Produk Arsitektur
Produk Arsitektur
Museum Daerah Istimewa Yogyakarta Yogyakarta
Museum Arca
- 2 Januari 2019
De Arca Museum merupakan museum patung pertama di Indonesia.  Di museum ini wisatawan akan disuguhi aneka patung tokoh terkemuka baik di Indonesia maupun mancanegara. Mulai dari presiden, pahlawan, penyanyi, hingga pemain bola.

Bertemu dan berfoto bersama tokoh idola adalah mimpi bagi banyak orang. Namun mimpi itu biasanya sulit diwujudkan, apalagi jika sang tokoh idola telah lama meninggal. Eits, Anda jangan berkecil hati dulu. Kini mimpi berpose bersama tokoh idola bisa diwujudkan dengan mudah. Cukup berkunjung ke Museum De Arca, Anda pun bisa berjumpa dengan banyak tokoh idola dan berfoto bersama.

Mengusung konsep yang mirip dengan Museum Patung Lilin Madam Tussaud di Hongkong, De Arca Museum hadir sebagai museum patung pertama dan terbesar di Indonesia. Tokoh-tokoh dunia dihadirkan dalam ukuran sebenarnya lengkap dengan kostum dan gesture khas mereka.

Museum De Arca terbagi menjadi tiga zona, yakni zona tokoh nasional, zona presiden dunia, dan zona tokoh dunia. Di zona tokoh nasional wisatawan bisa menjumpai patung Dahlan Iskan, Mbah Maridjan, R.A. Kartini, Cut Nyak Dien, Pangeran Diponegoro, dan masih banyak lagi. Memasuki zona selanjutnya, deretan pemimpin negara hadir dalam beragam pose. Soekarno, Susilo Bambang Yudhoyono, Ratu Elizabeth II, hingga Barack Obama berdiri dengan gagahnya.

Sedangkan di zona tokoh dunia pengunjung dapat berjumpa dengan Brad Pitt, Michael Jackson, Christiano Ronaldo, Jackie Chan, Hitler, hingga Dalai Lama. Bahkan di zona terakhir ini juga terdapat replika bajak laut Jack Sparrow dan Captain America. Menarik bukan? Sebelum mengunjungi museum De Arca, pastikan baterai kamera maupun ponsel Anda sudah terisi penuh sehingga Anda bisa mengambil gambar dengan beragam gaya. Kapan lagi coba bertemu banyak tokoh idola dan berfoto bersama dalam sekali waktu?

Lokasi dan Harga Tiket

Museum De Arca terletak di Pasar Seni XT Square, Jl Veteran, Pandeyan, Yogyakarta, bersebelahan dengan Museum De Mata Trick Eye. Untuk menyaksikan koleksi patung di museum ini wisatawan wajib membayar Rp 50.000, sedangkan tiket terusan dengan Museum De Mata sebesar Rp 75.000. Museum De Arca buka setiap hari mulai pukul 10.00 – 22.00 WIB.

 

sumber :https://www.njogja.co.id/museum-dan-monumen/de-arca-museum-tempat-bertemu-tokoh-idola-di-yogyakarta/

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Sambal Matah
Makanan Minuman Makanan Minuman
Bali

Resep Sambal Matah Bahan-bahan: Bawang Merah Cabai Rawit Daun Jeruk Sereh Secukupnya garam Minyak panas Pembuatan: Cincang bawang merah, cabai rawit, daun jeruk, dan juga sereh Campur semua bahan yang sudah dicincang dalam satu wadah Tambahkan garam secukupnya atau sesuai selera Masukkan minyak panas Aduk semuanya Sambal matah siap dinikmati

