pamungkas Kodam VII Diponegoro yang diabadikan menjadi gedung Museum Pusat TNI AD, mempunyai riwayat yang cukup panjang sesuai dengan fungsi/pemakaiannya.   Koleksi yang digelar merupakan benda-benda bersejarah yang dipergunakan oleh para pejuang dan lascar-laskar rakyat dalam merebut, mempertahankan dan mengisi kemerdekaan RI. Jumlah koleksinya 4.289 buah. Gedung yang dibangun pemerintahan kolonial Belanda tahun 1904 dengan luas sekitar 1.564 m², pada mulanya dipergunakan sebagai rumah dinas pejabat administrasi perkebunan Belanda di Jawa Tengah dan DIY. Pada zaman Jepang tahun 1942, gedung ini disita dan dipergunakan sebagai Markas Tentara Jepang di Yogyakarta ( Syudokan ).  ...

avatar
Roro
Gambar Entri
Museum Sasmita Loka Pangsar Sudirman
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Museum Sasmitaloka “Museum”nya Jendral Sudirman Museum Sasmitaloka adalah salah satu museum sejarah yang ada di Yogyakarta.  Dulunya merupakan tempat tinggal Jendral Sudirman terletak di Jalan Bintaran No.3 Yogyakarta . Jendral Sudirman  lahir di Desa Bantarbarang, Kecamatan Rembang, Kabupaten Purbalingga, Karesidenan Banyumas pada tanggal 24 Januari 1916. Bapak dan Ibunya yang bernama Karsid Kartawiraji dan Siyem menamakan bocah tersebut Sudirman. Selanjutnya ayah angkatnya Raden Cokro Sunaryo menambahkan nama Raden pada nama Sudirman. Raden Sudirman mengikuti pendidikan formal di Taman Siswa kemudian melanjutkan pendidikan di HIK Muhammadiyah Solo. Selanjutnya tahun 1934 Raden Sudirman aktif dalam organisasi kepanduan Islam Hizbul Wathon . Karena prestasinya akhirnya beliau menjadi Kepala Sekolah Dasar Muhammadiyah di Cilacap. Selain itu beliau juga menjadi pengajar di Sekolah Menengah Muhammadiyah Cilacap. Perjalanan Menjadi Seorang Jende...

avatar
Roro
Gambar Entri
Museum Arca
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

De Arca Museum merupakan museum patung pertama di Indonesia.  Di museum ini wisatawan akan disuguhi aneka patung tokoh terkemuka baik di Indonesia maupun mancanegara. Mulai dari presiden, pahlawan, penyanyi, hingga pemain bola. Bertemu dan berfoto bersama tokoh idola adalah mimpi bagi banyak orang. Namun mimpi itu biasanya sulit diwujudkan, apalagi jika sang tokoh idola telah lama meninggal. Eits, Anda jangan berkecil hati dulu. Kini mimpi berpose bersama tokoh idola bisa diwujudkan dengan mudah. Cukup berkunjung ke Museum De Arca, Anda pun bisa berjumpa dengan banyak tokoh idola dan berfoto bersama. Mengusung konsep yang mirip dengan Museum Patung Lilin Madam Tussaud di Hongkong, De Arca Museum hadir sebagai museum patung pertama dan terbesar di Indonesia. Tokoh-tokoh dunia dihadirkan dalam ukuran sebenarnya lengkap dengan kostum dan gesture khas mereka. Museum De Arca terbagi menjadi tiga zona, yakni zona tokoh nasional, zona presiden dunia, dan...

avatar
Roro
Gambar Entri
Monumen Serangan Umum 1 Maret
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

  Tentang Monumen Serangan Umum 1 Maret Yogyakarta  Monumen Serangan Umum 1 Maret berada di area sekitar Museum Benteng Vredeburg yaitu tepat di depan Kantor Pos Besar Yogyakarta. Monumen ini dibangun untuk memperingati serangan tentara Indonesia terhadap Belanda pada tanggal 1 Maret 1949. Ketika itu Negara Indonesia telah dianggap lumpuh dan tidak ada oleh Belanda. Untuk membuktikan bahwa Negara Indonesia masih ada maka dilakukan serangan besar-besaran. Serangan ini dilakukan oleh Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang dipimpin oleh Letnan Kolonel Soeharto, Komandan Brigade 10 daerah Wehrkreise III. Dalam peperangan itu Kota Yogyakarta saat itu berhasil diduduki oleh TNI selama 6 jam sampai dengan pukul 12.00, sesuai dengan apa yang telah direncanakan sebelumnya. Dengan berhasilnya Serangan Umum 1 Maret ini maka moril TNI semakin meningkat dan mampu mematahkan propaganda yang dilakukan Belanda. Saat ini Monumen Serangan Umum 1 Maret ini merupakan sa...

avatar
Roro
Gambar Entri
Makam Dokter Wahidin Soedirohoesodo
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Makam Dokter Wahidin Soedirohoesodo terletak di ruang semi terbuka dengan dinding di sisi utara di dalam kompleks pemakaman keluarga. Kompleks pemakaman keluarga tersebut berada di tengah-tengah pemakaman umum. Makam Dokter Wahidin Soedirohoesodo bersebelahan dengan makam istrinya. Kedua makam tersebut dikeiilingi pagar besi berwarna hijau. Pada awalnya, makam Dokter Wahidin Soedirohoesodo hanya berupa gundukan tanah dengan papan kayu dan terbuka. Pihak keluarga ingin makam diperbaiki, sehingga setelah Dokter Wahidin Soedirohoesodo ditetapkan sebagai pahlawan nasional pada tahun 1973, Departemen Sosiai memperbaiki makam tersebut. Pemugaran juga dilakukan pada 1999.

avatar
Bernadetta Alice Caroline