avatar
Reog Dev
Gambar Entri
Gereja Kristen Jawa Pakem Taman Lansia Ceria
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Bangunan GKJ Pakem merupakan bagian dari kompleks sanatorium Pakem, yang didirikan sebagai respon terhadap lonjakan kasus tuberculosis di Hindia-Belanda pada awal abad ke-20, saat obat dan vaksin untuk penyakit ini belum ditemukan. Sanatorium dibangun untuk mengkarantina penderita tuberculosis guna mencegah penularan. Keberadaan sanatorium di Indonesia dimulai pada tahun 1900-an, dengan pandangan bahwa tuberculosis adalah penyakit yang jarang terjadi di negara tropis. Kompleks Sanatorium Pakem dibangun sebagai solusi untuk mengatasi kekurangan kapasitas di rumah sakit zending di berbagai kota seperti Solo, Klaten, Yogyakarta, dan sekitarnya. Lokasi di Pakem, 19 kilometer ke utara Yogyakarta, dipilih karena jauh dari keramaian dan memiliki udara yang dianggap mendukung pemulihan pasien. Pembangunan sanatorium dimulai pada Oktober 1935 dan dirancang oleh kantor arsitektur Sindoetomo, termasuk pemasangan listrik dan pipa air. Sanatorium diresmikan oleh Sultan Hamengkubuwono VIII pada 23...

avatar
Seraphimuriel
Gambar Entri
Pecel Mie
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Timur

Bahan-bahan 4 orang 2 bungkus mie telur 4 butir telur kocok 1 buah wortel potong korek api 5 helai kol 1 daun bawang 4 seledri gula, garam, totole dan merica 1 sdm bumbu dasar putih Bumbu Dasar Putih Praktis 1 sdm bumbu dasar merah Meal Prep Frozen ll Stok Bumbu Dasar Praktis Merah Putih Kuning + Bumbu Nasi/ Mie Goreng merica (saya pake merica bubuk) kaldu jamur (totole) secukupnya kecap manis secukupnya saus tiram Bumbu Pecel 1 bumbu pecel instant Pelengkap Bakwan Bakwan Kriuk bawang goreng telur ceplok kerupuk Cara Membuat 30 menit 1 Rebus mie, tiriskan 2 Buat telur orak arik 3 Masukkan duo bumbu dasar, sayuran, tumis hingga layu, masukkan kecap, saus tiram, gula, garam, lada bubuk, penyedap, aduk hingga kecap mulai berkaramel 4 Masukkan mie telur, kecilkan / matikan api, aduk hingga merata 5 Goreng bakwan, seduh bumbu pecel 6 Siram diatas mie, sajikan dengan pelengkap

avatar
Netizen
Gambar Entri
Wisma Gadjah Mada
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Gadjah Mada terletak di Jalan Wrekso no. 447, Kelurahan Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma Gadjah Mada dimiliki oleh Universitas Gadjah Mada yang dikelola oleh PT GAMA MULTI USAHA MANDIRI. Bangunan ini didirikan pada tahun 1919 oleh pemiliknya orang Belanda yaitu Tuan Dezentje. Salah satu nilai historis wisma Gadjah Mada yaitu pada tahun 1948 pernah digunakan sebagai tempat perundingan khusus antara pemerintahan RI dengan Belanda yang diwakili oleh Komisi Tiga Negara yang menghasilkan Notulen Kaliurang. Wisma Gadjah Mada diresmikan oleh rektor UGM, Prof. Dr. T. Jacob setelah di pugar sekitar tahun 1958. Bangunan ini dikenal oleh masyarakat sekitar dengan Loji Cengger, penamaan tersebut dikarenakan salah satu komponen bangunan menyerupai cengger ayam. Wisma Gadjah Mada awalnya digunakan sebagai tempat tinggal Tuan Dezentje, saat ini bangunan tersebut difungsikan sebagai penginapan dan tempat rapat. Wisma Gadjah Mada memiliki arsitektur ind...

avatar
Seraphimuriel
Gambar Entri
Rumah Indis Wisma RRI
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Bangunan ini dibangun tahun 1930-an. Pada tahun 1945 bangunan ini dibeli oleh RRI Yogyakarta, kemudian dilakukan renovasi dan selesai tanggal 7 Mei 1948 sesuai dengan tulisan di prasasti yang terdapat di halaman. Bangunan bergaya indis. Bangunan dilengkapi cerobong asap.

avatar
Seraphimuriel